Sistem Informasi Penggajian Dan Pengupahan Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

WIRA WASKITA PUTRI SIREGAR 112101145

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam kita hadiahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Adapun maksud dan tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Program Studi Diploma III, guna meraih gelar Ahli Madya.

Dalam menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini maupun saat mengikuti kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu izinkan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, yaitu

1. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak ,CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr.Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma-III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program

Studi Diploma-III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(3)

4. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, khususnya yang mengajar pada Program Studi Diploma-III Keuangan.

6. Bapak dan Ibu pimpinan serta seluruh staf pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara khususnya pada Sub Bagian Keuangan yaitu Bapak Abu Hanifah, BA , Bapak Hambali Lubis, SH, Ibu Syarianty Hari, Kakanda Risnawaty, A.Md, Abangda Samuel, SE, Ibu Hetty dan Ibu Herdy terima kasih atas bimbingannya selama penulis menyelesaikan magang dan Tugas Akhir

7. Keluarga tercinta Ayahanda Siar Abdul Hanafi Siregar, Ibunda Damerianty Simatupang, Abangda Didik Handika Siregar, Abangda Drh.Ari Ramadhan Siregar dan Adinda Ayu Arisandi Siregar yang telah dengan sabar dan ikhlas membantu penulis dalam segala hal.

8. Sahabat-sahabat penulis Maisyarah, Warman, Rifqi, Fadli dan Erial yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepada penulis.

9. Teman-teman di Grup C Keuangan 2011, terima kasih atas dukungan dan kebersamaannya selama ini.

10.Semua pihak yang turut membantu dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini baik langsung maupun tidak langsung.


(4)

Penulis menyadari Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar terciptanya kesempurnaan di dalamnya . Akhir kata penulis mengucapkan sekian dan terima kasih.

Medan, Mei 2014 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat Instansi ... 6

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Uraian Pekerjaan ... 11

D. Kinerja Terkini ... 21

BAB III : PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Informasi ... 23

B. Pengertian Gaji dan Upah ... 27

C. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan ... 33

D. Pengendalian Intern Untuk Prosedur Akuntansi Gaji / Upah ... 38

E. Manfaat Sistem Informasi Penggajian Terhadap Pengendalian Intern Gaji ... 40

BAB IV : KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43 LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman


(7)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Disnakertrans Provsu... 12 Gambar 3.1 Unsur Gaji dan Upah ... 32 Gambar 3.2 Sistem Informasi Keuangan ... 39


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam hal ini tenaga kerja atau pegawai merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan. Tenaga kerja atau pegawai memberi sumbangan berupa tenaga, pikiran, pengalaman dan keahlian. Maka dari itu diperlukan lebih banyak pegawai dan dengan bertambahnya jumlah pegawai yang diperlukan dalam suatu perusahaan, maka diperlukan konsentrasi khusus dalam menangani masalah-masalah kepegawaian. Salah satu masalah-masalah kepegawaian yang dianggap sangat penting adalah menyangkut sistem penggajian dan pengupahan pegawai. Pelaksanaan penggajian dan pengupahan pegawai harus dilakukan secara profesional dengan maksud agar terciptanya suatu hubungan yang baik, antara perusahaan tersebut, khususnya dalam hal hak dan kewajiban antara kedua pihak tersebut (Rolis, 2009).

Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan tenaga manusia yang lazim disebut tenaga kerja atau pegawai. Tenaga kerja atau pegawai merupakan faktor produksi yang paling penting bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan berkewajiban memberikan balas jasa yang setimpal terhadap jasa yang diberikan pegawai itu pada perusahaan tersebut yang berupa : gaji, tunjangan, bonus dan sebagainya (Amalia, 2009).


(9)

Gaji merupakan suatu penghargaan perusahaan kepada pegawai yang bekerja pada perusahaan tersebut dalam bentuk uang, sehingga gaji dan upah sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pegawai. Gaji dan upah juga dapat diartikan sebagai balas jasa atau pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk uang dan ditetapkan oleh perjanjian timbal balik, perundang-undangan atau peraturan yang berlaku. Pembayarannya dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja tertulis oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang dipekerjakan untuk pekerjaan yang sudah atau akan dipekerjakan. Gaji dan upah sebenarnya bukanlah faktor utama yang mempengaruhi tinggat kegairahan kerja, tetapi dalam kenyataannya masih sering terlihat bahwa selama gaji dan upah belum dinyatakan cukup atau layak, maka gaji dan upah akan tetap dianggap sebagai faktor yang paling dapat menurunkan kegairahan kerja dan menimbulkan keresahan (Amalia, 2009).

Biaya gaji pegawai biasanya merupakan biaya yang cukup penting, dimana pengawasannya harus mendapatkan perhatian yang terus-menerus oleh pihak yang bersangkutan dan juga biaya gaji merupakan salah satu unsur yang memiliki resiko yang kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan. Untuk itu diperlukan pengendalian intern gaji dan upah yang efektif guna menghindari perusahaan tersebut dari hal-hal yang merugikan. Kebijakan mengenai penggajian dan pengupahan yang baik bukan hanya penting pada tarif penarikan tenaga kerja saja, tetapi kebijakan mengenai kenaikan pangkat atau promosi yang baik harus menjamin pula bahwa besarnya gaji dan upah untuk


(10)

tiap-tiap pekerjaan harus didasarkan pada nilai (harga) pekerjaan itu (Amalia, 2009).

Untuk menentukan besarnya gaji dan upah pegawai, perusahaan perlu mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperolehnya, upaya besarnya gaji/upah pegawai seimbang dengan tingkat pengalaman, kecakapan, pendidikan, UU ketenagakerjaan dan peraturan pemerintah. Dengan demikian wajar apabila perusahaan memberikan perhatian yang cukup kepada kebijakan penggajian dan pengupahan yang baik. Prosedur penggajian dan pengupahan yang baik seharusnya dijalankan dengan efektif. Untuk itu maka diperlukan informasi yang relevan sebagai sarana komunikasi yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan (Amalia, 2009).

