Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI

SUMATERA UTARA

Oleh :

LUSIANI 112102162

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : LUSIANI

NIM : 112102162

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : LUSIANI

NIM : 112102162

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Medan, 07 Juli 2014

(LUSIANI) 112102162


(4)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini. Shalawat serta salam penulis hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat, petunjuk serta nikmat kepada manusia, yang telah membawa manusia dari alam kegelapan ke alam yang benderang seperti saat ini. Semoga kita mendapat syafa’at di akhirat kelak.

Tugas Akhir (TA) ini dimaksudkan untuk memenuhi kelengkapan persyaratan yang diwajibkan bagi setiap mahasiswa DIII Akuntansi FEB USU untuk menyelesaikan kuliahnya. Tugas Akhir ini disusun berdasarkan hasil riset yang penulis dapatkan di Dinas Pendapatan Propvinsi Sumatera Utara yang terletak di Jl. Sisingamangaraja KM 5,5 Medan.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA”.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini selesai tidak terlepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak baik dari segi material maupun moril, untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:


(5)

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum. M.Ec,Ac,Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar , Msi, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh Dosen yang telah mendidik penulis selama penulis mengikuti perkuliahan serta staf dan pegawai administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada Pimpinan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan riset.

6. Teristimewa buat kedua orang tua saya yang selalu memberikan semangat, dorongan dan bantuan baik bersifat moril maupun material kepada saya sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan mudah.

7. Kepada para abang, para kakak, serta adik saya yang selalu memberikan semangat serta doanyaagar saya mampu untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini secepatnya dan sesuai batas waktu yang diinginkan.

8. Kepada sahabat dan teman seperjuangan saya Qari, Fadia, Mutia, Nisa, Tari, Sabeth, Wike, Nisa, Deo, Adrian, Johannes, Ari, Arief, Nadira, Rosa, Era,


(6)

Pika dan semua temen-teman saya yang telah banyak membantu dan memberi saya semangat dalam menjalani masa-masa kuliah dan dalam hal penyusunan tugas akhir.

9. Kepada teman – teman Penulis Khususnya DIII Akuntansi Grup C yang selalu memberikan informasi secara berkala dan bermanfaat untuk kepentingan akademik.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan, pengalaman penulis. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya pada kita semua. Amin Yaa rabbal ‘Alamin.

Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Medan, 07 Juli 2014 Penulis

LUSIANI NIM. 112102162


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5

D. Rencana Penulisan... 6

1. Jadwal Penelitian... 6

2. Rencana isi... 7

BAB II : DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA... 9

A. Sejarah Ringkas... 9

B. Struktur Instansi/Organisasi... 14

C. Job Description... 16

D. Jaringan Kegiatan... 28

E. Kinerja Kegiatan Terkini... 28


(8)

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN SUMATERA

UTARA... 30

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi... 30

B. Komponen Sistem Informasi Akuntansi... 33

C. Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi... 33

D. Karakteristik Informasi yang Baik... 35

E. Pengertian Gaji ... 37

F. Unsur-unsur Gaji... 38

G. Prosedur Perhitungan Gaji... 41

H. Dokumen yang Digunakan... 41

I. Catatan Akuntansi dan Laporan yang Digunakan... 43

J. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara... 45

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... 47

A. Kesimpulan... 47

B. Saran... 48

DAFTAR PUSTAKA... 49


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(11)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Dalam setiap entitas/perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena fungsi akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu entitas/perusahaan. Setiap organisasi, entitas atau perusahaan harus dikelola dengan baik agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai. Pengelolaan perusahaan dilakukan oleh manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang baik adalah pengambilan keputusan yang didasarkan oleh informasi yang tepat dan akurat. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan sistem informasi akuntansi yang merupakan salah satu bagian dari sistem informasi manajemen.

Sistem informasi akuntansi atau sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Dengan adanya sistem akuntansi yang baik maka manajemen bisa memperoleh berbagai macam informasi khususnya


(12)

yang menyangkut informasi keuangan yang penting sebagai dasar pengambilan keputusan. Sistem akuntansi yang ada di perusahaan atau organisasi meliputi sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, dan lain-lain.

Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, organisasi, formulir, catatan, dan laporan tentang penggajian pada karyawan yang dibayar tiap bulan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan dibutuhkan oleh manajemen guna mempermudah pengelolaan perusahaan (Baridwan, 1990:373).

Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, dokumen, catatan, dan sistem pengendalian intern yang digunakan untuk kepentingan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja (Mulyadi, 2001:373). Apabila perusahaan sudah ada sistem akuntansi penggajian yang baik, maka diharapkan perusahaan memiliki praktek yang sehat seperti, kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi tenaga kerja langsung, pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran, perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan catatan penghasilan karyawan, catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah (Mulyadi, 2001:387).

Suatu perusahaan sebaiknya mempunyai sistem penggajian yang baik, karena bila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem penggajian yang


(13)

baik akan menyebabkan terjadinya penyelewengan atau penyimpangan dalam melaksanakan tanggungjawab masing-masing. Pencegahan penyelewengan dapat dilakukan dengan adanya pemisahan tugas atau fungsi yang tegas antara fungsi operasional, fungsi otorisasi, dan fungsi pencatatan. Adanya sistem otorisasi dan pencatatan penggajian yang baik. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam sistem akuntansi penggajian, misalnya menggunakan presensi dengan sidik jari. Adanya karyawan yang kompeten dan jujur dibidang kepegawaian atau bidang penggajian.

Dengan adanya elemen-elemen sistem pengendalian internal atas sistem akuntansi penggajian di atas maka diharapkan dapat dihasilkan informasi akuntansi tentang penggajian yang memadai tepat waktu dan akurat. Sehingga akan memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan, efektifitas dan efisiensi penggajian karyawan perusahaan dapat tercapai.

