PELAKSANAAN REKRUTMEN KADER PARTAI DALAM PARTAI POLITIK (Studi Penelitian Di Kantor DPC Partai PDIP Dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan)

(1)

1

Pemilu sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat sekaligus merupakan arena kompetisi yang paling adil bagi partai politik sejauh mana telah melaksanakan fungsi dan perannya serta pertanggungjawaban atas kinerjanya selama ini kepada rakyat yang telah memilihnya. Rakyat berdaulat untuk menentukan dan memilih sesuai aspirasinya kepada partai politik mana yang dianggap paling dipercaya dan mampu melaksakanan aspirasinya. Partai politik sebagai peserta pemilu dinilai akuntabilitasnya setiap 5 (lima) tahun oleh rakyat secara jujur dan adil, sehingga eksistensi nya setiap 5 (lima) tahun diuji melalui pemilu. Pemilu merupakan sarana yang paling adil untuk menentukan partai politik mana yang masih tetap eksis dan paling berhak melanjutkan tugasnya dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat. Secara alamiah akan terjadi seleksi terhadap partai politik untuk dapat eksis baik sebagai peserta pemilu maupun keberadaannya di parlemen. Oleh karena itu, sebagai arena kompetisi yang adil, seharusnya pemilu hanya dapat diikuti oleh peserta yang dianggap kredible oleh rakyat,sehingga efektivitas kompetisi tersebut dapat dipelihara. Terlalu banyak konstentan yang ikut kompetisi, akan berpengaruh terhadap mutu kompetisi tersebut, apalagi jika standar kualitas kontestan tersebut sangat beragam.1

       1

Rully Chairul Azwar, Dalam Pokok-pokok pikiran disampaikan pada Talkshow, 2006, “Efektivitas Penyelenggaraan Pemilu: Multi Partai atau Pembatasan Partai Peserta Pemilu”, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Partai Politik dan Politisi untuk Reformasi, di Hotel Santika Jakarta, Rabu (20 September 2006).


(2)

Sejauh mana pemilu sebagai arena kompetisi tersebut mampu menyeleksi partai politik peserta pemilu secara efektif, sangat tergantung dari, pertama, aturan main atau sistem kompetisinya dalam hal ini sistem pemilu yang diterapkan; kedua, jumlah dan informasi obyektif tentang kinerja partai politik sebagai peserta pemilu; ketiga, tingkat kedewasaan rakyat yang memilih; keempat, kredibilits penyelenggara pemilunya dalam hal ini KPU. 2 Dalam hal ini , harus mampu menciptakan akuntabilitas eksistensi partai politik dalam melaksanakan fungsi dan perannya. Sistem multi partai seperti apa dan bagaimana secara demokratis sistem itu dapat diwujudkan.3

Jika dilihat dari sisi negatif buruknya kinerja parlemen dinilai akibat kelemahan pola rekrutmen partai politik (parpol). Rekrutmen kader parpol harus diperketat, serta menutup pintu bagi politikus yang tidak kredible. Untuk memaksimalkan kinerja, parpol harus meningkatkan kualitas dan kualifikasi kader. Sudah barang tentu menjadi harga mati ke depan partai harus memperketat rekrutmen dan mempersempit ruang gerak kader yang tidak mempunyai wawasan dalam kepartaian maupun dalam suatu pemerintahan dan juga wawasan mengenai legislatif. Sebab inilah yang merusak sistem rekrutmen dalam kubu partai politik itu sendiri.4

Minimnya kinerja Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2009-2014 tak terlepas dari proses rekrutmen yang dilakukan partai politik. Parpol tak selektif mengizinkan kadernya maju sebagai anggota DPR. Ada persoalan dalam       

2 Ibid. 3 Ibid. 4

Wawan Budayawan, 2011, “Parpol Jangan Salah Pilih Kader”, http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailopiniindex&kid=2&id=5364 (25 Juni 2011).


(3)

rekrutmen kader parpol yang membuat kinerja DPR saat ini lemah. Kelemahan ini harus diperbaiki agar kualitas DPR mendatang juga bisa lebih baik. Tanpa perbaikan sistem rekrutmen kader, mustahil DPR dapat diperbaiki. Sekitar 70 persen anggota DPR dari generasi muda. Kesalahan bukan pada anggota DPR tersebut, tetapi pada parpol yang tidak memiliki ukuran dalam menentukan calon anggota legislatifnya, yang tentunya berimbas pada kinerja DPR.5

Jika melihat lemahnya pengkaderan yang dilakukan oleh para partai politik khususnya di Kota Tarakan dalam kasus yang terjadi mengenai penyimpangan yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Tarakan yang diberitakan oleh Kaltim Post Cabang Tarakan kronologi kasus DPRD Kota Tarakan hendak menggelar pesta sabu bersama 3 orang temannya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan berisinial RR ditangkap tim gabungan Polres Tarakan. Selain RR juga diamankan 3 orang lainnya, yakni PAJ (31) wanita yang beralamatkan Jl Prapatan RT 13 Balikpapan, kemudian KZ warga Jembatan Besi Kelurahan Lingkas Ujung Kecamatan Tarakan Timur dan JUH warga RT 10 Selumit Pantai Kecamatan Tarakan Tengah. Menurut sumber Radar Tarakan di lingkungan Polres Tarakan, selain keempatnya, tim gabungan juga mengamankan sejumlah barang bukti. Seperti, sabu-sabu berukuran bungkus besar (sekitar setengah bungkus rokok), bong dan alat isap lainnya (komplet), barang bawaan PAJ dan Toyota Innova plat dinas DPRD Tarakan bernomor polisi KT 1760 FC yang diselama ini digunakan anggota DPRD Tarakan ini. Masih menurut sumber tadi, keempat orang yang diduga akan menggelar pesta sabu ini, diamankan di