Sehubung dengan kebutuhan informasi manajemen maka informasi tersebut harus dapat ditafsirkan dengan mudah, benar dan tepat agar tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adanya sistem informasi yang baik sangat membantu manajemen sehingga menghasilkan informasi yang dapat mengarahkan dan memperlancar kegiatan sehari-hari serta dapat membantu pengambilan keputusan dan menjalankan fungsi pengendalian yang dilaksanakan oleh manajer (Amalia, 2009).

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu instansi pemerintahan dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, yang mana di dalamnya terdapat struktur organisasi yang masing-masing memiliki jabatan, dan juga memiliki jumlah staf pegawai yang cukup banyak. Hal ini bisa saja membuat mereka merasa kesulitan dalam


(11)

mengadakan pengawasan atas gaji kepada para pegawai. Mengingat masalah gaji merupakan masalah yang sangat sensitif, maka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memerlukan suatu sistem informasi penggajian dan pengupahan yang baik untuk memberikan informasi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan dan pengawasan intern atas gaji. Melihat pentingnya suatu sistem informasi penggajian dan pengupahan yang baik tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dengan memilih judul : “SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA”.

B. Rumusan Masalah

Untuk mewujudkan maksud dan tujuan dari penelitian ini, penulis mempunyai rumusan masalah-masalah yang akan dibahas. Guna mempermudah penulisan serta untuk memberikan penelitian dalam ruang lingkup yang sempit, permasalahan yang akan dibahas yaitu : “Bagaimana sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dan apakah manfaat pelaksanaan sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu :


(12)

Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dan untuk mengetahui manfaat pelaksanaan sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari diadakannya penelitian ini ialah : 1. Bagi Penulis

Untuk memperdalam pengetahuan dan memperluas wawasan tentang informasi penggajian dan pengupahan pada pegawai pada praktek yang sebenarnya dan membandingkannya dengan teori selama di bangku perkuliahan.

2. Bagi Instansi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada instansi untuk meningkatkan pengawasan manajemen terhadap gaji dan upah di masa mendatang, sehingga kemungkinan kesalahan manajemen dapat diketahui sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menentukan perencanaan dan kebijaksanaan di masa yang akan datang. 3. Bagi Kalangan Akademik

Hasil penelitian ini akan bermanfaat sebagai bahan informasi atau referensi penelitian dan penulisan selanjutnya, yang ingin meneliti lebih dalam lagi terutama mengenai sistem informasi penggajian dan pengupahan pegawai.


(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan lapangan kerja bagi setiap angkatan kerja sehingga dapat memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara terletak di Jln. Asrama No. 143 Medan yang berdiri sejak tanggal 13 Juli 2001 dan sebelum menjadi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara telah beberapa kali mengalami perubahan nama antara lain :

a. Departemen Transmigrasi dan Sosial. b. Departemen Tenaga Kerja dan Koperasi. c. Departemen Tenaga Kerja.

d. Departemen Transmigrasi.

e. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Namun setelah ada Undang-undang No. 22 Tahun 1999 serta di tetapkan PERDA (Peraturan Daerah) No. 3 Tahun 2001 tentang Dinas Provinsi Sumatera Utara, maka kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja di ubah menjadi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan gabungan dan pengintegrasian dari :


(14)

a. Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja yang beralamat di Jln. Asrama No. 143 Medan, yang dipimpin oleh Bapak Drs. Moch Chodjin.

b. Kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara yang beralamatkan di Jln. SM. Raja Medan yang dipimpin oleh Bapak Ir. Iwan Rifai, MM. c. Kantor Wilayah Departemen Transmigrasi dan PPH yang beralamat di Jln.

William Iskandar No. 331 Medan yang dipimpin Ir. Aziz Zeid Gumai.

Tujuan dari 3 (tiga) Kantor Dinas Provinsi Sumatera Utara adalah untuk efisien waktu, tenaga dan dana yang diinvestaikan untuk ketiga kantor ini. Selain dengan adanya UU No. 22 Tahun 1999 dan PERDA No. 3 Tahun 2001 perubahan ini juga disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

a. Perubahan atau penggantian Kabinet.

b. Dilikuidasinya beberapa Departemen sehingga banyak Departemen yang digabungkan

c. Otonomi Daerah.

Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara mempunyai visi dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: “Terwujudnya Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang Sejahtera” makna yang terkandung didalam visi tersebut adalah :

1. Terwujudnya Tenaga Kerja yang kompeten dan produktif.


(15)

3. Terwujudnya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan.

4. Terwujudnya perlindungan tenaga kerja. 5. Kesehjateraan pekerja dan purna kerja.

6. Terwujudnya penataan persebaran penduduk dengan “3S” yaitu serasi, seimbang dan sejahtera.

7. Terwujudnya sumber daya manusia yang berkompeten dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

Sedangkan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan produktifitas tenaga kerja serta penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja. 2. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan industrial yang harmonis

dan dinamis dan berkeadilan serta kesehjateraan tenaga kerja dan purna kerja .

3. Meningkatkan dan perlindungan Ketenagakerjaan.

4. Meningkatkan dan mengembangkan penataan persebaran penduduk yang serasi, seimbang dan sejahtera.

5. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkompeten dilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.


(16)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu cara atau sistem pembagian tanggung jawab, wewenang serta penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi dalam pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan dan sasaran ini hendaknya dicapai semaksimal mungkin dengan menggunakan potensi-potensi yang dimiliki perusahaan walaupun potensi tersebut terbatas.

Kemampuan perusahaan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran perusahaan banyak dipengaruhi oleh struktur organisasi dari perusahaan tersebut. Struktur organisasi suatu perusahaan harus dapat menggambarkan kondisi tentang tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam perusahaan tersebut.