Pemberian gaji terhadap karyawan seharusnya mendapat perhatian yang utama dari pimpinan. Pemberian gaji yang cukup dan memadai akan membawa pengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan. Hal tersebut merupakan pengganti sumbangan tenaga maupun keahlian yang telah diberikan oleh karyawan terhadap perusahaan.

Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya. Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur yaitu: prosedur pencatatan waktu hadir dan waktu kerja, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur pembayaran gaji dan upah, dan prosedur distribusi biaya gaji dan upah.


(14)

Gaji mempunyai arti penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya gaji mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Tingkat pendapatan absolut karyawan akan menentukan skala kehidupannya, dan pendapatan relatif mereka menunjukkan status, martabat dan harganya. Akibatnya, apabila karyawan memandang gaji yang mereka terima tidak memadai, maka prestasi kerja, semangat, dan motivasi mereka bisa menurun.

Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu unit organisasi atau lembaga yang telah lama berdiri dan harus dikelola dengan baik. Dispendasu seharusnya memiliki sistem akuntansi penggajian yang baik agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan jumlah pegawai yang setiap bulannya meningkat yang membawa konsekuensi meningkat pula pembayaran gaji setiap bulannya oleh karena itu sistem akuntansi penggajian harus dikelola dengan baik, maka sistem akuntansi penggajian di Dispendasu harus mendapat perhatian yang baik. Berdasarkan sistem penggajian yang telah dikemukakan, maka penelitian ini akan mengkaji “Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara”.

B.Rumusan Masalah

Sistem informasi akuntansi penggajian pegawai sangatlah penting yaitu untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji yang dapat merugikan perusahaan Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian ini penulis mengemukakan rumusan masalah bagaimana sistem


(15)

akuntansi penggajian karyawan di ditetapkan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi penggajian pegawai yang ditetapkan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara sudah efektif ?

2. Dokumen-dokumen apa saja yang dipakai dalam sistem akuntansi

penggajian karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara?

3. Catatan-catatan apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara?

4. Laporan-laporan apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara?

5. Bagaimana bagan alir dalam sistem akuntansi penggajian karyawan pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara dan untuk mendapatkan gambaran dan informasi lebih lanjut tentang penggajian yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

2. Manfaat Penelitian


(16)

1. Bagi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Dapat dipakai sebagai salah satu cara dalam melakukan penyempurnaan sistem penggajian yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia dengan pendekatan terhadap kompetensi individu dan aspirasi karyawan.

2. Bagi peneliti.

Sebagai sarana menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan terutama dalam hal mengembangkan sistem informasi akontansi penggajian berbasis kompetensi terhadap karyawan. Dan sebagai syarat untuk menyelesaikan Diploma III di Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi pembaca

Dapat digunakan untuk menambah informasi mengenai sistem informasi akuntansi atas penggajian pagawai yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

4. Bagi lembaga pendidikan

Diharapkan dapat menambah jumlah perbendaharaan perpustakaan.

D.Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian


(17)

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara,yang bertempat di Jalan Sisingamangaraja KM. 5,5. Penelitian dilaksanakan penelitian selama beberapa hari dan banyak membutuhkan aktu serta pikiran penulis. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel I.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

JUNI 2014

I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Pengajuan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir


(18)

Untuk mempermudah penulisan tugas akhir ini, Penulis membuat sistematika pembahasan dalam 4 (empat) bab, dimana setiap bab saling berkaitan dan terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan pelaporan penelitian.

BAB II : DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas, tujuan umum pendidikan tinggi, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiata Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara.

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN

PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang teori-teori yang mendukung penyusunan tugas akhir ini dan menbahas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi, komponen sistem informasi akuntansi, fungsi dan manfaat sistem informasi akuntansi, karakteristik informasi yang baik, pengertian gaji, unsur gaji, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi dan


(19)

laporan yang digunakan, dan hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan di masa yang akan datang bagi instansi.

BAB II

DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A.Sejarah Ringkas

Spirit desentralisasi, secara ekonomi menekankan pada upaya efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Spirit good Governance mengedepankan perlunya transparansi, akuntabilitas dan mendekatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Sesuai dengan realitas dinamika yang berkembang khususnya yang terkait dengan merebaknya permasalahan pengelolaan APBD, pembiayaan dan terbatasnya sumber pendanaan. Maka perlu adanya upaya penyelarasan dengan paket Undang-undang keuangan Negara, yaitu UU No. 17/2003 tentang


(20)

laporan yang digunakan, dan hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan di masa yang akan datang bagi instansi.

BAB II

DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A.Sejarah Ringkas

Spirit desentralisasi, secara ekonomi menekankan pada upaya efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Spirit good Governance mengedepankan perlunya transparansi, akuntabilitas dan mendekatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Sesuai dengan realitas dinamika yang berkembang khususnya yang terkait dengan merebaknya permasalahan pengelolaan APBD, pembiayaan dan terbatasnya sumber pendanaan. Maka perlu adanya upaya penyelarasan dengan paket Undang-undang keuangan Negara, yaitu UU No. 17/2003 tentang


(21)

keuangan Negara, UU No. 1/2004 tentang perbendaharaan Negara, UU No. 15/2004 tentang pemeriksaan dan tanggung jawab KN serta UU NO. 25/2004 tentang system perencanaan pembangunan nasional.

Bahwa adanya Undang-undang Pemerintahan Daerah membawa konsekuensi pada penyerahan urusan dan pendanaan (money follow function). Akibat adanya penyerahan urusan dan pendanaan diperlukan kerangka hubungan keuangan dan daerah yang direfleksikan dalam hak dan kewajiban dibidang keuangan daerah. Hak daerah dibidang keuangan daerah :

a. Menetapkan Pajak dan Retribusi Daerah b. Memperoleh Dana Perimbangan

c. Memperoleh Pinjaman

Kewajiban Daerah dibidang keuangan meliputi : a. Mengelola hak-haknya secara efisiensi dan efektif b. Sinkronisasi dengan kebijakan nasional

c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan

Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisiensi, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan aspek keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban APBD, sedangkan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah didanai dari dan atas beban APBN. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam Tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD.


