KETAHANAN PANGAN KELUARGA PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PEDESAAN
ISSN
QYWXMPUセ@
Volume 6, Nomor 3, Nopember 201 1
JURNAL GIZI DAN PANGAN
(Journal of Nutrition and Food)
Volume 6, No 3, November 2011
DAFTAR lSI
1. Pengaruh Pemberian Zat Gizi Mikro dan Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan Gizi ,
Pemenuhan Zat Gizi dan Status Besi Remaja Putri
Cesi lia Meti Owiriani, Rimbawan , Hardinsyah, Hadi Riyadi, dan Orajat Martianto .... . .. . . . .. ..... 171
2. Peningkatan Status Besi dan Ke bugaran Fisik PekerJa Wanita Usia subur
. ... 178
Yaktiworo Indriani, Ali Khomsan, Oadan'S Sukandar, Hadi Riyadi, dan Reni Zuraida ... ..
3. Kebiasaan Konsumsi Minuman dan Asupan Cairan pada Anak Usia Sekolah di Perkotaan
Oodik Briawan, Paramitha Raehma , dan Kartika Annisa...........
. .......... 186
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Perilaku Gizi Seimbang Ibu Kaitannya dengan
Status Gizi dan Kesehatan Ba lita di Kabupaten Bojonegoro, Jaw a Timur
Linda Owi Jayanti, Yekti Hartati Effendi, dan Oodon'S Sukandor .............. . .... ..... . ...... . ..... .. 192
5. Faktor·faktor yang Berpengaruh terhadap Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat di
Pedesaan dan Perkotaan
Suei Apriani dan Yayuk Farida Boliwati ... ... . .... .. .... . .. .
.. 200
6. Ketah an an Pangan Kelua rga Peserta Program Pemberdayaan Masyarakat di Pedesaan
Tin Herowoti, Basito Gintin'S 5, Pan'S S. Asn'Sori, Ojoko Susanto, dan Herien Puspitawati ......... 208
7. Isolasi Oligosakarida Madu Lokal dan Ana lisis Aktivitas Prebiotiknya
Umul Karimah, Yo'Si Nur An'S'Sowo, Syomsul Foloh, dan Suryani ......... .. ... . . . .. .... .. . ... ... ...... . 217
II
Jurnal Gizl dan Pangan, 2011, 6(3) 208216
Journol of Nutrition ond Food, 2011, 6(3): 208216
KETAHANAN PANGAN KELUARGA P
PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PEDESAAN
Tin Hera'Nati k, Basita
Susanto', dan Herien
Departemen ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor
16680
Z Departemen Sains Komunikasi dan
Masyarakat
, Alamat korespondensi : Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian
16680, Email: gmsk_29@yahoo.com
1
ABSTRACT
to
the
food
and its
empowerment program at rural area, The research
used a survey method toward 300
the Notional
of
the
31
percentage
many as 37,3 percent was insecure category. It was
into secure category. Base on the program, more than a
and PUAP
are insecurE'" category. Food vulnerable category
PNPM group
and Raksa Desa group {61.
The
percentage (15,
into secure category is in PNPM group, The
which
toward the
are the income per
size and the asset_
Key words:
empowerment program, rural area
PENDAHULUAN
tersebut masih
Ibu dan
di negara ASEAN,
Pada saat ini Indonesia masih dihadapkan
dan ibu yang masih
anak balita yang memitiki status
kurang dan buruk adalah 4,28
dan 944246 orang di antaranya be,
risiko
buruk, Pada tahun
anak balita
kurang dan buruk menurun
4,13 Juta
dan 755397 orang
tergolong risiko gizi buruk
, Menurut Dinas Kesehatan
tahun 2009
1,01
buruk dari
persen anak balita menclerita
3536981 anak balita clan anak yang menderita
380673
2009),
tahun
d()11
seribu kelahiran
307 per seratus
ribu kelahiran
BPS
kan
kernati()n ibu
tahun 2007 me·
nurun menjadi 228 per seratus ribu kelahir'an,
35
kematian
masih
per ser:bu ォ・ャ。ィ|イセゥ@
Z008).