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan tergantung dari macam perusahaan, kegiatannya dan pertimbangan-pertimbangan lain. Dalam manajemen dikenal bentuk organisasi baris, garis dan staff, organisasi fungsional dan organisasi matriks. Sedangkan organisasi yang dipakai oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah sistem organisasi baris dimana staff karyawan akan menerima tugas dari seorang atasan sesuai dengan yang diberikan. Adapun struktur organisasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:


(17)

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA UTARA

Sumber :Bagian Umum Disnakertrans Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS KEPALA DINAS KEPALA SUB BAGIAN PROGRAM

KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN

KEPALA SUB BAGIAN UMUM

KEPALABIDANG PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA

KEPALA BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL

KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN DAN KETENAGAKERJAAN

KEPALA BIDANG TRANSMIGRASI

SEKSI PENGEMBANGAN PERLUASAN KESEMPATAN

KERJA

SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA

SEKSI STANDARISASI KOMPETENSI PEMAGANGAN

SEKSI PERSYARATAN KERJA PENGUPAHAN DAN JAMSOS

SEKSI KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI PEKERJAAAN

DAN PENGUSAHA

SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN

SEKSI KETENAGAKERJAAN

SEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

SEKSI PERLINDUNGAN TENAGA KERJA KHUSUS

SEKSI FASILITASI PENYIAPAN LAHAN

SEKSI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN

SEKSI PENEMPATAN DAN INVESTASI


(18)

C. Uraian Pekerjaan

Menurut peraturan Gubernur Sumatera Utara No.49 Tahun 2011 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara , berikut uraian tugas masing-masing bagian pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara :

Sekretariat

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan penyusunan koordinasi rencana program kerja sekretariat, bidang-bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program Dinas.

c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan. d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan. e. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.

f. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran belanja.

g. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan. h. Menyelenggarakan penyusunan rencana strategis, laporan akuntabilitas

kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ, LPPD Dinas.

i. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan, dan ketatalaksanaan. j. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah dinas, kearsipan,

pertelekomunikasian dan persandian.


(19)

l. Menyelenggarakan pengadaan, pemeliharaan, penataan, pembinaan dan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan/peralatan kantor.

m. Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, keprotokolan dan hubungan masyarakat.

n. Menyelenggarakan fasilitas dan pengaturan keamanan kantor.

o. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan pembinaan jabatan fungsional. p. Menyelenggarakan pengkoordinasian pelaporan, evaluasi, monitoring atas

kegiatan bidang-bidang lingkup dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas. q. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

r. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal dinas.

Untuk melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud, Sekretaris dibantu :

a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Program

Sub Bagian pada Sekretaris Dinas dipimpin oleh Kasubbag.

Kepala Sub Bagian Umum

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Umum. b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas lingkup Sub Bagian Umum.


(20)

c. Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

d. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub bagian umum.

e. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian.

f. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/struktural, fungsional dan teknis.

g. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.

h. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karier dan mutasi serta pemberhentian pegawai.

i. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan dinas.

j. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit di lingkungan dinas.

k. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan.

l. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian, surat-surat, naskah dinas dan arsip.

m. Melaksanakan penggandaan naskah dinas.


(21)

o. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, pelayanan umum, pelayanan minimal dan pendokumentasian surat-surat, barang bergerak dan barang tidak bergerak.

p. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan layanan kantor.

q. Melaksanakan penyusunan laporan, evaluasi dan monitoring kepada Sub Bagian Umum.

r. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

s. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas. t. Melaksanakan pengkoreksian ketikan naskah dinas.

u. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada Unit Pelaksana Teknis Dinas.

v. Melaksanakan pembinaan kearsipan dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas.

w. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. x. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris.

y. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris, sesuai bidang tugasnya.

z. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.


(22)

Kepala Sub Bagian Keuangan

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Keuangan.

b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas pada lingkup Sub Bagian Keuangan.

c. Melaksanakan pengumpulan data atau bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

d. Melaksanakan penyusunan perencanaan atau program kerja sekretariat dan sub bagian keuangan.

e. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas. f. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas. g. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan

daerah.

h. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan.

i. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis administrasi keuangan.

j. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan lainnya.

k. Melaksanakan verifikasi keuangan.

l. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung pada dinas dan unit pelaksana teknis.

m. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan.


(23)

n. Melaksanakan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan.

o. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai. p. Melaksanakan pelayanan dan penyiapan bahan atas pengawasan.

q. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

r. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. s. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh sekretaris.

t. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada sekretaris, sesuai bidang tugasnya.

u. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.

Kepala Sub Bagian Program

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembinaan pegawai pada lingkup Sub Bagian Program. b. Melaksanakan instruksi pelaksanaan tugas pada lingkup Sub Bagian

Program.

c. Melaksanakan pengumpulan data/ bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretariat.

d. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan sub bagian program.

e. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data ketenagakerjaan dan ketransmigrasian


(24)

f. Melaksanakan penyusunan bahan telahaan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h. Melaksanakan tugas lain, yang diberikan oleh Sekretaris, sesuai bidang tugasnya

i. Melaksanakan pemberian masukan yang perlu kepada Sekretaris, sesuai bidang tugasnya

j. Melaksanakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris, sesuai standar yang ditetapkan.

Bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengumpulan data/bahan dan referensi untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja.

b. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang

c. Menyelenggarakan analisis penyusunan sistem dan penyebarluasan informasi pasar kerja di wilayah provinsi

d. Menyelenggarakan penerbitan dan pengendalian izin pendirian lembaga bursa kerja/Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan Lembaga Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan skala provinsi

e. Menyelenggarakan penerbitan rekomendasi untuk perizinan pendirian LPTKS dan lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan yang akan melakukan kegiatan skala provinsi.


(25)

f. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran bursa kerja/job fair skala provinsi.

Bidang Hubungan Industrial

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.

b. Menyelenggarakan fasilitas penyusunan serta pengesahan peraturan perusahaan yang skala berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota dalam satu provinsi.

c. Menyelenggarakan Pendaftaran PKB, perjanjian pekerjaan antara perusahaan pemberi kerja dengan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang skala berlakunya lebih dari 1 (satu) kabupaten/kota dalam satu provinsi.

d. Menyelenggarakan pencatatan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) pada perusahaan yang skala berlakunya lebih dari satu kabupaten/kota dalam satu provinsi.

e. Menyelenggarakan pendaftaran Perjanjian Pekerjaan antara Perusahaan Pemberi Kerja dengan Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh yang skala berlakunya lebih dari 1 (satu) Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi.

f. Menyelenggarakan penerbitan rekomendasi pencabut izin operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang berskala berlakunya lebih dari satu Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi.


