Pengaruh Kedalaman Tanah dan Jarak dari Jalan Tol Jagorawi di Bawah Semak Terhadap Timbal dan Cendawan Mikoriza Arbuskular (CMA)

Sri yuningsih. E01496018. PENGARUH KEDALAMAN TANAH DAN JARAK DARI J.4LAV
T O L JAGORAWI DI BAWAH SEMAK TERH'ADAP TIMBAL DAN

Cl3NDAWA.X

M I K O R l Z A ARBUSKULAR (CMA). di bawall binlbingall Dr. 11.. H. M. Yahya Faliuat-a TS..
MSc. dan Dr. Ir. H. Sri Wilarso Budi R., MS.

RINGKASAN

Pencernaran udara yang terjadi di wilayali perkotaan merupakan masalah serius yang harus
ditanggulangi karena lnengakibatkan penurunan kualitas . li~igkungan hidup.

Dewasa ini adz

kecenderungan semakin meningkatnya polusi udara teruta~iiapada daerali-daerah yang banyak dilalui
oleh kendaraan bermotor misalnya jalan 101. Salali satu upaya untuk mengatasi masalah pencemaran
ini yaitu dengan membangun liutan kota. Vegetasi dala~iisuatu hutan kota atau pinggirali kota dalam
bentuk taman, jalur hijau, kebun dan pekarangan serta hutan dapat berfungsi sebagai paru-paru kore
(Fakuara, 1987). Vegetasi dapat berfungsi sebagai penyaril~gdan penetral pencemaran udara bahkar.
tilenurut Smith (1971) pepohonan mampu menurunkan konsentrasi timbal yang melayang di udara.

Salah satu lnekanislne adaptasi yang dilakukali oleh tanaman adalah melakultan asosiasi
antara akar tanaman dengall cendawan mikoriza. Cendawan Arbuskular Mikoriza (CMA) mei-upakar
ripe endomikoriza yang banyak ditelnui (Gunawan, 1994). Mengingat peran dan Inanfaat mikorizz
bagi tanaman lnalta perlu diketahui CMA pada vegetasi hutan kota. Penelitian ini bertujuan unru.::
lnengetahui CMA dan mengkaji hubugan konsentrasi tintbal dengan CMA pada semak di zone
pengendapan timbal.
Contoh tanah dan akar dia~nbil dari tana~na~iselnak di tepi jalan rol Jagorawi dart
Cangkurawok. Peubah yang digunakan adalah konsentrasi timbal yang dianalisis di Pusat Penelitian
Tanah dan Agrokli~nat Bogor, presentase infeksi altar dengan inetode pewarnaan akar dari Dr.1.
~

~

HSLL'S (1982), jumlali spora dihitung per 100 gram tanali dengan lnetode isolasi yang digunakar.
adalah Teknik Sukrosa Cenlrifiigalioi? dan populasi propagul yang dihitung dengan rnetode M P S
(Most Probability Number) dengan menggunakan Cei7iroceil10ptibescei7s sebagai tanaman inan=
A~ialisadata ~iienggunaltanlnetode rancangan faktorial dalatn rancangan acak lengkap, faktor A (jarz:
dari jaian to]) terdiri dari ellipat taraf yaitu 10,20,30 m,kolitrol dan faktor B (kedalarnan tanall) tet-dir.
dari tiga taraf yaitu 0-20, 20-40,40-60cm ulituk menghitung jumlali spora, konselitrasi tinibal d z r
populasi propagul, sedangkan infeksi altar menggunakan rancangan acak lengkap )an% terdiri aras


-I

periakuan yaitu 10,20,30 m dan kontroi.
Hasil penelitiali menu~ijukkan baliwa konsentrasi timbal ridak bel-beda nyata pada r i z
kedalaiiian tanah (P>0.05) retapi cenderung menurun densail beitainbahn!.a

ltedelaman, sedaiighr-

konse~itrasiti~iibalterhadap jarak berbeda sangat nyata @0.05) tetapi populasi propagul ce~idennlg~i~e~ungkat
sejalan deligal me~ungkat~iya
konsentrasi
timbal.

ICecendennigan i ~ udidiiga sebagai siiatu be~ituk toleraisi CMA terfiadap taliah yatig

terkontamni~iasilog an^ berat. Korelasi antara populasi propagul dati koksemitrasi titnbal ini dil~arapka~i
bisa menjadi baliai pertimnbruigan dalam penggunaan ~nikoriza pada pemnbangunai 1n1ta1kota dalwi
upaya ~lieligatasipencemarai udara yang semakiti ~neningkat
Dari ketiga peubah yaig diamati yaitu jumlali spora, populasi propagul CMA serta persentase

i~lfeksiakar, nlenunjukkan baliwa pada daerah yang tercelnar clan yang tidak';ercemar tidak berbeda
karena timbal tidak berpengan~hterhadap peubah-peobah tersebut. Korelasi positif altar peubah
menu~~juklca~an
bahwa CMA di bawah se~nakdi tepi jalan to1 Jagorawi berpotensi baik, lial ini
menu~ijukkaibahwa CMA ma~ipubertahal pada kondisi t a i a l ~yalig tercemar artinya CMA bisa
digunakan pada areal hiutai kota berupa jalur lujaii di jala~itol.