Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya Adaptasi

Bab VI Ekologi 11 c. Memperbaiki struktur tanah Bahan sekresi dari organisme tanah dapat mengikat partikel-partikel tanah menjadi agregate yang lebih besar. Contohnya, bakteri mengeluarkan kotoran yang berbentuk dan bersifat seperti perekat. Jamur-jamuran memproduksi bahan berupa benang-benang halus yang disebut hifa. Zat perekat dari bakteri dan hifa jamur dapat mengikat partikel-partikel tanah secara kuat sehingga agregat tanah yang besar pun tidak mudah pecah walaupun basah. Agregate tanah yang besar tersebut dapat menyimpan air tanah dalam pori-pori halus di antara partikel-partikel tanah untuk digunakan oleh tanaman. Dalam keadaan air berlebihan, air dapat dengan mudah mengalir keluar melalui pori-pori besar diantara agregat – agregat tanah yang besar. Organisme tanah yang lebih besar dapat memperbaiki struktur tanah dengan cara membuat saluran-saluran di dalam tanah contohnya lubang cacing dan membantu mengaduk-aduk dan mencampur baurkan partikel- partikel tanah sehingga aerasi aliran udara tanah menjadi lebih baik. Pembuatan saluran-saluran dan lubang-lubang ini memperbaiki infiltrasi dan pergerakan air di dalam tanah serta drainase. d. Mengendalikan serangan hama dan penyakit Organisme tanah yang memakan organisme lain yang lebih kecil dapat menekan serangan hama penyakit dengan cara mengontrol jenis dan jumlah orgnisme di dalam tanah.

C. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya

1. Berbagai bentuk interaksi organisme dibagi menjadi: a. Rantai Makanan Food Chain, adalah peristiwa makan dan dimakan yang membentuk rangkaian lurus dan tak bercabang. Contoh rantai makanan di darat: rumput-ulat-burung-ular. Contoh rantai makanan di perairan: fitoplankton, - zooplankton-ikan kecil-ikan besar. a. Jaring- Jaring-jaring Makanan Food Web adalah kumpulan rantai yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain membentuk jarring-jaring yang rumit. Bab VI Ekologi 12 b. Piramida Makanan adalah komposisi rantai makanan yang makin ke atas jumlahnya makin kecil. 2. Simbiosis a. Simboisis Mutualisme: simbiosis yang keduanya saling menguntungkan. Contoh: Kerbaubadak dengan burung jalak; Lebah kupu-kupu dengan tanaman bunga.akar tanaman polong-polongan dengan bakteri Rhizobium radicicola. b. Simbiosis Komensalisme: simbiosis yang satu untung sedang yang lain tidak dirugikan, Contoh: ikan hiu dengan ikan remora; tanaman anggrek dengan tanaman mangga;tanaman paku sarang burung dengan tanaman sawo. c. Simbiosis Parasitisme: simbiosis yang satu untung sedang yang lain dirugikan. Contoh: kutu kepala dengan kulit kepala manusia, jamur panu dengan kulit manusia, tanaman tali putri dengan tanaman beluntas. 3. Autotrof dan Heterotrof Autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri berfotosintesis. Organisme yang termasuk kelompok ini, misalnya tumbuhan hijau, alga ganggang, lumut, tumbuhan paku dan sebagian bakteri dan di alam bertindak sebagai produsen. Heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makan sendiri. a. Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, contoh: sapi, kambing, kuda, kerbau. b. Karnivora adalah hewan pemakan daging, contoh: harimau, anjing, kucing, dan elang. c. Omnivora adalah organisme pemakan tumbuhan dan hewan, contoh: manusia, gorilla, simpanse, dana ayam. d. Dekomposer pengurai adalah organisme yang berperan mengurai makhluk hidup yang telah mati, contoh: fungi jamur dan bakteri.

D. Adaptasi

Makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup akibat perubahan lingkungan dapat melakukan adaptasi dan lingkungan. Faktor abiotik sangat menentukan dalam sebaran dan kepadatan organisme dalam suatu daerah. Hal ini berkaitan erat dengan masalah adaptasi Bab VI Ekologi 13 dan suksesi organisme terhadap faktor-faktor lingkungannya. Adaptasi adalah suatu kemampuan makhluk hidup menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya; bisa melalui adaptasi morfologi, fisiologi dan adaptasi perilaku dari organisme yang berada dalam lingkungan yang ditempatinya. Adaptasi : L. adaptare = menyesuaikan kepada, mencocokkan diri Suatu proses menyesuaikan diri organisme terhadap lingkungannya, mencakup tiga jenis, yaitu:

