KETAHANAN PANGAN KELUARGA PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PEDESAAN

Jour nal of Nut r i t i on and Food, 2011, 6(3): 208-216

Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(3): 208-216

KETAHANAN PANGAN KELUARGA PESERTA PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PEDESAAN
( The Food Secur it y of The Famil y Par t icipant in
Communit y Empower ment Pr ogr am At Rur al Ar ea)
Tin Herawat i 1*, Basit a Gint ing S2, Pang S. Asngari 2, Dj oko Susant o2, dan Herien Puspit awat i 1
1

Depart emen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakult as Ekologi Manusia, Inst it ut Pert anian Bogor, Bogor
16680
2
Depart emen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
* Alamat korespondensi : Depart emen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakult as Ekologi Manusia, Inst it ut
Pert anian Bogor, Bogor 16680. Email: gmsk_29@yahoo. com

ABST RACT
The r esear ch obj ect ives wer e t o anal yzed t he f amil y f ood secur it y and it s f act or s of
t he par t ici pant s i n t he communit y empower ment pr ogr am at r ur al ar ea. The r esear ch design

was cr ossect ional st udy and t he dat a col l ect ion t echnique used a sur vey met hod t owar d 300
f amil ies, and t heir specif i cat ion wer e 140 f amil ies f r om t he Nat ional Pr ogr am of Communit y
Empower ment (PNPM), 107 f amil ies f r om The Kel uar ga Har apan Pr ogr am (PKH), 31 f amil ies
f r om t he Raksa Desa Pr ogr am and 22 f amil ies f r om The Busi ness Devel opment Pr ogr am of
Rur al Agr ibusiness (PUAP). The highest per cent age (52. 0%) of t he f amil y cat egor ized i nt o f ood
vul ner abl e and as many as 37. 3 per cent was insecur e cat egor y. It was f ound 10. 7 per cent
f amil ies cat egor ized int o secur e cat egor y. Base on t he pr ogr am, mor e t han a hal f f amil ies of
PKH gr oup (50. 5%) and PUAP (63. 6%) ar e i nsecur e cat egor y. Food vul ner abl e cat egor y is i n
PNPM gr oup (60. 0%) and Raksa Desa gr oup (61. 3%). The highest per cent age (15. 0%) t har
cat egor ized int o secur e cat egor y is in PNPM gr oup. The f act or s which i nf l uence signi f icant l y
t owar d t he f amil y f ood secur it y ar e t he i ncome per capit a, t he f amil y size and t he asset .

Key words: f ood secur it y, communit y empower ment pr ogr am, r ur al ar ea
PENDAHULUAN
Pada saat ini Indonesia masih dihadapkan pada berbagai permasalahan diant aranya
st at us gizi kurang dan buruk pada anak balit a
sert a kemat ian bayi dan ibu yang masih t inggi.
Pada t ahun 2006, j umlah anak balit a yang memiliki st at us gizi kurang dan buruk adalah 4. 28
j ut a anak, dan 944246 orang di ant aranya berisiko gizi buruk. Pada t ahun 2007, j umlah
anak balit a bergizi kurang dan buruk menurun

menj adi 4. 13 j ut a anak, dan 755397 orang
diant aranya t ergolong risiko gizi buruk
(Bappenas 2008). Menurut Dinas Kesehat an
Jawa Barat , pada t ahun 2009 t erdapat 1. 01
persen anak balit a menderit a gizi buruk dari
3536981 anak balit a dan anak yang menderit a
gizi kurang mencapai 380673 (Cahyadi 2009).
Angka kemat ian bayi di Indonesia pada t ahun
2006 yait u 35 per seribu kelahi ran hidup dan
angka kemat ian ibu sebesar 307 per serat us
ribu kelahiran hidup. Laporan BPS menyebut kan angka kemat ian ibu pada t ahun 2007 menurun menj adi 228 per serat us ribu kelahiran,
sedangkan kemat ian bayi masih t et ap yait u 35
per seri bu kelahiran hi dup (Supari 2008).
Meskipun t erj adi pe-nurunan angka kemat ian

