Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

26 Pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa pada anak usia dini khususnya anak Taman Kanak-kanak, bermain merupakan sarana belajar anak karena dengan bermain ini kegiatan pembelajaran akan lebih menyenangkan, gembira, aktif, dan demokratis, yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap berbagai aspek-aspek perkembangan intelektual atau kognisi, emosi, dan fisik, memberikan dorongan, mengembangkan hubungan sosial yang sehat,serta moral agama. Karakteristik anak yang ingin dikembangkan dalam hal ini ialah rasa ingin tahu anak yang besar, suka melakukan kegiatan berbagai hal dan melakukan bongkar pasang dalam hal ini ialah melakukan praktik langsung.

E. Kerangka Pikir

Pendidikan Anak Usia Dini PAUD bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak. Anak perlu dibimbing agar mampu memahani berbagai hal seperti fenomena alam dan dapat melakukan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan dimasyarakat serta mengembangkan potensi anak agar berkembang secara optimal, baik aspek kognitif, bahasa, fisik-motorik, moral-agama maupun aspek sosial-emosionalnya. Aspek-aspek perkembangan tersebut tidak dapat berkembang dengan sendiri-sendiri, melainkan terjalin satu sama lainnya. Salah satu aspek perkembangan yang penting untuk dikembangkan yaitu aspek kognitif, karena mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak. Aspek perkembangan kognitif tersebut dapat dikembangkan melalui pembelajaran sains. Kegiatan atau pembelajaran sains yang terpenting bagi anak yaitu mengerti proses sains. Di dalam proses sains tersebut terdapat beberapa 27 kemampuan proses yaitu kemampuan mengamati, mengelompokkan, meramalkan, mengkomunikasikan, dan mengukur. Salah satu kemampuan yang dapat mengembangkan aspek kognitif anak yaitu kemampuan mengelompokkan. Salah satu metode belajar yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mengelompokkan pada anak yaitu dengan menggunakan metode praktik langsung. Pembelajaran dengan menggunakan metode praktik langsung akan membantu anak dalam memahami dan memecahkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran sains dengan melakukan dan menemukan pengetahuannya sendiri, serta untuk membuktikan sendiri pengetahuannya secara langsung terutama pada kemampuan mengelompokkan. Praktik langsung memberikan kesempatan pada anak secara langsung untuk mengetahui suatu konsep serta melakukan sendiri kegiatan dalam pembelajaran. Penerapan pembelajaran dengan metode praktik langsung akan membantu anak untuk memahami konsep. Pemahaman konsep dapat diketahui apabila anak mampu mengutarakan secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain, anak memiliki kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, memberikan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan. Kegiatan mengelompokkan dengan menggunakan metode praktik langsung ini dimulai dengan guru mengenalkan dan menunjukan benda-benda yang akan anak kelompokkan, selanjutnya guru dapat melakukan tanya jawab dan menjelaskan kepada anak kegiatan mengelompokkan benda tersebut berdasarkan cirinya. Pengembangan kegiatan ini yaitu setelah anak bisa mengelompokkan 28 benda berdasarkan satu ciri misalnya bentuk, selanjutnya anak dapat mengelompokkan berdasarkan warna serta jenis atau menggunakan dua ciri sekaligus.

F. Hipotesis