Fransiska F.W. Bailia 276
Tabel 3. Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
t Sig.
1 Constant
120.273 87.272
1.378 .177
PP .061
.366 .024
.168 .868
DPR .073
.149 .069
.487 .629
DER 377.756
100.445 .531
3.761 .001
Sumber: Hasil Olahan Data, 2016
Berdasarkan Tabel 3, persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut: Y = 120.273 + 0.061X
1
+ 0.073X
2
+ 377.756X
3
+ e Persamaan diatas dapat diartikan sebagai berikut:
1. Jika Pertumbuhan Penjualan X
1
, Deviden Payout Ratio X
2
dan Debt to Equity Ratio X
3
secara serempak atau bersama-sama tidak mengalami perubahan atau sama dengan nol0 maka besarnya Harga Saham Y sebesar 120.273 satuan.
2. Jika variabel Pertumbuhan Penjualan X
1
bertambah 1 satuan, maka Harga Saham Y juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,061. satuan dengan asumsi variabel lain tetap
atau konstan. 3. Jika variabel Deviden Payout Ratio X
2
bertambah 1 satuan, maka Harga Saham Y akan mengalami peningkatan sebesar 0.073 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau
konstan. 4. Jika variabel Debt to Equity Ratio X
3
bertambah 1 satuan, maka Harga Saham Y akan mengalami peningkatan sebesar 377.756 satuan dengan asumsi variabel lain tetap atau
konstan.
Pengujian Hipotesis Uji F
Hasil analisis regresi menggunakan SPSS 17.0 di dapatkan signifikan p-value = 0,006 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak atau H
a
diterima yang berarti bahwa Pertumbuhan Penjualan X
1
, Deviden Payout Ratio X
2
, Debt to Equity Ratio X
3
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Y.
Uji t
Hasil analisis regresi linier berganda untuk setiap variabel secara terpisah adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Penjualan X
1
. Dari hasil uji t pada tabel diatas dapat dilihat bahwa
signifikansi p-value = 0,868 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
a
ditolak dan H diterima atau Pertumbuhan Penjualan X
1
tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Y.
2. Deviden Payout Ratio X
2
. Dari hasil uji t pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Deviden
Payout Ratio X
2
signifikansi p-value = 0.629 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
a
ditolak dan H diterima atau Deviden Payout Ratio X
2
tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Y.
3. Debt to Equity Ratio X
3
. Dari hasil uji t pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Debt to
Equity Ratio X
3
signifikansi p-value = 0,001 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H
a
diterima dan H ditolak atau Debt to Equity Ratio X
3
berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham Y.
Fransiska F.W. Bailia 277
Koefisien Determinasi R2
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai R yang dihasilkan adalah sebesar 0.537 artinya mempunyai hubungan yang cukup kuat. Nilai R square adalah 0,288 atau 28,8 Artinya
pengaruh semua variable bebas : Pertumbuhan Penjualan X1, Deviden Payout Ratio X2 dan Debt to Equity Ratio X3 terhadap variable independent Harga Saham adalah sebesar 28,8 dan
sisanya sebesar 71,2 di pengaruhi variabel lain.
Pembahasan. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Salah satu penyebabnya yaitu melonjaknya beban penjualan dan beban
usaha menyebabkan laba bersih turun meskipun penjualan pertumbuhan naik sehingga disaat pertumbuhan penjualan meningkat tidak selalu disertai dengan kenaikan harga saham. Hasil
penelitian ini serupa dengan Ali Kesuma 2008 dimana pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dikarenakan semakin tinggi pertumbuhan penjualan
akan memerlukan modal kerja dan modal untuk investasi.
Pengaruh Deviden Payout Ratio terhadap Harga Saham
Hasil penelitin menunjukkan Devidend Payout Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Harga saham perusahaan akan mengalami peningkatan atau penurunan tidak dipengaruhi
oleh pembayaran deviden. Harga saham perusahaan menurut investor tidak dilihat dari devidennya. Deviden yang tinggi sekalipun tidak mencerminkan harga saham yang tinggi jika
nilai bukunya juga tinggi. Hasil penelitian ini serupa dengan Gede Priana 2009 Pengaruh yang tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa Dividen Payout Ratio bukan merupakan salah satu
faktor utama yang mempengaruhi harga saham secara signifikan.
Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Artinya peningkatan dan penurunan DER mempengaruhi harga saham perusahaan. Karena semakin besar
Debt to Equity Ratio DER mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi sehingga para investor berusaha menghindari saham-saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio DER
yang tinggi. Jika perusahaan menggunakan utang, maka akan meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham. Ketika jumlah utang mengalami peningkatan yang cukup besar
maka tingkat solvabilitas akan menurun, hal tersebut akan berdampak dengan menurunnya nilai saham perusahaan. Penelitian ini didukung dengan hasil penlitian Suskin Riantani 2011
menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Karena semakin besar Debt to Equity Ratio DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan
utang terhadap ekuitas. Semakin besar Debt to Equity Ratio DER mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi sehingga para investor berusaha menghindari saham-saham yang
memiliki nilai Debt to Equity Ratio DER yang tinggi.
4. PENUTUP