adi penurunan
208
kemiskinan,
Indonesia erat
Permasalahan kesehatan dan gizl
dialami oleh anakanak usia dinl yang berasal dari
tidak rnampu dan tinggal di wilayah
perdesaan (Cahyadi 2009). Pada tahun 2ll09,
63.41 persen
miskin bersedangkan
tahun 2010
tersebut bertambah
64,23
persen. Kondisi tersebut
bahwa
kemiskinan masih menjadi potret dominan di
(BPS 2010), Kemisklnan
kesulitan da·
dan
tidak
Status
selain
yang
juga merupakan refleksi dari situasi pangan
maupun situasi ekonomi
ian membutktikan bahwa status
Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(3): 208216
gizi yang baik sangat ditentukan oleh Jumlah
asupan pangan yang bermutu. Rendahnya pendapatan menyebabkan rendahnya daya beli
keluarga terhadap kebutuhan pangan seharihari, sehingga terbatasnya kualitas dan kuantitas pangan yang dlkonsumsi (Cahyadi 2009).
Adanya keterkaitan yang erat antara status gizi
dan situasi pangan, maka memunculkan suatu
pertanyaan bagaimana kondisi ketahanan pangan keluarga, terutama keluarga di pedesaan
yang menjadi potret kemiskinan.
Pemberdayaan masyarakat merupakan
program penanggulangan masalah kemiskinan
dan menjadi salah satu program prioritas
pembangunan. Program pemberdayaan masyarakat banyak dibentuk sebagai upaya pemerintah mengatasi masalah krisis ekonomi yang
dimulai tahun 1997. Adanya pemberdayaan
masyarakat miskin di perdesaan, diharapkan
dapat memenuhi kesejahteraan hidup keluarga, khususnya balita, baik itu berupa pangan,
kesehatan, dan pendidikan. Dengan te.rpenuhinya kesejahteraan hidup, maka kehilangan
generasi penerus bangsa (loss generation)
dapat dihindari.
Tujuan umum penelitian adalah menganalisis ketahanan pangan keluarga peserta
program pemberdayaan masyarakat di perdesaan. Tujuan khusus (1) mengetahui karakteristik keluarga; (2) menganalisis ketahanan pangan keluarga; (3) menganalisis faktorfaktor
yang
mempengaruhi ketahanan
pangan
keluarga.
di
METODE
3 f1 .
セ@
:'a:3ri
ah
9,
:le r-
- ) 10
:.23
, l wa
セ M i@ di
' ::ab da
-ooa
,,"
M A セエ
。ョ@
seセ 。ケ@
セ@ ゥ 、 。ォ@
iras,
3ngan
_008).
itatus
Desain dan Lokasi
Desain penelitian adalah crossectional
study dan teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode survei. Lokasi penelitian di
Kecamatan Dramaga, Leuwisadeng, dan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dila·
kukan secara purposive, dengan pertimbangan
(1) Kabupaten Bogor masih menempati jumlah
penduduk miskin tertinggi di Jawa Sarat selama priode 2006-2009; (2) Tingkat kemiskinan
di Kabupaten Bogor yang terus meningkat selama periode 2007-2009; dan (3) Kabupaten
l3ogor terdilpat beberapa program pemberclayaan yang dilaksanakan oleh berbagai piha k
yaitu pemerintilh, swasta dan perguruan tinggi. Pemilihiln kecamatan dilakukan seeara pur posif dengan kriteria tingkat kemiskinan ycmg
eukup tinggi (lebih dari 40 persen) dan terdapat lebih dari satu program kegiatan pem berdayaan. Waktu penelitian dililksanakan
Jurnal Gizi dan Pang an, 2011, 6(3): 20 8·: ')
selama delapan bulan, terhitung mulai bulan
FebruariOktober 2010.
(ara Pemilihan Sam pel
Populasi penelitian adalah seluruh keluarga peserta pemberdayaan masyarakat di tiga
kecamatan. Sampel penelitian adalah keluarga
peserta program pemberdayaan masyarakat
dan telah menjadi peserta program minimal
satu tahun. Teknik pengambilan sampel adalah
stratified propotional random sampling. Jumlah sampel yang diambil yaitu 300 keluarga,
dengan rincian 140 keluarga dari program
Program Nasional Pembedayaan Masyarakat
(PNPM), 107 keluarga dari Program Keluarga
Harapan (PKH), 31 keluarga dari Program
Raksa Desa dan 22 dari program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).
Jenis dan (ara Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari
data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner, terdiri dari (1) karakteristik keluarga;
dan (2) ketahanan pangan keluarga. Indikator
dan ウォ。ャセ@
data dari masingmasing peubah
dapat dilihat pada Tabel 1. Data sekunder
diperoleh dari kantor kelurahan setempat ,
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
(BPMD) Kabupaten Bogor dan sekretariat program pemberdayaan di masingmasing kecamatan. Data sekunder yang diambil dalam penelitian tingkat kemiskinan dan jumlah penerima
manfaat program pemberdayaan.
