Tabel 4. Luas Tanam Jagung Menurut Desa di Kecamatan Tanah Pinem, Tahun 2010
Desa Luas Tanam
Ha
1. Renun
2. Pasir Tengah
3. Pamah
4. Kuta Buluh
5. Tanah Pinem
6. Kempawa
7. Kuta Gamber
8. Lau Primbon
9. Harapan
10. Gunung Tua
11. Sukadame
12. Lau Tawar
13. Mangan Molih
14. Lau Njuhar I
15. Liang Jering
16. Alur Subur
17. Balandua
18. Pasir Mbelang
19. Sinar Pagi
380 620
670 125
425 230
180 282
370 110
120 410
280 188
170 20
110 380
-
Jumlah 5.070
Sumber :Kecamatan Tanah Pinem Dalam, Angka Tahun 2011, Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi
Metode Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah petani yang memiliki usahatani jagung. Pemilihan sampel ditentukan secara proposive sengaja dengan
kriteria sampel adalah petani yang sudah menanam jagung minimal 5 tahun. Jumlah populasi petani jagung di Desa Pamah sebanyak 840KK dimana petani
yang mempunyai luas lahan lebih dari 1Ha Sebanyak 325KK dan petani yang memiliki lahan lebih kecil atau sama dengan 1Ha sebanyak 515KK. Besarnya
jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin
n =
� �+��
�
=
��� �+���.��
�
=
89,36
Universitas Sumatera Utara
dimana : n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi e = Kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir 10.
Dengan menggunakan rumus di atas maka diperoleh n sebesar 89,36 yang dibulatkan menjadi 90 sampel.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan hasil wawancara peneliti langsung dengan
responden yang menjadi sampel dengan daftar kusioner yang telah disiapkan sebelumnya. Sedangkan data sekunder berupa luas lahan, besar produksi, besar
produktivitas, perkembangan harga, jumlah petani jagung diperoleh dari lembagainstansi yang terkait yaitu: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera
Utara, Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Dinas Pertanian Kabupaten Dairi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Sumatera Utara, Kantor Camat Tanah Pinem, Kantor Desa Pamah dan dari literatur, buku, dan media internet yang sesuai dengan penelitian ini.
Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dari lapangan terlebih dahulu ditabulasi secara sederhana dan selanjutnya dianalisis dengan metode analisis yang sesuai.
a. Untuk menyelesaikan masalah 1 yaitu besar produktivitas jagung di daerah penelitian dijelaskan dengan tabulasi sederhana menggunakan rasio :
Universitas Sumatera Utara
Produktivitas =
������ �������� ��� ���� ����� ��
Dimana jika : -
Produktivitas sampel dikatakan tinggi jika produktivitas dari rata-rata produktivitas jagung di Kecamatan Tanah Pinem
Untuk menganalisis masalah 1 yakni analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas usahatani jagung digunakan Fungsi Produksi model Coob-Douglas,
dengan rumus:
Y = �
�.
