Pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar

5.2. Pembahasan

5.2.1 Pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar

Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu di Kelurahan Sayurmatinggi sebesar 68,4 berpengetahuan kurang baik. Hasil ini sejalan dengan penelitian Metawati 2010 yang menyatakan bahwa secara umum didapatkan 50 ibu berpengetahuan kurang baik tentang imunisasi pada balita. Notoadmodjo 2006 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki. Hal tersebut mencerminkan bahwa ibu yang memiliki bayi usia 9-10 bulan di Kelurahan Sayurmatinggi memiliki pengetahuan yang kurang baik dengan mayoritas tingkat pendidikan ibu SMP sebesar 39,5. Hasil penelitian tentang pengetahuan ibu di kelurahan Sayurmatinggi terkait imunisasi BCG sebesar 55,3 berpengetahuan baik, hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian pengetahuan ibu tentang usia pemberian imunisasi BCG 50,0 berpengetahuan baik. Notoadmodjo 2007 menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Proverawati 2010 mengatakan bahwa Imunisasi BCG adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis TBC, yaitu penyakit paru-paru yang sangat menular. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian yang didapat tentang pengetahuan ibu di Kelurahan Sayurmatinggi terkait imunisasi Imunisasi DPT sebesar 42,1 berpengetahuan baik hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian pengetahuan ibu tentang Jadwal imunisasi DPT 50,0,berpengetahuan baik. Hasil tersebut mencerminkan bahwa ibu yang memiliki bayi usia 9-10 bulan di Kelurahan Sayurmatinggi berpengetahuan baik. Berdasarkan karakteristik demografi ibu di Kelurahan Sayurmatinggi bahwa sebagian besar ibu berusia 20-30 tahun sebesar 71,1. Proverawati 2010 mengatakan bahwa Imunuisasi DPT merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap beberapa penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus. Hasil penelitian yang didapat tentang pengetahuan ibu dikelurahan Sayurmatinggi terkait imunisasi polio sebesar 63,2 berpengetahuan baik, hal tersebut dibuktikan hal tersebut dibuktikan dari usia pemberian imunisasi polio 44,7 berpengetahuan baik. Hasil tersebut mencerminkan bahwa ibu yang memiliki bayi usia 9-10 bulan di Kelurahan Sayurmatinggi berpengetahuan baik. Berdasarkan karakteristik data demografi ibu di Kelurahan Sayurmatinggi bahwa sebagian besar ibu mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebesar 42,1. Notoadmodjo 2007 menyatakan lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Hasil penelitian yang didapat tentang pengetahuan ibu di Kelurahan Sayurmatinggi terkait imunisasi campak sebesar 44,7 berpengetahuan baik, hal tersebut dibuktikan dari jadwal pemberian imunisasi campak 60,5 Universitas Sumatera Utara berpengetahuan baik. Hasil tersebut mencerminkan bahwa ibu yang memiliki bayi usia 9-10 bulan di Kelurahan Sayurmatinggi berpengetahuan baik. Berdasarkan karakteristik data demografi ibu di Kelurahan Sayurmatinggi bahwa sebagian besar ibu mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebesar 42,1. Hasil penelitian yang didapat tentang pengetahuan ibu terkait imunisasi hepatitis B sebesar 55,3, jadwal imunisasi Hepatitis B 42,1,usia pemberian imunisasi Hepatitis B 44,7, efek samping imunisasi Hepatitis B 47,4. Hal ini disebabkan karena sebagian besar usia responden 20-30 tahun sehingga masih kurang berpengalaman terkait pemberian imunisasi campak terhadap bayinya, Notoadmodjo 2007 mengatakan bahwa salah satu factor yang mempengaruhi pengetahuan adalah usia, Dengan bertambahnya usia seseorang, maka akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis mental. Proverawati 2010 yang menyatakan bahwa Imunisasi Hepatitis B adalah imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B, yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak hati.

5.2.2. Kelengkapan Imunisasi bayi di Kelurahan Sayurmatinggi.

Dokumen yang terkait

Motivasi Ibu dalam Pemberian Imunisasi Dasar di Klinik Nirmala Jl. Pasar 3 Krakatau Medan Tahun 2014

13 76 89

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Pada Bayi di Puskesmas Pembantu Naga Timbul Tanjung Morawa Tahun 2012

0 31 63

Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Imunisasi Dengan kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi

1 5 87

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA TEMPUREJO KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER

0 18 16

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI DESA TEMPUREJO KECAMATAN TEMPUREJOKABUPATEN JEMBER

0 7 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 5 12

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 3 4

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

0 0 7

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS UMBULHARJO

0 0 12