(22)

Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat)sebagai Bagian Pajak dan Pendapatan. Berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Setwilda Tingkat I Sumatera Utara, sejak tanggal 16 Mei 1973 Biro Keuangan berubah nomenklatur menjadi Direktorat Keuangan , dengan demikian bagian Pajak dan Pendapatan juga berubah bentuk menjadi Sub. Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan.

Dengan terbitnya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU (berdasarkan SK MENDAGRI tanggal 7 Nopember 1974 Nomor Finmat 7/15/3/74), maka terhitung sejak tanggal 1 April 1975, Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan Daerah. Pada tanggal 1 September 1975 melalui SK Mendagri No. KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II di seluruh Indonesia, maka Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah.

Pembentukkannya semula berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut dikukuhkan dengan PERDA Propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai berlaku tanggal 31 Maret 1976). Setelah Otonomi Daerah, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah diatur dalam Perda Propinsi Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001 tentang organisasi Dinas-dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Sumatera Utara No. 060.254.K Tahun 2002. Berdasarkan Perda Propinsi


(23)

Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001 tentang Organisasi Dinas-dinas daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Sumatera Utara No. 060.254.K Tahun 2002 tentang tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah serta Organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara, tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah adalah menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Propinsi dan tugas dekonsentrasi di bidang pendapatan daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, dispenda berfungsi :

 Menyiapkan bahan perumusan perencanaan/program, kebijakan, dan pembinaan teknis di bidang pendapatan daerah.

 Menyelenggarakan pembinaan, program pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di air, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor, retribusi dan pendapatan lain-lain, pengendalian dan pembinaan.

Selain melakukan tugas pokoknya juga berfungsi sebagai coordinator di bidang pendapatan daerah, dimana dari pungutan PAD tersebut yang secara langsung dikelola oleh Dipendasu antara lain pemungutan yang bersumber dari Pajak Daerah sedangkan pungutan lainnya dikelola secara teknis oleh instansi/unit kerja di Propinsi Sumatera Utara.

1. Visi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

Dalam rangka menyikapi tugas pokok Dipendasu yaitu menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah dan tugas dikonsentrasi di bidang pendapatan daerah, maka untuk melaksanakan tugas pokok dan


(24)

fungsinya Dipendasu mengacu kepada Visi dan Misinya yang merupakan pedoman ataupun arahan dalam pelaksanaan tugasnya dengan memperhatikan Renstra Potensi Propinsi Sumatera Utara. Visi Dispendasu adalah : “ Menjadikan Dinas Pendapatan Daerah yang professional dan berkualitas dalam pemberdayaan potensi Daerah menuju Otonomi Daerah yang maju dan mandiri”.

2. Misi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

Sedangkan MISI Dispendasu adalah ;

 Meningkatkan kemandirian Daerah dalam pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Pembangunan.

 Meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional.

3. Logo Pemprovsu dan Makna Logo Pemprovsu

Gambar II.1 Logo Pemprovsu Sumber : Pemerintah Provinsi Sumatera Utara


(25)

Adapun makna logo pemprovsu yaitu :

 Kepala tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme/kolonialisme, feodalisme dan komunisme

 Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan pancasila.

 Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi, dan tulisan “SUMATERA UTARA” melambangkan daerah yang indah permai masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpah – limpah.

 Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba – laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal dan tahun kemerdekaan dimana ketiga – tiganya ini berikut tongkat dibawah kepala dan tangan melambangkan watak kebudayan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta, keadaan dan pembela keadilan.

 Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakat yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan.

B.Struktur Instansi/Organisasi

Dalam hal memudahkan pengawasan dan pengaturan kerja terhadap pegawai diperlukan suatu struktur organisasi dalam perusahaan/instansi, sebuah perusahaan besar ataupun yang kecil tentunya sangat memerlukan


(26)

adanya struktur organisasi perusahaan, dimana struktur organisasi ini memberikan penjelasan tentang semua kedudukan ataupun jabatan-jabatan yang diemban oleh pegawai untuk mengetahui tugas dan batasan-batasan pekerjaan serta kepada siapa dia akan bertanggung jawab, sehingga akhirnya aktivitas organisasi akan berjalan dengan lancar dan tepat serta baik tanpa adanya kendala yang timbul dalam perusahaan tersebut.Untuk memperjelas, pada Lampiran 2 berikut dapat ditampilkan gambar struktur organisasi perusahaan pada Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara.

C.Job Description

Adapun job description dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas Pendapatan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang pendapatan.

B. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala dinas dalam pembinaan dan pengelolaan kepegawaian, keuangan, umum dan penyusunan program.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretaris dibantu oleh : 1. Sub Bagian Umum

 Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur


(27)

penyelnggaraan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan serta pemberdayaan kepegawaian.

 Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan, serta administrasi kepegawaian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai bidang tugasnya.

2. Sub Bagian Keuangan

 Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk perencanaan pembaharuan dan penyempurnaan standar prosedur dan akuntabilitas pengelolaan keuangan.

 Menyelenggarakan administrasi keuangan dan membuat laporan keuangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3. Sub Bagian Program

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur penyusunan program dinas.

 Menghimpun dan menyusun rencana belanja dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

C. Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian

Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas membantu Kepala dinas dalam bidang penyusunan perancanaan dan


(28)

pengembangan pendapatan daerah, evaluasi dan pengendalian pendapatan daerah serta hukum dan publikasi.

Kepala bidang Pengembangan dan Pengendalian dibantu oleh :

1. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah, mempunyai tugas :

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar penerimaan, penggalian dan pengelolaan potensi daerah dan perencanaan target pendapatan daerah.