(26)

g. Menyelenggarakan penyusunan dan pengusulan penetapan upah minimum Provinsi, Kabupaten/Kota dan melaporkan kepada Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

h. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja skala provinsi.

i. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan penyelenggaraan fasilitas dan kesejahteraan tenaga kerja skala provinsi.

j. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan sistem dan kelembagaan serta pelaku hubungan industrial skala provinsi.

k. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan verifikasi keanggotaan serikat pekerja/ serikat buruh skala provinsi.

l. Menyelenggarakan pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupan perusahaan skala provinsi.

m. Menyelenggarakan pembinaan SDM dan lembaga penyelesaian perselisihan di luar pengadilan skala provinsi.

n. Menyelenggarakan penyusunan formasi, pendaftaran dan seleksi calon mediator, arbiter dan konsiliator di wilayah provinsi.

o. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

Bidang Perlindungan dan Ketenagakerjaan Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.

b. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan skala provinsi.


(27)

c. Menyelenggarakan pemeriksaan/pengujian terhadap perusahaan dan objek pengawasan ketenagakerjaan skala provinsi.

d. Menyelenggarakan penerbitan/rekomendasi (izin) terhadap objek pengawasan ketenagakerjaan skala provinsi.

e. Menyelenggarakan penanganan kasus/melakukan penyidikan terhadap pengusaha yang melanggar norma ketenagakerjaan skala provinsi.

f. Menyelenggarakan pelaksanaan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) skala provinsi.

g. Menyelenggarakan pelaksanaan koordinasi dan audit SMK3 skala provinsi.

h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

j. Menyelenggarakan tugas-tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Ketransmigrasian

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program bidang.

b. Menyelenggarakan pelaksanaan perbekalan, pengangkutan, permakanan dan penempatan di pemukiman transmigrasi.

c. Menyelenggarakan tugas pemerintah pusat dalam bidang ketransmigrasian yang didelegasi kepada provinsi dan tugas yang tidak dapat dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.


(28)

d. Menyelenggarakan pelaksanaan pembekalan, pengangkutan, pemakanan dan penempatan di pemukiman transmigrasi.

e. Menyelenggarakan pengurusan perpindahan dan penempatan di permukiman transmigrasi.

f. Menyelenggarakan bimbingan untuk mendapatkan lapangan kerja atau lapangan usaha atau fasilitas mendapatkan lahan usaha

g. Menyelenggarakan bimbingan, pengembangan, dan perlindungan hubungan kemitraan usaha.

h. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

j. Menyelenggarakan tugas-tugas lain, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

D. Kinerja Terkini

Kinerja usaha pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara memuat ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja APBD menurut urusan pemerintahan daerah, berupa gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan yang meliputi: 1. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan yang menyajikan

informasi tentang organisasi yang ditetapkan sebagai entasitas akuntansi dan entitas pelaporan keuangan daerah.

2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan pelaporan keuangan, menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis kas atau basis akrual untuk pengakuan pendapatan, belanja, atau pembiayaan serta


(29)

penerapan kebijakan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana. Basis pengukuran yang mendasari pelaporan keuangan, menyajikan informasi tentang penerapan kebijakan basis pengukuran atas laporan-laporan keuangan daerah. Dalam bagian ini harus disajikan proses penetapan nilai setiap aset, ekuitas dana, kewajiban. Informasi pengukuran pos-pos laporan-laporan keuangan harus jelas menggambarkan nilai perolehan historis. Nilai perolehan historis yaitu aset yang harus dicatat, diukur sebesar pengeluaran kas dan setara kas dan kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut, kewajiban yang diukur sebesar nilai nominal dan ekuitas dana dicatat atau diukur sebesar selisih antara aset dengan kewajiban.

3. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam standar akuntansi pemerintah, yang menyajikan informasi tentang kebijakan akuntansi yang telah diterapkan dan kebijakan akuntansi yang belum diterapkan atas pos-pos laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.


(30)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi

Bagi kebanyakan orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program. Kenyataannya, istilah ini memiliki makna yang lebih luas. Menurut Sanyoto (2007 : 112) Sistem adalah kumpulan sumber daya atau elemen-elemen dan jaringan prosedur yang saling terkait secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki tertentu, dan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sebuah sistem pasti terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai subsistem. Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu dipandang dari sudut pandang sistem, yang berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem tersebut. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, seseorang dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai.

Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi sistem juga dapat melayani beberapa tujuan. Apakah suatu sistem memberikan tujuan bagi justifikasi dasarnya. Ketika suatu sistem tidak lagi dapat memenuhi tujuan,


(31)

maka sistem tersebut harus diganti. Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan mengenai sistem sebagai berikut:

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem lain yang lebih luas.

Menurut Sanyoto (2007 : 112) Informasi adalah data yang diolah agar menjadi lebih berguna bagi para pemakainya. Informasi bukan merupakan sekedar fakta atau data yang diproses dalam suatu laporan formal. Jadi, informasi memungkinkan para pemakainya melakukan tindakan yang menyelesaikan konflik, mengurangi ketidakpastian dan membuat keputusan.

Secara konseptual, informasi harus memenuhi kriteria manfaat dan biaya. Untuk memenuhi persyaratan informasi mandatori, pertimbangan utama adalah meminimalkan biaya sejalan dengan pemenuhan standar keandalan dan kemanfaatan. Jika kondisi informasi adalah bebas, maka pertimbangan utama adalah manfaat yang dicapai melebihi biaya untuk menghasilkannya. Informasi dapat berupa dokumen operasional seperti pesanan penjualan, suatu laporan yang terstruktur, atau pesan dilayar komputer.