       5


(4)

kamar 305 salah satu hotel di bilangan Jl Mulawarman. “Sebenarnya pesta yang akan mereka gelar sebelum tertangkap itu bukan baru. Pesta yang akan digelar itu lanjutan dari hari sebelumnya. Karena sudah semalam mereka ngumpul di hotel tersebut,” jelas sumber tadi. Hingga pukul 21.30 Wita tadi malam, keempatnya masih diinterogasi di ruangan terpisah. Untuk RR diinterogasi dalam ruangan penyidik narkoba. Sementara ketiga temannya diinterogasi di ruangan lainnya. Sampai tadi malam, RR belum bisa dimintai keterangan. Handphonenya tak aktif.6

Kapolres Tarakan AKBP Drs Agustinus Budi Prasetyo, S.H,. MH, melalui Kasubag Humas AKP Subarjo, saat dikonfirmasi membenarkan adanya tangkapan keempat orang yang diduga hendak pesta sabu. Namun Subarjo enggan membeberkan keterangan lebih lanjut. “Besok (hari ini) saja,” katanya. Untuk diketahui, RR adalah salah satu penggiat olahraga di Tarakan. Anggota dewan dari partai pemenang pemilu nasional ini adalah mantan sekretaris Percasi Tarakan dan sekarang menjabat sebagai pengurus PB Percasi Pusat. Sebelumnya, beberapa tahun sebelumnya ada anggota DPRD Tarakan yang juga di tangkap oleh Polres Kota Tarakan.7

Dengan melihat kasus yang terjadi di atas bahwa di mana penyimpangan yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Tarakan memurut asusmsi peneliti ini adanya suatu rekrutmen yang kurang baik dilakukan oleh para anggota parpol. Jika meujuk pada tugas parpol melakukan pembinaan kader sehingga Calon       

6 Ibid. 7

Dalam Kaltim Post, Edisi Rabu 26 Oktober 2011“Mau Nyabu, Anggota DPRD Tarakan Ditangkap” http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=115701 (akses 12 November 2011).


(5)

Legislatif (Caleg) yang lolos menjadi anggota DPR terhitung minimal mempunyai latar belakang pendidikan dibidang pemerintahan. Kematangan caleg akan memantapkan kinerja DPR itu sendiri. Caleg yang diajukan selama ini oleh parpol banyak yang belum memenuhi syarat dalam pencalonan, sistem kader yang selama itu dianut oleh parpol hanya pada titik parameter uang dan kedekatan kekerabatan dalam kubu partai tersebut.8

Jika ditinjau dari sisi yuridis (hukum) dalam Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah menegaskan bahwa partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi memiliki fungsi yang sangat penting dalam rangka membangun kehidupan politik nasional. Bahkan, partai politik sebagai wahana demokrasi tak bisa diabaikan eksistensinya, karena rekrutmen kepemimpinan dan anggota lembaga kenegaraan nasional dan lokal di bidang eksekutif dan legislatif hanya dapat dilakukan melalui partai politik. Sejauh mana mutu kelembagaan negara tersebut sangat tergantung dari proses rekrutmen kader yang nantinya akan diusulkan oleh partai politik sebagai calon pemimpin dan anggota lembaga-lembaga negara tersebut. Miriam Budiardjo menerangkan, fungsi partai politik sebagai: (i) sarana komunikasi politik, (ii) sosialisasi politik (political socialization), (iii) sarana rekrutmen politik (political recruitment), dan (iv) pengatur konflik (conlict management).9

Jika berangkat dari pepaparan yang telah dikemukakan oleh Miriam Budiarjdo yang mana salah satu fungsi parpol yakni memberikan rekrutmen kepada para kader parpol itu sendiri, dan jika melihat kebobrokan yang dialami       

8 Ibid.

9


(6)

oleh lembaga legislatif di Negara Indonesia dan juga legislatif Kota Tarakan pada saat sekarang ini yang hal tersebut menurut penulis tidak lain salah satu kegagalan tersebut yakni diakibatkan pada proses rekrutmen yang dilakukan oleh para anggota parpol itu sendiri. Sehingga dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul PELAKSANAAN REKRUITMEN KADER PARTAI DALAM PARTAI POLITIK (Studi Di Kantor DPC Partai PDIP Dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pelaksanaan rekrutmen kader partai politik yang dilakukan oleh DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan?

2. Faktor-faktor penghambat apa sajakah yang dihadapi oleh DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan dalam pelaksanaan rektrutmen kader dalam partai politik?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan rekrutmen kader partai politik yang dilakukan oleh DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat apa sajakah yang dihadapi oleh DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan dalam pelaksanaan rektrutmen kader dalam partai politik.