 Melaksanakan pengkajian dalam pengembangan pengolahan sumber pendapatan daerah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

2. Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah, mempunyai tugas :

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar evaluasi pengendalian pendapatan daerah.

 Melaksanakan evaluasi dan pembinaan pendapatan daerah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3. Seksi Hukum dan Publikasi, mempunyai tugas :


(29)

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan bahan pelaporan untuk publikasi.

 Menyelenggarakan publikasi, sesuai standard an rencana yang ditetapkan.

D. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air.

Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air (PKB-KAA) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan, keberatan dan sengketa PKB-KAA, pembukuan dan pelaporan PKB-KAA serta Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor – Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut BBN/KB-KAA. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala bidang PKB-KAA dibantu oleh :

1. Seksi Teknis PKB-KAA, mempunyai tugas :

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan surat paksa serta intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PKB-KAA serta BBN/KB-KAA.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan


(30)

pengembangan dan peningkatan teknis perpajakan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

2. Seksi Keberatan, Piutang dan Penagihan PKB-KAA, mempunyai tugas :

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pengajuan permohonan atas keberatan Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut PKB, Pajak Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut PKAA, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut BBN-KB, Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut BBN-KAA dari wajib pajak, memberikan pertimbangan atas keberatan PKB-PKAA, BBN-KB, BBN-KA, merumuskan kebijakan dalam rangka penagihan piutang PKB-PKAA, BBN-KB dan BBN-KAA.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan PKB-PKAA, BBN-KB dan BBN-KA sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.


(31)

 Menyelenggarakan penanganan atas keberatan dari wajib pajak, pemberian pertimbangan keberatan PKB-KAA, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas :

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan, penelitian laporan dan perhitungan bagian provinsi dan kabupaten/kota dari PKB-KAA serta BBN/KB-KAA.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Menyelenggarakan urusan pembukuan, penelitian dan pembuatan laporan penetapan dan realisasi, denda dan tunggakan serta penelitian laporan dari Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk perhitungan biaya pemungutan PKB/BBN-KB, PKA/BBN-KAA, bagi hasil PKB/BBN-KB, PKAA/BBN-KAA kepada pemerintah kabupaten.


(32)

Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan, keberatan dan sengketa perpajakan, pembukuan dan pelaporan.

Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya, dibantu oleh :

1. Seksi Teknis Perpajakan

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan surat paksa serta intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah / Air Permukaan yang selanjutnya disebut PPP-ABT/APU dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut PKB-KB.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan teknis perpajakan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan


(33)

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar-standar pengajuan permohonan keberatan, penetapan denda dan sanksi kelalaian pembayaran PPP-ABT/APU dan PBB-KB.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan perpajakan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Menyelenggarakan penanganan atas keberatan dari wajib pajak, pemberian pertimbangan keberatan PKB-KAA, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan, mempunyai tugas :

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan, penelitian laporan dan perhitungan bagian provinsi dan kabupaten/kota dari PPP-ABT/APU dan PBB-KB.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Menyelenggarakan urusan pembukuan, penelitian dan pembuatan laporan penetapan dan realisasi, denda dan tunggakan serta


(34)

penelitian laporan dari Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

F. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya.

Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis retribusi, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan.

Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya, dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :

1. Seksi Retribusi

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar penetapan jenis retribusi, teknis pemungutan dan tata adminitrasi retribusi, penetapan target serta koordinasi dan kerja sama dalam pemungutan retribusi.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan teknis retribusi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan


(35)

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar-standar koordinasi, pemungutan dan pengadministrasi serta optimalisasi Pendapatan berupa Bagi Hasil Pajak-Bukan Pajak (BHP-BP), Penerimaan Lainnya dan setoran laba Badan Usaha Milik daerah yang selanjutnya disebut BUMD.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan perpajakan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

 Menyelenggarakan koordinasi dan optimalisasi pendapatan lainnya dan setoran laba BUMD, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan penerimaan retribusi, pendapatan lainnya, serta penelitian laporan dari instansi pemungut.

 Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.


(36)

 Menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan penerimaan retribusi pendapatan lainnya serta penelitian atas laporan dari unit pemungut, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

G. Kepala Pusat Informasi Pendapatan Daerah (PIPD)

1. Kepala Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pengadministrasian, pengelolaan, penyajian, pengembangan sistem otomatisasi komputerisasi basis data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retrubusi daerah, dan pendapatan lainnya serta pembangunan sistem informasi pendapatan daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud point (1), Kepala

Unit Pelaksana Teknis menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan dibidang informasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; b. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, perawatan dan

pemeliharaan sistem data basis data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dn pendapatan lainnya, sesuia ketentuan dn standar yang berlaku;

c. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan dan perawatan sistem otomatisasi dan komputerisasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya;


(37)

e. Penyajian dan pendistribusian data dan informasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

g. Pemberian masuk yang perlu Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya Kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan; 3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Unit Pelaksana Teknis

dibantu oleh :

a. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas :

 Menyusun program kerja dan rencana kegiatan di bidang informasi pendapatan daerah;

 Menatausahakan data dan informasi pendapatan daerah sesuai dengan kebutuhan Dinas;

 Menyajikan data dan informasi pendapatan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

 Melaksanakan penyiapan usulan pengadaan dan perawatan piranti keas dan lunak, otomatisasi dan komputerisasi;

 Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dibidang informasi pendapatan daerah, sesuai dengan standar yang ditetapkan;


(38)

 Memberikan masukan yang perlu yang perlu kepada UPT, sesuai dengan bidang tugasnya;

 Melaporkan dan mempertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya Kepala UPT, sesuai dengan bidangnya;

b. Seksi Pengolahan Data Pendapatan Daerah :

 Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan;

 Menghimpun dan mengkaji data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan;

 Melakukan penyesuaian otomatisasi dan komputerisasi penyajian data objek, subjek dan potensi daerah dan pendapatan lainnya;

 Melaksanakan pengembangan sistem otomatisasi dan komputerisasi penyajian data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya;

 Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya yang telah ditetapkan peraturan pemerintah;


(39)

 Melaporkan dan mempertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya;

c. Seksi Informasi dan Manajemen Pendapatan Daerah, mempunyai tugas :

 Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan;

 Menghimpun dan mengkaji informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan ;

 Melakukan penyusunan otomatisasi dan komputerisasi informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya;

 Melaksanakan pengembangan sistem otomatisasi dan komputerisasi penyajian informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lainnya;

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya;

 Memberikan masukkan yang perlu kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya;

 Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPT.


