perusahaan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat. Selain itu, pelaku usaha dilarang bersekongkol untuk menghambat
produksi danatau pemasaran barang dan jasa pelaku usaha pesaingnya dengan maksud agar barang danatau jasa yang ditawarkan menjadi kurang baik dari
jumlah, kualitas, maupun ketepatan waktu yang dipersyaratkan.
3. Posisi Dominan
Pelaku Usaha dilarang menggunakan posisi dominan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menetapkan syarat-syarat perdagangan
dengan tujuan untuk mencegah danatau menghalangi konsumen memperoleh barang danatau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun kualitas; atau
membatasi pasar dan pengembangan teknologi; atau menghambat pelaku usaha lain yang berpotensi menjadi pesaing untuk memasuki pasar bersangkutan.
Pelaku usaha memiliki posisi dominan apabila satu pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai 50 lima puluh persen atau lebih pangsa
pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; atau dua atau pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai 75 tujuhpuluh lima persen atau lebih
pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu. Beberapa aktivitas yang dapat mengakibatkan posisi dominan
diantaranya adalah Jabatan Rangkap, Pemilikan Saham, Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan. Seseorang yang menduduki jabatan sebagai
direksi atau komisaris dari suatu perusahaan, pada waktu yang bersamaan dilarang merangkap menjadi direksi atau komisaris pada perusahaan lain,
apabila perusahaan tersebut: berada dalam pasar bersangkutan yang sama; atau memiliki keterkaitan yang erat dalam bidang danatau jenis usaha; atau
secara bersama-sama dapat menguasai pangsa pasar barang atau jasa tertentu, yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha
tidak sehat. Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada beberapa
perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan yang sama, atau mendirikan beberapa perusahaan
yang memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan yang sama,
Neagra dan pengusaha..., Muhammad Findi Alexandi, FISIP UI, 2008.
apabila kepemilikan tersebut mengakibatkan satu pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50 lima puluh persen pangsa pasar satu
jenis barang atau jasa tertentu; dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75 tujuh puluh lima persen pangsa pasar satu
jenis barang atau jasa tertentu. Pelaku usaha dilarang melakukan penggabungan atau peleburan badan
usaha yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak sehat. Pelaku usaha dilarang melakukan
pengambilalihan sahan perusahaan lain apabila tindakan tersebut mengakibatkan terjadinya praktek monopoli danatau persaingan usaha tidak
sehat. Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang sebagaimana dimaksud Ayat 1 ini, dan ketentuan
mengenai pengambilalihan saham perusahaan sebagaimana dimaksud Ayat 2 pasal ini, diatur dalam peraturan pemerintah.
4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU