PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA KUTA GAMBER KECAMATAN TANAH PINEM KABUPATEN DAIRI.
PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA KUTA GAMBER
KECAMATAN TANAH PINEM KABUPATEN DAIRI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
YOSSI GRESTI BR SEMBIRING
3123122067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Yossi Gresti Br Sembiring, NIM : 3123122067, Profil Anak Putus Sekolah Di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi, Skripsi, Program Studi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini mendeskripsikan tentang Profil Anak Putus Sekolah di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi.Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui Profil anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber, untuk mengetahui faktor-faktor penyebeb anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber, untuk mengetahui pengaruh keberadaan anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber dan hubungan mereka dengan lingkungannya.
Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, melalui wawancaradan studi pustaka. Data-data dari hasil penelitian ini di dukung oleh hasil wawancara yang peneliti lakukan dalam penelitian Profil Anak Putus Sekolah di Desa Kuta Gamber Kecamatan tanah Pinem Kabupaten Dairi.
Mengenai Profil Anak Putus Sekolah sangat memprihatinkan di desa Kuta Gamber kerena mereka putus sekolah bukan hanya karena faktor psikologis. Tetapi ada faktor pendorong dari luar yaitu adanya faktor sosial dan ekonomi.
Adapun faktor yang mempengaruhi anak putus sekolah di desa tersebut meliputi 3 (tiga faktor) yaitu : (1) faktor psikologis yang terdiri dari rendahnya minat anak untuk bersekolah, tingkat kesadaran dan motivasi diri yang rendah, dan ruang lingkup sekolah yang kurang mendukung. (2) faktor sosial yang terdiri dari faktor lingkungan, faktor keluarga, pandangan masyarakat terhadap pendidikan yang kurang dan pergaulan bebas. (3) faktor ekonomi keluarga yang tidak memadai. Selain pengangguran, adanya dampak negatif yang lain yaitu seringnya mereka melakukan hal-hal yang menyimpang, misalnya minum-minuman keras sampai mabuk dan mengganggu ketenangan warga desa. Dampak positifnya ialah sebagian dari mereka ikut membantu pekerjaan orang tua mereka ladang dan yang lain ialah adanya sifat kemandirian dan kedewasaan dalam pemikiran yang timbul dalam diri anak. Hubungan anak putus sekolah dengan lingkungan sekilas terlihat baik. Hal ini bisa terjadi karena di desa tersebut masih memegang adat-istiadat kekeluargaan yang tinggi meskipun anak-anak putus sekolah tersebut sering meresahkan warga.
(6)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dengan segenap kerendahan hati penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang memberikan nafas di setiap kehidupan dan melimpahkan berkat yang tak terhingga sampai pada saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Anak Putus Sekolah Di Desa
Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi” dengan baik dan
tepat pada waktunya. Sebab dengan restu Tuhan, saya dapat mengerjakan/ menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulis telah banyak mendapat bantuan berupa bimbingan, arahan, motivasi, saran dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan segenap fungsionaris Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Antropologi.
4. Bapak Drs. Waston Malau, M.SP selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan saran dan kritik serta kesabarannya dalam membimbing selama proses penulissan skripsi.
5. Ibu Supsiloani, M.Si selaku Dosen Penguji I sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang bersedia mengkeritik dan memberi masukan terhadap skripsi, serta telah memabantu penulis dalam memberikan motivasi dan masukan terhadap kegiatan akademik penulis selama perkuliahan.
6. Ibu Dr. Nurjannah, M.Pd selaku dosen penguji II yang telah banyak memberi kritik dan masukan untuk penulisan skripsi ini.
7. Bapak Bakhrul Khair Amal, M.Si sebagai dosen penguji III, yang telah banyak memberi masukan dan arahan untuk kebaikan skripsi ini.
(7)
8. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Prodi Pendidikan Antropologi yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
9. Bapak (Sahta Sembiring) dan Mamak (Dimetria Br Pinem), terimakasih yang tak terhingga buat semua nasehat, didikan, motivasi, dan kasih sayang kalian sepanjang hidupku hingga aku dapat meraih gelar Sarjana. Semoga Tuhan Yesus selalu memberkati bapak dan mamak. Amin.
