Gerak Brown KIMIA LARUTAN DAN KOLOID
5. Koagulasi
Pada sel elektroforesis atau jika elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid, maka koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif dan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif. Ion tersebut membentuk selubung lapisan kedua. Apabila selubung kedua lapisan itu terlalu dekat maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya tarik menariknya dengan partikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi. Koagulasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu : a. Mekanik : pengadukan, pemanasan atau pendinginan b. Penambahan elektrolit : misalnya asam format yang ditambahkan pada lateks c. Pencampuran larutan koloid yang berlawanan muatan. Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain : pembentukan delta di muara sungai, karet dalam lateks digumpalkan dengan asam format, lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan oleh ion Al 3+ dari tawas, asapdebu dari pabrik dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari Cottrell.6. Koloid pelindung
Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus atau melapisi partikel zat terdispersi sehingga tidak dapat mengelompok. Koloid pelindung ini akan membentuk lapisan di sekeliling partikel koloid yang dilindungi. Contoh : 1. Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gula 2. Cat atau tinta dapat bertahan lama karena menggunakan koloid pelindung 3. Zat-zat pengemulsi seperti sabun, detergen.7. Dialisa
Pada pembuatan sistem koloid dalam air sering terdapat ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid tersebut., sehingga ion-ion ini perlu dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialisa. Koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel. Selaput ini dapat melewatkan air dan ion-ion tetapi tak dapat melewatkan partikel koloid. Jika kantong ini dimasukkan ke dalam air dialiri air, maka ion-ion akan menembus selaput, sedang partikel koloid tetap berada dalam kantong. Dalam proses ini sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid, lalu kantong koloid itu dimasukkan ke dalam bejana berisi air mengalir. Kantong koloid tersebut dari selaput semipermeable, yaitu selaput yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan koloid. Dengan demikian ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air. Contohnya adalah proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. 258. Koloid liofil dan liofob
Koloid liofil, yaitu koloid yang menarik mediumnya akibat adanya gaya Van der walls atau ikatan hidrogen sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil suka air. Contohnya sabun, detergen, agar-agar, kanji dan gelatin. Koloid liofob, yaitu koloid yang tidak menarik mediumnya sehingga cenderung memisah, akibatnya tidak stabil. Bila mediumnya air disebut koloid hidrofob tidak suka air. Contohnya : sol belerang, sol FeOH3, sol logam. PEMBUATAN KOLOID Ada dua cara pembuatan sistem koloid, yaitu : 1. Cara dispersi Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan busur Bredig. 2. Cara kondensasi Cara ini merupakan kebalikan dari cara disperse yaitu partikel larutan diubah menjadi partikel besar yang berukuran koloid yang dapat dilakukan dengan cara penurunan kelarutan atau cara kimia. Cara kondensasi yang paling sering dilakukan adalah cara kimia, sebagai berikut : a. Reaksi redoks Sol belerang dapat dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan SO 2 2 H 2 S + SO 2 → H 2 O + 3 S b. Reaksi hidrolisis Sol FeOH 3 dibuat dengan menambahkan larutan FeCl 3 ke dalam air mendidih, maka segera terjadi hidrolisa. FeCl 3 + 3 H 2 O → FeOH 3 + 3 HCl c. Reaksi pengenceran Sol As 2 S 3 dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan asam arsenit yang encer. 2 H 3 AsO 3 + 3 H 2 “ → As 2 S 3 + 6 H 2 O KOLOID ASOSIASI Berbagai jenis zat seperti sabun dan detergen larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan, melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar disebut kepala dan bagian yang nonpolar disebut ekor yaitu gugus hidro karbon. Kepala sabun adalah gugus hidrofil tertarik ke air sedangkan gugus hidrokarbon bersifat hidrofob takut air. Jika sabun dilarutkan dalam air, maka molekul molekul sabun akan mengadakan asosiasi karena gugus nonpolar ekor saling tarik menarik, sehingga terbentuk partikel koloid.Parts
» - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Latar Belakang - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Standar Kompetensi Deskripsi Bahan Ajar
» Empat Tahap Mewujudkan Guru Profesional
» Alur Pengembangan Profesi dan Karir
» Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan
» Esensi Peningkatan Kompetensi - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Prinsip-Prinsip Peningkatan Kompetensi dan Karir
» Jenis Program - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Pengertian - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Persyaratan Prinsip Pelaksanaan - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Aspek yang Dinilai - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Prosedur Pelaksanaan - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Konversi Nilai Hasil PK Guru ke Angka Kredit
» Penilai PK Guru - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Ranah Pengembangan Guru - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Ranah Pengembangan Karir - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Pengantar - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Definisi - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Perlindungan Atas Hak-hak Guru
» Jenis-jenis Upaya Perlindungan Hukum bagi Guru
» Asas Pelaksanaan Penghargaan dan Kesejahteraan
» Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa
» Guru dan Keanggotaan Organisasi Profesi Esensi Kode Etik dan Etika Profesi
» Rumusan Kode Etik Guru Indonesia
» PELAKSANAAN LITERASI DI SEKOLAH 17 MONITORING DAN EVALUASI 39
» Tujuan Literasi Gerakan Literasi Sekolah
» Komponen Literasi - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Rancangan Program Literasi Sekolah Peran Pemangku Kepentingan
» Tahapan Pelaksanaan GLS - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Strategi - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Peningkatan Kapasitas - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
» Metode Pelaksanaan - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Waktu Pelaksanaan Kegiatan - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» Tujuan Setelah selesai mempelajari materi ini, peserta dapat
» Uraian Materi PENELITIAN TINDAKAN KELAS
» Pengertian PTK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
» Karakteristik PTK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
» Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas
» Manfaat dan Keterbatasan PTK
» Perencanaan dan pelaksanaan PTK
» Mengidentifikasi Masalah PENELITIAN TINDAKAN KELAS
» Menganalisis dan Merumuskan Masalah
» Merencanakan Perbaikan PENELITIAN TINDAKAN KELAS
» Melaksanakan PTK PENELITIAN TINDAKAN KELAS
» Cara Membuat Proposal PENELITIAN TINDAKAN KELAS
» Artikel Ilmiah PENELITIAN TINDAKAN KELAS
» PENDAHULUAN Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan:
» Tujuan Peta Kompetensi - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» KARAKTERISTIK SISWA Saran Cara Penggunaan Sumber Belajar
» TEORI BELAJAR Saran Cara Penggunaan Sumber Belajar
» KURIKULUM 2013 Saran Cara Penggunaan Sumber Belajar
» 6 yang mengemukakan 5 langkah metode ilmiah yakni :
» Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Penyusunan laporan dan
» Penyelesaian projek dengan DESAIN PEMBELAJARAN
» MEDIA PEMBELAJARAN Saran Cara Penggunaan Sumber Belajar
» PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN Saran Cara Penggunaan Sumber Belajar
» Skala Penilaian dan Ketuntasan