. �
� ��
. �
� ��
. �
� ��
. �
� ��
. �
� ��
�
� ��
�
� ��
�
� ��
�
� ��
�
�� ���
Dimana : Y
= Produksi Kg �
�
= Konstanta �
�
… �
�
= Koefisien regresi terhadap X �
�
= Bibit Kg �
�
= Herbisida Ltr �
�
= Pupuk Urea Kg �
�
= Pupuk SP Kg �
�
= Pupuk TSP Kg �
�
= Pupuk Phonsca Kg �
�
= Pupuk KCL Kg �
�
= Pupuk NPK Kg �
�
= Tenaga Kerja HKP �
��
= Goni �
��
= Tali
Universitas Sumatera Utara
b. Untuk menyelesaikan masalah 2 yakni struktur biaya produksi di jelaskan dengan perhitungan sederhana, menggunakan rumus :
TC = FC + VC
Dimana : TC = Total Cost Rp
FC = Fixed Cost Rp VC = Variable Cost Rp
c. Untuk menyelesaikan masalah 3 yakni besarnya pendapatan bersih usahatani yaitu dengan menghitung selisih antara penerimaan dengan total biaya
usahatani yang dikeluarkan, dengan rumus :
Y = TP − TB
Dimana : Y
= Income Rp TR
= Total Revenue Rp TC
= Total Cost Rp Untuk menganalisis masalah 3 yakni faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan usahatani jagung digunakan Fungsi Pendapatan persamaan Regresi liner Berganda Multiple Linier Regression yang dirumuskan sebagai berikut :
Y = �
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
��
�
��
+ �
��
�
��
+ �
��
�
��
+ �
��
�
��
+ �
��
�
��
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Y
= Pendapatan Usahatani Jagung Rp �
�
= Konstanta Rp �
�
… �
�
= Koefisien regresi terhadap X �
�
= Biaya Pajak Rp �
�
= Biaya Sewa Lahan Rp �
�
= Biaya Penyusutan Rp �
�
= Biaya Bibit Rp �
�
= Biaya Herbisida Rp �
�
= Biaya Pupuk Urea Rp �
�
= Biaya Pupuk SP Rp �
�
= Biaya Pupuk TSP Rp �
�
= Biaya Pupuk Phonsca Rp �
��
= Biaya Pupuk KCL Rp �
��
= Biaya NPK Rp �
��
= Biaya Goni Rp �
��
= Biaya Tali Rp d. Untuk menyelesaikan masalah 4 perkembangan harga jagung di daerah
penelitian digunakan analisis regresi model Trend Linier dengan model :
Y = a + bX
Dimana : Y
= Harga Jagung X
= Rata-rata Harga per 3 Bulan a
= Konstanta b
= Koefisien
Universitas Sumatera Utara
e. Untuk menyelesaikan masalah 5 mengenai sistem pemasaran dan efisiensi pemasaran dapat dianalisis menggunakan rumus berikut :
E =
��+�� ��+��
Keterangan : Jl = Keuntungan Lembaga Tata Niaga Jp = Keuntungan Produsen
Ot = Ongkos Tataniaga Op= Ongkos Produksi dan Pemasaran yang dikeluarkan
oleh Petani Produsen Dimana jika :
E 1 = maka pasar tersebut dikatakan efisien E 1 = maka pasar tersebut dikatakan tidak efisien.
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel-variabel produksi dan pendapatan yang terdapat dalam persamaan model. Sebagai variabel terikat
dependent variable adalah produktivitas dan pendapatan usahtani jagung di Desa Pamah Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi. Sedangkan variabel bebas
independent variable adalah; Luas lahan dan biaya luas lahan, jumlah bibit, harga bibit, jumlah pupuk, harga pupuk, jumlah herbisida, harga herbisida, jumlah
alsintan, harga alsintan, jumlah tenaga kerja, upah tenaga kerja.
Universitas Sumatera Utara
Uji Kesesuaian test of goodness of fit
Uji kesesuaian test of goodness of fit dilakukan berdasarkan perhitungan nilai koefisien determinasi
2
R yang kemudian dilanjutkan dengan Uji F F-test dan Uji t t-test, yaitu
1. Penilaian terhadap koefisien determinasi
2
R , yang bertujuan untuk melihat kekuatan variabel bebas independent variable dalam mempengaruhi kekuatan
variabel terikat dependent variable. Besaran R
2
adalah yang paling lazim digunakan untuk mengukur kebaikankesesuaian goodness of fit dari garis
regresi. R
2
mengukur proporsi bagian atau persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi
2. Uji F over all test, uji ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi statistik koefisien regresi secara bersama-samaserentak.