10.Adik-adikku Geovani br Sembiring, Iren Sintia br Sembiring, Goretti br Sembiring dan turang kami satu-satunya Filo Sandro Sembiring terimakasih buat semua semangat yang kalian berikan buat Kakak. Semangat buat sekolah dan kuliah kalian hingga suatu saat kalian juga bisa mengikuti jejak kakak.
11.Sahabat-sahabat terbaik CungCio (Asnika, Tenny, Rida, Chanra, Olla, Hikayah), dan teman-teman seperjuangan Evan, Sinta, Nonni, Melita, dan Nurtaty terimakasih buat kalian yang selalu ada di setiap momen.
12.Teman-teman Sodabels (Sosiologi 2012) Ade, Ai, Christiany, Fitrah, Hasanah, Herik, Lukas, Novita, M.Randy, Donna, Nurhalimah, Rini, Joi, Rado, Rahmat, Nanda dan Leli. Kelas yang paling kompak dan paling kocak yang selalu buat ketawa di setiap mata kuliah, terimakasih untuk kalian dan semoga kita semua sukses kedepannya.
13.Teman-teman seperjuangan Antropologi 2012 dan semua adik-adik stambuk dan kakak-kakak stambuk.
14.Teman-teman PPLT SMPN 1 Berastagi alias posko Terlanjur Bahagia (Lily, Dwi, Selloh, Desi, Fitri, Yemima, Bang Romi, Bang Toga, tur Erwin, Jaka, Steven, Serre, Mariatun, Kak Alin, Nirwana, Tika, dan Leli) terimakasih telah memberi semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
15.Bapak Robinta Ginting selaku Kepala Desa Kuta Gamber dan adinda Astuti Bidanna Sebayang Selaku Operator Desa terimakasih telah membantu melancarkan urusan pemberkasan saya.
16.Adik-adik informan saya, terimakasih karena telah bersedia memberi informasi untuk kelancaran skripsi kakak.
(8)
17.Teman-teman kos Kuning dan sahabat-sahabat dari Lonji Management (Kak Yanti, Bang Ega, Bang Ganda, Kak Vivien, Fany, Kak Fitri) terimakasih buat semua kegilaan dan kegokilan kita selama ini.
Terimaksih buat semua yang telah disebutkan namanya diatas, karena banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kiranya Tuhan membalas semua yang telah kalian perbuat dalam setiap kehidupan saya.
Medan,
Yossi Gresti Br Sembiring
(9)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 7
2.2 Landasan Teori ... 8
2.3 Kerangka Konseptual... 10
2.4 Kerangka Berfikir ... 12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 14
3.2 Lokasi Penelitian ... 15
3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ... 16
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 17
3.4.1 Observasi ... 17
3.4.2 Wawancara ... 17
3.4.3 Dokumentasi ... 18
(10)
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 21
4.1.1 Sejarah Desa Kuta Gamber ... 22
4.1.2 Kependudukan Desa Kuta Gamber ... 23
4.1.4 Sumber Daya Alam ... 24
4.1.5 Sarana dan Prasarana Desa Kuta Gamber ... 26
4.2 Profil Anak Putus Sekolah Di Desa Kuta Gamber ... 28
4.3 Faktor yang Melatarbelakangi Anak Putus Sekolah ... 36
4.3.1 Faktor Psikologis ... 36
4.3.2 Faktor Sosial ... 40
4.3.3 Faktor Ekonomi ... 45
4.4 Dampak Negatif Dan Dampak Positif Anak Putus Sekolah Di Desa Kuta Gamber Dan Bagaimana Hubungan Mereka Dengan Lingkungan Masyarakat ... 46
4.5 Peran Pemerintah Dalam Pendidikan ... 47
4.6 Analisa Dengan Teori ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 54
(11)
5.2 Saran ... 55
Daftar Pustaka ...
(12)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 ... ... ... 24
Tabel 2 ... ... ... 25
Tabel 3 ... ... ... 26
Tabel 4 ... ... ... 26
Tabel 5 ... ... ... 27
(13)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi semua anak. Sebab
dengan adanya pendidikan, seorang anak akan mampu mengembangkan potensi
yang ada pada dirinya serta dapat mengatatasi masalah yang ada pada dirinya.
