Pengaruh Proses Rekrutmen dan Seleksi terhadap Kompetensi Pengurus DPD Partai XYZ Kota Bogor

PENGARUH PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI
TERHADAP KOMPETENSI PENGURUS DPD
PARTAI XYZ KOTA BOGOR

DESI HABIBA UTAMI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

 
 

ii
 

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA 1
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Proses

Rekrutmen dan Seleksi terhadap Kompetensi Pengurus DPD Partai XYZ Kota
Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, September 2013
Desi Habiba Utami
NIM H24114025

 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 

                                                            
 Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak luar IPB harus 
didasarkan pada perjanjian kerjasama yang terkait. 

1

  iii
 
 

ABSTRAK
DESI HABIBA UTAMI. Pengaruh Proses Rekrutmen dan Seleksi terhadap
Kompetensi Pengurus DPD Partai XYZ Kota Bogor. Dibimbing oleh
LINDAWATI KARTIKA.

Berdasarkan pemilihan umum legislatif yang dimulai sejak tahun 1999
hingga tahun 2004 setiap partai tentu mengalami fluktuasi atas perolehan suara
ataupun kursi, seperti halnya yang dialami oleh Partai XYZ. Keadaan ini menjadi
motivasi bagi Partai XYZ untuk berusaha memperbaiki manajemen pengelolaan
partainya, tentu saja faktor utama yang dianggap sangat berpengaruh bagi XYZ
adalah peran besar Sumber Daya manusia yang terikat di dalamnya, untuk
mewujudkan visi dan misi dari partainya agar terus mampu bersaing dengan
paratai-partai lain tentu saja dibutuhkan manajemen pengelolaan Sumber Daya
Manusia yang berkulitas dengan menerapkan pelaksanaan proses rekrutmen dan
seleksi pada setiap pengurus atau anggota yang akan terlibat. Tujuan penelitian
ini adalah mengidentifikasi pengaruh proses rekrutmen dan seleksi terhadap
kompetensi. Pengolahan data dilakukan dengan metode Structural Equational
Model Partial Least Square dengan software SmartPLS. Dari hasil penelitian
disimpulkan bahwa pengaruh rekrutmen dan seleksi memiliki signifikansi nyata,
atau berpengaruh nyata terhadap kompetensi pengurus . hal ini dapat dilihat
dengan beta sebesar 6.147 dari konstruk rekrutmen terhadap konstruk kompetensi
dan beta sebesar 6.878 dari konstruk seleksi terhadap kompetensi, dimana kedua
nilai betanya lebih besar dari 1.96
Kata kunci:Partai, Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi, SmartPLS


ABSTRACT
DESI HABIBA UTAMI. Influence of Recruitment and Selection Process on
Governing Council Competencies of XYZ Party in Bogor.Supervised
byLINDAWATIKARTIKA.
Based on the legislative elections which began from 1999 to 2004, each
party fluctuated over the votes or seats, such as XYZ Party. This situation became
motivation for XYZ Party to try to improve the management of the party. The
main factors that are considered more influential for XYZ is the role of the human
resources that are bound in it.XYZ Party required a qualified human resources to
realize the vision and mission of it’s party in order to continue the competition
with the other political parties, it can be implemented by applying the recruitment
and selection process at every director or member who will be involved. The
purpose of this study is to identify the influence of the recruitment and selection
process on competencies. Data processing was conducted using Structural
Equational Model with Partial Least software Square SmartPLS. This study
concluded that the effect of recruitment and selection have real significance or
significant effect on the competencies. This can be seen by the beta valueis 6.147
from recruitment to construct competence construct, and beta for the selection is
6.878 of the construct of competence, where both the beta value greater than 1.96.
Keywords: Party, Recruitment, Selection, Competencies, SmartPLS


 
 

iv
 

PENGARUH PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI
TERHADAP KOMPETENSI PENGURUS DPD PARTAI XYZ
KOTA BOGOR

DESI HABIBAUTAMI

Skripsi
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013

  v
 
 

Judul Skripsi : Pengaruh Proses Rekrutmen dan Seleksi terhadap Kompetensi
Pengurus DPD Partai XYZ Kota Bogor
Nama
: Desi Habiba Utami
NIM
: H24114025

Disetujui oleh

Lindawati Kartika,SE M.Si
Pembimbing 1


 
 
 
Diketahui oleh

Dr Ir Jono M Munandar, M.Sc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

 
 

vi
 

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul

penelitian yang dipilih dalam penelitian yang diselesaikan sejak bulanApril 2013
sampai September 2013 ini ialah Pengaruh Proses Rekrutmen dan Seleksi
terhadap Kompetensi Pengurus DPD Partai XYZ Kota Bogor.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Lindawati Kartika.SE.M.Si selaku
dosen pembimbing dan bapakKetua DPD Partai XYZ Kota Bogor serta segenap
pengurus DPD Partai XYZ. Di samping itu, Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ayah, Ibu, Adik dan seluruh keluarga, atas doa dan kasih
sayangnya serta sahabat-sahabat seperjuangan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2013
Desi Habiba Utami 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

  vii
 
 

DAFTAR ISI
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup
TINJAUAN PUSTAKA
Rekrutmen

Metode Rekrutmen
Seleksi
Proses dan Tahap Seleksi
Kompetensi
Penelitian Terdahulu
METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Lokasi dan Waktu penelitian
Jenis dan Sumber Data
Tekhnik Pengambilan Sampel
Perumusan Hipotesis
Pengolahan dan Analisis Data
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Metode Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan Metode
Partial Least Square(PLS)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Partai
Karakteristik Responden
Persepsi Pengurus Terhadap Proses Rekrutmen
Persepsi Pengurus Terhadap Proses Seleksi
Persepsi Pengurus Terhadap Kompetensi
Analisis Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi terhadap Kompetensi
Melalui Smart PLS
Implikasi Manajerial
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
 

iii
vii
viii
viii
viii
1
1
4
5
5
5
6
6
6
7
7
8
9
10
10
12
12
13
14
14
14
15
16
16
16
17
19
19
21
24
27
27
28

 
 

viii
 

DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Hasil Pemilu Legislatif Kota Bogor 2004 dan 2009
Tingkat Pendidikan Terakhir Pengurus
Skala Likert
Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner
Data Jumlah Anggota Pengurus Harian DPD XYZ Kota Bogor
Penentuan Proporsi Jumlah Sampel Penelitian
Persepsi Pengurus Terhadap Proses Rekrutmen
Persepsi Pengurus Terhadap Proses Seleksi
Persepsi Pengurus Terhadap Kompetensi
Persepsi Pengurus Terhadap pengetahuan
Persepsi Pengurus Terhadap Keterampilan
Persepsi Pengurus Terhadap Motivasi
Persepsi Pengurus Terhadap Karakteristik Pribadi
Persepsi Pengurus Terhadap Konsep diri
Kriteria model Smart PLS
Hasil pengujian persepsi