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini dapat memperoleh beberapa hal yang urgen yakni sebagai berikut:


(7)

a. Kegunaan Teoritis

1) Bagi penulis, yang mana dalam penelitian ini merupakan kesempatan penulis dalam menerapkan teori-teori yang telah didapatkan di dalam bangku kuliah.

2) Sebagai bahan pustaka serta sebagai bahan pengetahuan bagi pembaca dan para mahasiswa khusunya agar mengetahui secara jelas mekanisme tentang rekrutmen kader partai politik.

b. Kegunaan Praktis

1) Bagai partai politik, yang mana dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi dalam memberikan masukan kepada kedua partai politik dalam penelitian ini (DPC PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan) dalam melaksanakan rekrutmen yang ideal di Kota Tarakan. 2) Diharapakan dapat digunakan untuk perkembangan ilmu sosial dan

ilmu poltik pada khususnya yang berkaitan dengan rekrutmen kader partai politik yang ideal dalam penerapan.

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu.10 Definisi mengenai konseptual yang ada dengan memperhatikan tema (objek) penelitian, maka dapat ditemukan beberapa konsep yang perlu didefinisikan dengan tujuan agar peneliti dan pembaca memiliki

       10

Singarimbun, Masri dan Soyan Efendi, 1998, “Metode Penelitian Survai”, LP3ES, Jakarta hal 34.


(8)

persepsi atau pemahaman yang mana. Maka peneliti memberikan definisi konseptual sebagai berikut diantaranya.

1. Pengertian Partai Politik

Dalam peraturan perundang-undangan pengertian politik terdapat pada pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik. Partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok Warga Negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.11

Pengertian yang hampir sama juga dikemukakan oleh Budiardjo bahwa partai poliktik adalah suatu kelompok yang angota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memproleh kekuasaan politik atau merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijaksanaan umum.12

Sementara itu juga sudah jelas dikemukakan di dalam Undang-undang No.31 Tahun 2002 partai politik adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan Negara melalui pemilihan umum.13

       11

Undang-Undang No. 2 tahun 2008. Op.Cit., Pasal 1 angka (1) 12

Ibid. 13


(9)

2. Konsep Rekrutmen Partai Politik

Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi anggota-aggota kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan administratif maupun politik. Dalam pengertian lain, rekrutmen politik merupakan fungsi penyelekksian rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu dan sebagainya. Setiap sistem politik memiliki sistem atau prosedur rekrutmen yang berbeda. Anggota kelompok yang direkrut adalah yang memiliki suatu kemampuan atau bakat yang sangat dibutuhkan untuk suatu jabatan politik. Setiap partai juga memiliki pola rekrutmen yang berbeda. Pada referensi yang lain, kita bisa menemukan definisi atau pengertian rekrutmen politik yang lebih memperhatikan sudut pandang fungsionalnya, yaitu “The process by which citizens are selected for involvement in politics”. Pengertia tersebut di atas menjelaskan bahwa rekrutmen politik adalah proses yang melibatkan warga negara dalam politik. Di Indonesia, perekrutan politik berlangsung melalui pemilu setelah setiap calon peserta yang diusulkan oleh partainya diseleksi secara ketat oleh suatu badan resmi. Seleksi ini dimulai dari seleksi administrative, penelitian khusus yanitu menyangkut kesetiaaan pada ideology Negara. 14

Adapun beberapa pilihan partai politik dalam proses rekrutmen politik adalah sebagai berikut;

      

14

  Cheng Prudjung , 2010“Rekrutmen Politik”,


(10)

1. Partisan, yaitu merupakan pendukung yang kuat, loyalitas tinggi terhadap partai sehingga bisa direkrut untuk menduduki jabatan strategis.

2. Compartmentalization, merupakan proses rekrutmen yang didasarkan pada latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi atau kegiatan sosial politik seseorang, misalnya aktivis LSM.

3. Immediate survival, yaitu proses rekrutmen yang dilakukan oleh otoritas pemimpin partai tanpa memperhatikan kemampuan orang-orang yang akan direkrut.

4. Civil service reform, merupakan proses rekrutmen berdasarkan kemampuan dan loyalitas seorang calon sehingga bisa mendapatkan kedudukan lebih penting atau lebih tinggi.15

Ada beberapa hal menurut Czudnowski, yang dapat menentukan terpilihnya seseorang dalam lembaga legislatif, sebagaimana berikut;

1. Social background : Faktor ini berhubungan dengan pengaruh status sosial dan ekonomi keluarga, dimana seorang calon elit dibesarkan.

2. Political socialization : Merupakan suatu proses yang menyebabkan seorang menjadi terbiasa dengan tugas-tugas yang harus diilaksanakan oleh suatu kedudukan politik.

       15


(11)

3. Initial political activity : Faktor ini menunjuk kepada aktivitas atau pengalaman politik calon elit selama ini.

4. Apprenticeship : Faktor ini menunjuk langsung kepada proses “magang” dari calon elit ke elit yang lain yang sedang menduduki jabatan yang diincar oleh calon elit.