Dari berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa mutu suatu informasi yaitu agar dapat lebih berguna harus memiliki beberapa ciri-ciri atau karakteristik berikut :

1. Akurat, berarti informasi harus terbebas dari adanya kesalahan-kesalahan yang tidak menyesatkan para pemakainya. Akurat juga berarti informasi


(32)

harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan harus akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi.

2. Relevan (cocok atau sesuai), informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pengguna, berarti informasi relevan mempunyai manfaat bagi pemakainya.

3. Tepat waktu, informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan biasanya mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

4. Lengkap, informasi yang disajikan lengkap, termasuk didalamnya semua data-data yang relevan.

5. Dimengerti, informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pembuat keputusan.

6. Verifiable, informasi yang dihasilkan tidak bias, menyebabkan perbedaan dalam memahaminya.

7. Accessible, informasi dikatakan accessible bila tersedia pada saat

diperlukan dalam format yang sesuai dengan kepentingannya.

Menurut Sanyoto (2007:112) sistem informasi adalah kumpulan elemen/sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi. Menurut Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo (Sanyoto, 2007:112), sistem informasi sebagai seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Sistem informasi


(33)

sangat diperlukan para manajer organisasi guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi.

Menurut John Ward dan Gary Grudnitski (Sanyoto, 2007:113), sistem informasi mempunyai komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok pengendalian intern (controls block), saling berinteraksi membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

Semua sistem informasi harus dilindungi dari berencana dan ancaman, seperti bencana alam, api, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang yang dibayar untuk melakukan kejahatan. Adapun tujuan utama dari sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

Kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumberdaya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumberdaya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan keuangan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggung jawaban.

2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

Sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.


(34)

3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.

Sistem informasi menyediakan informasi bagi personil operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

B. Pengertian Gaji dan Upah

Setiap pegawai yang bekerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, dimana mereka telah memberikan jasa dan keahlian mereka, maka mereka akan menerima balas jasa atas apa yang mereka berikan. Balas jasa tersebut biasa disebut kompensasi. Kompensasi dapat berupa gaji atau upah, tunjangan, bonus, dan lain-lain.

Menurut Ruky (2001:7) Istilah penggajian / payroll sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama suatu periode. Menurut Ruky (2001:7) Penggajian merupakan hal yang penting karena beberapa alasan : Karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk mempertahankan agar moral karyawan tetap tinggi, perusahaan harus membayar gaji secara akurat dan tepat waktu. Penggajian merupakan hal yang diatur oleh peraturan-peraturan pemerintah. Penggajian serta pajak gaji dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan. Walaupun jumlah beban seperti itu sangat bervariasi, namun bukan hal yang luar biasa bagi perusahaan bahwa sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk membayar gaji serta beban yang berkaitan dengan gaji dan upah.


(35)

Menurut Ruky (2001:7) Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap, sedangkan imbalan diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut upah. Jumlah gaji pada umumnya ditetapkan bulanan, sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Disamping gaji dan upah, pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara mungkin memperoleh manfaat-manfaat lain yang diberikan dalam bentuk tunjangan misalnya tunjangan jabatan, tunjangan umum, uang lembur, uang makan, dan lain-lain.

Menurut Mulyadi (2001 : 373) : “Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”. Menurut Malthis dan Jackson (2002 : 378) : “Gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja, sedangkan Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja”.

Menurut Winarni dan Sugiyarso (2006 : 16) : “Gaji merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai tata usaha, dan pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya, sedangkan Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerja sendiri maupun keluarganya.


(36)

Dari pengertian di dapat diambil kesimpulan bahwa gaji adalah jasa yang diberikan kepada karyawan di bidang administrasi di perusahaan dan tenaga staf biasanya gaji dibayar secara teratur, berkala dan jumlahnya tetap atau sama, sedangkan upah merupakan balas jasa yang diterima oleh pekerja dari pihak lain

B.1 Unsur-Unsur Gaji dan Upah

Ada bermacam-macam unsur gaji dan upah yang sering kita jumpai di berbagai macam buku, namun menurut Malthis dan Jackson (2002 : 118) unsur-unsur gaji dan upah tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kompensasi langsung, terdiri dari :

Gaji pokok yaitu kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan, biasanya sebagai gaji atau upah. Gaji pokok terdiri dari gaji, upah, dan gaji variable. Gaji variable terdiri dari bonus, insentif, dan kepemilikan saham.

b. Kompensasi tidak langsung, terdiri dari :


(37)

Untuk mempermudah pemahaman, berikut disediakan gambar diagram unsur-unsur gaji dan upah.

Sumber :Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)

Gambar 3.1 Unsur Gaji dan Upah Gaji dan

Upah

Kompensasi Tidak Langsung Kompensasi

Langsung

Asuransi Kesehatan

Kompensasi Kerja Dana Pensiun

Libur Pengganti Gaji Pokok

Gaji Variabel

Gaji

Upah Bonus

Insentif

Kepemilikan Saham


(38)

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, gaji dan upah penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivator dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Di dalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama, ini terjadi karena gaji dan upah sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan oleh atasan kepada pegawai atau buruh. Disamping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian karyawan itu sendiri.

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara unsur-unsur gaji dan upah adalah sebagai berikut :

1. Gaji pokok adalah sejumlah uang yang diterima pegawai yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu menurut pangkat/golongan, jabatan, dan masa kerja dalam bentuk gaji dan upah. Gaji pokok yang diberikan kepada pegawai baik staff maupun non staf.

2. Insentif adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai yang telah mencapai target tertentu di luar gaji tetapnya. Insentif akan diberikan kepada pegawai apabila bekerja atas standar yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara.