Setiap anak diharapkan untuk mendapatkan pendidikan yang baik untuk
kepentingan masa depan mereka di kemudian hari. Oleh karena itu, di setiap
benak para orang tua bercita-cita menyekolahkan anak-anak mereka supaya
berpikir lebih baik, bertingkah laku sesuai dengan agama serta yang paling utama
untuk anak-anak mereka ialah kesuksesan di masa depannya.Menurut UU
Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, tujuan pendidikan
Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Dengan pernyataan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa setiap anak hendaknya menempuh pendidiakan suapaya kelak
mereka bisa tumbuh menjadi orang-orang yang terpelajar.
Putus sekolah akan berdampak besar dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Anak yang putus sekolah akan membawa keresahan sosial, ekonomi,
(14)
2
pengangguran sehingga kadang-kadang menimbulkan kelompok-kelompok
pemuda liar. Anak-anak nakal dengan kegiatannya yang bersifat negatif, seperti
mencuri, memakai narkoba, mabuk dan lain sebagainya. Akibat lainnya juga
adalah sang anak sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena anak yang tidak
mempunyai ijazah maupun tidak adanya pembekalan kemampuan bagi mereka
yang putus sekolah. Akan tetapi anak putus sekolah tak selamanya akan
berdampak demikian tetapi ada juga yang dapat membantu orang tua bekerja
sehingga dapat mengurangi beban orang tua dari segi ekonomi.
Adapun faktor-faktor penyebab anak putus sekolah menurut Purnama faktor
(2015:6) adalah faktor psikologis (berasal dari dalam diri anak), faktor sosial yang
terdiri dari lingkungan, keluarga, pandangan masyarakat terhadap pendidikan dan
pergaulan bebas, dan yang terakhir adalah faktor ekonomi.
Berkaitan faktor penyebab anak putus sekolah, maka penelitian ini
memfokuskan pada kajian tentang profil anak putus sekolah pada di usia sekolah
dengan mengambil lokasi di desa Kuta Gamber. Desa Kuta Gamber merupakan
desa yang mayoritas penduduknya adalah petani. Pekerjaan sebagai petani
membuat orang tua bekerja keras demi mencukupi kebutuhan rumah tangga
akibatnya minim pula pemberian motivasi terhadap anak yang menyebabkan anak
tidak berprestasi sehingga anak malas untuk bersekolah bahkan tak jarang putus
sekolah. Namun, tidak semua orang tua yang berpenghasilan rendah mempunyai
anak putus sekolah, sebagian dari mereka (anak putus sekolah) tergolong juga dari
keluarga yang berkecukupan dalam bidang ekonomi tetapi masih saja putus
sekolah. Berbicara mengenai fasilitas belajar, di desa tersebut dapat dikatakan
(15)
3
juga dari sekolah-sekolah yang ada di daerah tersebut juga tidak ketinggalan jauh
dengan sekolah pada umumnya. Minat belajar pada anak pada daerah tersebut
dapat dikategorikan cukup, melihat bahwa desa tersebut jauh dari keramaian kota
sehingga anak-anak di desa tersebut masih belum mengenal berbagai hal yang
menyebabkan anak malas atau bolos sekolah. Hadirnya Sekolah Menengah Atas
dan Sekolah Menengah Pertama yang merupakan sekolah gratis yang berada di
desa tetangga tidak jauh dari desa tersebut tak membuat pendidikan di Desa ini
membaik. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya angka anak putus sekolah pada
jenjang SMP dan SMA/Sederajat.
Setelah putus sekolah anak-anak tersebut hanya bisa mencari pekerjaan
ataupun penghasilan dari desa tersebut dan rata-rata dari mereka adalah
pengangguran. Ini dikarenakan pendidikan mereka yang tidak memadai untuk
bersaing di bidang industri perkotaan maupun bidang lain. Selain masalah
pengangguran, adapula timbul masalah lain yaitu adanya penyimpangan sosial
yang sering mereka buat seperti mabuk-mabukan, merokok, dan lain sebagainya.