(40)

D.Jaringan Kegiatan

Instansi pemerintah adalah salah satu organisasi yang melaksanakan fungsinya sesuai dengan yang ditugaskan atau yang diinginkan pemerintah. Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi yang mengumpulkan semua pendapatan daerah yang berasal dari pajak, retribusi dan lainnya untuk didistribusikan ke pemerintah.

Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat untuk pemungutan paj3ak dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan pelayanan yang dilakukan Dispenda mampu menarik masyarakat maupun perusahaan untuk membayar kewajibannya.

E.Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, dispenda terus berusaha agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Dispendasu adalah terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, memberikan alternatif-alternatif kepada masyarakat agar dapat dengan mudah membayar pajaknya. Menyadarkan masyarakat bahwa membayar pajak itu penting untuk anggaran pemerintah membantu masyarakat dalam membangun kesejahteraan dan megurangi kemiskinan yang ada di Indonesia. Membuat sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.


(41)

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara antara lain sebagai berikut :Mengejar target estimasi penerimaan pajak daerah dan sumber pendapatan lainnya sepanjang tahun 2014 serta mengejar kembali angka angka pendapatan daerah seperti tunggakan pajak kendaraan bermotor, pajak air permukaan, bea balik nama kendaraan bermotor yang porsi pencapaiannya sepanjang tahun 2014.


(42)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

A.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem mempunyai beberapa definisi atau pengertian yang telah diuraikan atau didefinisikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang berbeda penekananya. Berikut ini kan dijelaskan pengertian menurut beberapa definisi sebagai berikut :

Mulyadi (2001:5) menyatakan bahwa : “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Sutabri (2004 : 18) menyatakan bahwa : “Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Romney dan Steinbart (2006 : 2) menyatakan bahwa : “Sistem adalah merupakan rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan”.

Widjajanto (2001 : 2) menyatakan bahwa : “Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang sering berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui dua tahap, yaitu input proses dan output”.

Hall (2001 : 5) menyatakan bahwa : “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common


(43)

Dalam beberapa definisi atau pengertian yang telah dikemukakan oleh beberapa ilmuan diatas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya semua definisi atau pengertian sistem dan prosedur diatas mempunyai pengertian yang sama yang hampir tidak jauh beda antara pengertian atau definisi yang satu dengan yang lain. Hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi penekananya. Ada yang menekankan pada aspek manajemen dan ada pula yang penekanan pada struktur pekerjaan tulis-menulis dan arus informasi.

Sistem merupakan suatu rangkaian peraturan tertentu yang terkoordinasi untuk mengendalikan semua aktifitas perusahaan. Adapun sistem dapat dibagi berdasarkan beberapa subsistem yaitu prosedur dimana antara yang satu dengan yang lainya berguna untuk mengumpulkan informasi, mengelola dan menghasilkan informasi yang secara otomatis berguna untuk mengendalikan dan menilai hasil prestasi kerja perusahaan. Maka dari itu prosedur-prosedur inilah yang digunakan untuk melaksanakan segala aktifitas-aktifitas perusahaan berdasarkan pedomanya. Pedoman itu terdiri dari peraturan-peraturan yang dikoordinasikan agar tercipta keseragaman dalam pekerjaan atau transaksi-transaksi yang terjadi berulang kali secara rutin.

Bodnar dan Hoopwood ( 2000 : 1 ) menyatakan bahwa : “ Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat”.

Fees ( 2005 : 6 ) menyatakan bahwa : “Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada para pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi keuangan”.


(44)

Bodnar dan Hoopwood ( 2000 : 1 ) menyatakan bahwa : “ Sisitem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, baik secar manual maupun terkomputerisasi, yang dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan”.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat disimpulkan sebagai seperangkat manusia dan sumber modal dalam suatu organisasi yang berpengaruh dalam pengolahan data akuntansi termasuk data gaji untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan yang berguna bagi perusahaan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan pihak manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan perusahaan.

Romney dan Steinbart (2006 : 3) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari lima komponen :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk computer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.


(45)

B. Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Komponen Sistem Informasi Akuntansi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari unsur-unsur pokok yang meliputi :

1. Para pegawai pada bagian keuangan dan bendahara pengeluaran (penggajian) Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik keuangan secara manual maupundan sistematis yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data yang terdiri dari data keuangan dan nonkeuangan

4. Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara software yang dipakai untuk memproses data gaji induk untuk para pegawai berupa software yang telah terprogram oleh pemerintah dan telah ditetapkan oleh Gubernur.

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan pendukung dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

C.Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Penyediaan data dalam memenuhi kebutuhan informasi akuntansi, baik untuk kebutuhan pihak eksternal maupun pihak internal. Untuk memenuhi fungsinya, Sistem Informasi Akuntansi harus mempunyai tujuan-tujuan yang dpat memberikan pedoman kepada manajemen dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi akuntansi yang berguna, terutama dalam menunjang penyusunan data penggajian.