Pengukuran ketahanan pangan keluarga
pada penelitian ini mengacu FAO (1996) dan
Purwantini et al. (2001). Indikator ketahanan
pangan yang digunakan adalah ketersediaan
pangan pokok, stabilitas ketersediaan pangan,
kualitas pangan dan tingkat konsumsi energi
keluarga.
Ketersediaan Pangan Pokok
Menurut Pusat Penelitian Kependudukan
(PPK) L1PI (2004) ketersediaan pangan di rumah tangga mengacu pada pangan yang eukup
dan tersedia dalam jumlah yang dapat memenu hi kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Hasil penelitian Varendra (2007) menunjukkan
bahwa pembelian pangan pokok bersifat harian
sangat rentan dengan perubahiln harga. Mengaeu pada pendapatan tersebut maka pembelian pangan pokok bersifat h2trian tidak
menjamin ketersediaannya, terutama pada
keluarga miskin, dibandingkan mingguan dan
bulanan. Oleh karena itu pengukuran keter-
209
Jurnal Gizi dan
2011, 6(3) 2082.16
sediaan pangan pokok keluarga didekati dengan kebiasaan membeli pangan
an,
atau
Journa/o/NutritionandFood, 2011, 613) 208216
Tabel 1.
Konsumsi Gizi
ini indikator yang
konsumsi
berdasarkan asupan
perkapita dibandingkan dengan angka kecu
Indikator dan Skala Data
yang Digunakan dalam Penelitian
Pada
Peubah
Indikator
Skala Data
MNセ⦅]」
Karakteristik
Keluarga
Ketahanan
Pangan
Pendidikan suami dan
Istri (thn)
Pekerjaan suami dan
istn
Umur suami (thn)
Jumlah Anggota
ketuarga (orang)
Pendapatan (Rp)
Ketersediaan
kecukupan pang an
StabiUtas keterseciiaan
pangan
Kualitas pangan
Tmgkat kansumsi energl
Rasio
セャッュゥョ。@
Pengolahan dan Analisis Data
Rasia
Rasia
Rasia
Data penelitian diolah secara statistik
dan statistlk inferensia, Data dianalisis secara
karakteristik
dan ketahanan pangan
timer
digunakan untuk melihat faktorfaktor yang
terhadap ketahanan pangan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Rasio
HASIL DAN PEMBAHASAN
Stabilitas Ketersedioon
Salah satu indikator yang
untuk mengukur stabilitas ketersediaan pangan
di
rumah tangga adalah frekuensi
makan
rumah tangga dalam sehan
(PPKL1PI
Berdasarkan hal tersebut maka stabilitas ketersediaan pangan diukur berdasarkan frekunsi makan (1 kaii, 2 kali atau
kal1) .
セk。イォエ・ゥウャ@
Keluarga
Secara keseluruhan ratarata umur istri
adalah 37.49 tahun dan umur suami 43,75
tahun Ratarata umur istri dan suami masih
termasuk usia produktif,
menurut
Hurlock (1
ratarata usia istri termasuk
dewasa muda
termasuk dewasa
tidak
Kuolitos
Ukuran kualitas pangan dilihat dari keragaman dan kualitas pangan yang dikonsumsi
Pada
ini, data
metode recoil 1 x24
Berdasarkan hal tersebut maka kualitas pangan
keluarga dibagi menjadi
kategori yaitu:
(1) Kualitas pangan yang tidak baik atau tidak
makanan yang dikonsumsi
terdiri dari pangan
dan protein
hewani
atau nabati
atau pangan
dan sayur
(2) Kualitas pangan
balk atau
kurang
d ikonsumsi oleh
yang terdiri dart pangan
hewani (berupa ikan asin)
atau nabati
atau
dan sayur.
(3) Kualitas pangan baik atau
makanan yang dikonsumsi oleh
yang terdiri dari pangan
protein hewani (ikan segar atau pindang,
ayam,
),
nabati
atau
, sayur, dan buah iltau
tanpa buah.