Data sementara yang diperoleh penulis, bahwa jumlah total penduduk di Desa
Kuta Gamber berjumlah 857 jiwa. Kemudian Desa Kuta Gamber hanya terbagi
menjadi dua (2) dusun yaitu Dusun Liren sebanyak 113 KK dengan penduduk 395
jiwa dan Dusun Kuta Gamber sebanyak 132 KK dengan 462 jiwa. Sejauh ini,
jumlah anak usia sekolah di Desa Kuta Gamber, Kecamatan Tanah Pinem,
Kabupaten Dairi khususnya, yakni 300 anak. Diantaranya 266 anak usia sekolah
yang bersekolah, ada 34 anak usia sekolah yang putus sekolah, ditambah lagi anak
(16)
4
menjadi masalah yang dianggap serius untuk diteliti karena masih ada anak
dengan jumlah tersebut yang putus sekolah padahal pendidikan telah digratiskan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan bahwa faktor-faktor
penyebab anak putus sekolah dan kenyataannya masih tidak sesuai. Selain itu
adanya dampak yang ditimbulkan dari anak putus sekolah yaitu bertambahnya
jumlah pengangguran dan semakin banyaknya penyimpangan sosial yang terjadi.
Untuk itu penulis merasa sangat tertarik untuk menggali masalah ini lebih jauh
tentang fenomena ini dengan mengadakan sebuah penelitian tentang “Profil Anak
Putus Sekolah Di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi”. 1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Profil anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber
2. Faktor-faktor yang menyebabkan anak putus sekolah di Desa Kuta
Gamber
3. Pengaruh keberadaan anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber
4. Hubungan sosial anak putus sekolah dengan lingkungannya di desa
Kuta Gamber
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan masalah diatas, perlu dibatasi masalah dalam penelitian ini
adalah “Profil Anak Putus Sekolah Di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah
(17)
5
1.4 Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah diatas yang menjadi rumusan masalah
adalah:
1. Bagaimana profil anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber Kecamatan
Tanah Pinem Kabupaten Dairi?
2. Apa saja faktor yang melatarbelakangi anak putus sekolah di Desa Kuta
Gamber Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi?
3. Apa saja dampak negatif dan dampak positif anak putus sekolah di Desa
Kuta Gamber dan bagaimana hubungan mereka dengan lingkungan
masyarakat?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan profil anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber
Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab anak putus sekolah Di Desa
Kuta Gamber Kecamatan Dairi.
3. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif dan dampak positif anak putus
sekolah di Desa Kuta Gamber dan bagaimana hubungan mereka dengan
lingkungan masyarakat .
1.6 Manfaat Penelitian
(18)
6
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan, pengalaman, dan menambah khasanah kepustakaan.
2. Menambah wawasan pemikiran khususnya mengenai gambaran kehidupan
anak putus sekolah.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mata kuliah
masalah-masalah sosial di Pendidikan Antropologi dan kegiatan penelitian
berikutnya yang sejenis.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai profil dan gambaran
kehidupan anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinam
Kabupaten Dairi.
2. Sebagai calon pendidik, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan
penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik khususnya, serta bagi
(19)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Profil anak putus sekolah di desa Kuta Gamber rata-rata adalah pengangguran. Terlihat dari keseharian mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Selain
itu adanya masalah sosial yang lain yang di timbulkan seperti mabuk-mabukan,
merokok, bahkan mencuri.
2. Adapun faktor yang mempengaruhi anak putus sekolah di desa tersebut
meliputi 3 (tiga faktor) yaitu : (1) faktor psikologis yang terdiri dari rendahnya
minat anak untuk bersekolah, tingkat kesadaran dan motivasi diri yang rendah,
dan ruang lingkup sekolah yang kurang mendukung. (2) faktor sosial yang
terdiri dari faktor lingkungan, faktor keluarga, pandangan masyarakat terhadap
pendidikan yang kurang dan pergaulan bebas. (3) faktor ekonomi keluarga
yang tidak memadai.
3. Selain pengangguran, adanya dampak negatif yang lain yaitu seringnya mereka
melakukan hal-hal yang menyimpang, misalnya minum-minuman keras sampai
mabuk dan mengganggu ketenangan warga desa. Dampak positifnya ialah
sebagian dari mereka ikut membantu pekerjaan orang tua mereka ladang dan
yang lain ialah adanya sifat kemandirian dan kedewasaan dalam pemikiran
yang timbul dalam diri anak. Hubungan anak putus sekolah dengan lingkungan
sekilas terlihat baik. Hal ini bisa terjadi karena di desa tersebut masih
memegang adat-istiadat kekeluargaan yang tinggi meskipun anak-anak putus
(20)
55
5.2Saran
1. Sebaiknya anak yang masih dalam usia sekolah pergi ke sekolh dan
mendapatkan pendidikan yang sebagaimana harusnya. Karena di sekolah anak
tersebut akan mendapatkan pendidikan, bukan hanya untuk mendapatkan
izasah melainkan juga mendapatkan pendidikan moral.
