II. METODE PENELITIAN
2.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Menurut Nawawi
5
metode deskriptif yaitu “metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat
aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian mengambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagimana adanya diiringi dengan interprestasi
yang rasional dan akurat”. Dengan demikian peneliti akan mengambarkan fakta- fakta dan menjelaskan keadaan-keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-
fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenaranya berdasarkan data yang diperoleh, yang berhubungan dengan kajian penelitian dengan memberi
penjelasan-penjelasan yang lengkap yang berkaitan dengan Peranan Guru PPkn Dalam Pembinaan Budi Pekerti Siswa di MTsN Sausu Kecamatan Sausu
Kebupaten Parigi Mautong.
2.2. Tempat dan Waktu Penelitian
2.2.1. Tempat penelitian Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini yaitu di sekolah MTsN Sausu
Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Mautong, Berdasarkan permasalahan yang ada bahwa Lokasi penelitian ini dianggap sangat cocok terhadap judul yang
diangkat oleh penulis, Peranan Guru PPkn Dalam Pembinaan Budi Pekerti Siswa di MTsN Sausu Kecamatan Sausu Kabupaten Perigi Mautong.
2.2.2. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai dari dikeluarkannya surat izin penelitian dari pihak
Pimpinan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Tadulako pada tanggal 06 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 30 November 2015.
5
Nawawi, H 2003:64, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gaja Mada University Press.
3.3. Populasi dan sampel
3.3.1. Populasi Melakukan suatu penelitian sangat diperlukan adanya populasi, karna populasi
merupakan subjek dalam suatu peneliti.Dalam Sugiyono dalam Ridwan
6
mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah keseluruhan siswa MTsN Sausu pada tahun ajaran 20152016 sebanyak 270 orang siswa dengan rincian sebagai berikut : kelas VII sebanyak 106 orang
siswa, kelas VII sebanyak 84 orang siswa dan kelas IX sebanyak 80 orang siswa. 3.3.2. Sampel
Adapun penentuan jumlah sampel untuk mewakili populasi, dalam penelitian ini penulis berpedoman pada Suharsimi Arikunto
7
2002 : 112
8
. Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi, Selanjutnya jika jumlah jumlah lebih dari 100, maka dapat diambil 10 – 15 atau 20 – 25 atau lebih.
Berdasarkan pendapat diatas, maka peneliti dalam menentukan sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 15. Oleh karena itu sampel yang diperoleh
sebanyak 15 dari 270 orang siswa yaitu 40 orang siswa, dengan rincian kelas VII 15 siswa, kelas VIII 13 siswa, dan kelas IX sebanyak 12 siswa.
Berdasarkan jumlah populasi di atas, maka peneliti menetapkan kepala sekolah MTsN Sausu dan guru PKn yang mengajar di MTsN Sausu yang berjumlah 2
orang sebagai informan wawancara dan jumlah sampel yang berjumlah 40 siswa MTsN Sausu, Selanjutnya untuk pengambilan sampel pada setiap kelas dilakukan
dengan cara random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara mengacak.
6
Ridwan.2005:5. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Penelitian Pemuda. Bendung: Alfabeta
7
Arikunto, Suharsimi. 2002:112 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
3.4.Jenis dan sumber data
3.4.1. Data Primer adalah data dalam bentuk keterangan yang diperoleh dari informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Adapun sumber data
tersebut diperoleh dari hasil wawancara kepada guru PPKn dan kepala sekolah serta hasil angket yang dibagikan kepada siswa MTsN Sausu.
3.4.2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer, data tersebut diperoleh dari hasil observasi
yang dilakukan oleh peneliti serta dari berbagaimacam studi pustaka yang
berkaitan dengan kajian yang akan diteliti. 3.5. Teknik Pengumpulan Data
.Untuk mendapatkan data yang tepat valid dan dapat dipercaya reliabel maka digunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :
3.5.1. Observasi Penulis turun langsung kelokasi penelitian untuk mengambil data. Tehnik yang
digunakan adalah mengadakan pengamatan langsung kepada guru PPKn untuk melihat sejauhmana pembinaan yang dilkukan guru PPKn di MTsN Sausu dalam
membina budi pekerti siswa baik didalam proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran.
3.5.2. Wawancara Wawancara yang dimaksud adalah melakukan tanya jawab dengan informan
untuk mendapatkan data yang berkaitan erat dengan masalah yang dikaji. Wawancara akan dilakukan secara langsunga dengan informan penelitian dalam
kesempatan-kesempatan yang disepakati, maupun dalam kondisi yang dibutuhkan untuk wawancara lebih dalam dengan cara terbuka dan penuh rasa kekeluargaan
tentang peranan guru PPKn dalam pembinaan budi pekerti. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru PKn yang ada di
MTsN Sausu. 3.5.3. Angket
Suatu metode untuk mendapatkan data dari responden dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang disusun rapi dan sistematis dalam bentuk
pilihan ganda, kemudian disebarkan langsung kepada para responden yang berjumlah 40 orang. Angket ini akan diberikan kepada siswa untuk melihat
bagaimana kemampuan guru PPKn dalam pembinaan budi pelerti siswa di MTsN Sausu Kecamatan Sausu Kebupaten Parigi Mautong. Pada angket ini, penggunaan
bentuk angket tertutup dimana responden tinggal memberikan tanda check atau silang pada alternatif jawaban yang disediakan berkaian dengan pembinaan budi
pekerti. 3.5.4. Dokumentasi
Tehnik pengumpulan data yang digunakan melalui pencetakan dokumen- dokumen penting yang berkaitan dengan penelitian.Adapun data yang hendak
diperoleh melalui tehnik ini adalah data jumlah siswa MTsN Sausu yang melakukan pelangaran di sekolah.
3.6. Tehnik Analisis Data