5. Occupational variables : Calon elit dilihat pengalaman kerjanyadalam lembaga formal yang bisa saja tidak berhubungan dengan politik, kapasitas intelektual dalam kualitas kerjanya.16

Motivations : Orang akan termotivasi untuk aktif dalam kegiatan politik karena dua hal yaitu harapan dan orientasi mereka terhadap isu-isu politik. Selection : Faktor ini menunjukkan pada mekanisme politik yaitu rekrutmen terbukan dan rekrutmen tertutup.

F. Definisi Oprasional

Makna dari definisi oprasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan suatu oprasioanal yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.17

Dalam hal ini penelitian dilakukan pada kantor DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan yang mengacu pada beberapa indikatornya sebagai berikut:

       16

Ibid. 17


(12)

1. Pelaksanaan rekrutmen kader partai politik yang dilakukan oleh DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan.

a. Latar belakang pendidikan; b. Pengalaman organisasi;

c. Pemahaman tentang Partai Politik;

d. Pemahaman tentang ideologi Partai Politik;

2. Faktor-faktor penghambat apa sajakah yang dihadapi oleh DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan dalam pelaksanaan rektrutmen kader dalam partai politik.

a. Bentuk hambatan yang dialami DPC PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan;

b. Proses penyelesaian hambatan yang dialami. G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam metode ini peneliti menggunakan “Metode Deskriptif kualiatif yang mana peneliti menggambarkan suatu obejek penelitian dengan fakta-fakta yang ada dilapangan. Metode deskriptif Kualitatif ini adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis (teratur), factual dan akurat


(13)

mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti dalam suatu penulisan”.18

Adapun Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan induktif yakni berangkat dari fakta-fakta yang terjadi di suatu tempat penelitian dan menemukan kebenaran.

Analisis induktif digunakan karena beberapa alasan yang sangat fundamental, yakni:

1. Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagaimana terdapat dalam data yang akan diteliti: 2. Analisis induktif lebih dapat membuat hubungan

peneliti-responden menjadi eksplisit dan pada nantinya dalam penelitian yang dilakukan mencapai suatu kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan:

3. Analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan kepada suatu latar yang lain sehingga terciptanya singkronisasi yang cukup erat untuk mencapai kesempurnaan dalam penelitian:

4. Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan dengan objek penelitian:

       18


(14)

5. Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa metodde penelitian dskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif merupakan suatu metode dengan menggambarkan dan melukiskan keadaaan obyek penelitian yang ada dilapangan pada saat ini secara nyata dan sistematis terhadap fakta-fakta yang tampak secara khusus sehingga dapat ditarik gambaran secara umum tanpa membandingkannya dengan variable-variabel lainnya.19

2. Sumber Data

Penelitian ini jenis data yang digunakan peneliti demi kesempurnaan penelitian ini yakni:

2.1Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari lapangan berupa pelaksanaan rekrutmen kader DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan.

2.2Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan study kepustakaan serta mengumpulkan beberapa keterangan atau fakta secara langsung melalui referensi buku-buku, peraturan perundang-undangngan, surat kabar, hasil penelitian terdahulu, jurnal-jurnal, artikel, internet, bahan kuliah dan bahan-bahan lainnya yang mempunyai relevansi konkret dengan objek penelitian.

       19


(15)

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Yaitu suatu usaha untuk memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan perekrutan DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan.

b. Wawancara atau Interview

Dengan melakukan wawancara secara langsung kepada responden yang mana dalam hal ini petugas DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan, kuhusunya yang menangani prekrutan diantaranya adalah:

1.Ketua DPC PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan ; 2.Sekretaris DPC PDIP dan DPD Partai Golkar Kota

Tarakan;

3. Satu Orang Akademisi

4. 2 Orang rekrutan partai PDIP dan Golkar c. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara melakukan penelusuran terhadap dokumen berupa arsip dari kantor DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan.


(16)

4. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada kantor DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan, dikarenakan kedua partai tersebut di atas terhitung partai yang paling eksis di dunia perpolitikan di Indonesia. Sehingga dari sisi kematangan kepartaian sudah sangat baik, termasuk mengenai pelaksanaan rekrutmen kader partai politik.

5. Teknik Analisa Data

Tahapan ini data dan dokumen-dokumen yang berhasil didapatkan yang kemudian akan dianalisis serta disusun secara berurutan (sistematis) sehingga dari data yang diperoleh dan akan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif, dengan cara menggambarkan hasil dari pada studi lapangan, hasil dokumentasi dan hasil pustaka, kemudian dari data yang diperoleh akan dianalisa untuk menjawab dari permasalahan. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan penegasan suatu konsep serta gejala-gejala dengan menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan objek dari penelitian.