1
4
12
13
13
14
19
20
21
21
22
22
23
24
24
27

DAFTAR GAMBAR
1. Alur Rekrutmen dan Seleksi
2. Sumber dan Metode Rekrutmen (Rivai, 2006)
3. Tahap – tahap Seleksi (Rivai, 2006)
4. Kerangka Pemikiran Penelitian
5. Model Output Smart PLS
6. Model Output Bootstrapping

3
7
8
11
25
26

 

DAFTAR LAMPIRAN
 

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Karakteristik Responden
Lampiran 3 Gambar model 1 hasil tahap ke lima output PLS
Lampiran 4 Implikasi Manajerial
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

30
35
42
43

  1
 
 

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut UU No.2 Tahun 2008 tentang partai politik, Partai Politik adalah
organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara
Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa
dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Di Indonesia partai politik menjadi alat untuk menjembatani para elit
politik untuk mencapai kekuasaan politik dalam negara. Biasanya partai politik
ini adalah organisasi yang mandiri dalam hal finansial, memiliki platform atau
haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam
urusan politik dan menyumbang political development sebagai supra struktur
politik. Tatanan sistem dalam partai politik tentu saja tidak lepas dari peran besar
Sumber Daya Manusia yang terikat di dalamnya, untuk tetap bertahan dan
mampu bersaing dengan paratai-partai lain tentu saja dibutuhkan manajemen
pengelolaan Sumber Daya manusia yang berkulitas.
Sama halnya dengan Partai XYZ yang merupakan salah satu partai politik
terbesar yang ada di Indonesia,untuk menjadi salah satu partai politik yang
setiap tiga periode hingga saat ini masih mampu bersaing dan menjaga eksistensi
dalam kancah politik, tentu saja faktor utama yang dianggap sangat berpengaruh
bagi XYZ adalah peran besar Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan visi
dan misi dari partainya.
Pada pemilu periode 2004 hingga 2009 partai XYZ mengalami penurunan
cendrung cukup besar dan memperoleh sedikit suara dibandingkan dengan
partai-partai besar lainnya, khususnya pada pemilu legislatif yang ada di kota
Bogor. Hasil pemilu legislatif kota Bogor tahun 2004 dan tahun 2009 terdapat
pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hasil Pemilu Legislatif Kota Bogor 2004 dan 2009
No
Partai Politik
2004
1
Partai Demokrat
5 Kursi
2
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
8 Kursi
3
Partai Golongan Karya
11 Kursi
4
Partai Keadilan Sejahtera
10 kursi
5
Partai XYZ
5 Kursi
6
Partai Persatuan Perjuangan
5 Kursi
7
Partai Gerakan Indonesia Raya
8
Partai Demokrasi Sejahtera
1 Kursi
9
Partai Bulan Bintang
10
Partai Hati Nurani Rakyat
Jumlah
45 Kursi

2009
15 Kursi
6 Kursi
6 Kursi
7 Kursi
2 Kursi
3 Kursi
2 Kursi
1 Kursi
3 Kursi
45 Kursi

Sumber : KPU Kota Bogor (2013)

Pada Tabel 1 dijelaskan bahwa perolehan kursi legislatif yang ada di kota Bogor,
menunjukan perolehan kursi terbanyak pada tahun 2004 diraih oleh partai
Golkar sebesar 11 kursi sedangkan untuk perolehan kursi terkecil diperoleh olah
XYZ sebanyak 5 kursi legislatif, dan untuk periode tahun 2009 prolehan kursi

2

 
 

 

terbesar didominasi oleh parta Demokrat dengan perolehan sebanyak 15 kursi
legislatif, untuk perolehan kursi yang paling sedikit yaitu sebanyak dua kursi
yang diperoleh XYZ. Hal ini mengindikasikan bahwa dari kelima partai besar
dalam pemilu legislatif, XYZ adalah partai yang menduduki peringkat terkecil
dari empat partai lain dan merupakan partai dengan perolehan suara paling
sedikit di daerah kota Bogor.
Keadaan ini menjadi salah satu faktor motivasi bagi Partai XYZ untuk terus
berusaha memperbaiki manajemen pengelolaan Sumber Daya Manusianya.
Dalam upaya mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas maka Partai
XYZ menerapkan pelaksanaan proses rekrutmen dan seleksi pada setiap
pengurus yang akan terlibat.
Proses rekrutmen dan seleksi pada setiap wilayah kerja XYZ yang terbagi
atas Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan
Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) pada umumnya
memiliki sistem dan struktur yang sama. Sebagai contoh yaitu wilayah kerja
daerah atau DPD XYZ Kota Bogor. Setelah terpilihnya seorang ketua DPD,
berdasarkan hasil Musyawarah daerah bahwasanya seorang pimpinan memiliki
wewenang dalam membentuk jajaran kerja dalam jangka waktu 100 hari. Setiap
calon pengurus yang nantinya akan bergabung dalam jajaran kerja, baik yang
terdiri dari wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara
maupun anggota biro harus sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan dalam
Anggaran Dasar Rumah Tangga DPD Partai XYZ. Adapun syarat pengurus
harian DPD Partai XYZ yang ditetapkan yaitu:
1. Warga Negara Indonesia yang telah berumur 20 tahun atau lebih
2. Bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Cakap membaca, berbicara dan menulis dalam bahasa Indonesia
5. Memiliki integritas terhadap partai, tidak pernah melanggar dan menentang
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan peraturan
organisasi yang dibuktikan dengan surat tertulis
6. Bagi calon yang menjadi pengurus harian DPD berpendidikan serendahrendahnya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau bentuk lain yang sederajat
7. Tidak pernah dijatuhi hukuman penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih
8. Memenuhi persyaratan yang telah diverivikasi Dewan Pimpinan Partai.
Selain itu, untuk menarik Sumber Daya Manusia yang berkompeten yang
diharapakan mampu menjadi pengurus harian maka DPD XYZ menerapkan
proses rekrutmen dan seleksi. Proses ini dapat dilihat pada Gambar 1.