210
Rata·rata
anggota keluarga 5
tersebut
orang, menurut BKKBN (1996)
termasuk
Hasil
menunjukkan
fikan antara ratarata
pada
PKH dengan ketompok PNPM
dan PUAP (p
QYWXMPUセ@
Volume 6, Nomor 3, Nopember 201 1
JURNAL GIZI DAN PANGAN
(Journal of Nutrition and Food)
Volume 6, No 3, November 2011
DAFTAR lSI
1. Pengaruh Pemberian Zat Gizi Mikro dan Pendidikan Gizi terhadap Pengetahuan Gizi ,
Pemenuhan Zat Gizi dan Status Besi Remaja Putri
Cesi lia Meti Owiriani, Rimbawan , Hardinsyah, Hadi Riyadi, dan Orajat Martianto .... . .. . . . .. ..... 171
2. Peningkatan Status Besi dan Ke bugaran Fisik PekerJa Wanita Usia subur
. ... 178
Yaktiworo Indriani, Ali Khomsan, Oadan'S Sukandar, Hadi Riyadi, dan Reni Zuraida ... ..
3. Kebiasaan Konsumsi Minuman dan Asupan Cairan pada Anak Usia Sekolah di Perkotaan
Oodik Briawan, Paramitha Raehma , dan Kartika Annisa...........
. .......... 186
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Perilaku Gizi Seimbang Ibu Kaitannya dengan
Status Gizi dan Kesehatan Ba lita di Kabupaten Bojonegoro, Jaw a Timur
Linda Owi Jayanti, Yekti Hartati Effendi, dan Oodon'S Sukandor .............. . .... ..... . ...... . ..... .. 192
5. Faktor·faktor yang Berpengaruh terhadap Konsumsi Pangan Sumber Karbohidrat di
Pedesaan dan Perkotaan
Suei Apriani dan Yayuk Farida Boliwati ... ... . .... .. .... . .. .
.. 200
6. Ketah an an Pangan Kelua rga Peserta Program Pemberdayaan Masyarakat di Pedesaan
Tin Herowoti, Basito Gintin'S 5, Pan'S S. Asn'Sori, Ojoko Susanto, dan Herien Puspitawati ......... 208
7. Isolasi Oligosakarida Madu Lokal dan Ana lisis Aktivitas Prebiotiknya
Umul Karimah, Yo'Si Nur An'S'Sowo, Syomsul Foloh, dan Suryani ......... .. ... . . . .. .... .. . ... ... ...... . 217
II
Jurnal Gizl dan Pangan, 2011, 6(3) 208216
Journol of Nutrition ond Food, 2011, 6(3): 208216
KETAHANAN PANGAN KELUARGA P
PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PEDESAAN
Tin Hera'Nati k, Basita
Susanto', dan Herien
Departemen ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor
16680
Z Departemen Sains Komunikasi dan
Masyarakat
, Alamat korespondensi : Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian
16680, Email: gmsk_29@yahoo.com
1
ABSTRACT
to
the
food
and its
empowerment program at rural area, The research
used a survey method toward 300
the Notional
of
the
31
percentage
many as 37,3 percent was insecure category. It was
into secure category. Base on the program, more than a
and PUAP
are insecurE'" category. Food vulnerable category
PNPM group
and Raksa Desa group {61.
The
percentage (15,
into secure category is in PNPM group, The
which
toward the
are the income per
size and the asset_
Key words:
empowerment program, rural area
PENDAHULUAN
tersebut masih
Ibu dan
di negara ASEAN,
Pada saat ini Indonesia masih dihadapkan
dan ibu yang masih
anak balita yang memitiki status
kurang dan buruk adalah 4,28
dan 944246 orang di antaranya be,
risiko
buruk, Pada tahun
anak balita
kurang dan buruk menurun
4,13 Juta
dan 755397 orang
tergolong risiko gizi buruk
, Menurut Dinas Kesehatan
tahun 2009
1,01
buruk dari
persen anak balita menclerita
3536981 anak balita clan anak yang menderita
380673
2009),
tahun
d()11
seribu kelahiran
307 per seratus
ribu kelahiran
BPS
kan
kernati()n ibu
tahun 2007 me·
nurun menjadi 228 per seratus ribu kelahir'an,
35
kematian
masih
per ser:bu ォ・ャ。ィ|イセゥ@
Z008).