(17)

Kota Tarakan)

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Pemerintahan

Disusun Oleh: Al Rhazali

07230054

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(18)

(19)

(20)

(21)

v

Tempat, Tanggal Lahir : Tarakan, 25 Oktober 1989

NIM : 07230054

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa karya ilmiah/ skripsi saya yang berjudul : Pelaksanaan Rekrutmen Kader Partai Dalam Partai Politik “Studi Penelitian Di Kantor DPC Partai PDIP Dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan”

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang, 29 November 2012 Yang Menyatakan


(22)

vi

Allah Swt dengan keberkahan kehidupan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul tentang Pelaksanaan Rekrutmen Kader Partai Dalam Partai Politik “Studi Penelitian Di Kantor DPC Partai PDIP Dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan” ini Skripsi ini merupakan persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Jurusan Ilmu Pemerintahan fakultas Ilmu social dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis Menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak.Oleh karena itu,pada kesempatan itu,pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapakan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Kepada pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang Bapak Rektor, Pembantu Rektor I, Pembantu Rektor II dan Pembantu Rektor III . terima kasih atas didikasi mereka yang tinggi, mereka adalah para pencinta pengetahuan dan kebijakan yang telah mengabdi demi terciptanya umat manusia dan beradab.

2. Kepada Dosen Pembimbing I (Drs. Jainuri, M.Si) dan Dosen Pembimbing II (Drs. Krisno Hadi, MA). terima kasih atas kesabaran, pengertian dan kesedian menjadi sharing partner sehingga skripsi ini dengan segera terselesaikan.

3. Kedua orang tua tersayang H.Yudirman dan Hj.Sarah yang telah menuntun hidup penulis dengan keteladanan, kesabaran, kedamaian dan cinta kasih yang sangat dalam dan tanpa henti memberikan dorongan semangat,serta keempat saudara penulis Hj.Yasma, Suryadi SE, H.Rauf, dan Dianto S.Kom.

4. Kepada Dosen Ilmu Pemerintahan yang telah melimpahkan bekal ilmu selama penulis menempuh di jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammidiyah Malang.

5. Kepada DPC Partai PDIP dan DPD Golkar Kota Tarakan atas dukungan dan partisipasinya.


(23)

vii

teman-teman IPMATAR ( Ikatan Pelajar Mahasiswa Tarakan ) serta mahasiswa IP angkatan 2007 lain yang sangat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,baik secara langsung maupun tidak.

7. Terima kasih buat Ilmansyah, S.IP, Arming SH, Iradat Taqwa, S.IP, Randi Ramadhana Erdian, S.IP, Eko Julianto, S.IP, Nurmansyah, S.IP, Siswanto, S.IP, Pandi Widiarto, S.IP yang banyak memberi masukan dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak bias disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan Rahmat dan Hidayah-nya kepada semua pihak atas segala amal yang telah diberikan dengan ikhlas kepada penulis selama ini.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari sempurna sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi sempurnanya Skripsi ini.Dalam kesempatan ini penulis juga maaf yang sebesar – besarnya jika ada kata – kata yang salah,itu semata – mata dating dari penulis,dan jika ada yang bermamfaat itu semata – mata dating dari Allah SWT.Karena penulis menyadari bahwa penulis hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah dan lupa.

Akhir kata penulis mengharapkan banyak mamfaat dari Skripsi ini baik untuk masa sekarang maupun pada masa yang akan datang.Amin

Malang, 25 Februari 2013 Penulis


(24)

viii

PELAKSANAAN REKRUTMEN KADER PARTAI DALAM PARTAI POLITIK (Studi Di Kantor DPC Partai PDIP Dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan).Pembimbing I : Drs. Jainuri, M.Si ; Pembimbing II: Drs. Krisno Hadi, MA

Dalam logika politik modern, partai politik dianggap sebagai sumber kekuasaan yang utama. Tafsir seperti ini menjadi nyata meningat dalam pengelolaan kekuasaan partai politik selalu dominan. Hampir setiap jabatan-jabatan kekuasaan strategis menjadi ranah dominasi partai politik. Dalam paham sperti ini kekuasaan merupakan kontestasi yang harus direbut dn dipertahankan. Sebab ukuran keberhasian partai politik salah satunya dengan jabatan strategis yang diperoleh.

PDIP dan Golkar yang merupakan pemain lama tentunya memahami konstelasi poltik dengan baik. Pengalaman panjang berkiprah dalam sejarah politik indonesia jelas memberikan gambaran rill mengenai gaya berpolitik yang tepat. Pengalaman tersebut memberikan ruang berpikir yang lebih kreatif ssehingga wajara beebrapa terobosan yang mereka lakukan terbukti membuat partai ini partai besar dan memegang banyak jabatan kekuasaan publik. Pengaruh mereka tersebar hampir diseluruh pelosok negeri ini sehingga selalu diperhitungkan, terlebih lagi di Kota Tarakan yang tergolong basis kedua partai ini cukup besar. Maka, tidaklah mengherankan jika kader-kader PDIP dan Golkar di Kota Tarakan memiliki reputasi yang cukup disegani.

Membentuk sebuah partai yang solid tidaklah mudah. Diperlukan sebuah kaderisasi yang tepat demi menciptakan kader-kader yang unggul. Sebagai aktor lama kedua partai ini menyadari betul pentingnya aspek kaderisasi. Maka dalam proses perekrutan kader semaksimal mungkin dilakukan dengan sungguh-sungguh agar tercipta kader-kader yang militan dan mumpuni, dalam aspek syarat kedua partai ini sama saja yakni mengutamakan calon-calon kader yang cerdas dan memiiki aspek ketokohan yang tinggi, SDM yang unggul serta dibarengi dengan tingkat ketokohan dimasyarakat yang tinggi merupakan aspek yang sangat menentukan dalam rekrutmen kader karena sangat menentukan dalam merebut simpati masyarakat.

