Sifat Fisik dan Kinerja Enzim Mannanase pada Bungkil Inti Sawit Hasil Ayakan

RINGKASAN
FITRIA TSANI FARDA. D24070236. 2011. Sifat Fisik dan Kinerja Enzim
Mannanase pada Bungkil Inti Sawit Hasil Ayakan. Skripsi. Departemen Ilmu
Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc
Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Ir Erika B. Laconi, MS
Di Indonesia, perkebunan kelapa sawit terus meningkat dengan perkiraaan total
luas areal kelapa sawit sebesar 7 824 623 ha (Dirjen Perkebunan, 2010). Pembuatan
minyak sawit (Crude Palm Oil, CPO) menghasilkan hasil samping berupa bungkil
inti sawit (Palm Kernel Meal). Kendala utama pemberian bungkil inti sawit pada
unggas adalah tingginya kandungan karbohidrat sukar larut yaitu mannan.
Pengayakan dan perlakuan enzimatis merupakan metode yang digunakan saat ini
dalam menangani permasalahan pada bungkil inti sawit. Pemberian enzim
penghidrolisis serat pada bungkil inti sawit dapat meningkatkan kualitas bungkil inti
sawit (Handoko, 2010). Penelitian ini mengkaji sifat fisik produk bungkil inti sawit
hasil ayakan dengan ukuran ayakan berbeda serta mengkaji kinerja enzim pada
bungkil inti sawit hasil ayakan terbanyak.
Perlakuan uji fisik dilakukan masing-masing tiga ulangan untuk menguji sifat
fisik bungkil inti sawit giling berdasarkan empat jenis ukuran ayakan (mesh 16,
mesh 30, mesh 50, mesh 100). Peubah yang diamati adalah berat jenis, daya ambang,
kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, sudut tumpukan, derajat

keasaman dan kelarutan total. Produk bungkil inti sawit dari mesh 30 kemudian
ditambahkan enzim sebagai perlakuan dengan tiga ulangan yaitu pemberian enzim
mannan komersial 0,1mL/gram BIS (setara dengan 919,27x106 U/liter), enzim cairan
rumen 0,1mL/gram BIS (0,013x106 U/liter enzim cairan rumen) dan kontrol. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ayakan pada bungkil inti sawit sangat
nyata (P