Mitos-Mitos dalam Pertanian Padi dan Rekomendasi dari Penelitian Kemandirian Pangan Akatiga
– Isono Sadoko | 79
ketimpangan distribusi tanah. Selain itu, pemerintah kabupaten sampai pemerintah desa bisa menciptakan
suatu pasar tempat pertemuan antara orang - orang yang
mau menyewakan
tanahnya sehingga
pemerintah dapat memberikan subsidi kepada orang muda yang memang memiliki niat untuk menyewa
tanah untuk dapat menyewa tanah milik orang lain dengan harga yang relatif lebih terjangkau.
Mengingat bahwa
akumulasi tanah
merupakan investasi yang tidak produktif karena mengakibatkan
peralihan surplus
dan juga
ketimpangan distribusi tanah, maka perlu dicari kebijakan yang melawan kecenderungan tanah
sebagai objek spekulasi atau akumulasi yang berlebihan. Hal ini diperlukan sehingga harga tanah
dapat dijangkau oleh masyarakat dari kelas bawah. Undang-Undang Pokok Agaria UUPA mengenai
pembatasan pemilikan tanah oleh absentee bisa dijadikan dasar hukum selain menerapkan pajak
tanah yang progresif.
3. Mendorong produktivitas dan keberlanjutan
melalui insentif bagi petani kecil
Bila UU No 62014 tersebut sudah bisa dijalankan secara konsisten, maka desa dapat
mempunyai dana sendiri yang cukup besar. Terdapat sejumlah masalah yang harus diselesaikan dalam
penggunaan anggaran pusat maupun kabupaten, sebelum desa bisa benar-benar menikmati alokasi
dana seperti yang dijanjikan oleh undang-undang. Pemerintah ingin mendistribusikannya ke desa
dengan persyaratan-persyaratan tertentu sebagai bahan agar tidak disalahgunakan. Salah satu yang
dapat
dilakukan pemerintah
adalah dapat
memberikan syarat tegas bahwa setiap pemerintah desa terutama desa sentra beras melakukan upaya-
upaya nyata dalam meningkatkan produktivitas dan distribusi pangan yang merata oleh pemerintah
kabupaten dan desa. Contoh upaya nyata tersebut misalnya ditunjukkan oleh Kabupaten Kebumen. Di
sini, desa di Kebumen menggunakan alokasi dana desa mereka untuk memperkuat infrastruktur
pendukung pangan yang disinergikan dengan dana di kecamatan dan Dinas Pertanian.
32
Meskipun upaya ini belum secara sistematis meningkatkan produktivitas
total, namun manfaatnya sudah dirasakan petani beras secara nyata. Upaya-upaya seperti ini layak
mendapat insentif untuk didahulukan mendapat hibah pusat untuk desa.
Insentif juga bisa digunakan untuk mendorong kombinasi antar pihak. Bila dana desa
bisa digunakan secara bersama dengan efektif, maka kesempatan kerja di pertanian padi bisa menjadi
kesempatan kerja yang layak dan mendorong
32
Promoting meaningful participation for poverty reduction: Developing and institutionalization of
participation and ME system in Kebumen and Surakarta
, AKATIGA, 2010. munculnya inisiatif bank tanah. Kebumen
33
memang belum berhasil meningkatkan produktivitasnya
secara signifikan namun ini lebih disebabkan belum banyaknya informasi tentang alternatif manajemen
pertanian baru yang baik dan adanya masalah serius tentang sumber pengairan, seperti banjir dimusim
hujan, dan kekurangan air di musim kemarau. Di Kebumen, fenomena ini terjadi antara lain karena
hutan-hutan milik Perhutani di Kabupaten sebelah utara tidak terjaga dengan baik. Insentif bagi adanya
upaya sinergi positif bersama memang sangat dibutuhkan dan Pemerintah Kabupaten yang bisa
menciptakan sinergi pada sistem pertaniannya akan mendapat
insentif dana
tambahan untuk
melaksanakan upayanya tersebut. Selain itu, peningkatan produktivitas bisa
dilakukan dengan cara memprioritaskan penyediaan air untuk pertanian, terutama untuk desa-desa
penghasil padi dengan mengembangkan infrastruktur pertanian dan menjaga pasokan air di hulu, pasokan
input pertanian yang cukup, dan juga menggalakan mekanisme kepastian harga gabah kepada petani
yang panen secara serempak. Hal ini bertujuan untuk menggalakan kembali tanam serempak yang sudah
menurun dan menyediakan asuransi bagi petani jika mengalami gagal panen.
4.
Mendorong informasi, penyuluhan dan intervensi kebawah yang efektif.
Banyak bantuan pertanian yang tidak efektif, salah satunya adalah dikarenakan dana
bantuan dilihat sebagai sesuatu yang dapat dikorupsi secara aman. Sebagai akibatnya, daya bantunya
ketingkat petani kecil sangat rendah. Sistem penyuluhan juga terbengkalai, tidak ada insentif
untuk menjadi penyuluh yang baik dan tidak ada pembinaan kapasitas dan monitoring penyuluhan
yang baik.
34
Pemerintah harus mendorong institusi- institusi bentukan masyarakat yang terbukti
menjawab kebutuhan masyarakat, baik dalam bentuk pendanaan maupun dalam bentuk program. Lakukan
penelitian yang
lebih mendalam
terhadap keberhasilan institusi-institusi bentukan masyarakat.
Selain itu, pemerintah harus melakukan pengawasan terhadap institusi yang sudah dibentuk secara lebih
komprehensif. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan sistem audit yang tidak hanya
bersandar pada data-data administratif, tetapi melakukan monitoring dan evaluasi siapa saja
penerima manfaat dari bantuan dan bentuk fisik dari bantuan tersebut. Evaluasi bisa dilakukan dengan
melakukan wawancara singkat terhadap pengurus Poktan maupun petani yang menerima bantuan.
Akhirnya, pemerintah selayaknya memberikan insentif berupa uang atau program kepada Poktan
33
Ibid.
34
Handhiko dan Pithaloka, 2014 unpublished paper.