Permasalahan Pembatasan Masalah TujuanPenelitian Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian

dengan rantai karbon-siliko dapat digunakan berulang kali karena adanya rangka silika dalam katalis gabungan ini Zhang, Q. 2011. Senyawa dengan basis silikon dapat mengikat lebih banyak cincin benzena untuk disubstitusi oleh gugus sulfonat sehingga derajat sulfonasi menjadi lebih tinggi Fang, 2013. Dengan meningkatnya jumlah gugus SO 3 H maka daya pencampuran antara alkohol dengan minyak atau lemak akan semakin besar sehingga tidak perlu menggunakan co-solvent seperti dietil eter dan benzen. Katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenil-disilana sulfonat disintesis dengan mengadopsi prosedur Tricoli Tricoli, V. 2002 menggunakan agen pensulfonasi sulfonating agent asetil sulfat yang dibuat dari reaksi antara asetat anhidrida dengan asam sulfat pekat. Katalis ini memiliki gugus hidrofilik yang sangat mudah larut dalam air produk reaksi. Oleh karena itu, reaksi transesterifikasi dilakukan pada suhu di atas 100 C, agar air menguap dan terpisah dari sistem sehingga tidak mengganggu reaksi. Transesterifikasi yang dikatalisis oleh katalis heterogen termasuk salah satu dari “Teknologi Hijau” karena katalis tersebut dapat digunakan kembali dan tidak ada atau sangat sedikit limbah yang dihasilkan pada proses pemurnian produk reaksi Sarma, 2008.

I.2. Permasalahan

- Apakah reaksi sulfonasi 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana dapat menghasilkan 1,2- dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana sulfonat. - Apakah 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana sulfonat dapat berfungsi sebagai katalis reaksi transesterifikasi crude palm oil CPO berkadar asam lemak bebas 7,82 menghasilkan metil ester asam lemak. - Apakah katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana sulfonat memiliki kestabilan yang baik dalam mengkatalisis reaksi transesterifikasi crude palm oil CPO berkadar asam lemak bebas 7,82 sehingga dapat digunakan pada reaksi transesterifikasi selanjutnya.

I.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada proses transesterifikasi dengan variasi suhu reaksi dan penggunaan katalis secara berulang-ulang pada reaksi transesterifikasi selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

I.4. TujuanPenelitian

- Untuk mensintesa 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana dengan reaksi sulfonasi menghasilkan 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana sulfonat. - Untuk menggunakan 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana sulfonat sebagai katalis pada reaksi transesterifikasi crude palm oil CPO berkadar asam lemak bebas 7,82 menjadi metil ester asam lemak. - Untuk mengetahui kestabilan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenildisilana sulfonat untuk mengkatalisis reaksi transesterifikasi crude palm oil CPO berkadar asam lemak bebas 7,82 .

I.5. Manfaat Penelitian

- Hasil penelitian ini dapat memberi gambaran informasi ilmiah terhadap industri metil ester asam lemak dengan bahan baku crude palm oil CPO - Penggunaan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenil disilana sulfonat merupakan salah satu Teknologi Hijau karena dapat diperoleh dan dipergunakan kembali pada reaksi transesterifikasi selanjutnya.

I.6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA USU dan Laboratorium Oleopangan PPKS. Karakterisasi produk dengan melting-point apparatus di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA USU, spektroskopi FT-IR dan analisis GC-MS dilakukan di PPKS, Medan. Universitas Sumatera Utara

1.7. Metodologi Penelitian