KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN UNTUK FASILITASI
IDENTIFIKASI PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA TAHUN ANGGARAN 2014
I. PENDAHULUAN
A. Lat ar Belakang
Sej alan dengan arah kebij akan nasional dan pembangunan pert anian periode 2010-2014,
dalam menj alankan t ugas pelaksanaan
pembangunan perkebunan di Indonesia, Direkt orat Jenderal Perkebunan
merumuskan kebij akan yang akan menj adi kerangka pembangunan perkebunan periode
2010–2014
yang dibedakan menj adi kebij akan t eknis, arah kebij akan t eknis
pembangunan perkebunan yait u “ Meni ngkat kan pr oduksi , pr odukt i vi t as, dan
mut u t anaman per kebunan yang ber kel anj ut an mel al ui pengembangan
komodi t as, SDM, kel embagaan dan kemi t r aan usaha, i nvest asi usaha
per kebunan sesuai kai dah pengel ol aan sumber daya al am dan l i ngkungan hi dup
dengan dukungan pengembangan si st em i nf or masi manaj emen per kebunan.
Ket ersediaan lahan menj adi salah sat u keunggulan komperat if dalam pengembang-
1
an komodit as t anaman perkebunan. Saat ini masih t ersedia lahan pot ensial unt uk
pengembangan komodit as perkebunan yang meliput i lahan berpot ensi baik, sedang, dan
sisanya lahan berpot ensi bersyarat , sepert i lahan rawa dan gambut , yang masih
memerlukan inovasi t eknologi khusus unt uk pengembangannya. Pot ensi lainnya dalam
pembangunan perkebunan adalah kondisi agroekosist em, komponen agroekosist em
yang meliput i kondisi geograf is, penyinaran mat ahari, int ensit as curah huj an yang
hampir merat a sepanj ang t ahun di beberapa wilayah dan keaneka-ragaman j enis t anah
menj adi f akt or yang sangat mendukung dan pot ensial unt uk pengembangan komodit as
perkebunan.
Dari aspek pemanf aat an lahan, peningkat an j umlah penduduk yang pesat dan
dist ribusinya yang t idak merat a mengakibat kan daya dukung lahan
t erlampaui. Kondisi demikian menimbulkan t erj adinya kompet isi pemanf aat an lahan
yang kurang sehat bagi kepent ingan mult i sekt or yang sering kali menj adi pemicu
t erj adinya gangguan usaha perkebunan. Sisi lain, sebagian lahan yang digunakan unt uk
budidaya t anaman t ahunan belum diusahakan dalam usaha dan hamparan yang
ekonomis sehingga dapat mengurangi
2
ef isiensi dan ef ekt ivit as usaha, yang pada gilirannya mengurangi nilai t ambah bagi
pet ani.
Selanj ut nya dengan mempert imbangkan berbagai pot ensi dan keunggulan yang
dimiliki, sert a t ant angan pembangunan yang harus dihadapi, sudah saat nya Indonesia
memerlukan suat u t ransf ormasi pembangunan perkebunan sehingga
menghasilkan perkebunan yang
ef isien, bernilai t ambah, berdaya saing t inggi dan
berkelanj ut an, dan sekaligus mewuj udkan kesej aht eraan unt uk seluruh pet ani dan
pekebun Indonesia.
Perencanaan pembangunan perkebunan ke depan harus dilandasi opt imasi sumber daya
yang dicirikan dengan ket erpaduan kegiat an, lokasi, pembiayaan maupun f okus
komodit as. Pendekat an pengembangan kawasan dirancang unt uk meningkat kan
ef ekt ivit as kegiat an, ef isiensi anggaran dan mendorong keberhasilan kawasan komodit as
unggulan.
Upaya unt uk mewuj udkan pengembangan komodit as st rat egis secara berkelanj ut an
membut uhkan perencanaan pengembangan komodit as yang dapat mengakselerasikan
pot ensi daya saing komodit as dan wilayah melalui
opt imalisasi sinergit as pengembangan komodit as, ket erpaduan
3
lokasi kegiat an dan ket erpaduan sumber pembiayaan.
Kawasan perkebunan atau kawasan pengembangan perkebunan adalah wilayah
pembangunan perkebunan sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan dan usaha
agribisnis perkebunan yang berkelanjutan. Kawasan tersebut disatukan oleh faktor
alamiah, kegiatan ekonomi, sosial budaya dan berbagai infrastruktur pertanian, serta
dibatasi oleh agroekosistem yang sama sehingga mencapai skala ekonomi dan
efektivitas manajemen usaha perkebunan. Kawasan perkebunan dapat berupa kawasan
yang telah ada maupun lokasi baru yang sesuai dengan persyaratan bagi masing-
masing jenis budidaya tanaman perkebunan, dan lokasinya disatukan oleh agroekosistem
yang sama.
B. Sasaran Nasional