adi penurunan
208
kemiskinan,
Indonesia erat
Permasalahan kesehatan dan gizl
dialami oleh anakanak usia dinl yang berasal dari
tidak rnampu dan tinggal di wilayah
perdesaan (Cahyadi 2009). Pada tahun 2ll09,
63.41 persen
miskin bersedangkan
tahun 2010
tersebut bertambah
64,23
persen. Kondisi tersebut
bahwa
kemiskinan masih menjadi potret dominan di
(BPS 2010), Kemisklnan
kesulitan da·
dan
tidak
Status
selain
yang
juga merupakan refleksi dari situasi pangan
maupun situasi ekonomi
ian membutktikan bahwa status
Journal of Nutrition and Food, 2011, 6(3): 208216
gizi yang baik sangat ditentukan oleh Jumlah
asupan pangan yang bermutu. Rendahnya pendapatan menyebabkan rendahnya daya beli
keluarga terhadap kebutuhan pangan seharihari, sehingga terbatasnya kualitas dan kuantitas pangan yang dlkonsumsi (Cahyadi 2009).
Adanya keterkaitan yang erat antara status gizi
dan situasi pangan, maka memunculkan suatu
pertanyaan bagaimana kondisi ketahanan pangan keluarga, terutama keluarga di pedesaan
yang menjadi potret kemiskinan.
Pemberdayaan masyarakat merupakan
program penanggulangan masalah kemiskinan
dan menjadi salah satu program prioritas
pembangunan. Program pemberdayaan masyarakat banyak dibentuk sebagai upaya pemerintah mengatasi masalah krisis ekonomi yang
dimulai tahun 1997. Adanya pemberdayaan
masyarakat miskin di perdesaan, diharapkan
dapat memenuhi kesejahteraan hidup keluarga, khususnya balita, baik itu berupa pangan,
kesehatan, dan pendidikan. Dengan te.rpenuhinya kesejahteraan hidup, maka kehilangan
generasi penerus bangsa (loss generation)
dapat dihindari.
Tujuan umum penelitian adalah menganalisis ketahanan pangan keluarga peserta
program pemberdayaan masyarakat di perdesaan. Tujuan khusus (1) mengetahui karakteristik keluarga; (2) menganalisis ketahanan pangan keluarga; (3) menganalisis faktorfaktor
yang
mempengaruhi ketahanan
pangan
keluarga.
di
METODE
3 f1 .
セ@
:'a:3ri
ah
9,
:le r-
- ) 10
:.23
, l wa
セ M i@ di
' ::ab da
-ooa
,,"
M A セエ
。ョ@
seセ 。ケ@
セ@ ゥ 、 。ォ@
iras,
3ngan
_008).
itatus
Desain dan Lokasi
Desain penelitian adalah crossectional
study dan teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode survei. Lokasi penelitian di
Kecamatan Dramaga, Leuwisadeng, dan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dila·
kukan secara purposive, dengan pertimbangan
(1) Kabupaten Bogor masih menempati jumlah
penduduk miskin tertinggi di Jawa Sarat selama priode 2006-2009; (2) Tingkat kemiskinan
di Kabupaten Bogor yang terus meningkat selama periode 2007-2009; dan (3) Kabupaten
l3ogor terdilpat beberapa program pemberclayaan yang dilaksanakan oleh berbagai piha k
yaitu pemerintilh, swasta dan perguruan tinggi. Pemilihiln kecamatan dilakukan seeara pur posif dengan kriteria tingkat kemiskinan ycmg
eukup tinggi (lebih dari 40 persen) dan terdapat lebih dari satu program kegiatan pem berdayaan. Waktu penelitian dililksanakan
Jurnal Gizi dan Pang an, 2011, 6(3): 20 8·: ')
selama delapan bulan, terhitung mulai bulan
FebruariOktober 2010.
(ara Pemilihan Sam pel
Populasi penelitian adalah seluruh keluarga peserta pemberdayaan masyarakat di tiga
kecamatan. Sampel penelitian adalah keluarga
peserta program pemberdayaan masyarakat
dan telah menjadi peserta program minimal
satu tahun. Teknik pengambilan sampel adalah
stratified propotional random sampling. Jumlah sampel yang diambil yaitu 300 keluarga,
dengan rincian 140 keluarga dari program
Program Nasional Pembedayaan Masyarakat
(PNPM), 107 keluarga dari Program Keluarga
Harapan (PKH), 31 keluarga dari Program
Raksa Desa dan 22 dari program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).
Jenis dan (ara Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari
data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner, terdiri dari (1) karakteristik keluarga;
dan (2) ketahanan pangan keluarga. Indikator
dan ウォ。ャセ@
data dari masingmasing peubah
dapat dilihat pada Tabel 1. Data sekunder
diperoleh dari kantor kelurahan setempat ,
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
(BPMD) Kabupaten Bogor dan sekretariat program pemberdayaan di masingmasing kecamatan. Data sekunder yang diambil dalam penelitian tingkat kemiskinan dan jumlah penerima
manfaat program pemberdayaan.
