diperbaharui. Penelitian secara khusus dapat mengungkap usaha masyarakat Cigunung untuk mengembangkan kriya batu onyx dengan berbagai jenis batuan,
variasi bentuk yang inovatif dengan menghasilkan warna yang variatif, sehingga memungkinan terdapat perbedaan bentuk, warna dan jenis kirya batu yang
terdapat di beberapa daerah di Indonesia. Untuk itulah, penulis tertarik untuk meneliti ihwal pengembangan kriya batu onyx ini dengan judul penelitian:
“Pengembangan Unsur Estetik pada Kriya Batu Onyx Tasikmalaya” Studi
Kasus: Perkembangan bentuk, warna dan bahan baku kriya batu onyx Masyarakat Cigunung Kab. Tasikmalaya.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan kenyataan yang ada, kriya batu onyx mengalami pengembangan. Hal ini disebabkan banyaknya faktor-faktor yang dapat
menyebabkan perubahan, baik yang sejalan dengan kebutuhan ekspresi seseorang maupun tuntutan nilai ekonomis, pesanan pasar pada sisi lainnya. Di Indonesia
dewasa ini banyak bermunculan usaha kerajinan menengah seperti kerajinan batu onyx, mereka selain membuat produk dari batu onyx juga kriya lain seperti:
kerajinan tangan, anyaman, kerajinan bubut, ukiran dan kaligrafi, meubel dan furniture. Kurangnya ragam dan jenis yang menarik dan ekspresi dari perajin
batu onyx, merupakan keluhan yang paling dominan dari kolektor dan konsumen batu onyx.
Untuk mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan konsumen diperlukan suatu metode. Dari hasil yang dilakukan, pengusaha batu onyx perlu
memperhatikan beberapa customer need yaitu: selain tembus pandang, tahan
gores, mudah dirawat, juga terdapat nilai seni sebagai ekspresivitas yang bebas dari seorang pengrajin.
Dalam kaitan itu, maka perkembangan kriya batu onyx Cigunung Tasikmalaya penting untuk diangkat menjadi karya tulis sebagai wujud dari
kenyataan perkembangan kesenian masyarakat Tasikmalaya secara umum yang dalam kenyataan terus berkembang. Dengan demikian maka penelitian ini
dirumuskan dalam kalimat: Bagaimana kriya batu onyx dikembangkan oleh
Masyarakat Cigunung Kecamatan Parungponteng - Tasikmalaya.
Rumusan masalah ini dapat diturunkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana nilai estetik bentuk, corak, dan fungsi batu onyx yang
diproduksi kelompok masyarakat Cigunung-Tasikmalaya? 2.
Apa faktor yang mendukung kelompok masyarakat Cigunung Tasikmalaya sehingga berupaya mengembangkan kriya batu onyx?
3. Bagaimana hasil perkembangan kriya batu onyx masyarakat Cigunung
melalui proses praktek di lapangan?
C. DEFINISI OPERASIONAL