  3
 
 
Sumber rekrutmen pengurus
DPD XYZ

Rekrutmen Internal

Rekrutmen Eksternal

Promosi dan Pemindahan
Pengurus DPD Lama
Pengurus DPC
Pengurus Rayon
Pengurus Ranting
Pengurus Sayap Partai

Rekomendasi

Organisasi Profesional

Tokoh Agama

Ormas

Pengajuan Surat Rekomendasi dan
pengisian formulir

Pimpinan DPD

Screening Process I

Pimpinan DPW

Screening Process II

Selesai

Gambar 1. Alur Rekrutmen dan Seleksi
Gambar 1 menjelaskan bahwa proses rekrutmen pengurus DPD XYZ Kota
Bogor diperoleh dari sumber internal dan ekternal. Dimana sumber internal
didapat dari pengurus DPD lama, pengurus DPC, Rayon, Ranting dan Sayap
Partai.Sedangkan untuk sumber pengurus ekternal didapat dari proses
rekomendasi seperti tokoh agama dan ormas yang termsuk dalam organisasi
profesional.Setelah merekrut melalui jalur internal dan eksternal, calon pengurus
akan melalui tahapan seleksi, proses seleksi yang diterapkan oleh DPD XYZ
dilakukan dengan dua tahapan. Dimana tahap seleksi pertama dilakukan
langsung oleh pimpinan DPD menyeleksi setiap calon dengan wawancara untuk
ditempatkan pada posisi sebagai wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris,
bendahara dan wakil bendahara, serta anggota biro. Kemudian hasil seleksi
posisi yang dilakukan pimpinan DPD diserahkan dalam bentuk surat pengajuan
kepada DPW untuk diseleksi lebih lanjut. Seleksi lanjutan dari pihak DPW
adalah tahapan penyeleksian kompetensi dari setiap calon pengurus yang dilihat

 
 

4
 

dan dinilai dari pengalaman dan pengetahuannya.Karena kedua faktor tersebut
merupakan aset utama yang harus dimiliki sebagai calon pengurus.
Penyeleksian berdasarkan pengalaman dapat dinilai daripengalaman
organisasi maupun pengalaman kerja yang pernah diikuti seorang calon
pengurus. Sedangkan pengetahuan dinilai dari background tingkat pendidikan
dari masing-masing calon pengurus. Adapun tingkat pendidikan terakhir dari 60
pengurus DPD saat ini terdiri atas beberapa klasifikasi yang dapat dijelaskan
pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Tingkat Pendidikan Terakhir Pengurus
Pendidikan Terakhir
Jabatan
SMA STM
D3
S1
S2
Ketua
1
Wakil Ketua
4
5
7
Sekretaris
1
Wakil Sekretaris
4
6
6
Bendahara
1
Wakil Bendahara
4
1
6
3
Anggota Biro
Pengembangan organisasi
2
1
dan Keangotaan
Anggota Biro Pemberdayaan
2
Perempuan
Anggota Biro Pendidikan,
Kesehatan dan
1
Penanggulangan Bencana
AnggotaBPP Pemilu (Dapil
2
1
2
Kota Bogor)
16
1
22
20
1
Total

Total
1
16
1
16
1
14
3
2
1
5
60

Sumber : DPD XYZ Kota Bogor (2013)

Pada Tabel 2, pendidikan terakhir pengurus DPD berasal dari jenjang SMA,
STM, D3, S1 dan S2. Namun mayoritas pendidikan yang paling mendominasi
saat ini adalah pengurus yang memiliki pendidikan D3 dengan jumlah sebanyak
22 orang. hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat pendidikan merupakan
faktor yang sangat dipertimbangkan dalam tahap penyeleksian.
Selanjutnya jika hasil seleksi akhir mengenai pengalaman dan
pengetahuan telah dilakukan maka hasil akhirnya akan disampaikan lagi oleh
DPW kepada pimpinan DPD dalam bentuk surat keputusan. Rekrutmen dan
proses seleksi yang dilakukan secara selektif tersebut memiliki peran penting
bagi Partai XYZ. Hal ini dimaksudkan agar terciptanya SDM yang memiliki
kompetensi tinggi yang diharapkan mampu menjalankan perannya dalam
mewujudkan program-program partai yang telah disusun sesuai dengan ideologi
baik dalam sistem politik ataupun pemerintahan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pemilu periode 2004 hingga 2009 partai XYZ mengalami
penurunan cendrung cukup besar dan memperoleh sedikit suara maupun kursi
legislatif dibandingkan dengan partai-partai besar lainnya. Keadaan ini menjadi
salah satu motivasi bagi Partai XYZ untuk berusaha memperbaiki manajemen

  5
 
 

pengelolaan partainya. Faktor utama yang dianggap sangat berpengaruh bagi
XYZ adalah peran besar Sumber Daya Manusia yang terikat di dalamnya, Salah
satu upaya untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
memiliki kompetensi yang tinggi adalah dengan melakukan proses Rekrutmen
dan Seleksi terhadap calon pengurus atau anggota. Semakin efektif pelaksanaan
rekrutmen dan seleksi, maka akan semakin besar kesempatan dalam
mendapatkan pengurus atau anggota yang sesuai dengan kualifikasi partai
politik. dan semakin berkualitasnya Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh
suatu partai maka akan berpengaruh terhadap keberlangsungan siklus hidup
partai dalam dunia politik saat ini.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi pengurus terhadap proses rekrutmen di DPD XYZ Kota
Bogor?
2. Bagaimana persepsi pengurus terhadap proses seleksi di DPD XYZ Kota
Bogor?
3. Bagaimana persepsi pengurus terhadap kompetensi DPD XYZ Kota Bogor?
4. Bagaimana pengaruh proses rekrutmen dan seleksi terhadap kompetensi
pengurus DPD XYZ Kota Bogor?

1.
2.
3.
4.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yang ingin dicapai adalah :
Menganalisis persepsi pengurus terhadap proses rekrutmen di DPD XYZ
Kota Bogor.
Menganalisis persepsi pengurus terhadap proses seleksi di DPD XYZ Kota
Bogor.
Menganalisis persepsi pengurus terhadap kompetensi DPD XYZ Kota Bogor.
Menganalisis pengaruh proses rekrutmen dan seleksi terhadap kompetensi
pengurus DPD XYZ Kota Bogor.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah :
1. Menjadi sarana dan hasil nyata aplikasi dan praktisi ilmu yang diperoleh
selama berada di bangku perkuliahan yang diimplementasikan dalam suatu
bentuk skripsi, sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian kesarjanaan
di Fakultas Ekonomi Manajeman Institut Pertanian Bogor.
2. Memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat bagi organisasi atau
perusahaan dalam optimasilasi manajemen sumber daya manusia khususnya
dalam pengembangan proses rekrutmen dan seleksi bagi para anggota suatu
partai politik.
3. Menjadi bahan perbandingan dalam pengembangan dan tambahan
pengetahuan dalam penelitian selanjutnya yang sejenis.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada kajian tentang pengaruh proses
rekrutmen dan seleksi terhadap kompetensi pengurus DPD XYZ Kota Bogor.
Pada prosesnya, penelitian ini menentukan dan menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi, aktor-aktor yang berperan serta perumusan kajian pelaksanaan