(46)

Romney dan Steinbart (2006 : 3) menyatakan bahwa Fungsi Sistem Informasi Akuntansi adalah :

1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas-aktivitas tersebut, agar pihak manajemen para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi. 2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna, bagi pihak manajemen

untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhhkan, akurat, dan handal.

Romney dan Steinbart (2006 : 10) menyatakan bahwa Manfaat Sistem Informasi Akuntansi adalah :

1. Mempunyai kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jas. Contoh, Sistem Informasi Akuntansi dapat mengawasi mesin yang digunakan sehingga para operatornya akan diberitahukan dengan segera saat proses yang berjalan keluar dari batas yang diinginkan.

2. Memperbaiki efisiensi, Sistem Informasi Akuntansi yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu.


(47)

3. Memperbaiki pengambilan keputusan, Sistem Informasi Akuntansi dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan informasi yang lebih akurat.

4. Berbagai pengetahuan, Sistem Informasi Akuntansi yang dirancang dengan baik biasanya mempermudah proses berbagi pengetahuan dan keahlian yang selanjutnya dapat memperbaiki proses operasi perusahaan, dan bahkan memberikan keunggulan kompetitif.

D.Karakteristik Informasi yang Baik

Romney dan Steinbart (2006 : 12) mensyaratkan bahwa informasi yang memiliki karakteristik yang baik terdiri dari :

1. Relevan adalah informasi tambahan pada pembuatan keputusan dengan cara mengurangi ketidakpastian, menambah pengetahuan untuk memprediksi atau memastikan prediksi-prediksi sebelumnya.

2. Andal adalah informasi tersebut bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan dengan tepat menunjukkan kejadian atau aktivitas dari suatu organisasi. 3. Lengkap adalah informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yng merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.

4. Tepat waktu adalah informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan.

5. Dapat dipahami artinya informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas.


(48)

6. Dapat diverfikasi artinya informasi dapat diverifikasi jika ada orang dengan pengetahuan baik, bekerj secara independen dam masing-masing akan menghasilkan informasi yng sama.

Berdasarkan karakteristik diatas, maka karakteristik informasi informasi dalam data penggajian di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Relevan artinya informasi data penggajian yang disajikan oleh bagian keuangan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara telah sesuai dengan kebutuhan para pengguna internal yang berupa data gaji pokok PNS yang sesuai dengan PP No 34 Tahun 2014.

2. Andal artinya informasi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang berupa data penggajian sudah bebas dari kesalahan, karena proses penyusunan data penggajian dilakukan setelah data-data yang berhubungan dengan gaji ditutup dan untuk mengubahnya harus dengan prosedur tertentu. 3. Lengkap artinya informasi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

yang berup gaji pokok berserta tunjangannya telah lengkap.

4. Tepat waktu artinya informasi yang disajikan di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara sudah disahkan oleh Bendahara Umum Daerah (BUD). 5. Dapat dipahami artinya informasi yang berupa data gaji pokok beserta

tunjangan lainnya untuk para pegawai mudah dipahami bagi kalangan internal.

6. Dapat diverifikasi artinya informasi yang berupa data gaji di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara sudah dapat diverifikasi.


(49)

E. Pengertian Gaji

Gaji (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada pegawai atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode. Penggajian merupakan hal yang penting karena bebrapa alasan :

1. Karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian atau hal-hal yang tidak wajar.

2. Penggajian merupakan hal yang diatur oleh peraturan-peratutan pemerintah. 3. Penggajian serta pajak gaji dan upah memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap laba bersih perusahaan.

Pembayaran gaji umumnya dilakukan bulanan. Jumlah gaji bersih yang diterima biasanya merupakan gaji pokok yang ditambah dengan tunjangan-tunjangan lainnya lalu dikurangi dengan potongan-potongan yang telah diatur oleh pemerintah.

Menurut Mulyadi (2001 : 373) : “ Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.

Menurut Malthis dan Jackson (2002 : 378) : “ Gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja”.

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa gaji adalah merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan


(50)

jasanya kepada perusahaan dan jumlahnya yang selalu berkala dan tidak bergantung pada jumlah jam kerja.

F. Unsur-unsur Gaji

Menurut Malthis dan Jackson unsur-unsur gaji (2002 : 118) adalah sebagai berikut :

1. Kompensasi langsung, terdiri dari :

a. Gaji pokok yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan, biasanya sebagai gaji atau upah. Gaji pokok terdiri dari :

 Gaji yaitu bayaran yang konsisten dari satu periode-periode lain dengan tidak memandang jumlah jam kerja.

 Upah yaitu bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu jam kerja.

b. Gaji variabel yaitu kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja individual, kelompok atau organisasi. Gaji variabel terdiri dari :

 Bonus yaitu tambahan atas upah biasanya dimana dalam pemberiannya tidak memperhatikan tingkat produktivitas masing-masing karyawan.

 Insentif yaitu upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena prestasi kerjanya yang baik atau kinerjanya yang baik.

 Kepemilikan saham yaitu tambahan atas upah yang diberikan kepada pemilik saham.

2. Kompensasi tidak langsung : a. Asuransi kesehatan


(51)

b. Dana pensiun c. Libur pengganti d. Kompensasi kerja

Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, gaji penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara unsur-unsur gaji adalah sebagai berikut :

 Gaji pokok adalah sejumlah uang yang diterima pegawai yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu menurut pangkat/golongan, jabatan, dan masa kerja dalam bentuk gaji.

 Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai yang telah mencapai target tertentu diluar gaji tetapnya.

 Tunjangan-tunjangan adalah bentuk lain dari pemberian gaji yang diberikan oleh instansi kepada pegawai, yang tujuannya adalah untuk menambah semangat kerja pegawai setiap bulan, namun ada juga beberapa tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu saja. Pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara terdapat tunjangan yang besarnya ditetapkan sesuai dengan kebijakan pemerintah yaitu :

a. Tunjangan keluarga.

Tunjangan istri (10% gaji pokok)


(52)

b. Tunjangan struktural sesuai dengan jabatan yang dimiliki. Semakin tinggi jabatan maka semakin besar.

c. Tunjangan umum

Golongan I : Rp 175.000 Golongan II : Rp 180.000 Golongan III : Rp 185.000 Golongan IV : Rp 190.000 d. Tunjangan beras

e. Tunjangan khusus pajak dan asuransi kesehatan dan tunjangan ini akan berkurang pada saat potongan. Jadi tunjangan ini merupakan PPH dan untuk ASKES. Tunjangan ini hanya sementara dan tidak berpengaruh pada gaji bersih yang akan diterima pegawai.

Adapun unsur-unsur yang akan dikeluarkan atau dipotong dari gaji adalah sebagai berikut :

a. Iuran Wajib Pegawai (IWP) berasal dari 10% (gaji pokok + tunjangan keluarga)

b. PPH 21 dan Iuran ASKES c. Sewa rumah

Golongan I : Rp 3.000 Golongan II : Rp 5.000 Golongan III : Rp 7.000 Golongan IV : Rp 10.000

Semua pengeluaran ini akan menjadi pengurang untuk gaji pokok uang telah ditambahkan dengan tunjangan-tunjangan lain.


(53)

G.Prosedur Perhitungan Gaji

Besarnya gaji di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara tidak selalu sama untuk setiap pegawai dan dapat berubah sesuai dengan peraturan pemerintah. Perbedaan tingkat gaji antar pegawai disebabkan oleh faktor pendidikan, jabatan, pengalaman, dan kondisi pekerjaan.

Gaji dihitung pada akhir periode dan pada saat sebelum gaji dihitung data terbaru dari para pegawai harus sudah ada. Gaji dihitung dari penambahan gaji pokok dengan tunjangan-tunjangan lalu dikurangi dengan potongan. Besarnya gaji biasanya ditentukan sesuai dengan golongan dan lamanya seorang bekerja pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.

H.Dokumen yang Digunakan

Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian (Mulyadi, 2001:374) sebagai berikut:

a. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya.

b. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat


(54)

berupa daftar biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

c. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan.

d. Daftar gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

e. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per-departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah.

f. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah.

g. Amplop gaji dan upah

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Di halaman muka amplop gaji dan upah setiap


(55)

karyawan berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

h. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara kurang efektif karena tidak sesuai dengan teori (Mulyadi, 2001:374). Dispenda tidak sepenuhnya menggunakan kartu jam hadir untuk mencatat kehadiran pegawai. Hal ini disebabkan karena Dispenda tidak mendasarkan pada jumlah jam hadir pegawai ataupun kartu hadir atau absensi dalam penentuan besarnya gaji, tetapi berdasarkan peraturan pemerintah. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian menurut teori Mulyadi adalah dokumen pendukung perubahan gaji, kartu jam hadir, kartu jam kerja, daftar gaji, rekap daftar gaji, surat pernyataan gaji, amplop gaji, dan bukti kas keluar.

I. Catatan Akuntansi dan Laporan yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penggajian pada Dispendasu adalah, sebagai berikut:

a. Buku Kas Umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang berhubungan dengan pembayaran gaji pegawai pada Dispendasu.


(56)

b. Kartu Penghasilan Karyawan

Kartu ini merupakan catatan mengenai penghasilan karyawan atau pegawai dan berbagai potongan yang diterima oleh pegawai. Potongan-potongan yang diterima oleh karyawan termasuk potongan PPh Pasal 21 karena pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera. Kartu ini digunakan sebagai tanda terima gaji bersamaan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan.

Catatan mengenai penghasilan karyawan dan berbagai potongan yang diterima karyawan ada di dalam kartu gaji. Kartu ini mempunyai fungsi yang hampir sama dengan kartu penghasilan. Laporan yang dihasilkan dalam sistem akuntansi penggajian pada Dispenda adalah sebagai berikut:

a. Laporan Daftar Gaji

Laporan ini yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji serta surat-surat keputusan mengenai perubahan data pegawai.

b. Laporan bukti pegawai

Laporan ini digunakan untuk bukti pembayaran yang dikeluarkan oleh fungsi keuangan atas dasar gaji yang telah diterima dari fungsi personalia dan umum.

c. Laporan pembayaran gaji

Laporan yang digunakan sebagai bukti pembayaran gaji yang telah diserahkan oleh bendahara kepada pegawai. Laporan pembayaran gaji ini akan dibawa pada saat pembayaran gaji dan pengambiln uang.


(57)

J. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.

Penggajian pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dimulai dari perhitungan gaji induk yng dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran (bagian gaji). Setelah gaji induk dihitung dan dibukukan maka Bendahara Pengeluaran membuat Surat Permintaan Membayar (SPM) dan dikirim ke bagian Rutin. Di bagian Rutin SPM ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendapatan lalu dikirim ke Biro Keuangan. Di Biro Keuangan yang selaku kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD), bagian perbendaharaan menerbitkan Surat Permintaan Penyediaan Dana (SP2D) . Setelah SP2D ditandatangani maka IT akan mengkonfirmasikan ke Bank SUMUT, lalu dinas membuat cek untuk melakukan pencairan sebesar yng diminta. Pembantu Bendahara Pengeluaran (bagian Gaji) yang mencairkan dan membagikannya ke para pegawai sesuai gaji induknya.

Sistem Informasi Akuntansi sudah berkembang dalam tahap sistematis secara manual dan terpusat di bagian keuangan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara tetapi belum integrated atau yang sering disebut sistem tumpuk informasi. Sehingga satu kesatuan informasi data gaji induk untuk para pegawai belum terdapat pada satu area. Output yang dihasilkan berupa informasi data gaji induk untuk para pegawai. Data gaji induk untuk para pegawai terdiri dari gaji pokok tambahan tunjangan-tunjangan dan dikurangi potongan-potongan.