» Instrumen Penilaian PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
» Prosedur Penilaian PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
» REFLEKSI PEMBELAJARAN DAN PTK
» PERKEMBANGAN TEORI ATOM, STRUKTUR ATOM-
» Spektrum Atom Model Atom Bohr dan Mekanika Kuantum
» Pengelompokan Dalton PERKEMBANGAN TEORI ATOM, STRUKTUR ATOM-MOLEKUL, SISTEM
» Sifat Asam Basa PERKEMBANGAN TEORI ATOM, STRUKTUR ATOM-MOLEKUL, SISTEM
» Jari-Jari Atom PERKEMBANGAN TEORI ATOM, STRUKTUR ATOM-MOLEKUL, SISTEM
» Afinitas Elektron PERKEMBANGAN TEORI ATOM, STRUKTUR ATOM-MOLEKUL, SISTEM
» Keelektronegatifan PERKEMBANGAN TEORI ATOM, STRUKTUR ATOM-MOLEKUL, SISTEM
» HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA, STOIKIOMETRI
» Kumpulan ompetensi Guru Mata Pelajaran [KKD] Indikator Pencapaian Pembelajaran:
» Uraian Materi 1 HU K U M - H U K U M D A S A R K I M I A Hukum Kekekalan Massa
» Hukum Perbandingan Tetap HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA, STOIKIOMETRI
» Hukum Kelipatan Perbandingan Hukum Perbandingan Setara
» KONSEP MOL HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA, STOIKIOMETRI
» Metode Cannizaro 1856 Metode Spektroskopi Massa
» ENERGITIKA, KINETIKA, DAN KESETIMBANGAN
» Pengantar ENERGITIKA, KINETIKA, DAN KESETIMBANGAN KIMIA
» Kompetensi Inti ENERGITIKA, KINETIKA, DAN KESETIMBANGAN KIMIA
» Kumpulan Kompetensi Dasar KKD
» Indikator Pencapaian Kompetensi ENERGITIKA, KINETIKA, DAN KESETIMBANGAN KIMIA
» Energi Dalam, Kalor dan Kerja
» Hukum Pertama Thermodinamika ENERGITIKA, KINETIKA, DAN KESETIMBANGAN KIMIA
» Jadi sistem tersekat merupakan sistem dengan energi tetap.
» Penentuan Kalor Reaksi dengan Hukum Hess
» Teori Tumbukan Teori Keadaan Transisi
» Perubahan Konsentrasi ENERGITIKA, KINETIKA, DAN KESETIMBANGAN KIMIA
» Pengaruh Katalis ENERGITIKA, KINETIKA, DAN KESETIMBANGAN KIMIA
» Kompetensi Dasar URAIAN MATERI 1 KIMIA LARUTAN
» Gerak Brown KIMIA LARUTAN DAN KOLOID
» Adsorpsi : Suatu sistem koloid mempunyai kemampuan menyerap ion-ion pada permukaannya,
» Dialisa KIMIA LARUTAN DAN KOLOID
» REDOKS DAN ELEKTROKIMIA, ANALISIS KUALITATIF DAN
» memahami berbagai analisis kualitatif dan kuantitatif kimia unsur
» URAIAN MATERI 1 KONSEP OKSIDASI REDUKSI
» SEL GALVANI - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» POTENSIAL SEL POTENSIAL ELEKTRODA REDUKSI
» HUKUM FARADAY - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» KESPONTANAN REAKSI REDOKS - Materi Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia
» SENYAWA KARBON, POLIMER, SENYAWA
» Hidrokarbon Alifatik Jenuh Alkana
» Hidrokarbon Alifatik Tak Jenuh
» Hidrokarbon siklis SENYAWA KARBON, POLIMER, SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
» Hidrokarbon Aromatik SENYAWA KARBON, POLIMER, SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
» Turunan Halogen SENYAWA KARBON, POLIMER, SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
» Golongan Alkohol SENYAWA KARBON, POLIMER, SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
» Aldehida dan Keton SENYAWA KARBON, POLIMER, SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
» Ester SENYAWA KARBON, POLIMER, SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
» Amina dan Amida SENYAWA KARBON, POLIMER, SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
» KIMIA DALAM KEHIDUPAN DAN PENCEMARAN
» Pengantar KIMIA DALAM KEHIDUPAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
» Kompetensi Inti KIMIA DALAM KEHIDUPAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
» Kompetensi Dasar KIMIA DALAM KEHIDUPAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
» Indikator Kompetensi KIMIA DALAM KEHIDUPAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
» mengidentifikasikan proses-proses reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam organism
» URAIAN MATERI KIMIA DALAM KEHIDUPAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Show more