Bukti penerimaan kas Beban

206 Siklus Akuntansi Koperasi sama seperti Badan Usaha yang lain yang dimulai dari bukti transaksi dan berakhir pada penyajian Laporan Keuangan. Uraian masing-masing tahapan dalam siklus tersebut diberikan di bahasan berikut . Bukti-bukti transaksi koperasi Bukti transaksi merupakan dokumen dasar untuk membuat jurnal dan merupakan bukti bahwa telah terjadi transaksi di koperasi.. Semua bukti transaksi dari bagian pembelian, bagian penjualan, dan bagian lain- lain datang ke bagian akuntansi. Bukti-bukti tersebut harus dianalisis kebenarannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyelewengan- penyelewengan. Masing-masing koperasi mempunyai bukti-bukti transaksi yang berbeda dan akan tergantung pada jenis koperasinya. Berikut ini diberikan contoh bukti-bukti transaksi yang ada di unit toko koperasi “Maju Bersama”. Bukti transaksi yang ada di unit toko koperasi “Maju Bersama” sama seperti bukti transaksi yang terjadi di perusahaan dagang lainnya, yang dapat dikelompokkan menjadi: a. Bukti penerimaan kas b. Bukti pengeluaran kas c. Bukti penjualan d. Bukti pembelian dan e. Bukti umum

a. Bukti penerimaan kas

adalah bukti transaksi yang membuktikan bahwa koperasi telah menerima sejumlah uang tunai atau alat pembayaran yang sama dengan uang tunai cek. Bukti penerimaan kas digunakan sebagai tempat mencatat semua transaksi yang berhubungan dengan penerimaan uang tunai . Sumber penerimaan uang tunai antara lain dari: 1. penerimaan simpanan dari anggota koperasi 2. penerimaan dari penjualan tunai 3. penerimaan tagihan dari debitur 4. penerimaan uang dari pihak lain yang merupakan realisasi hak koperasi Di unduh dari : Bukupaket.com 207 5. penerimaan bunga 6. penerimaan berupa uang jasa seperti komisi 7. penerimaan kembali utang karyawan koperasi 8. penerimaan lainnya yang dapat menambah uang tunai koperasi. Untuk tujuan pengendalian, bukti penerimaan kas dibuat minimal rangkap dua dan masing-masing dibuat dengan warna yang berbeda agar tidak terjadi penyelewengan. Jika bukti dibuat rangkap tiga, maka yang asli untuk pembayar, yang kedua untuk bagian keuangan, dan yang ketiga untuk arsip kasir. Bentuk dari Bukti Penerimaan Kas tergantung pada kebutuhan masing-masing koperasi dengan memperhatikan prinsip pengendalian dan mengarah pada pengelolaan yang profesional. Contoh: Pada tanggal 12 Januari 2007, koperasi simpan pinjam “Berkah”, menerima selembar cek dari Andra senilai Rp 400.000,00 dan uang tunai sejumlah Rp 20.000,00. Pembayaran tersebut terdiri dari angsuran pinjaman Rp 225.000- bunga pinjaman Rp 15.000,00 dan tabungan suka rela Rp 180.000,00. Koperasi simpan pinjam “Berkah” mencatat transaksi di atas ke dalam bukti penerimaan kas sebagai berikut: KOPERASI SIMPAN PINJAM “BERKAH” Jl. Bandung no. 003, Malang Tlp: 0341 567899 Malang, 12 Januari 2007 BPK no: 005BPK07 BUKTI PENERIMAAN KAS Telah diterima dari: Andra anggotabukan anggota Terdiri dari: Uang tunai : Rp 20.000,00 Cek : Rp 400.000,00 Jumlah : Rp 420.000,00 empat ratus dua puluh ribu rupiah Untuk : Penerimaan pokok pinjaman Rp 225.000,00 Bunga pinjaman Rp 15.000,00 Tabungan Rp 180.000,00 Disetujui oleh Dibukukan oleh Diterima oleh Ariel Dhani Nia Manajer Bag. pembukuan Kasir Untuk pembukuan Ref Debet Kredit Hal buku harian Jurnal : 34 111 114 411 213 Rp 420.000,00 Rp 225.000,00 Rp 15.000,00 Rp 180.000,00 Putih: untuk pembayar Merah: Pembukuan Biru: Bagian keuangan Kuning : arsip 111: akun kas 114: akun pinjaman yang diberikan 411: akun bunga atas volume pinjaman yang diberikan 213: akun tabungan Idul Fitri Di unduh dari : Bukupaket.com 208

b. Bukti pengeluaran kas