 
 

6
 

proses rekrutmen dan seleksi pengurus partai yang telah dan sedang diterapkan
oleh organisasi atau perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA
 

Rekrutmen
Menurut Rivai (2006), Rekrutmen merupakan proses menentukan dan
menarik pelamar yang mampu unutkbekerja dalam suatu perusahaan. Proses ini
dimulai ketika para pelamar dicari dan berakhir ketika lamaran-lamaran mereka
diserahkan atau dikumpulkan. Hasilnya adalah merupakan sekumpulan pelamar
calon karywan baru untuk diseleksi dan dipilih. Selain itu rekrutmen juga dapat
dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan suatu jabatan atau pekerjaan dalam
suatu perusahaan.
Rekrutmen dapat diartikan sebagai proses mencari, menemukan dan menarik
para pelamar yang kapabel untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.
Proses rekrutmen dimulai pada waktu diambil langkah mencari pelamar dan
berakhir ketika pelamar mengajukan lamarannya. Artinya, secara konseptual
dapat dikatakan bahwa langkah yang segera mengikuti proses rekrutmen, yaitu
seleksi, yang bukan lagi merupakan bagian dari rekrutmen. Jika proses
rekrutmen ditempuh dengan tepat dan baik, hasilnya ialah adanya sekelompok
pelamar yang kemudian diseleksi guna menjamin bahwa hanya yang paling
memenuhi semua persyaratanlah yang diterima sebagai pekerja dalam organisasi
yang memerlukannya. (Siagian, 2006).
Metode Rekrutmen
Menurut Rivai (2006), proses rekrutmen diselaraskan dengan rencana
kegiatan yang diinginkan dan juga kebutuhan khusus yang ditentukan oleh
perusahaan, maka berdasarkan analisis pekerjaan dan permintaan para manajer
yang membutuhkan, para perekrut akan mengidentifikasi lowongan pekerjaan.
Setelah lowongan tersebut teridentifikasi, maka rektuter mempelajari
persyaratan dengan mereview info analisis pekerjaan yang khususnya deskripsi
atau uraian pekerjaan dan spesifikasi tugas, dalam proses ini para rekruter akan
menggunakan beberapa metode untuk mendapatkan apa yang diinginkan,
sehingga dalam pelaksanaanya perlu ditempuh melalui berbagai sumber-sumber
penerimaan SDM yang berasal dari berbagai tempat.Sumber dan metode
rekrutmen tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

  7
 
 

Rencana Seleksi
Job Posting

Rekrutmen
Internal

Perbantuan Pekerja

Sumber
Rekrutmen

Keluarga Pekerja
Promosi & Pemindahan

Metode
Rekrutmen

Pelamar
Dalam
negeri

Lembaga Pendidikan
Rekomendasi Karyawan

Rekrutmen
eksternal

Agen Tenaga Kerja
Luar
Negeri

Organisasi Profesional
Iklan dll

Gambar 2. Sumber dan Metode Rekrutmen (Rivai, 2006)
Seleksi
Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat penting
dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Proses seleksi
terdiri dari berbagai langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar
mana yang akan diterima dan pelamar mana yang akan ditolak. Proses seleksi
dimulai dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap
lamaran tersebut. Langkah-langkah antara proses dimulai dan proses diakhiri
merupakan usaha pengkaitan antara kepentingan calon pegawai dan kepentingan
organisasi. (Siagian, 2006).
Menurut Rivai (2006) Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang
dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Hal ini berarti telah
terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih
mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Prose
seleksi adalah sekumpulan langkah untuk memilih karyawan yang sesuai
dengan persyaratan jabatan.
Proses dan Tahap Seleksi
Menurut Siagian(2006), bahwa setiap perekrut tenaga kerja yang mempunyai
rasa tanggung jawab secara profesional dapat dipastikan ingin dan berusaha agar
melalui proses seleksi yang dilakukannya diperoleh tenaga kerja yang paling
memenuhi syarat untuk mengisi lowongan yang tersedia. Agar sasaran seperti itu
tercapai, proses seleksi menggabungkan dua hal, yaitu yang berkaitan langsung
dengan pekerjaan yang akan dilakukan apabila lamaran seseorang diterima dan
faktor-faktor lain yang meskipun tidak langsung berkaitan dengan pekerjaannya

 
 

8
 

kelak, akan tetapi memberikan gambaran yang lebih akurat tentang diri pelamar
yang bersangkutan.
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar
sampai akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai
karyawan baru. Ada dua konsep yang harus diperhitungkan untuk peralatan
seleksi, yaitu reliabilitas dan validitas. Reliabilitas (dapat dipercaya)
berhubungan dengan konsistensi pengukuran yang digunakan sepanjang waktu,
dan juga pertimbangan ukuran berapa banyak kesalahan yang terlihat dalam
pengukuran yang terjadi sekarang. Sedangkan yang dimaksud dengan validitas
adalah skor yang diberikan pada waktu tes atau wawancara sesuai dengan
kinerja pekerjaan yang nyata. (Rivai, 2006).Tahap – tahap seleksi dapat dilihat
pada Gambar 3.
Keputusan penerimaan

Tahap 14

Drug test

Tahap 13

Assessment center

Tahap 12

Peninjauan pekerja yang realistis

Tahap 11

Evaluasi medis kesehatan

Tahap 10

Wawancara dengan superior

Tahap 9

Wawancara

Tahap 8

Wawancara seleksi

Tahap 7

Tes psikologi

Tahap 6

Tes kepribadian

Tahap 5

Tes kemampuan/tes potensi akademik

Tahap 4

Tes kemampuan

Tahap 3

Format (Borang) lamaran

Tahap 2

Surat rekomendasi

Tahap 1

Gambar 3.Tahap – tahap Seleksi (Rivai, 2006)
Kompetensi
R. Palan (2007) yang dikutip dalam Mangkuprawira (2008) menyatakan
kompentesi merujuk kepada karakteristik yang mendasari perilaku yang
menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri, nilai-nilai,
pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul
(superiorperformer), dengan demikian kompetensi terdiri dari beberapa jenis
karakteristik yang berbeda yang mendorong perilaku.
Spencer (1993) menyatakan bahwa kompetensi adalah karakteristik dasar dari
seseorang yang biasanya terkait dengan kinerja efektif menurut kriteria tertentu
dan/atau kinerja superior dalam sebuah pekerjaan atau situasi. Karakteristik
dasar tersebut mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, berlaku dalam
berbagai situasi dan bertahan dalam batas waktu yang lama.
Kompetensi memiliki lima macam karakteristik, yaitu

  9
 
 

1.