208

ibu dan bayi , t et api j umlah t ersebut masih
t ert inggi di negara ASEAN.
Permasalahan gizi dan kesehat an di

Indonesia erat kait annya dengan kemiskinan.
Permasalahan kesehat an dan gizi sering dialami oleh anak-anak usia dini yang berasal dari
kel uarga t idak mampu dan t inggal di wilayah
perdesaan (Cahyadi 2009). Pada t ahun 2009,
sebanyak 63. 41 persen penduduk miskin berada di pedesaan, sedangkan pada t ahun 2010
j umlah t ersebut bert ambah menj adi 64. 23
persen. Kondisi t ersebut menunj ukkan bahwa
kemiskinan masih menj adi pot ret domi nan di
pedesaan (BPS 2010). Kemiskinan menyebabkan banyak kel uarga mengalami kesulit an dalam menj alani kehidupan yang layak, sehi ngga
pemenuhan kebut uhan pendidikan, kesehat an
dan pangan menj adi t idak memadai dan sebagai akibat nya pembent ukan sumber daya
manusia yang berkualit as menj adi t idak
opt imal.
St at us gizi selain merupakan predikt or
yang baik unt uk mort alit as dan morbidit as,
j uga merupakan ref l eksi dari sit uasi pangan
maupun sit uasi ekonomi (Sudiman 2008).
Berbagai kaj ian membut kt ikan bahwa st at us

Jour nal of Nut r i t i on and Food, 2011, 6(3): 208-216


gizi yang baik sangat dit ent ukan ol eh j umlah
asupan pangan yang bermut u. Rendahnya pendapat an menyebabkan rendahnya daya beli
kel uarga t erhadap kebut uhan pangan seharihari, sehingga t erbat asnya kualit as dan kuant it as pangan yang dikonsumsi (Cahyadi 2009).
Adanya ket erkait an yang erat ant ara st at us gizi
dan sit uasi pangan, maka memunculkan suat u
pert anyaan bagaimana kondisi ket ahanan pangan keluarga, t erut ama kel uarga di pedesaan
yang menj adi pot ret kemiskinan.
Pemberdayaan masyarakat merupakan
program penanggulangan masalah kemiskinan
dan menj adi salah sat u program priorit as
pembangunan. Program pemberdayaan masyarakat banyak dibent uk sebagai upaya pemerint ah mengat asi masalah krisis ekonomi yang
dimulai t ahun 1997. Adanya pemberdayaan
masyarakat miskin di perdesaan, di harapkan
dapat memenuhi kesej aht eraan hidup keluarga, khususnya balit a, baik it u berupa pangan,
kesehat an, dan pendidikan. Dengan t erpenuhinya kesej aht eraan hidup, maka kehi langan
generasi penerus bangsa ( l oss gener at ion)
dapat dihi ndari .
Tuj uan umum penelit ian adalah menganalisis ket ahanan pangan keluarga pesert a
program pemberdayaan masyarakat di perdesaan. Tuj uan khusus (1) menget ahui karakt erist ik keluarga; (2) menganalisis ket ahanan pangan kel uarga; (3) menganalisis f akt or-f akt or

yang
mempengaruhi
ket ahanan
pangan
kel uarga.

METODE
Desain dan Lokasi
Desain penelit ian adalah cr ossect ional
st udy dan t eknik pengumpulan dat a dilakukan
dengan met ode survei. Lokasi penelit ian di
Kecamat an Dramaga, Leuwisadeng, dan Pami j ahan, Kabupat en Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara pur posive, dengan pert imbangan
(1) Kabupat en Bogor masih menempat i j umlah
penduduk miskin t ert inggi di Jawa Barat selama priode 2006-2009; (2) Tingkat kemiskinan
di Kabupat en Bogor yang t erus meni ngkat selama periode 2007-2009; dan (3) Kabupat en
Bogor t erdapat beberapa program pemberdayaan yang di laksanakan oleh berbagai pihak
yait u pemerint ah, swast a dan perguruan t inggi. Pemilihan kecamat an dilakukan secara purposif dengan krit eria t ingkat kemiskinan yang
cukup t inggi (lebi h dari 40 persen) dan t erdapat lebi h dari sat u program kegiat an pemberdayaan. Wakt u penelit ian dilaksanakan

Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(3): 208-216


selama delapan bulan, t erhit ung mulai bulan
Februari-Okt ober 2010.