Data gaji induk pegawai di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara sangat berperan dalam menyajikan informasi bagi pengguna internal. Adapun


(58)

tahapan yang dilakukan oleh bagian Bendahara Pengeluaran Dispenda adalah sebagai berikut :

1. Input data, proses pembuatan data merupakan proses pembuatan data pokok yang diperlukan untuk memproses transaksi-transaksi yang dilakukan dalam sistem. Adapun data pokok yang dibuat untuk gaji induk pegawai meliputi gaji pokok, tunjangan-tunjangan tetap dan potongan-potongan.

2. Metode perhitungan gaji dan upah, pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara metode perhitungan gaji dan upah yang dibayarkan kepada pegawai didasarkan oleh penggolongan.

3. Output yang dihasilkan dari proses penyusunan data informasi yang berupa laporan gaji induk untuk para pegawai.


(59)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Informasi gaji untuk para pegawai yang disajikan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara telah relevan yaitu telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan juga memiliki data mengenai gaji pokok, tunjangan-tunjangan dan potongan-potongan yang dikeluarkan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.

2. Informasi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang berupa laporan gaji bersih untuk pegawai sudah handal yaitu sudah bebas dari kesalahan, karena dalam penyusunannya mempertimbangkan berbagai aspek dan sesuai dengan program yang telah disesuaikan.

3. Informasi di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara yag berupa laporan gaji bersih untuk para pegawai sudah lengkap yaitu berupa gaji pokok yang ditambah tunjangan-tunjangan dan dikurangi potongan-potongan.

4. Informasi yang disajikan di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dilaporkan tepat waktu ke bagian Rutin agar dapat dikonfirmasikan ke Bendahara Umum Daerah (BUD).

5. Informasi yang berupa lampiran gaji induk untuk pegawai di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara mudah dipahami.


(60)

6. Informasi yang berupa laporan gaji induk untuk para pegawai di Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara sudah dapat diverifikasi.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis mengemukakan beberapa saran kepada pihak manajemen pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara.

1. Sebaiknya Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dapat mengembangkan tahapan sistem informasi akuntansi dengan proses integrated.

2. Sebaiknya Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara melancarkan pelaksanaan sistem baik pada saat pelaksanaannya maupun pada ketepatan waktu pengembalian datanya, sebaiknya sub bagian keuangan menggunakan sistem on line dalam proses penggajian pegawai.


(61)

DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K, dan Usry, Milton F. 2001. Akuntansi biaya. 13 th Edition. Jakarta: Salemba empat.

Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kesatu, Jakarta: Penerbit Salemba empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke tiga. Jakarta: Salemba Empat

Nugroho Widjajanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Erlangga, STIE Trisakti

Romney, Marshall, dan Paul John Steinbart. 2006. Accounting Information

System. Tenth Edition, New Jersey: Prentice Hall Publishing.

Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifuddin. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung : Mandar Maju

Tata Subari. 2004.Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi

             


(62)

                                           

   


(63)

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

NOMOR : 08 TAHUN 2008

TANGGAL : 28 NOVEMBER 2008

TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

SEKRETARIAT

KEPALA DINAS

STRUKTUR ORGANISASI

BIDANG PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN PROGRAM

BIDANG PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN KENDARAAN

DIATAS AIR

BIDANG PAJAK AIR DAN PAJAK LAINNYA BIDANG RETRIBUSI DAN PENDAPATAN LAINNYA SEKSI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PENDAPATAN DAERAH SEKSI EVALUASI DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN DAERAH SEKSI HUMAS DAN PUBLIKASI  SEKSI TEHNIS PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN KENDARAAN DI ATAS AIR

SEKSI KEBERATAN DAN SENGKETA KENDARAAN

BERMOTOR DAN KENDARAAN DI ATAS AIR

SEKSI PEMBUKUAN DAN PELAPORAN SEKSI TEHNIS PERPAJAKAN SEKSI KEBERATAN DAN SENGKETA PAJAK SEKSI PEMBUKUAN DAN PELAPORAN   SEKSI RETRIBUSI SEKSI PENDAPATAN LAINNYA SEKSI PEMBUKUAN DAN PELAPORAN UPTD


(64)

TANGGAL : 28 NOVEMBER 2008

TENTANG : ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

STRUKTUR ORGANISASI UPTD

KEPALA UPT

KEPALA PIPD

SUB BAGIAN

SEKSI

PENGELOLAAN DATA PENDAPATAN SEKSI PENDAPATAN

DAN PAJAK LAINNYA SEKSI

TEKNIS PKB/PKAA

SEKSI INFORMASI DAN

MANAJEMEN

SUB BAGIAN


(65)

TANGGAL : 16 JUNI 2010

TENTANG : ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UPTD PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

             

   

             

   

KEPALA UPT

PENYULUHAN

SEKSI KIP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI

PENYULUHAN


(66)

                       

   


(67)

                           


(68)

   


(69)

(70)

       

                     


(1)

   

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

NOMOR : 44 TAHUN 2010

TANGGAL : 16 JUNI 2010

TENTANG : ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UPTD PADA DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

                                   

KEPALA UPT

PENYULUHAN

SEKSI KIP KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PENYULUHAN SUB BAGIAN


(2)

Lampiran 3

Tabel gaji pokok dari PP No. 22 Tahun 2013 ke PP No. 34 Tahun 2014 tanggal 21 Mei 2014

                       

   


(3)

66   

Lampiran 4

Contoh daftar gaji pegawai bulan Juni 2014 Dispendasu Golongan I

                           

   


(4)

(5)

68   

Contoh daftar gaji pegawai bulan Juni 2014 Dispendasu Golongan III

 

 


(6)

Contoh daftar gaji pegawai bulan Juni 2014 Dispendasu Golongan IV