2.

3.

4.
5.

Motif
Sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan oleh seseorang
yang menyebabkan terjadinya tindakan. Motif dapat mendorong,
mengarahkan, dan memilah tingkah laku orang tersebut ke arah atau tujuan
tertentu dan bukan tujuan atau tindakan yang lian.
Sifat
Karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi atau
informasi.
Konsep Diri dan Sikap
Konsep diri adalah Pemahaman seseorang akan dirinya sendiri, sedangkan
sikap adalah penilaian positif atau negatif seseorang pada stimulus atau
obyek tertentu.
Pengetahuan
Informasi yang dimiliki seseorang mengenai bidang tertentu.
Keterampilan
Keterampilan merupakan kemampuan untuk melakukan tugas fisik atau
tugas mental tertentu.

Penelitian Terdahulu
Fajar Susilo (2012) melakukan penelitian yang berjudul pengaruh rekrutmen
dan seleksi terhadap produktifitas karyawan marketing PT. AIA financial cabang
Bogor. Hasil penelitian menyimpulkan (1) Proses rekrutmen yang ada pada PT.
AIA Financial Bogor masih dirasa belum dapat memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap produktifitas karyawan, hal ini dapat dilihat dari rataan
persepsi karyawan terhadap item-item kuesioner rekrutmen dan adanya poin
kebijakan yang dianggap karyawan belum sesuai yaitu adanya pembatasan
karyawan harus lajang karena proporsi karyawan yang produktif didominasi
oleh karyawan yang berstatus kawin dan seluruh karyawan produktif direkrut
dari sumber internal. (2) Proses seleksi karyawan marketing pada PT. AIA
Financial Bogor dilakukan secara periodik tergantung berapa banyak calon
karyawan yang ada pada saat itu sesuai dengan kebijakan dan kualifikasi tahap
seleksi dengan standar baku yang ada. Ruang lingkup seleksi berawal dari hasil
uji proses rekrutmen dan dimulai dengan tahap ujian seleksi baik kognitif,
kecakapan atau ujian lisensi AAJI hingga tahap kontrak kerja. (3) Pengaruh
rekrutmen dan seleksi tidak memiliki nilai positif dan signifikan terhadap
produktifitas karyawan marketing pada PT. AIA Financial Bogor baik secara
parsial atau bersama-sama.
Dewi Erawati (2009), melakukan penelitian yang berjudul hubungan proses
rekrutmen dan seleksi dengan kinerja pengajar freelance pada bimbingan belajar
bintang pelajar Kesimpulan penelitian ini adalah (1) Berdasarkan persepsi
pengajar freelance, bahwa pelaksanaan proses rekrutmen dan seleksi di Bintang
Pelajar sudah berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa semua faktor
yang disyaratkan dalam pelaksanaan proses rekrutmen dan seleksi telah
direalisasikan pengajar didalam pekerjaannya, faktor tersebut meliputi
pengalaman kerja, kecakapan pengajar, kemampuan penyampaian materi, uraian
pekerjaan, pendidikan formal dan penampilan fisik, dimana semuanya itu
dianggap sudah menjadi bagian dalam kehidupan kerja pengajar freelance

 
 

10
 

sehari-hari. Faktor yang memiliki nilai terbesar yaitu penampilan fisik,
sedangkan nilai terkecil diperoleh pendidikan formal. (2) Berdasarkan hasil uji
korelasi diketahui bahwa proses rekrutmen dan seleksi memiliki hubungan yang
nyata positif dan kuat dengan kinerja pengajar. Hal ini berarti pelaksanaan
proses rekrutmen dan seleksi memiliki hubungan dengan kinerja pengajar atau
semakin baik proses rekrutmen dan seleksi yang dilaksanakan, maka cenderung
akan semakin meningkatkan kualitas kinerja pengajar freelance yang dimiliki
Bintang Pelajar. Nilai terbesar diperoleh uraian pekerjaan dan nilai terkecil
diperoleh pendidikan formal.

METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran Penelitian
Partai XYZ merupakan sebuah partai politik yang ada di Indonesia yang
memiliki empat susunan wilayah kerja, yang pertama yaitu Dewan Pimpinan
Pusat (DPP) yang mengawasi wilayah kerja untuk kota, kemudian Dewan
Pemimpinan Wilayah (DPW) yang lingkup kerjanya meliputi suatu wilayah atau
provinsi, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang lingkup kerjanya hanya terpusat
dalam suatu daerah, dan yang terakhir yaitu Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
yang lingkup kerjanya hanya dalam suatu kecamatan. Pada penilitian ini penulis
hanya meneliti pengaruh proses rekrutmen dan seleksi terhadap kompetensi
pengurus partai yang berada pada wilayah kerja suatu daerah atau yang disebut
dengan dewan pimpinan daerah (DPD).
Dewan Pimpinan Daerah Partai XYZ kota bogor merupakan perwakilan
daerah yang mendukung penuh atas terwujudnya visi dan misi dari Partai XYZ
yakni mewujudkan XYZ sebagai partai politik terdepan dalam menciptakan
masyarakat madani yang adil dan makmur, pemerintah yang baik dan bersih, di
dalam Negara Indonesia yang demokratis dan berdaulat, serta di ridhoi Allah
SWT. yang di jalankan dalam struktur ogranisasi dan diimplementasikan oleh
para pengurus harian, untuk mewujudkan hal itu maka dibutuhkan manajemen
sumber daya Manusia (MSDM) yang potensial dan berkualitas.
Sumber Daya Manusia merupakan asset organisasi yang harus dipelihara dan
dikembangkan keberadaannya. Kedudukan SDM dalam suatu lembaga
Organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta tidak lagi hanya sekedar
pelengkap dalam kegiatan pencapain tujuan organisasi, tetapi menjadi faktor
penentu dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan sistem dan
manajemen organisasi dalam pencapaian visi dan misi suatu organisasi sehingga
mampu berkembang dan terus bertahan dalam menghadapi persaingan di era
globalisasi.
Salah satu cara untuk mendapatkan SDM yang berkualitas yaitu dengan
melakukan proses rekrutmen dan seleksi terhadap Sumber Daya Manusia yang
tepat, karena rekrutmen dan seleksi termasuk fungsi-fungsi MSDM yang
mempunyai peranan strategis dalam mempersiapkan dan menyediakan sumber
daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Sama halnya dengan Partai XYZ, dalam memilih dan mengangkat seseorang
atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem
partai politiknya maka perlu mengadakan proses rekrutmen dan seleksi yang
fungsinya sangat penting bagi kelangsungan sistem partai, dengan menerapkan

  11
 
 

sistem rekrutmen dan seleksi yang baik dalam partainya diharapkan akan
diperoleh Sumber Daya Manusia elit yang berkualitas, berdedikasi, dan memiliki
kredibilitas yang tinggi sehingga mampu melaksanakan peranan dan
kelangsungan hidup sistem partai politik.
Kerangka pemikiran penelitian, dijelaskan dalam Gambar 4 berikut.