2. Diharapkan kepada orang tua dan anak-anak di desa Kuta Gamber memiliki
pemikiran yang lebih luas lagi dalam hal pendidikan sehingga jumlah anak
(21)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad & Mohammad Asrori. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Bumi Aksara
Horton, Paul B & Chester L.Hunt. 1984. Sosiologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Johnson, Paul Doyle. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kartono, Kartini. 2014. Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka CBPTA
Moleong, Lexy.2010. Metode Penenlitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali
---.2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Ritzer, George. Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi Modern Edisi Ke-6. Jakarta: Kencana.
---. 2006. Teori sosiologi Modern. Jakarta: Gramedia
Singarimbun, Marsi & Sofian Effendi. 1984. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES
Sjafari, Agus. 2014. Kemiskinan dan Pemberdayaan Kelompok. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono, Kumanto. 2008. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Suparlan, Parsudi.1986. Masyarakat, Struktur Sosial, dalam Wijaya, Individu,
Keluarga, dan Masyarakat. Jakarta : CV Akademi Pressindo.
Tim Penulis. 1995. Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya
(22)
Sumber Skripsi:
Cristyani, Nilla. 2015. Masalah Anak Putus Sekolah Dalam Program Pendidikan
Gratis Di Desa Rantau Panjang Kabupaten Kayong Utara.
Pontianak: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. (10/02/2016)
Hasanah, Nurul. 2015. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap
Tingkat Pendidikan Anak : Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani
di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten
Labuhanbatu. FIP-Unimed. Medan
Purnama, Desca Thea. 2015. Fenomena Anak Putus Sekolah dan Faktor
Penyebabnya Di Kota Pontianak. Pontianak: Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. (10/02/2016)
Rahmadani, Sri. 2013. Profil kehidupan Anak Jalanan Di Kota Medan Tahun
2013. FIS- Unimed. Medan
Yunindyawati. 2013. Perilaku Merokok Anak Putus Sekolah di Wilayah
Perkotaan dan Pedesaan (Studi Komparasi di Kecamatan
Kayuagung dan Lempuing Kabupaten OKI). Palembang: FISI
Universitas Sriwijaya. (19/01/2016)
Sumber Online:
Nabila, 2013. Anak dalam perspektif Sosiologi, Antropologi, Pekerjaan Sosial, dan Budaya.Downloads/Anak%20dalam%20perspektif%20Sosiologi,%20
Antropologi ,%20Pekerjaan%20Sosial,%20dan%20Budaya%20_%20Toni
%20An-Nabil.htm (10/02/2016)
Sekolah menengah atas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
2015.PengertianProfil./Downloads/Pengertian%20Profil%20_%20CATATAN%20
(1)
1.4 Rumusan Masalah
Dengan pembatasan masalah diatas yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana profil anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi?
2. Apa saja faktor yang melatarbelakangi anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi?
3. Apa saja dampak negatif dan dampak positif anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber dan bagaimana hubungan mereka dengan lingkungan masyarakat?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mendeskripsikan profil anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab anak putus sekolah Di Desa Kuta Gamber Kecamatan Dairi.
3. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif dan dampak positif anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber dan bagaimana hubungan mereka dengan lingkungan masyarakat .
1.6 Manfaat Penelitian
(2)
6
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan menambah khasanah kepustakaan.
2. Menambah wawasan pemikiran khususnya mengenai gambaran kehidupan anak putus sekolah.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mata kuliah masalah-masalah sosial di Pendidikan Antropologi dan kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai profil dan gambaran kehidupan anak putus sekolah di Desa Kuta Gamber Kecamatan Tanah Pinam Kabupaten Dairi.
2. Sebagai calon pendidik, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik khususnya, serta bagi masyarakat luas pada umumnya
(3)
54
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Profil anak putus sekolah di desa Kuta Gamber rata-rata adalah pengangguran. Terlihat dari keseharian mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. Selain itu adanya masalah sosial yang lain yang di timbulkan seperti mabuk-mabukan, merokok, bahkan mencuri.