Begitupun dalam rekrtumen jabatan politik baik Kepala daerah ataupun anggota DPRD, kedua partai ini betu-betul melakukan seleksi yang ketat. Mekanisme yang dipakai sama yakni terbuka terbatas artinya semua orang berhak mencalonkan diri asalkan memiliki standarisasi yang telah ditentukan oleh partai dan pastinya tetap mementingkan kader partai sendiri. Kesadaran ini merupakan jawaban atas kerisauan yang melanda beberapa petinggi partai akan minimnya kontribusi positif yang didapat partai dan masyarakat. Disisi lain proses rekrutmen kader maupun politik sebisa mungkin dilakukan secara terbuka sehingga meminimalisir kemungkinan-kemungkinan terburuk berupa gugatan-gugatan ataupun kekecewaan yang bisa merusak citra partai dimasyarakat. Maka untuk


(25)

ix

dalam penjabaran visi-misi partai dan mengamankan sumberdaya-sumberdya modal yang menentukan bagi kelangsungan hidup partai. Sejauh pengamatan penulis dalam melakukan rekrutmen tersebut setidaknya sudah mengadopsi nilai-nilai demokrasi yakni terbuka dan transparan. Walaupun sebenarnya masih banyak terjadi intrik-intrik politik dan intervensi yang mempengaruhi independensi kedua partai ini. Sebab rekruitmrn politik sangat menggiurkan bagi mereka-mereka yang haus akan kekuasaan.

Kata kunci: Partai Politik, Rekrutmen Politik, Kaderisasi

Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(26)

x

Faculty of social science and politic, public administration major. Execution of political recruitment cadre in political party (case study in PDIP party office and DPD Golkar party of Tarakan city). Counselor I: Drs. Jainuri, M.Si.; Counselor II: Drs. Krisno Hadi, MA.

In modern political logic, political party considered to be the source of primary power. Interpretation like this becomes reality put in mind in management of power of political party always dominant. Almost every strategic power positions become domain predominate political party. In understanding like this power represent contestation which must be grabbed and defended. Because size measure efficacy of political party one of them with strategic position which obtained.

PDIP (party democracy struggle Indonesia) and Golkar (work group) representing old player, of course, comprehend political constellation better. Experience of length act in political history of Indonesia is clear give real picture regarding correct political style. those experience give room think more fair creative so that some breakthrough which they conduct proven make this party become big party and hold many position power of public. Their influence spread over almost in all remote of this country so that is always reckoned, particularly again in town of Tarakan pertained is bases both of party is big enough. Hence, it is not a wonder if cadres of PDIP and of Golkar in town of Tarakan have reputation which is enough respected.

Forming a party which is solid is not easy is needed by a correct forming of cadre for the shake of creating preeminent cadres. As old actor both this party is aware of really importance of aspect of forming of cadre. hence in course of conducted maximum cadre recruitment very seriously so that created by militant cadres and superior, in aspect condition both of this party is the same that is majoring smart cadre candidates and have high figure aspect, preeminent human resource and also coincide with figure level in high society represent aspect which is very determine in cadre recruitment because very determining in grabbing society sympathy.

So even also in political position recruitment of either regional leader or member of DPRD (area parliament), both of this party is really conducts tight selection. Mechanism used is same that is limited open of meaning that everybody is entitled to nominate them self so long as owning standardization which have been determined by party and surely remain to make account of party cadre alone. This awareness represent answers to apprehension which knock over some party


(27)

xi

anticipate those mentioned recruitment process made by as open as possible by entangling related parties.

This cadre recruitment process and politic is meant to become bridge of existence party in future. Cadre represent activator of party while political position represent political intervention very assisting in formulation of party mission vision and protect capital resource determining to continuity of party life. As far as perception of writer in doing the recruitment at least have adopted values democratize that is transparent and open. Although in fact still happened many political intrigues and intervention influencing independency both of this party, because political recruitment is very charm to them which starve for power. Keywords: Political party, political recruitment, forming of cadre

Counselor of I Counselor of II


(28)

xii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR. ... vi

ABSTRAK. ... viii

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 7

F. Definisi Operasional ... 11

G. Metode Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemahaman Tentang Politik Dan Partai Politik ... 17

1. Pengertian Politik ... 17

2. Partai Politik ... 20

B. Rekrutmen Politik ... 26

C. Mekanisme Rekrutmen Politik ... 29

D. Strategi Rekrutmen Politik Dalam Jabatan Legislatif ... 31

BAB III DESKRIPSI OBJEKTIF PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Tarakan ... 40

1. Partai PDIP ... 40


(29)

xiii

1. Pelaksanaan Rekrutmen Kader Partai dalam Parta Politik oleh DPC PDIP Kota Tarakan ... 59 B. Pelaksanaan Rekrutmen Kader Partai dalam Partai Politik

oleh DPD Parta Golkar Kota Tarakan ... 66 C. Rekrutmen Politik dalam Analisis ... 70 D. Faktor-Faktor Penghambat apa sajakah yang dihadapi oleh

DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan dalam Pelaksanaan Rekrutmen Kader dalam Partai Politik ... 75 1. Faktor-faktor penghambat yang dihadapi oleh DPC