Profesional, iklan, dll

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian

 
 

12
 

Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor DPD XYZ yang terletak di Kota Bogor.
Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan
bahwa adanya kesediaan pihak partai atau organisasi untuk memberikan
informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan penelitian, serta bahwa
organisasi yang bersangkutan merupakan organisasi yang bergerak dibidang
politik yang orientasinya terpusat pada Sumber Daya Manusia sebagai aktor
utama yang merencanakan, menjalankan, serta mengendalikan sistem dan
manajemen organisasi dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaannya.
Jenis dan Sumber Data
Data merupakan salah satu komponen riset. Data yang akan digunakan dalam
riset harus data yang benar, karena data yang salah akan menghasilkan informasi
yang salah. Penelitian ilmiah memiliki beberapa teknik pengumpulan data
beserta masing-masing perangkat pengumpulan data (Umar, 2005).
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yang pertama
yaitu melalui tekhnik wawancara terhadap Ketua dan pengurus harian DPD
Partai XYZ Kota Bogor. Selain itu tekhnik yang juga digunakan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan Teknik angket
(kuesioner), Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan
menyebarkan daftar pertanyaan pada responden yaitu kepada Ketua DPD dan 37
pengurus harian. dengan harapan mereka akan memberikan respon terhadap
daftar pertanyaan tersebut. Kuesioner berupa lembar pertanyaan yang berisi
pilihan jawaban yang sudah ditentukan berdasarkan skala likert sebagaimana
terlihat pada Tabel 3
Tabel 3. Skala Likert
Skor

Keterangan

4
3
2
1

Sangat Setuju/Selalu
Setuju/Sering
Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah
Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah

Skala Likert mengukur tingkat persetujuan atau ketidak setujuan responden
terhadap pernyataan suatu objek. Skala likert biasa digunakan untuk megukur
sikap karyawan, persepsi, atau mengukur perasaan karyawan. Jawaban-jawaban
yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden, guna
dijadikan skor persepsi terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Rentang
skala persepsi digunakan untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan
mengunakan skor skor. Setiap skor alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik
skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1 hingga 4, kemudian rentang skala
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Rentang Skala

S

M

B

S

S

M

Menghasilkan

………………………………… (1)

.7

  13
 
 
Tabel 4. Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner

Rentang Skala
1,00 – 1,75
1,76 – 2,50
2,51 – 3,25
3,26 – 4,00

Jawaban Pertanyaan
Sangat Tidak Setuju/Sangat Buruk/Sangat Rendah
Tidak Setuju/Buruk/Rendah
Setuju/Baik/Tinggi
Sangat Setuju/Sangat Baik/Sangat Tinggi

Tekhnik Pengambilan Sampel
Menurut Simamora (2004), populasi adalah sekumpulan satuan analisis yang
didalamnya terkandung informasi yang ingin diketahui. Sampel adalah bagian
dari populasi yang dipilih untuk dilibatkan dalam penelitian, melalui sampel
diharapkan peneliti mengetahui informasi tentang populasi. Populasi yang
diambil dalam penelitian ini berjumlah 60 anggota pengurus harian DPD Partai
XYZ Kota Bogor. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah Quota sampling, yaitu tekhnik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah quota yang diinginkan.
Tabel 5. Data Jumlah Anggota Pengurus Harian DPD XYZ Kota Bogor
No.
Biro- Biro
1
Ketua
2
Wakil Ketua
3
Sekretaris
4
Wakil Sekretaris
5
Bendahara
6
Wakil Bendahara
7
Anggota Biro Pengembangan organisasi dan Keangotaan
8
Anggota Biro Pemberdayaan Perempuan
9
Anggota Biro Pendidikan, Kesehatan dan Penanggulangan Bencana
10 AnggotaBPP Pemilu (Dapil Kota Bogor-1
11 AnggotaBPP Pemilu (Dapil Kota Bogor-2
12 AnggotaBPP Pemilu (Dapil Kota Bogor-3
13 AnggotaBPP Pemilu (Dapil Kota Bogor-4
14 AnggotaBPP Pemilu (Dapil Kota Bogor-5
Jumlah

Total
1
16
1
16
1
14
3
2
1
1
1
1
1
1
60

Sumber : DPD XYZ Kota Bogor

Jumlah sampel yang diambil sebagai responden dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan perhitungan rumus slovin , dari perhitungan
tersebut maka diperoleh sampel sebesar 38 anggota pengurus harian DPD XYZ
Bogor. Perhitungan rumus slovin yaitu :
Ne

……………………………………………………………………….

Keterangan:
n = Ukuran sampel
N= Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misal 10%.

 
 

14
 

Menghasilkan, n =

,

= 38 Responden

Tabel 6. Penentuan Proporsi Jumlah Sampel Penelitian
No
Jabatan
Populasi
1 Ketua dan Wakil Ketua
17
2 Sekretaris dan Wakil Sekretaris
17
3 Bendaharadan Wakil Bendahara
15
4 Total Anggota Biro
11
Jumlah
60