2. Adapun faktor yang mempengaruhi anak putus sekolah di desa tersebut meliputi 3 (tiga faktor) yaitu : (1) faktor psikologis yang terdiri dari rendahnya minat anak untuk bersekolah, tingkat kesadaran dan motivasi diri yang rendah, dan ruang lingkup sekolah yang kurang mendukung. (2) faktor sosial yang terdiri dari faktor lingkungan, faktor keluarga, pandangan masyarakat terhadap pendidikan yang kurang dan pergaulan bebas. (3) faktor ekonomi keluarga yang tidak memadai.
3. Selain pengangguran, adanya dampak negatif yang lain yaitu seringnya mereka melakukan hal-hal yang menyimpang, misalnya minum-minuman keras sampai mabuk dan mengganggu ketenangan warga desa. Dampak positifnya ialah sebagian dari mereka ikut membantu pekerjaan orang tua mereka ladang dan yang lain ialah adanya sifat kemandirian dan kedewasaan dalam pemikiran yang timbul dalam diri anak. Hubungan anak putus sekolah dengan lingkungan sekilas terlihat baik. Hal ini bisa terjadi karena di desa tersebut masih memegang adat-istiadat kekeluargaan yang tinggi meskipun anak-anak putus sekolah tersebut sering meresahkan warga.
(4)
55
5.2Saran
1. Sebaiknya anak yang masih dalam usia sekolah pergi ke sekolh dan mendapatkan pendidikan yang sebagaimana harusnya. Karena di sekolah anak tersebut akan mendapatkan pendidikan, bukan hanya untuk mendapatkan izasah melainkan juga mendapatkan pendidikan moral.
2. Diharapkan kepada orang tua dan anak-anak di desa Kuta Gamber memiliki pemikiran yang lebih luas lagi dalam hal pendidikan sehingga jumlah anak putus sekolah di desa tersebut bisa berkurang.
(5)
Bumi Aksara
Horton, Paul B & Chester L.Hunt. 1984. Sosiologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga Johnson, Paul Doyle. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Kartono, Kartini. 2014. Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka CBPTA Moleong, Lexy.2010. Metode Penenlitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali
---.2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Ritzer, George. Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi Modern Edisi Ke-6. Jakarta: Kencana.
---. 2006. Teori sosiologi Modern. Jakarta: Gramedia
Singarimbun, Marsi & Sofian Effendi. 1984. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES
Sjafari, Agus. 2014. Kemiskinan dan Pemberdayaan Kelompok. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono, Kumanto. 2008. Pengantar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta: Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Suparlan, Parsudi.1986. Masyarakat, Struktur Sosial, dalam Wijaya, Individu, Keluarga, dan Masyarakat. Jakarta : CV Akademi Pressindo.
Tim Penulis. 1995. Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Jambi: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(6)
Sumber Skripsi:
Cristyani, Nilla. 2015. Masalah Anak Putus Sekolah Dalam Program Pendidikan
Gratis Di Desa Rantau Panjang Kabupaten Kayong Utara.
Pontianak: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. (10/02/2016)
Hasanah, Nurul. 2015. Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap
Tingkat Pendidikan Anak : Studi Kasus Pada Keluarga Buruh Tani
di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten
Labuhanbatu. FIP-Unimed. Medan
Purnama, Desca Thea. 2015. Fenomena Anak Putus Sekolah dan Faktor
Penyebabnya Di Kota Pontianak. Pontianak: Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak. (10/02/2016) Rahmadani, Sri. 2013. Profil kehidupan Anak Jalanan Di Kota Medan Tahun
2013. FIS- Unimed. Medan
Yunindyawati. 2013. Perilaku Merokok Anak Putus Sekolah di Wilayah
Perkotaan dan Pedesaan (Studi Komparasi di Kecamatan
Kayuagung dan Lempuing Kabupaten OKI). Palembang: FISI
Universitas Sriwijaya. (19/01/2016) Sumber Online:
Nabila, 2013. Anak dalam perspektif Sosiologi, Antropologi, Pekerjaan Sosial, dan Budaya.Downloads/Anak%20dalam%20perspektif%20Sosiologi,%20 Antropologi ,%20Pekerjaan%20Sosial,%20dan%20Budaya%20_%20Toni
%20An-Nabil.htm (10/02/2016)
Sekolah menengah atas - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm 2015.PengertianProfil./Downloads/Pengertian%20Profil%20_%20CATATAN%20