Partai PDIP Kota Tarakan dalam Pelaksanaan Rekrutmen Kader dalam Partai Politik ... 75 2. Faktor-faktor penghambat yang dihadapi oleh DPD

Partai Golkar Kota Tarakan dalam Pelaksanaan Rekrutmen Kader dalam Partai Politik ... 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 82 B. Saran ... 83


(30)

xiv

Di Era Demokrasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta

Hafied, Cangara. 2009. Komunikasi Politik Konsep,Teori, dan Strategi. Rajawali Perss; Jakarta 

Moloeng, Lexy J. 2005. Metode Kualititif. Alfabeta: Bandung. Nazir Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bandung

Rully Chairul Azwar dalam Talkshow. 2006. “Efektivitas Penyelenggaraan Pemilu: Multi Partai atau Pembatasan Partai Peserta Pemilu”, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Partai Politik dan Politisi untuk Reformasi, Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Soyan Efendi, Metode Penelitian Survai.1998. LP3ES; Jakarta.

Sugiono. 2009. Motode Penelitian Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung

Sumartini. 2004. Money Politics. Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI, Jakarta.

Undang-Undang Nomor. 2 Tahun 2008 yang diperbaruhi dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik.

Internet

Andreas Viklund ,2009, “Rekrutmen (Recruitment) Karyawan : Definisi, Tujuan,

Proses Dan Sistem Rekrutmen”, http://jurnal-sdm.blogspot.com/html. (24 Juni 2011).

Endar Prasetio, 2012, “Kriteria Calon Wakil Rakyat Legislatif: Tuntutan Perubahan untuk Indonesia yang Lebih Baik (37/U)”, http://pewarta- indonesia.com/kolom-pewarta/kriteria-anggota-dpr/7988-kriteria-calon- wakil-rakyat-legislatif-tuntutan-perubahan-untuk-indonesia-yang-lebih-baik-37u.html. (28 Maret 2012).

Kaltim Post, Edisi Rabu 26 Oktober 2011“Mau Nyabu, Anggota DPRD Tarakan Ditangkap” http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=115701 (akses 12 November 2011).


(31)

xv

politics/politics/1935230-pengertian-politik/ ( 9 Januari 2012).

R Haryadi, 2006, “Partai Politik Indonesia”,

http://rxfilesz.blogspot.com/2006/04/partai-politik.html (9 Januari 2012). Wawan Budayawan, 2011, “Parpol Jangan Salah Pilih Kader”,

http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailopiniindex&kid =2&id=5364 (25 Juni 2011).


(1)

ABSTRACT

ALRAZHALI. 2012. 07230054. University of Muhammadiyah of Malang. Faculty of social science and politic, public administration major. Execution of political recruitment cadre in political party (case study in PDIP party office and DPD Golkar party of Tarakan city). Counselor I: Drs. Jainuri, M.Si.; Counselor II: Drs. Krisno Hadi, MA.

In modern political logic, political party considered to be the source of primary power. Interpretation like this becomes reality put in mind in management of power of political party always dominant. Almost every strategic power positions become domain predominate political party. In understanding like this power represent contestation which must be grabbed and defended. Because size measure efficacy of political party one of them with strategic position which obtained.

PDIP (party democracy struggle Indonesia) and Golkar (work group) representing old player, of course, comprehend political constellation better. Experience of length act in political history of Indonesia is clear give real picture regarding correct political style. those experience give room think more fair creative so that some breakthrough which they conduct proven make this party become big party and hold many position power of public. Their influence spread over almost in all remote of this country so that is always reckoned, particularly again in town of Tarakan pertained is bases both of party is big enough. Hence, it is not a wonder if cadres of PDIP and of Golkar in town of Tarakan have reputation which is enough respected.

Forming a party which is solid is not easy is needed by a correct forming of cadre for the shake of creating preeminent cadres. As old actor both this party is aware of really importance of aspect of forming of cadre. hence in course of conducted maximum cadre recruitment very seriously so that created by militant cadres and superior, in aspect condition both of this party is the same that is majoring smart cadre candidates and have high figure aspect, preeminent human resource and also coincide with figure level in high society represent aspect which


(2)

formal authority on its minim of positive contribution which got by society and party. On the other side, process of recruitment politics and also cadre as can as possible done openly so that able to minimal ugly possibilities in the form of disappointment or claim which can destroy party image in society. Hence to anticipate those mentioned recruitment process made by as open as possible by entangling related parties.