Nilai
17/60
17/60
15/60
11/60

Sampel
11
11
10
6
38

Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat, meskipun kebenarannya belum dibuktikan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, hipotesis diartikan; patokan duga; anggapan dasar; postulat.
Perumusan hipotesis penelitian ini adalah :
Pengaruh Rekrutmen terhadap Kompetensi
Hipotesis
H0,1 : Rekrutmen tidak berpengaruh terhadap Kompetensi pengurus DPD XYZ
Kota Bogor
H1,1 : Rekrutmen berpengaruh terhadap Kompetensi pengurus DPD XYZ Kota
Bogor.
Pengaruh Seleksi terhadap Kompetensi
Hipotesis
H0,2 : Seleksi tidak berpengaruh terhadap Kompetensi pengurus DPD XYZ
Kota Bogor
H1,2 : Seleksi berpengaruh terhadap Kompetensi pengurus DPD XYZ Kota
Bogor
Pengolahan dan Analisis Data
Tahapan kerja pengolahan data dari kuesioner untuk menganalisis rekrutmen
dan proses seleksi terhadap kompetensi individu DPD Partai XYZ adalah:
1. Memberi skor pada masing-masing jawaban responden berdasarkan bobot
tertentu pada setiap jawaban dengan menggunakan skala likert.
2. Memindahkan data dari lembar kuesioner ke lembar tabulasi dan menghitung
nilai total dari masing-masing variabel dengan menggunakan program SPSS
for windows.
3. Jawaban yang telah diberi bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap
responden untuk dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang
diteliti. Adapun skor diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dengan
persentase jawaban responden
Alat analisis yang digunakan untuk mengolah data yang dihasilkan, yaitu
melakukan pengujian terhadap data tersebut dengan uji Validitas, uji
Reliabilitas, metode deskriftif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM)
dengan Metode Partial Least Square (PLS).
Uji Validitas
Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
alatpengukur tersebut mengukur apa yang ingin diukur. (Umar, 2004). Dalam
penelitian ini, uji validitas dilakukan pada 56 pernyataan terkait rekrutmen,

  15
 
 

seleksi dankompetensi yang diberikan pada 30 orang responden, perhitungan
yang dilakukan menggunakan alpha sebesar 10%. Hasil pengujian dari
penggunaan alpha 10% dengan jumlah responden 30 dinyatakan valid apabila
nilai r-hitung > r-tabel yaitu lebih besar dari 0,3061. Nilai r-hitung > r-tabel.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0,
dimana hasil dari pengolahan 56 pernyataan tersebut diperoleh sebanyak 39
pernyataan valid dan 17 pernyataan yang tidak valid. Untuk pernyataan yang
tidak valid tidak digunakan kembali dalam pengolahan data selanjutnya

∑ ²



∑ ²





∑ ²

Keterangan :
n
= jumlah responden
X
= skor masing-masing
Y
= skor total



²

………………..………………….

Uji Reliabilitas
Menurut Umar (2005), reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran. Uji reliabilitas
menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah reliable jika nilai hitung alfa (α)
lebih besar (>) dari nilai r tabel. koefisien alpha (α)dengan asumsi bila nilai acronbach hitung lebih besar dari 0.60 (a-Cronbach theory) maka kuesioner dapat
dikatakan reliable, Uji reliabilitas dilakukan pada 30 pengurus DPD Partai XYZ
Kota Bogor. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha
dengan bantuan program SPSS 16.0 diperoleh Cronbach’s Alpha hitung sebesar
0,901 pada variabel rekrutmen, seleksi dan kompetensi. Penilaian koefisien
Alpha Cronbach berdasarkan aturan berikut :
r Alpha> 0,9 = sempurna, r Alpha > 0,8 = baik, r Alpha > 0,7 = dapat diterima,
r Alpha > 0,6 = dipertanyakan, r Alpha > 0,5 = buruk, r Alpha < 0,5 = tidak
dapat diterima.
Rumus ini ditulis sebagai berikut :
∑ ²
²

………………………………………………….

Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyak butir pertanyaan
Σσ²b = Jumlah varians butir
σi² = Varians total
Rumus varian yang digunakan:

²

∑ ²



²

………………………………………………………………..

 
 

16
 

Keterangan :
n = Jumlah responden
Xi = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor butir pertanyaan)
Metode Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan Metode
Partial Least Square(PLS)
Menurut Sugiarto (2006) model persamaan struktural (Structural Equation
Modeling) yaitu suatu teknik statistik yang mampu menganalisis variabel laten,
variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Partial Least Square
(PLS). Menurut Ghozali (2008), PLS merupakan pendekatan alternatif yang
bergeser dari pendekatan SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji
kualitas/teori, sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Di dalam PLS
variabel laten bisa berupa hasil pencerminan indikatornya, diistilahkan dengan
indikator refleksif (reflesive indicator).
Di samping itu, variabel yang dipengaruhi oleh indikatornya, diistilahkan
dengan indikator formatif (formative indicator). Pada metode Path Modeling
Partial least square terdapat dua evaluasi model, yaitu model pengukuran/outer
model dan model structural/inner model
1. Model pengukuran atau Outer Model
Outer Model atau Model Pengukuran mendefinisikan bagaimana setiap
indikator berhubungan dengan variabel latennya. Perancangan Model
Pengukuran menentukan sifat indikator dari masing-masing variabel laten,
apakah refleksif atau formatif, berdasarkan definisi operasional variabel. Pada
model reflektif, dilakukan tiga pengujian untuk menentukkan validitas dan
reliabilitas, yaitu convergent validity, discriminant validity dan composite
reliability. Untuk ukuran reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari
0.70, namun peneliti menggunakan skala 0.50 hingga 0.60. Discriminant validity
dikatakan mempunyai model yang cukup, jika akar AVE untuk setiap konstruk
lebih besar daripada korelasi antara konstruk-konstruk lainnya. Uji lainnya
adalah menilai validitas dan reliabilitas dengan melihat Average Variance
Extracted (AVE), dipersyaratkan model yang baik jika masing-masing konstruk
nilainya lebih besar dari 0.50. Sementara reliabilitas konstruk diukur dengan
composite reliability dan cronbach alpha. Konstruk dikatakan reliable jika
memiliki nilainya di atas 0.70 dengan tingkat kesalahan 5%.
2. Model Struktural atau Inner Model
Inner model menggambarkan hubungan antara variabel berdasarkan pada
teori substantif. Model ini dapat di evaluasi dengan melihat nilai R-square,
dinyatakan signifikan apabila nilai t-value lebih besar dari t-tabel untuk tingkat
kesalahan 5% adalah 1.96.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Partai
Partai XYZ adalah sebuah partai politik di Indonesia yang memiliki tujuan
menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan
material dan spiritual. XYZ mempunyai Azas “ Ahlak Politik Berlandaskan
Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam”.