Cara Pemilihan Sampel
Populasi penelit ian adalah seluruh kel uarga pesert a pemberdayaan masyarakat di t iga
kecamat an. Sampel peneli t ian adalah keluarga
pesert a program pemberdayaan masyarakat
dan t elah menj adi pesert a program minimal
sat u t ahun. Teknik pengambilan sampel adalah
st r at if ied pr opot ional r andom sampl ing. Jumlah sampel yang diambi l yait u 300 keluarga,
dengan rincian 140 keluarga dari program
Program Nasional Pembedayaan Masyarakat
(PNPM), 107 ke-l uarga dari Program Keluarga
Harapan (PKH), 31 keluarga dari Program
Raksa Desa dan 22 dari program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP).

Jenis dan Cara Pengumpulan Dat a
Jenis dat a yang dikumpulkan t erdiri dari
dat a primer dan sekunder. Dat a primer dikumpulkan melal ui wawancara menggunakan kuesioner, t erdiri dari (1) karakt erist ik keluarga;

dan (2) ket ahanan pangan keluarga. Indikat or
dan skala dat a dari masing-masing peubah
dapat dilihat pada Tabel 1. Dat a sekunder
diperoleh dari kant or kel urahan set empat ,
Badan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan
(BPMD) Kabupat en Bogor dan sekret ariat program pemberdayaan di masing-masing kecamat an. Dat a sekunder yang diambil dalam penelit ian t ingkat kemiskinan dan j umlah penerima
manf aat program pemberdayaan.
Pengukuran ket ahanan pangan kel uarga
pada penelit ian ini mengacu FAO (1996) dan
Purwant ini et al . (2001). Indikat or ket ahanan
pangan yang digunakan adalah ket ersediaan
pangan pokok, st abilit as ket ersediaan pangan,
kualit as pangan dan t ingkat konsumsi energi
kel uarga.

Ket er sediaan Pangan Pokok
Menurut Pusat Penelit ian Kependudukan
(PPK) LIPI (2004) ket ersediaan pangan di rumah t angga mengacu pada pangan yang cukup
dan t ersedia dalam j uml ah yang dapat memenuhi kebut uhan konsumsi rumah t angga.
Hasil penelit ian Varendra (2007) menunj ukkan

bahwa pembelian pangan pokok bersif at harian
sangat rent an dengan perubahan harga. Mengacu pada pendapat an t ersebut maka pembelian pangan pokok bersif at harian t idak
menj amin ket ersediaannya, t erut ama pada
kel uarga miskin, dibandingkan mingguan dan
bulanan. Oleh karena it u pengukuran ket er-

209

Jurnal Gizi dan Pangan, 2011, 6(3): 208-216

sediaan pangan pokok keluarga didekat i dengan kebiasaan membeli pangan pokok (harian, mi ngguan at au bulanan).
Tabel 1. Peubah, Indikat or dan Skala Dat a
yang Digunakan dalam Penelit ian
Peubah
Karakt erist ik
Keluarga

Ket ahanan
Pangan


Indikator
Pendidikan suami dan
ist ri (t hn)
Pekerj aan suami dan
ist ri
Umur suami (t hn)
Jumlah Anggot a
keluarga (orang)
Pendapat an (Rp)
Ket ersediaan
kecukupan pangan
St abilit as ket ersediaan
pangan
Kualit as pangan
Tingkat konsumsi energi
keluarga

Skala Data
Rasio


Tingkat Konsumsi Gi zi Kel uar ga
Pada penelit ian ini indikat or yang digunakan unt uk mengukur t i ngkat konsumsi gizi
kel uarga dihit ung berdasarkan asupan energi
perkapit a dibandingkan dengan angka kecukupan energi (AKE). Selanj ut nya t ingkat konsumsi energi dikat egorikan menj adi t iga kelompok yait u baik/ cukup ≥( 100% AKE), kurang
(70-99% AKE), dan sangat kurang (