3. Tunjangan-tunjangan adalah bentuk lain dari pemberian gaji dan upah yang diberikan oleh pemerintah kepada pegawai, yang tujuannya adalah untuk menambah semangat kerja pegawai setiap bulan, namun ada juga


(39)

beberapa tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu saja. Pada instansi ini terdapat tunjangan antara lain tunjangan pokok yaitu tunjangan yang besarnya ditetapkan sesuai dengan kebijaksanaan seperti :

a. Tunjangan jabatan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku. Adapun penjabaran persentase tunjangan yang diperoleh pegawai pada golongan IIIA-IVD sebagai berikut :

Tabel 3.1 Persentase Tunjangan pada golongan IIIA-IVD

Golongan Persentase tunjangan

III A 146% x gaji pokok

III B 139% x gaji pokok

III C 133% x gaji pokok

III D 127% x gaji pokok

IV A 114% x gaji pokok

IV B 107% x gaji pokok

IV C 107% x gaji pokok

IV D 101% x gaji pokok

Sumber : Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)

b. Tunjangan jabatan struktural adalah tunjangan yang berdasarkan pada sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya, adapun penjabaran persentase tunjangan struktural yang diperoleh karyawan yaitu:


(40)

Kepala Dinas

Kepala Bidang / Sekretaris

Kepala Subbagian / Kepala Subbidang

c. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan pada waktu tertentu dan kondisi tertentu, seperti : tunjangan pangan, tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan, tunjangan keluarga, tunjangan PPh pasal 21 dan tunjangan askes.

d. Sumber gaji lain pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara adalah tambahan penghasilan pegawai ( TPP ).

Adapun unsur-unsur pengeluaran di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Askes adalah Asuransi Kesehatan .

2. PPh pasal 21 adalah pengenaan PPh pasal 21 dari Undang-undang Perpajakan ditetapkan sebelumnya. Penggunaan pajak ini langsung dikurangi dengan pendapatan gaji yang diperoleh pada bulan bersamaan.

C. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan

Sistem informasi penggajian mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian dan pelaporan kepegawaian. Sistem menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajemen. Pemrosesan harus meliputi pengurangan pajak, potongan tertentu, pelaporan kepada pemerintah, dan persyaratan-persyaratan kepegawaian lainnya.


(41)

Sistem yang efisien diperlukan untuk menjaga hubungan baik antara pegawai dan pemberi kerja. Pemrosesan penggajian sangatlah kompleks. Dalam organisasi besar, penggajian seringkali merupakan prosedur paling kompleks dalam operasi. Sebab arti penting sosial penggajian yang banyak mengalami perubahan asumsi dalam beberapa dekade terakhir.

Pemerintah juga seringkali melakukan perubahan-perubahan aturan dan tingkat potongan pajak, sehingga sistem penggajian tidak dapat berumur panjang secara mapan. Strategi mengatasinya adalah dengan membuat garis besar prosedur penggajian dan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan aktual penggajian. Tidak perlu dibuatkan prosedur potongan pajak yang terlampau kaku, sebab hukum pajak berubah secara cepat.

Pemrosesan penggajian merupakan suatu kegiatan yang peka terhadap hukuman denda maupun penjara jika pencatatan yang dibuat tidak memadai. Dan hal ini menjadi tanggungjawab analis sistem untuk membuat proses penggajian tetap aktual. Adapun informasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penggajian adalah :

1. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu.

2. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pertanggung jawaban selama periode akuntansi tertentu.

3. Jumlah gaji yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu.

4. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.


(42)

Komponen Sistem Informasi Keuangan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara terdiri dari unsur-unsur pokok yang meliputi :

1. Pegawai pada bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang mengoperasikan sistem dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur dibagian keuangan secara manual dan sistematis yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data yang terdiri dari data keuangan dan data non-keuangan.

4. Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara software yang dipakai untuk memproses data gaji induk untuk para pegawai berupa Sistem Pengolahan Data Gaji PNS Pemerintah Provinsi Sumatera Utara versi 2,0.

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, dan peralatan pendukung, seperti printer dan scan


(43)

Sumber: Hasil Penelitian Informasi Gaji Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara (2014)

Gambar 3.2 Sistem Informasi Keuangan Sistem Informasi

Keuangan

Komponen Input Komponen Output

Sistem Peramalan Intelijen

Keuangan Audit

Internal Manajemen

Dana Pengendalian 1.Menguji keakuratan catatan perusahaan 2.Memeriksa efektifitas prosedur 3.Menyesuaik an antara keuangan dengan operasional 4.Merencanak an pelaksanaan audit 1.Mengumpulk an data dari masyarakat keuangan 2. Memonitor denyut nadi ekonomi 3.Memberikan informasi trend kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan 4. Mengidentifika sikan sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Memproyeksik an aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sepuluh tahun/lebih 1.Mengelola arus keuangan 2.Menjaga arus keuangan agar tetap seimbang dan positif 3.Menentukan arus uang keluar masuk perusahaan 4.Menentukan strategi untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan keluar selama jangka waktu yang akan datang 1. Memudahkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua sumber daya yang tersedia 2. Menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan 3. Membandingka n penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran 4. mengontrol penggunaan anggaran


(44)

Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara sudah berkembang dalam tahap sistematis secara manual dan terpusat di bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara tetapi belum integrated atau yang sering disebut sistem tumpuk informasi. Sehingga satu kesatuan informasi gaji induk untuk para pegawai belum terdapat pada suatu area. Output yang dihasilkan oleh Sistem informasi tersebut berupa informasi data gaji induk untuk para pegawai. Data gaji induk untuk para pegawai terdiri dari gaji pokok tambahan tunjangan-tunjangan dan dikurangkan potongan-potongan.

Data gaji induk pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara sangat berperan dalam menyajikan informasi bagi pengguna internal. Adapun tahapan yang dilakukan oleh bagian keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara dalam proses gaji induk pegawai adalah sebagai berikut :

1. Input data, proses pembuatan data merupakan proses pembuatan data pokok yang diperlukan untuk memproses transaksi-transaksi yang dilakukan dalam sistem. Adapun data pokok yang dibuat untuk gaji induk pegawai meliputi gaji pokok, tunjangan-tunjangan tetap dan potongan-potongan.

2. Metode perhitungan gaji dan upah, pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara metode perhitungan gaji dan upah yang dibayarkan kepada karyawannya didasarkan oleh penggolongan yaitu:


(45)

1. Pegawai staff adalah pegawai yang mempunyai keahlian, dinilai dari pendidikan atau lamanya masa kerja atau pengalaman kerja.

