Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar

Berita Resmi Statistik No. 551013Th. XVIII, 1 Oktober 2015 5 dan 1 satu subkelompok tidak mengalami perubahan. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar -11,73 persen, diikuti oleh subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar -4,02 persen, subkelompok sayur-sayuran sebesar -3,25 persen dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok lemak dan minyak sebesar -1,70 persen. Sebaliknya inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok buah-buahan sebesar 3,14 persen, dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok padi- padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,13 persen sementara subkelompok kacang-kacangan tidak mengalami perubahan. Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,64 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain; cabai merah 0,58 persen, daging ayam ras sebesar -0,09 persen, jengkol -0,04 persen, bayam dan minyak goreng -0,03 persen, tomat sayur -0,02 persen, cabe hijau dan ayam hidup sebesar -0,01 persen, taugekecambah dan berapa komoditi lainnya di bawah -0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah pisang sebesar 0,07 persen, bawang merah 0,04 persen, ikan tongkolambu-ambu 0,03 persen, telur ayam ras 0,02 persen, kacang panjang 0,01 persen, tuna dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan September 2015 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 122,30 bulan Agustus 2015 menjadi 122,57 pada bulan September 2015. Dari 3 tiga subkelompok yang ada pada kelompok ini 2 dua subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok makanan jadi sebesar 0,17 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,51 persen, sedangkan subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi sebesar -0,13 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain rokok kretek sebesar 0,02 persen, dan beberapa komoditi lainnya dengan angka di bawah 0,01 persen, sementara gula pasir memberikan andil deflasi dengan angka di bawah 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan September 2015 di Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, atau mengalami peningkatan indeks dari 119,59 pada bulan Agustus 2015 menjadi 119,82 pada bulan September 2015. Dari 4 empat subkelompok yang ada pada kelompok ini 3 tiga subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,24 persen, subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,51 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,80 persen sedangkan subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami deflasi sebesar -0,19 persen. Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen dengan komoditas penyumbang antara lain; batu bata dan besi beton dan sewa rumah sebesar 0,02 persen, sabun deterjen bubukcair dan beberapa komoditi lainnya memberikan sumbangan inflasi dengan angka di bawah 0,01 persen. Beberepa komoditas penyumbang deflasi antara lain kayu balokan sebesar -0,04 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar -0,01 persen, seng dan beberapa komoditas lainnya meyumbang deflasi dengan angka di bawah -0,01 persen. 6 Berita Resmi Statistik No. 551013Th. XVIII, 1 Oktober 2015

4. S a n d a ng