Pengukuran ketahanan pangan keluarga
pada penelitian ini mengacu FAO (1996) dan
Purwantini et al. (2001). Indikator ketahanan
pangan yang digunakan adalah ketersediaan
pangan pokok, stabilitas ketersediaan pangan,
kualitas pangan dan tingkat konsumsi energi
keluarga.
Ketersediaan Pangan Pokok
Menurut Pusat Penelitian Kependudukan
(PPK) L1PI (2004) ketersediaan pangan di rumah tangga mengacu pada pangan yang eukup
dan tersedia dalam jumlah yang dapat memenu hi kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Hasil penelitian Varendra (2007) menunjukkan
bahwa pembelian pangan pokok bersifat harian
sangat rentan dengan perubahiln harga. Mengaeu pada pendapatan tersebut maka pembelian pangan pokok bersifat h2trian tidak
menjamin ketersediaannya, terutama pada
keluarga miskin, dibandingkan mingguan dan
bulanan. Oleh karena itu pengukuran keter-
209
Jurnal Gizi dan
2011, 6(3) 2082.16
sediaan pangan pokok keluarga didekati dengan kebiasaan membeli pangan
an,
atau
Journa/o/NutritionandFood, 2011, 613) 208216
Tabel 1.
Konsumsi Gizi
ini indikator yang
konsumsi
berdasarkan asupan
perkapita dibandingkan dengan angka kecu
Indikator dan Skala Data
yang Digunakan dalam Penelitian
Pada
Peubah
Indikator
Skala Data
MNセ⦅]」
Karakteristik
Keluarga
Ketahanan
Pangan
Pendidikan suami dan
Istri (thn)
Pekerjaan suami dan
istn
Umur suami (thn)
Jumlah Anggota
ketuarga (orang)
Pendapatan (Rp)
Ketersediaan
kecukupan pang an
StabiUtas keterseciiaan
pangan
Kualitas pangan
Tmgkat kansumsi energl
Rasio
セャッュゥョ。@
Pengolahan dan Analisis Data
Rasia
Rasia
Rasia
Data penelitian diolah secara statistik
dan statistlk inferensia, Data dianalisis secara
karakteristik
dan ketahanan pangan
timer
digunakan untuk melihat faktorfaktor yang
terhadap ketahanan pangan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Rasio
HASIL DAN PEMBAHASAN
Stabilitas Ketersedioon
Salah satu indikator yang
untuk mengukur stabilitas ketersediaan pangan
di
rumah tangga adalah frekuensi
makan
rumah tangga dalam sehan
(PPKL1PI
Berdasarkan hal tersebut maka stabilitas ketersediaan pangan diukur berdasarkan frekunsi makan (1 kaii, 2 kali atau
kal1) .
セk。イォエ・ゥウャ@
Keluarga
Secara keseluruhan ratarata umur istri
adalah 37.49 tahun dan umur suami 43,75
tahun Ratarata umur istri dan suami masih
termasuk usia produktif,
menurut
Hurlock (1
ratarata usia istri termasuk
dewasa muda
termasuk dewasa
tidak
Kuolitos
Ukuran kualitas pangan dilihat dari keragaman dan kualitas pangan yang dikonsumsi
Pada
ini, data
metode recoil 1 x24
Berdasarkan hal tersebut maka kualitas pangan
keluarga dibagi menjadi
kategori yaitu:
(1) Kualitas pangan yang tidak baik atau tidak
makanan yang dikonsumsi
terdiri dari pangan
dan protein
hewani
atau nabati
atau pangan
dan sayur
(2) Kualitas pangan
balk atau
kurang
d ikonsumsi oleh
yang terdiri dart pangan
hewani (berupa ikan asin)
atau nabati
atau
dan sayur.
(3) Kualitas pangan baik atau
makanan yang dikonsumsi oleh
yang terdiri dari pangan
protein hewani (ikan segar atau pindang,
ayam,
),
nabati
atau
, sayur, dan buah iltau
tanpa buah.
210
Rata·rata
anggota keluarga 5
tersebut
orang, menurut BKKBN (1996)
termasuk
Hasil
menunjukkan
fikan antara ratarata
pada
PKH dengan ketompok PNPM
dan PUAP (p