2. Pegawai Honor adalah pegawai yang dibayarkan gaji dan upah kepada pegawai Honor jumlahnya tidak sama, karena pegawai Honor digolongkan karyawan bulanan dan karyawan harian tetap.

3. Output yang dihasilkan dari proses penyusunan data informasi yang berupa laporan gaji induk untuk para pegawai.

D. Pengendalian Intern Untuk Prosedur Akuntansi Gaji/Upah

Pada organisasi non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba) seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara diperlukan pengendalian secara langsung. Alat pengendalian tersebut adalah sistem pengendalian intern perusahaan. Menurut Sanyoto (2007:134) tujuan pengendalian intern dan pengecekan intern prosedur akuntansi ialah data yang diolah tepat waktu, penilaian, klasifikasi dan batas waktu terjadinya transaksi akuntansi tepat waktu.

Dari segi manajemen tujuannya untuk dapat diperolehnya data yang dapat dipercaya, yaitu data yang lengkap, akurat, unik dan kesalahan-kesalahan dapat dideteksi. Tujuan lainnya ialah mendorong kecermatan, kehandalan data dan pelaporan akuntansi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta mendorong di taatinya kebijakan manajemen yang telah di gariskan dan aturan-aturan termasuk undang-undang yang berlaku.

Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara pengendalian atas prosedur akuntansi gaji dan upah dilakukakan sesuai dengan


(46)

kebutuhan para pengguna internal Bagian keuangan (pengelola informasi) dan auditor independen yang berupa data gaji induk untuk para pegawai yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, data penggajian sudah bebas dari kesalahan karena setelah melakukan proses penyusunan data penggajian, data tersebut dikoreksi kembali oleh pihak Subbagian Keuangan dan kemudian dilaporkan tepat waktu ke bagian Bendahara Pengeluaran.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian tersebut diatas dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Pengendalian Intern Akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern,meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

2. Pengendalian Intern Administratif, yang juga merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan.


(47)

E. Manfaat Sistem Informasi Penggajian Terhadap Pengendalian Intern Gaji Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa tujuan dari sistem pengendalian intern adalah untuk mencegah pembayaran gaji pada pegawai yang tidak berhak dan pembayaran yang tidak terlalu besar. Tujuan ini dapat dicapai jika unsur-unsur pengendalian intern dapat diterapkan dengan baik dan benar.

Sistem penggajian merupakan komponen dari struktur pengendalian intern selain dari lingkungan pengendalian dan prosedur pengendalian. Sistem informasi penggajian mempunyai lingkup yaitu adanya pemisahan fungsi-fungsi dimana setiap fungsi membuat formulir atau catatan-catatan akuntansi yang berhubungan dengan penggajian. Hal ini merupakan salah satu unsur agar tercipta pengendalian intern yang baik, yaitu pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas. Fungsi-fungsi tersebut seperti fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan keuangan.

Dokumen-dokumen yang dibuat oleh masing-masing fungsi ini sangat penting untuk memberikan jaminan bahwa telah dilakukan pengawasan yang layak dan transaksi dicatat dengan benar. Jadi untuk menciptakan tujuan pengendalian intern terhadap gaji, maka sistem akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting. Dimana sistem informasi penggajian beberapa dalam menyediakan dan mengkoordinasikan catatan-catatan, formulir-formulir yang berguna untuk pengendalian intern gaji.


(48)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah berkembang dalam tahap sistematis secara manual dan terpusat.

2. Sistem informasi yang digunakan sudah memenuhi syarat karakteristik sistem informasi yang baik karena informasi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang berupa gaji induk untuk para pegawai sudah lengkap dan sudah bebas dari kesalahan karena ketelitian dalam memeriksa gaji para pegawai sangat tinggi sehingga tingkat kesalahan dalam pembayaran gaji para pegawai sangat minim sekali.

3. Dengan menerapkan sistem ini maka dapat memecahkan masalah keuangan yang berhubungan dengan gaji pegawai dengan cepat dan teliti sehingga tidak terjadi keterlambatan para pegawai dalam menerima gaji maupun informasi.


(49)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran kepada pihak manajemen pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yaitu :

1. Agar pegawai dapat bekerja dengan giat maka harus diperhatikan faktor-faktor pendukung gaji yang berupa tunjangan-tunjangan pegawai, karena besar kecilnya pendapatan atau gaji yang diterima para pegawai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung tersebut.

2. Kebijaksanaan yang sudah digariskan atau ditetapkan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang serta memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga memperhatikan apakah ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut. 3. Hendaknya bagian penggajian harus teliti dalam melaksanakan

perhitungan daftar gaji. Ketelitian dalam perhitungan daftar gaji sangat diperlukan untuk menghindarkan kesalahan jumlah gaji yang dibayarkan kepada pegawai, yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi pegawai dan instansi itu sendiri. Perlu dilakukannya sosialisasi dan pelatihan terhadap pegawai bagian keuangan mengenai kebijakan sistem informasi penggajian dengan metode transfer dengan tujuan untuk mengurangi terjadinya penyalahgunaan dana.


(50)

DAFTAR PUSTAKA

Gondodioto, Sanyoto. (2007). Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT.Edisi Revisi Mitra Wacana Media, Jakarta.

Gondodiyoto, Sanyoto, Hendarti, Henny.(2007).Audit Sistem Informasi Lanjutan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Malthis, Robert L. dan John H. Jackson.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Dua, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ruky, Achmad S. (2001). Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, Edisi Pertama, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarni, F. dan Sugiyarso G.(2006). Administrasi Gaji dan Upah. Pustaka Widyatama, Yogyakarta.

Mulyadi.(2001).Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Reza, dkk.(2013). Sistem Informasi Keuangan Gaji dan Upah. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(diakses pada : Jumat 02/05/2014 jam 20.30)


(1)

1. Pegawai staff adalah pegawai yang mempunyai keahlian, dinilai dari pendidikan atau lamanya masa kerja atau pengalaman kerja.