a. Adaptasi Morfologis

Suatu jenis adaptasi menyangkut perubahan bentuk struktur tubuhnya disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Misalnya: Ikan bergerak dengan sirip, karena alat gerak yang cocok untuk hidup di perairan adalah sirip, sedangkan hewan yang hidupnya di darat bergerak dengan kaki-kakinya. Pada golongan tumbuhan yang hidupnya di rawa pantai, ia memiliki buahbiji yang sudah berakar sebelum jatuh ke lumpur pantai agar dapat terus tumbuh di lingkungan tersebut, seperti golongan Rhizophora tumbuhan bakau. Contoh lain adalah: 1 adaptasi pada morfologi paruh burung yang disesuaikan dengan jenis makanannnya Gambar 6.5, 2 Bentuk kaki burung sesuai dengan cara hidupnya., 3 tipe mulut serangga sesuai dengan cara hidupnya, 4 bentuk gigi pada omnivore, herbivora, dan karnivora sesuai dengan jenis makannya

b. Adaptasi Fisiologis

Suatu jenis adaptasi menyangkut perubahan kerja faal organ tubuh disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Misalnya, golongan Amphibia semasa larva yang hidup di air bernapas dengan insang, sedangkan setelah dewasa hidup di darat Gambar 6.5 Salah satu contoh adaptasi fisiologis pada ikan Sumber: www.frewaremini.com Gambar 6.5 Contoh adaptasi morfologis pada burung Sumber: www.frewaremini.com Bab VI Ekologi 14 bernapas dengan paru-paru. Pada tumbuhan adaptasi fisiologi ditunjukkan oleh luas permukaan daun-daunnya sehubungan dengan lingkungan hidupnya, seperti: tumbuhan serofit hidup di gurun daerah kering, seperti kaktus memiliki daun-daunnya serupa duri atau sempit saja, sedangkan tumbuhan hidrofit hidup di air, seperti eceng gondok memiliki daun-daunnya berukuran lebar-lebar dan batangnya berongga untuk mengimbangi kadar air tubuhnya dengan masalah penguapan yang terjadi. Adaptasi fisiologi juga tergambar pada ikan air tawar dan ikan air laut yang dilakukan untuk menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuhnya Gambar. 6.6

c. Adaptasi Perilaku

Suatu jenis penyesuaian diri pada makhluk hidup yang ditunjukkan oleh perilakunya disebabkan oleh faktor lingkungan. Contohnya, perubahan warna tubuh bunglon terhadap warna lingkungan di mana ia berada; bunglon berwarna hijau, jika berada di daun-daunan, dan ia berwarna hitam keabu-abuan jika berada di tanah Gambar 6.7. Contoh lainnya, lumba-lumba memiliki kebiasaan meloncat-loncat di atas permukaan air untuk menghirup udara, karena bernapas menggunakan paru-paru. Contoh lain pada tumbuhan yang melakukan adaptasi perilaku adalah pohon jati dan pohon kedondong. Keduanya akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau untuk meminimalkan laju transpirasi penguapan. Keladi meneteskan air untuk mengurangi kelebihan air. Bab VI Ekologi 15 Contoh Soal 2 Komponen ekosistem ini memungkinkan daur materi dapat berlangsung. Setiap proses penguraian yang dilakukannya bisa mengakibatkan berbagai perubahan baik secara kimia maupun fisika. Salah satunya keberadaan komponen ekosistem ini memperlancar daur fosfor dan daur nitrogen.Berdasarkan uraian diatas ko po e ekosiste ya g di aksud adalah …. Pembahasan Jasad renik dekomposer merupakan komponen ekosistem yang berperan dalam adanya daur materi. Dekomposer berfungsi sebagai pengurai bahan – bahan organik menjadi bahan – bahan yang anorganik sehingga dapat masuk kedalam daur materi. Dan di dalam daur nitrogen dan daur fosfor dekomposer dilibatkan. Contoh Soal 1: Hubungan yang terjadi pada hewan beruang yang memangsa ikan salmon pada gambar sebagai aka a ya disebut hubu ga …. Pembahasan Predasi adalah hubungan antara pemangsa predator dan mangsanya Prey. Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tidak dapat hidup. meskipun pemangsa untung yang dimangsa rugi namun tetap bukan hubngan parasitisme karena pada parasitisme keduanya dalam satu tubuh sedangkan predasi hubungan keduanya terpisah tubuhnya. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB 7 GERAK PADA BENDA DAN MAKHLUK HIDUP Dr. RAMLAWATI, M.Si. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 Bab 7 Gerak Pada Makhluk Hidup dan Tak Hidup 1

BAB 7 GERAK PADA MAKHLUK HIDUP