Pengaruh Kedalaman Tanah dan Jarak dari Tepi Jalan Tol Jagorawi di bawah Tanarnan Mahoni (Swietenia rnacrophyIla King) Terhadap Timbal dan Cendawan Mikroza Arbuskula (CMA)

Erdi Nurcahyadi.

E01496085. Pengaruh Kedalaman Tanah dan Jarak dari Tepi Jalan Tol

Jagorawi di bawah Tanarnan Mahoni (S)vietenia rnacropl~yIlaKing) Terhadap Timbal dan
Cendawan Miknriza Arbuskula (CMA).
Pembimbing : Dr. Ir. H. M. Yal~yaFaknara Ts, M.Sc. dan Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R, MS.
Penggunaan kendaraan bermotor telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Salah satunya adalah tercelnarnya udara akibat emisi gas buangan dari kendaraan yang merigandung
zat-zat beracun yang berbaliaya bagi makhluk hidup disekitarnya. Salah satu dari zat-zat tersebut
adalah timbal. Untuk menyrangi tingkat pencemaran tersebut dilakukan beberapa upaya pencegallan.
diantaranya dengan membangun hutan kota. Selain bisa menambah nilai estetika, vegetasi pada hutan
kota juga mampu berfungsi sebagai pan-paru kota. Tumbuhan mampu nienyediakan oksigen yang
diperlukan oleh manusia serta menawarkan beberapa pencemar udara. Didalam perkenibangannya
sebagian besar tumbuhan melahxkan asosiasi dengan cendawan mikoriza arbuskula (CMA).
Cendawan mikoriza memiliki peranan penting di dalam menunjang pertumbuhan inangnya, antara lain
meningkatkan serapan unsur hara serta mencegah dari kekeringan. Oleh sebab itu perlu dikaji kondisi
cendawan mikoriza di daerah yang mengalami pencemaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengamh kedalaman tanah (0-20 cm, 20-40cm dan
40-60cm) dan jarak tanaman Mahoni (Siviete~~ia
macropliylla King) dari tepi jalan to1 (5m. 15m dan

25m) terhadap CMA serta menganalisa hubungannya dengan kandungan timbal (Pb)
Bahan-baban pokok yang digunakan adalah sampel tanah dan sampel akar. Adapun bahanbahan lain yang digunakan bempa air , kertas label, kantong plastik, gelas plastik dan senyawa kmia
seperti phenol, asam laktat, trypan blue, %OH,

KOH lo%, H202 10%. HCL 1%, glycerin 50%,

formalin, asam cuka, alkohol 50%, klorak lo%, ethanol 70%. aquades, kapas, benih Ceiitrocema
-

~

p~rhesceris;tanah steril- dan alas gelas. Peralatan yang-digunakan adalah cangkul, garpu tanah; botol
vial, gelas beker, stopwatch, mikroskop stereo, mikroskop disectiizg d m compo~~iid,
gelas preparat,
cover slide, penggaris, cawan petri, pinset, gunting kecil, alat tulis, pipet postur, satu set sarin~an,
centrifr~ge,mikrometer, s&lpel, timbanga" dan kamera.
Peubah yang diukur adalah kandungan timbal (F'b) yang dilakukan di Pusat Penelitian Tanah
dan Agroklimat Bogor, jumlah spora CMA, populasi propagul CMA dengan menggunakan metode

MPN (.West Probable Nzri~lber)serta persen infeksi akar. Metode rancangan yang dipakai adalab

Rancangan Acak Lengkap dan RAL Faktorial.
Hasil uji statistik pada selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa faktor jarak dan
kedalaman berpengamh terhadap jumlah spora CMA namun interaksi kedua faktor tersebut tidak

menampilkan hasil yang berbeda nyata. Untuk peubah yang lain, faktor jarak, kedalaman maupun
interaksi keduanya iidak menampilkan hasil yang berbeda nyata.
Secara rata-rata kandungan timbal dan jumlah spora cendawan mikoriza arbushula akan
semakin menurun seiring densan penambahan kedalaman dan jarak. Populasi propasul CMA belum
menunjukkan kecenderungan semakin meningkat atau menumn dengan bertambahnya kedalaman dan
jarak. Kandungan timbal, jumlah spora CMA dan populasi propayl CMA tidak mempengamhi nilai
persen infeksi akar.
Terdapat indikasi bahwa dengan semakin meningkatnya kandungan timbal maka populasi
propayul CMA aka11 semakiii nieningkat pula. Hal ini diduga akibat aktititas penyerapan loyam berat
oleh CMA serta mekanisme adaptasi mempertahankan diri CMA terhadap daerah yang tercemar
logam berat dengan cara niemperbanyak diri.