2. Pegawai Honor adalah pegawai yang dibayarkan gaji dan upah kepada pegawai Honor jumlahnya tidak sama, karena pegawai Honor digolongkan karyawan bulanan dan karyawan harian tetap.

3. Output yang dihasilkan dari proses penyusunan data informasi yang berupa laporan gaji induk untuk para pegawai.

D. Pengendalian Intern Untuk Prosedur Akuntansi Gaji/Upah

Pada organisasi non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba) seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara diperlukan pengendalian secara langsung. Alat pengendalian tersebut adalah sistem pengendalian intern perusahaan. Menurut Sanyoto (2007:134) tujuan pengendalian intern dan pengecekan intern prosedur akuntansi ialah data yang diolah tepat waktu, penilaian, klasifikasi dan batas waktu terjadinya transaksi akuntansi tepat waktu.

Dari segi manajemen tujuannya untuk dapat diperolehnya data yang dapat dipercaya, yaitu data yang lengkap, akurat, unik dan kesalahan-kesalahan dapat dideteksi. Tujuan lainnya ialah mendorong kecermatan, kehandalan data dan pelaporan akuntansi, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, serta mendorong di


(2)

kebutuhan para pengguna internal Bagian keuangan (pengelola informasi) dan auditor independen yang berupa data gaji induk untuk para pegawai yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, data penggajian sudah bebas dari kesalahan karena setelah melakukan proses penyusunan data penggajian, data tersebut dikoreksi kembali oleh pihak Subbagian Keuangan dan kemudian dilaporkan tepat waktu ke bagian Bendahara Pengeluaran.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian tersebut diatas dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Pengendalian Intern Akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern,meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern akuntansi yang baik akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

2. Pengendalian Intern Administratif, yang juga merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan.


(3)

E. Manfaat Sistem Informasi Penggajian Terhadap Pengendalian Intern Gaji

Seperti telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa tujuan dari sistem pengendalian intern adalah untuk mencegah pembayaran gaji pada pegawai yang tidak berhak dan pembayaran yang tidak terlalu besar. Tujuan ini dapat dicapai jika unsur-unsur pengendalian intern dapat diterapkan dengan baik dan benar.

Sistem penggajian merupakan komponen dari struktur pengendalian intern selain dari lingkungan pengendalian dan prosedur pengendalian. Sistem informasi penggajian mempunyai lingkup yaitu adanya pemisahan fungsi-fungsi dimana setiap fungsi membuat formulir atau catatan-catatan akuntansi yang berhubungan dengan penggajian. Hal ini merupakan salah satu unsur agar tercipta pengendalian intern yang baik, yaitu pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas. Fungsi-fungsi tersebut seperti fungsi kepegawaian, fungsi pencatat waktu, fungsi pembuat daftar gaji, fungsi akuntansi dan keuangan.

Dokumen-dokumen yang dibuat oleh masing-masing fungsi ini sangat penting untuk memberikan jaminan bahwa telah dilakukan pengawasan yang layak dan transaksi dicatat dengan benar. Jadi untuk menciptakan tujuan pengendalian intern terhadap gaji, maka sistem akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting. Dimana sistem informasi penggajian beberapa dalam menyediakan dan mengkoordinasikan catatan-catatan, formulir-formulir yang berguna untuk pengendalian intern gaji.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem Informasi Penggajian dan Pengupahan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah berkembang dalam tahap sistematis secara manual dan terpusat.

2. Sistem informasi yang digunakan sudah memenuhi syarat karakteristik sistem informasi yang baik karena informasi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yang berupa gaji induk untuk para pegawai sudah lengkap dan sudah bebas dari kesalahan karena ketelitian dalam memeriksa gaji para pegawai sangat tinggi sehingga tingkat kesalahan dalam pembayaran gaji para pegawai sangat minim sekali.

3. Dengan menerapkan sistem ini maka dapat memecahkan masalah keuangan yang berhubungan dengan gaji pegawai dengan cepat dan teliti sehingga tidak terjadi keterlambatan para pegawai dalam menerima gaji maupun informasi.


(5)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran kepada pihak manajemen pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara yaitu :

1. Agar pegawai dapat bekerja dengan giat maka harus diperhatikan faktor-faktor pendukung gaji yang berupa tunjangan-tunjangan pegawai, karena besar kecilnya pendapatan atau gaji yang diterima para pegawai sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukung tersebut.

2. Kebijaksanaan yang sudah digariskan atau ditetapkan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman dimasa yang akan datang serta memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan juga memperhatikan apakah ada kemungkinan penambahan terhadap sistem akuntansi tersebut. 3. Hendaknya bagian penggajian harus teliti dalam melaksanakan

perhitungan daftar gaji. Ketelitian dalam perhitungan daftar gaji sangat diperlukan untuk menghindarkan kesalahan jumlah gaji yang dibayarkan kepada pegawai, yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi pegawai dan instansi itu sendiri. Perlu dilakukannya sosialisasi dan pelatihan terhadap pegawai bagian keuangan mengenai kebijakan sistem informasi penggajian dengan metode transfer dengan tujuan untuk mengurangi terjadinya penyalahgunaan dana.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Gondodioto, Sanyoto. (2007). Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT.Edisi Revisi Mitra Wacana Media, Jakarta.

Gondodiyoto, Sanyoto, Hendarti, Henny.(2007).Audit Sistem Informasi Lanjutan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Malthis, Robert L. dan John H. Jackson.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Dua, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ruky, Achmad S. (2001). Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, Edisi Pertama, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarni, F. dan Sugiyarso G.(2006). Administrasi Gaji dan Upah. Pustaka Widyatama, Yogyakarta.

Mulyadi.(2001).Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Reza, dkk.(2013). Sistem Informasi Keuangan Gaji dan Upah. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(diakses pada : Jumat 02/05/2014 jam 20.30)

(diakses pada : Jumat 02/05/2014 jam 20.50)