This cadre recruitment process and politic is meant to become bridge of existence party in future. Cadre represent activator of party while political position represent political intervention very assisting in formulation of party mission vision and protect capital resource determining to continuity of party life. As far as perception of writer in doing the recruitment at least have adopted values democratize that is transparent and open. Although in fact still happened many political intrigues and intervention influencing independency both of this party, because political recruitment is very charm to them which starve for power. Keywords: Political party, political recruitment, forming of cadre

Counselor of I Counselor of II


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN. ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR. ... vi

ABSTRAK. ... viii

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konseptual ... 7

F. Definisi Operasional ... 11

G. Metode Penelitian ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemahaman Tentang Politik Dan Partai Politik ... 17

1. Pengertian Politik ... 17

2. Partai Politik ... 20

B. Rekrutmen Politik ... 26

C. Mekanisme Rekrutmen Politik ... 29


(4)

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Rekrutmen Kader Partai dalam Partai Politik oleh DPC PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan ... 59 1. Pelaksanaan Rekrutmen Kader Partai dalam Parta

Politik oleh DPC PDIP Kota Tarakan ... 59 B. Pelaksanaan Rekrutmen Kader Partai dalam Partai Politik

oleh DPD Parta Golkar Kota Tarakan ... 66 C. Rekrutmen Politik dalam Analisis ... 70 D. Faktor-Faktor Penghambat apa sajakah yang dihadapi oleh

DPC Partai PDIP dan DPD Partai Golkar Kota Tarakan dalam Pelaksanaan Rekrutmen Kader dalam Partai Politik ... 75 1. Faktor-faktor penghambat yang dihadapi oleh DPC

Partai PDIP Kota Tarakan dalam Pelaksanaan Rekrutmen Kader dalam Partai Politik ... 75 2. Faktor-faktor penghambat yang dihadapi oleh DPD

Partai Golkar Kota Tarakan dalam Pelaksanaan Rekrutmen Kader dalam Partai Politik ... 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 82 B. Saran ... 83


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. 2000. Pengantar Ilmu Politik. Gramedia: Jakarta

Firmanzah. 2011. Mengelola Partai Politik Komunikasi Dan Positioning Ideologi Politik Di Era Demokrasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia: Jakarta

Hafied, Cangara. 2009. Komunikasi Politik Konsep,Teori, dan Strategi. Rajawali Perss; Jakarta 

Moloeng, Lexy J. 2005. Metode Kualititif. Alfabeta: Bandung. Nazir Moh. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Bandung

Rully Chairul Azwar dalam Talkshow. 2006. “Efektivitas Penyelenggaraan Pemilu: Multi Partai atau Pembatasan Partai Peserta Pemilu”, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Partai Politik dan Politisi untuk Reformasi, Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Soyan Efendi, Metode Penelitian Survai.1998. LP3ES; Jakarta.

Sugiono. 2009. Motode Penelitian Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung

Sumartini. 2004. Money Politics. Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI, Jakarta.

Undang-Undang Nomor. 2 Tahun 2008 yang diperbaruhi dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik.

Internet

Andreas Viklund ,2009, “Rekrutmen (Recruitment) Karyawan : Definisi, Tujuan, Proses Dan Sistem Rekrutmen”, http://jurnal-sdm.blogspot.com/html. (24 Juni 2011).

Endar Prasetio, 2012, “Kriteria Calon Wakil Rakyat Legislatif: Tuntutan Perubahan untuk Indonesia yang Lebih Baik (37/U)”,


(6)

http://pewarta-Prudjung Cheng , 2010“Rekrutmen Politik”, http://chengxplore.blogspot.com/2010/12/rekrutmen-politik.html (12 Janurai 2012).

Oyab ,2010, “Pengertian Politik”, http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/1935230-pengertian-politik/ ( 9 Januari 2012).

R Haryadi, 2006, “Partai Politik Indonesia”, http://rxfilesz.blogspot.com/2006/04/partai-politik.html (9 Januari 2012). Wawan Budayawan, 2011, “Parpol Jangan Salah Pilih Kader”,

http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailopiniindex&kid =2&id=5364 (25 Juni 2011).


Dokumen yang terkait

Strategi Partai Politik Untuk Meningkatkan Keterwakilan Perempuan Dalam Kepengurusan Partai Sebagai Implementasi dari UU No. 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik ( Studi Kasus terhadap DPC PDIP Kota Medan )

2 85 79

PELAKSANAAN FUNGSI PARTAI POLITIK SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN POLITIK (Studi Di Kantor Partai Golkar Dan Partai PDI Kabupaten Nunukan)

0 38 30

PELAKSANAAN REKRUTMEN CALON KEPALA DAERAH DALAM PARTAI POLITIK (Studi di DPD Partai Golkar Kota Tarakan)

1 8 27

STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM MERAIH DUKUNGAN PEMILIH PEMULA (Studi Penelitian di DPD Partai Golkar Kota Tarakan Kalimantan Timur)

6 52 26

PERSEPSI ELIT PARTAI POLITIK TERHADAP KINERJA WALIKOTA BATU (Studi di DPD Partai GOLKAR, DPD Partai Amanat Nasional, DPC Partai Demokrat Kota Batu)

0 3 2

STRATEGI PARTAI GOLKAR DALAM PEMENANGAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH 2007 (Studi di DPD Partai Golkar Kota Batu)

0 4 2

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 17

PENDAHULUAN Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

2 11 6

PERAN PARTAI POLITIK GOLKAR DALAM PENDIDIKAN POLITIK (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen) Peran Partai Politik Golkar Dalam Pendidikan Politik (Studi Kasus di DPD Partai GOLKAR Kabupaten Sragen).

0 1 12

RESPONSIVITAS PARTAI POLITIK TERHADAP DIFABEL (Analisis Dokumen AD/ART PDIP, Partai Golkar dan Partai Gerindra di Kota Surakarta).

0 0 13