  17
 
 

Identitas XYZ adalah partai politik yang menjadikan agama sebagai landasan
moral dan etika berbangsa dan bernegara yang menghargai harkat dan martabat
manusia serta kemajemukan dalam memperjuangkan kedaulatan rakyat, keadilan
sosial, dan kehidupan bangsa yang lebih baik untuk mewujudkan Indonesia
sebagai bangsa yang makmur, maju, mandiri dan bermartabat. Sifat XYZ adalah
partai yang terbuka bagi warga negara Indonesia, laki-laki dan perempuan yang
berasal dari berbagaipemikiran, latar belakang etnis maupun agama, dan
mandiri.
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pengurus DPD XYZ Kota Bogor.
Total keseluruhan untuk populasi pengurus DPD XYZ sebanyak 60 pengurus
yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil
bendahara serta anggota biro. representatif sampel yang diambil sebagai
responden dalam penelitian ini diambil sebanyak 38 pengurus. Pada penelitian
ini karakteristik responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir,
spesialisasi pendidikan, masa kepengurusan, jabatan, status pernikahan,
pelatihan yang pernah diikuti dan pekerjaan lain disamping sebagai pengurus
DPD XYZ.
Karakteristik Berdasarkan usia
Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner dapat diketahuibahwausia
pengurus DPD XYZ Bogor lebih banyak yang berusia 30-39 tahun. Dapat
disimpulkan bahwa pengurus DPD XYZ mayoritas terdiri dari orang-orang yang
bekerja pada usia matang dan produktif. Usia matang mengindikasikan bahwa
semakin tua usia seorang pegawai atau pekerja maka tingkat komitmennya
semakin tinggi terhadap organisasi, hal ini yang diharapkan partai XYZ terhadap
setiap pengurus yang bergabung didalamnya demi mendukung keberlangsungan
hidup partai.
Karakteristik berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil penelitian menjelaskan bahwa karakteristik jenis kelamin pengurus pria
lebih mendominasi dibanding dengan pengurus yang berjenis kelamin wanita,
Yaitu dengan proporsi 83% sebagai pengurus dengan jumlah sebanyak 25
orang.Hal ini dapat dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan yang
menyatakan keterlibatan perempuan berada dalam partai sebanyak 30% saja,
selain itu faktor ketertarikan dalam dunia politik lebih cenderung diminati oleh
laki-laki, sehingga pada umumnya dalam partai pengurus yang berjenis kelamin
laki-laki lebih banyak dari perempuan.
Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan latar belakang pendidikan,pengurus DPD Partai XYZ Bogor
mayoritas berpendidikan S1.Pada kenyataanya Partai XYZ tidak pernah
menetapkan kalsifikasi pengurus DPD berdasarkan pendidikannya, namun tidak
dipungkiri bahwasanya latar belakang pendidikan yang tinggi diharapakan akan
lebih mendukung setiap pengurus untuk menjalakan tugasnya bahkan
mempermudah untuk meningkatkan jenjang karirnya dalam partai, karena
jenjang pendidikan yang tinggi (minimal S1) merupakan salah satu syarat wajib

18

 
 

 

bagi pengurus DPD yang nantinya akan mencalonkan dirinya sebagai anggota
Legislatif.
Karakteristik Berdasarkan Spesialis Pendidikan Terakhir
Berdasarakan spesialis pendidikan pengurus DPD XYZ Bogor jumlah
terbanyak ada pada pengurus dengan sepsialis pendidikan SMA jurusan IPA
dengan persentase sebesar 20.0 %. Sedangkan spesialis tebanyak kedua yaitu S1
dengan jurusan manajemen sebesar 13.3%. Artinya dalam menarik calon
pengurs XYZ tidak terlalu melihat latar belakang pendidikan, karena bagi
mereka hal yang diutamkan adalah kompetensi setiap individu dinilai dari
seberapa besar kontribusi (pemikiran, materi dan energi) atau kerja keras mereka
untuk mewujudkan tujuan partai.
Karakteristik Berdasarkan Masa Kepengurusan
Masa kepengurusan pengurus DPD Partai XYZ Bogor rata-rata didominasi
oleh para pengurus yang bekerja selama kurun waktu 1 sampai 5 tahun dengan
persentase 70.0%. Artinya setiap pergantian periode kepemimpinan, DPD
memang lebih banyak merekrut calon pengurus. Hal ini dianggap dengan
menarik calon-calon pengurus akan dapat lebih memberikan kontribusi atau
pengalaman dalam bidang politik yang baru, selain itu diharapkan dengan
merekrut calon pengurus akan dapat membangun suasana kerja yang saling
memberikan informasi-informasi baru untuk lebih memotivasi kinerja.
Karakteristik Berdasarkan Status Pernikahan
Pengurus DPD Partai XYZ Bogor jika dilihat dari status pernikahannya, lebih
banyak yang berstatus sudah menikah, dari 30 pengurus DPD 28 diataranya
sudah menikah sedangkan 2 lainnya berstatus belum menikah.
yaitu dengan jumlah persentase sebesar 93.3%. Hal ini mengartikan bahwa
karakteristik jabatan terhadap status pernikahan sangat berpengaruh pada tingkat
pola pikir dan tanggungjawab pengurus terhadap kinerjanya dalam partai akan
lebih baik, pernyataan ini sejalan dengan teori Robbins (2003) menyatakan
bahwa, Pernikahan memaksakan peningkatan tanggung jawab yang dapat
membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan penting.
Karakteristik Berdasarkan Pelatihan yang Pernah diikuti
Jenis pelatihan yang paling banyak diikuti oleh pengurus DPD Partai
XYZKota Bogor adalah Latihan Kepemimpinan Amanat Dasar (LKAD),
pelatihan ini adalah jenis pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh
DPD Partai XYZ. hal ini mengartikan bahwa setiap pengurus di DPD diharuskan
untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan (LKAD) yang merupakan syarat
wajib sebagai anggota DPD XYZ Bogor.
Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Lain
Pengurus DPD Partai XYZ Kota Bogor merupakan orang-orang yang pada
dasarnya memilki pekerjaan utama disamping sebagai seorang aktifis partai.
Pengurus DPD XYZ Bogor memiliki pekerjaan utama paling dominan yaitu
mereka yang berprofesi sebagai wiraswasta dengan jumlah persentase sebesar
73.3%. Artinya mayoritas profesi utama pengurus DPD sebagai wiraswasta

  19
 
 

merupakan jenis pekerjaan yang diutamakan karena diharapkan akan sangat
mendukung dan mempermudah dalam meluangkan waktu pada saat
berkontribusi sehingga lebih leluasa dalam menjalankan tugas partai jika harus
dibandingkan dengan profesi dari pengurus lainnya
Persepsi Pengurus Terhadap Proses Rekrutmen
Hasil persepsi pengurus DPD XYZ terhadap kuesioner proses rekrutmen
dapat dilihat dalam bentuk persentase yang disajikan pada Tabel 7 dibawah ini
Tabel 7 Persepsi Pengurus Terhadap Proses Rekrutmen
No

1

2

3

4
5
6

7

Pernyataan
D