Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Bab I Pendahuluan
Dalam pengukurannya perusahaan dapat memakai penilaian prestasi kerja karyawan. Penilaian ini diharapkan dapat membantu perusahaan-
perusahaan dalam mengenali masalah-masalah dalam kinerja karyawannya. Dengan penilaian prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian dari
atasannya sehingga mendorong mereka bergairah dalam bekerja, asalkan penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut ini
memungkinkan karyawan dipromosikan, dikembangkan dan atau balas jasa dinaikkan.
Penilaian prestasi kerja merupakan program evaluasi kerja karyawan yang dilaksanakan secara periodik sebagai pemberian penghargaan dan
pengakuan atas sumbangan yang telah diberikan karyawan. Dengan penilaian prestasi kerja dapat diketahui kelebihan serta kekurangan dari pelaksanaan
kerja karyawan, sehingga dari penilaian prestasi kerja tersebut dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam perbaikan prestasi kerja karyawan.
Seperti dikemukakan oleh B. Werther dan Keith Davis 1994 ; 97 : “Performance appraisal is the process by which organization evaluate job
performance. When done correctly, employees, their supervisor, the human resource department, and ultimately the organization all benefit.”
Penilaian prestasi kerja adalah proses organisasi mengevaluasi prestasi kerja. Bilamana dikerjakan secara benar, tenaga kerja, supervisornya,
departemen sumber daya manusia dan akhirnya organisasi memperoleh semua
keuntungan.
Definisi penilaian prestasi kerja menurut T. Hani Handoko 1987 ; 135 adalah:
12
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Bab I Pendahuluan
“Proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan”.
Berdasarkan definisi-definisi penilaian prestasi kerja diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa penilaian prestasi kerja merupakan penilaian
terhadap perilaku dan prestasi kerja untuk menetapkan kebijakan selanjutnya. Gary Dessler 1997 ; 2 mengungkapkan bahwa, penilaian prestasi
kerja adalah prosedur apa saja yang meliputi : 1. Penetapan standar kinerja
2. Penilaian kinerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar-standar ini.
3. Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kerja atau terus bekerja lebih
giat lagi.
Jadi penilaian prestasi kerja merupakan salah satu cara meningkatkan motivasi kerja karyawan agar lebih berprestasi yaitu dengan cara pemenuhan
kebutuhan karyawan sehingga karyawan merasa puas karena pekerjaannya merasa dihargai.
Pelaku-pelaku yang memberi penilaian prestasi karyawan harus memahami secara jelas bahwa penilaian tersebut dapat memberi pengaruh
terhadap motivasi karyawan.
13
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Bab I Pendahuluan
Menurut Heidjachman dan Suad Husman 1986 ; 197, salah satu tugas dari pemimpin adalah memberikan motivasi kepada bawahannya agar bisa
bekerja sesuai dengan pengarahan yang diberikan. Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita
inginkan. Adapun motivasi didefinisikan oleh Werther dan Davis 1993 ; 534
sebagai : “Motivation is a person’s drive to take an action because that person want
to do so.” Motivasi merupakan dorongan pribadi seseorang untuk melakukan suatu
tindakan yang memang ingin dilakukannya.
Menurut Gibson, Ivan Cevich dan Donnely 1991 ; 94 : “Motivasi adalah suatu konsep penjelasan yang menguraikan tentang
kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang memulai dan mengarahkan perilaku.”
Karena motivasi erat hubungannya dengan kemauan karyawan dalam mengerahkan upayanya untuk mencapai tujuan perusahaan, maka perusahaan
perlu memperhatikan kinerja mereka dengan seksama, karena suatu kinerja perorangan yang baik akan menjadikan kinerja perusahaan secara keseluruhan
akan baik pula. Semakin baik suatu sistem penilaian prestasi kerja, maka dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam pekerjaannya, sehingga target yang
diharapkan perusahaan akan dapat terpenuhi.
14
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Bab I Pendahuluan
Titik tumpu utama yang terbukti meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan memperhatikan sistem penilaian prestasi kerja secara berkala
sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap karyawan. Konsep motivasi menekankan bahwa karyawan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya,
sehingga dalam usaha pemenuhan kebutuhan tersebut, disadari maupun tidak disadari, karyawan mencari adanya timbal balik pay off misalnya, persepsi
besarnya penghargaan atas hasil kerjanya terhadap perusahaan. Untuk memotivasi karyawan supaya bekerja dengan baik dan memiliki kinerja yang
meningkat, harus memulai dari proses penerimaan karyawan yang berkelanjutan sampai karyawan tersebut meninggalkan perusahaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas penulis merumuskan suatu hipotesa, yaitu :
“Semakin tepat suatu penilaian prestasi kerja karyawan, maka semakin tinggi tingkat motivasi karyawan tersebut”.
1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1. Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan n judul penelitian yaitu : Pengaruh Program Penilaian Prestasi Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan, maka terdapat dua variabel dalam
penelitian yang akan dilakukan yaitu : 1. Penilaian prestasi kerja dianggap sebagai variabel bebas X, merupakan
proses organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja
15
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Bab I Pendahuluan
karyawan. 2. Dimana kriteria penilaiannya dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
o Job performance o Produktivitas kerja
o Pengetahuan kerja jabatan o Loyalitas
o Kedisiplinan o Kerja sama
3. Motivasi kerja karyawan dianggap sebagai variabel terikat Y, yang merupakan suatu konsep penjelasan yang menguraikan tentang kekuatan-
kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang mengarahkan perilaku. Tingkat motivasi kerja karyawan dapat dilihat dari :
◊ Job performance ◊ Absensi
◊ Loyalitas