Dengan hipotesis : �
: b = 0 tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat �
1
: b ≠ 0 ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
Dengan rumus : Fhitung =
�
2
�−1 1−�
2
�−�
Dimana : �
2
: Koefisien Determinasi � : Jumlah Parameter
� : Besar Sample
Universitas Sumatera Utara
3. Uji t partial test, uji ini dimaksudkan untuk mengetahui signifikansi
statistik koefisien regresi parsial. Dengan Kriteria Uji :
a. Jika
t h
t t
maka ada pengaruh nyata variabel bebas terhadap variabel terikat Rumus :
h h
h
b SE
a t
=
Dimana : t
h
= t hitung a
h
= koefisien regresi hasil estimasi untuk variable ke-h SE = standar error koefisien a
h
Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui hasil estimasi regresi yang
dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala hetreokedastisitas, gejala multikolinearitas, dan sebaran data tidak normal normalitas. Jika terdapat hal-hal
yang disebutkan sebelumnya maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan biasnya standar eror. Jika terdapat multikolineritas, maka akan sulit
untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi rendah. Oleh karena itu, uji Asumsi Klasik
perlu dilakukan. Pengujian yang dilakukan sebagai berikut :
A.Uji Multikolinearitas
Universitas Sumatera Utara
Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menghindari adanya hubungan yang linear antar variabel bebas. Koefisien regresi biasanya diinterpretasikan sebagai
ukuran variabel terikat jika salah satu variabel bebasnya naik satu unit dan seluruh variabel bebasnya dianggap tetap, namun interpretasi ini menjadi tidak benar
apabila terdapat hubungan linier antara variabel bebas. Multikolinearitas dapat dideteksi dengan beberapa metode, diantaranya adalah dengan melihat :
- Jika nilai Toleransi atau VIF Variance Inflation Factor kurang dari 0,1
atau nilai VIF melebihi 10. -
Terdapat koefisien korelasi sederhana yang mencapai atau melebihi 0,8. -
Jika nilai F-hitung melebihi nilai F-Tabel dari regresi antar variabel bebas.
B.Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk menditeksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dengan melihat pada
scatter plot dimana apakah residual membentuk pola tertentu atau tidak. Cara ini menjadi fatal karna untuk melihat apakah data terbebas dari masalah
heterokedastisitas bukan hanya berdasarkan gambar tetapi harus dipertanggung jawabkan. Banyak metode uji statistik yang dapat menentukan data terbebas dari
heterokedasstisitas, salah satunya adalah metode Uji Glejser. Uji Glesjer secara umum dinotasikan sebagai berikut :
│e│= �
1
+ �
2
�
2
+ v
Dimana : │e│= nilai absolout dari residual yang dihasilkan dari regresi model
�
2
= Variabel penjelas
Universitas Sumatera Utara
Bila variabel penjelas secara statistik signifikan mempengaruhi residual maka dapat dipastikan model memiliki masalah heterokedastisitas.
C.Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.
Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah data tersebut terdistribusi secara normal. Distribusi
normal data dengan bentuk distribui normal dimana data memusat pada nilai rata- rata dan median.
Dasar pengambilan keputusan dengan uji normalitas dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov yaitu dengan membandingkan distribusi data yang
akan diuji normalitasnya dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan
diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Untuk menditeksi
data terdistribusi secara normal adalah : -
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti data yang akan diuji tidak terjadi perbedaan yang signifikan yang artinya data terdistribusi dengan
normal. -
Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data
tersebut tidak normal. Definisi dan Batasan Operasional
Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman atas pengertian penafsiran maka digunakan definisi dan batasan oprasional sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Definisi 1.
Unit analisis adalah usahatani jagung dihitung dalam satuan hektare ha 2.
Hasil Produksi berupa jagung pipilan kg 3.
Faktor produksi adalah berbagai input yang digunakan dalam proses produksi yaitu luas lahan ha , bibit kg, pupuk kg, obat-obatan dan tenaga
kerja untuk memperoleh output yang diinginkan 4.
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel Rp. Biaya tetap
terdiri dari biaya lahan dan alsintan, biaya tidak tetap yaitu biaya bibit, biaya pupuk, biaya herbisida, biaya tenaga kerja
5. Penerimaan adalah jumlah total produksi dikalikan dengan harga jual
petani RP 6.
