BAB V PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
122
5.5. Perencanaan Saluran menggunakan Program HEC-RAS
Untuk merencanakan suatu saluran dengan menggunakan program HEC- RAS, diperlukan suatu tahapan-tahapan yang harus dilalui dari awal sampai akhir.
Agar hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan dan dapat dipertanggung jawabkan, maka perencanaan sebisa mungkin harus sesuai dengan data yang ada
dan yang telah ada di lapangan. Data tersebut kemudian akan diproses oleh program HEC-RAS dan hasilnya dapat digunakan untuk perencanaan selanjutnya.
Perencanaan saluran menggunakan program HEC-RAS melalui tahap-tahap sbb :
5.5.1. Persiapan Analisis
Pada saat persiapan simulasi, dilakukan pengumpulan data yang akan digunakan pada proses simulasi, baik berupa data pasang surut di muara sungai
maupun data debit aliran yang melewati sungai. Saluran yang ada terdiri dari 2 macam yaitu saluran pasok dan saluran drainase.
Pada perencanaan jaringan saluran pasok, terdapat 1 saluran Primer, 7 Saluran Sekunder dan 34 saluran tersier. Sedangkan untuk saluran drainase, terdiri
dari 2 saluran primer, 8 saluran sekunder dan 34 saluran tersier. Untuk perencanaan nantinya, saluran yang direncanakan sebatas hanya pada saluran
primer dan saluran sekunder saja. Sumber data yang akan digunakan adalah :
1. Data geometri saluran
Data geometri yang digunakan adalah penampang melintang tiap stasiun, jarak antar stasiun, elevasi saluran, serta angka kekasaran Manning pada masing-
masing stasiun. Data geometri penampang melintang tiap stasiun, jarak antar stasiun pada
saluran primer ini didapatkan dari Proyek Normalisasi Sungai Tenggang tahun 2006. Data geometri yang diperoleh dari Proyek Normalisasi Sungai Tenggang
tahun 2006 dihitungdirencanakan berdasarkan ketinggian muka air laut rata-rata Mean Sea Level MSL.
Untuk perhitungan berikutnya, data geometri saluran disesuaikan dengan Mean Sea Level MSL
yang telah dihitung pada BAB IV. Data geometri
penampang melintang tiap stasiun, jarak antar stasiun, elevasi dasar saluran pada
BAB V PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
123 saluran sekunder telah diperhitungkan pada BAB sebelumnya dan disesuaikan
dengan kondisi daerah perencanaan.
2. Data debit andalan
Data debit andalan yang digunakan adalah dengan menggunakan perhitungan debit andalan menggunakan metode FJ Mock. Data debit andalan ini
dihitung berdasarkan curah hujan di lokasi studi dan data klimatologi selama 5 tahun dari tahun 2001 - 2005. Data curah hujan dan data klimatologi didapatkan
dari Badan Meteorologi dan Geofisika BMG Semarang. Data debit andalan yang digunakan telah diperhitungkan pada BAB IV.
3. Data pasang surut air laut
Pasang surut menyebabkan perubahan elevasi muka air laut sebagai fungsi waktu. Data pasang surut ini digunakan sebagai stage untuk kondisi hilirmuara
sungai dalam program HEC-RAS. Data pasang surut yang digunakan sebagai data stage
adalah data Air Pasang Tertinggi APR min. Untuk perhitungan HEC-RAS nantinya, digunakan data pasang surut pada
tanggal 18 Agustus 2003. Keseluruhan data pasang surut yang digunakan dari tahun 2001 sampai 2005 diperoleh dari PT PERSERO PELABUHAN
INDONESIA III TANJUNG MAS Semarang. Data pasang surut dari tahun 2001
sampai tahun 2005 bisa dilihat pada Lampiran. 4.
Data debit pergantian Air
Data debit pergantian air adalah data debit yang keluar dari tambak dan besarnya 10 dari volume keseluruhan tambak. Data debit pergantian air telah
dihitung pada BAB 5.4.2 diatas. Data debit pergantian air digunakan sebagai data
input pada hulu dari masing-masing saluran drainase. Data ini digunakan apabila di muara saluran drainase tidak menggunakan pintu klep.
BAB V PERENCANAAN
Hendri Setiawan L2A001076
Jahiel R. Sidabutar L2A001084
124
5.5.2. Proses Skematisasi Jaringan