Pendapatan bersih adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan total biaya yang dikeluarkan dalam suatu usahatani Rp
7. Saluran pemasaran jagung adalah jalur yang dilalui oleh arus barang-
barang dari produsen atau petani dan akhirnya sampai ke tangan konsumen akhir yang ditandai dengan perpindahan produksi fisik jagung
8. Harga jual adalah harga yang dijualkan petani kepada pedagang
9. Harga beli adalah harga yang dibeli pedagang kepada petani
10. Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan oleh setiap lembaga tata
niaga 11.
Efisiensi pemasaran merupakan tolak ukur atas produktivitas proses pemasaran dengan membandingkan sumberdaya yang digunakan terhadap
keluaran yang dihasilkan selama berlangsungnya proses pemasaran
Universitas Sumatera Utara
Batasan Operasional 1.
Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun 2012 satu kali musim tanam 2.
Petani yang menjadi sampel adalah petani jagung yang menanam jagung 5 tahun terakhir secara terus menerus
3. Perkembangan harga jagung di Kabupaten Dairi rata- rata 3 bulan pada
tahun 2005-2010 4.
Saluran pemasaran sampai pada tingkat konsumen Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara
5. Penelitian dilakukan di Desa Pamah Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten
Dairi Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Luas dan Letak Geografis
Desa Pamah merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi. Desa Pamah memiliki luas wilayah sebesar 36.420 Ha di mana
terdiri dari 10 sepuluh dusun yaitu Dusun Pamah I, Dusun Pamah II, Dusun Simpang Pamah, Dusun Gunung Mulia, Dusun Lau Gunung I, Dusun Bunga
Ncole, Dusun Kampung Dalam, Dusun Lau Petundal I, Dusun Lau Petundal II, Simpang Lau Petundal. Desa Pamah berada pada ketinggian antara ±400-500mdpl
dan terletak di tengah-tengah wilayah Kecamatan Tanah Pinem. Secara administratif, Desa Pamah mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Sinar Pagi • Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Kumpawa
• Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Kutabuluh • Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Pasir Mebelang
Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Pamah sebanyak 2.134 jiwa yang terdiri dari 966 jiwa laki-laki dan 1.168 jiwa perempuan, dihitung berdasarkan jumlah kepala keluarga
KK Desa Pamah dihuni ±910 Kepala Keluarga dihitung dari angka tersebut maka kepadatan penduduk sekitar 17 hajiwa.
Universitas Sumatera Utara
Keadaan Penduduk berdasarkan Agama
Sebagian besar penduduk di Desa Pamah menganut agama Kristen Protestan yaitu sebanyak 1.230 Jiwa, Kristen Katolik sebanyak 786 jiwa, Islam sebanyak 98 Jiwa
dan Budha sebanyak 20 Jiwa.
Kondisi Sosial Ekonomi
Desa Pamah merupakan desa oertanian, maka mata pencarian warga sebagian besar adalah petani sebesar 88, selebihnya 12 wiraswasta dan 3 adalah PNS.
Dilihat dari penghasilan rata-rata masyarakat Desa Pamah tergolong kedalam katagori miskin dilihat dari luas areal desa sebesar 36,42.
Sarana dan Prasarana
Sarana transportasi di Desa Pamah kurang di dukung oleh keadaaan jalan yang kurang baik terlebih pada musim hujan, ini kadang mempersulit akses
transportasi. Untuk jaringan listrik di Desa Pamah telah tersedia PLN sehingga hampir seluruh
rumah tangga di desa ini menggunakan listrik untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Untuk air bersih penduduk desa mendapatkanya dari mata air yang
ada di desa, maka Desa Pamah tidak pernah kekurangan air.
Karakteristik Petani Sampel
Umur petani merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan usahataninya. Semakin tua umur petani
kecenderungan kemampuan bekerja semakin menurun. Hal ini berpengaruh pada produktivitasnya dalam mengelola usahataninya. Kegiatan usahatani banyak
mengandalkan fisik. Keadaan umur petani rata-rata 41,2 tahun dengan interval
Universitas Sumatera Utara
antara 20-80 tahun. Klasifikasi petani menurut kelompok umur terlihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Umur Petani Responden di Desa PamahTahun 2012.