Kritik Dalam Lirik Koes bersaudara dalam pusaran Politik 1960 1967

64

1. Kritik Dalam Lirik

Gambar 4 Kumpulan lirik lagu dalam album To The So Called The Guilties. Sumber: Steven Farram, Wage War Againts Beatles. 65 Pengalaman dipenjara pada masa Demokrasi Terpimpin mengilhami grup musik Koes Bersaudara untuk menciptakan karya yang kritis. Koes Bersaudara menyampaikan refleksi atas kehidupan sementara mereka di dalam penjara lewat sebuah lagu berjudul Hidup Dalam Bui dari album To The So Called The Guilties yang dirilis pada tahun 1967. Memang, tidak ada kritik terhadap kekuasaan dalam lirik di lagu tersebut, tetapi penerimaan grup musik tersebut atas represi yang mereka terima membuktikan bahwa mereka konsisten. Koes Bersaudara tetap berdiri di posisi yang sama dengan ketika Soekarno masih menjadi Presiden, namun, dengan pandangan hidup yang sudah berubah. Akibat dari pemenjaraan yang mereka alami pada tahun 1965. Koes Bersaudara mulai kritis, namun bukan sebagai sebuah grup musik yang membela kepentingan negara. Voorman Orang yang malang, adalah lagu yang bersifat kritik, karena lirik dalam lagu ini diarahkan kepada Soekarno. Istilah Voorman diasosiasikan pada pengalaman Koes Bersaudara di tahun 1965. Berikut adalah lirik dari lagu yang berjudul Voorman, Voorman jangan dulu kau kunci kamarku tunggu sebentar permintaanku kan kupetik bunga biru yea Voorman ku tahu kamu baik hati kau boleh mengurung ku disini setelah aku kembali ah Voorman kamu sombong dan keji jangan kamu menakuti tak kan aku lari nanti 66 Voorman kuberjanji lekas kembali dengan bunga yang kuingini melepas sedih dihati 96 Lagu lain yang kerap diperbincangkan adalah Poor Clown yang dirilis pada tahun 1967 97 . Baik lirik maupun ekpresi Koes Bersaudara dalam lagu ini sarat dengan emosi dan kemarahan. Lagu ini ditutup dengan teriakan liar. Berikut lirik dari lagu yang berjudul Poor Clown: Poor clown poor clown You are too shamed to show your face You may not ———— With all your knowledge then you die Oh my, oh my Before your mind has glued you down For she shall take and move your hand To hide your word word word word Until your kingdom comes to end Oh my poor clown Why dont you know your moneys gone Given the time, youve gotta go Its night for you, so do sit down Look down sometimes were to rest Yeah my poor clown Go clown go clown The sun has dropped down from the west Ill tell you what you should delight Were free. Horizons are so bright 98 Lagu ini diarahkan langsung kepada Soekarno, 99 sebagai sindiran keras atas represi yang dilakukannya terhadap Koes Bersaudara. Sebelum Pemerintah 96 http:www.wowkeren.comliriklagukoes_plusvoorman.html, diakses tanggal 14 Desember 2016. 97 Poor Clown merupakan salah satu lagu dalam albumTo The So-Called The Guilties, diakses tanggal 14 Desember 2016. 98 http:genius.comKoes-bersaudara-poor-clown-lyrics, diakses tanggal 14 Desember 2016. 67 Demokrasi Terpimpin digantikan oleh Orde Baru, Koes Bersaudara tidak pernah menciptakan lagu dengan lirik-lirik satir dan berhubungan dengan politik, maka, perubahan tersebut merupakan dampak politis terhadap Koes Bersaudara. Ranah kebudayaan adalah hal yang sangat menentukan dalam Perang Dingin dengan kaum intelektual terlibat sebagai alat negara. Gramsci berpandangan bahwa kaum intelektual adalah bagian dari negara. 100 Di negara sosialis, kaum intelektual memiliki peran sosial-politis, seperti halnya Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Peran inilah yang diadopsi oleh Lekra sebagai golongan intelektual. Lembaga ini merambah ke ranah seni, sehingga memaksa para seniman agar memiliki peran sosial-politik. Kaum intelektual ini didukung oleh aparat negara yang koersif, seperti aparat kepolisian dan tentara dan perangkat hukum. Politik adalah panglima merupakan manifestasi dari hegemoni negara berhaluan kiri. Sementara itu, Koes Bersaudara adalah seniman yang menganggap aktivitas seni mereka tidak politis. Meskipun, pada kenyataannya, grup musik tersebut tidak dapat terlepas dari politik. Tindakan represif negara dipantulkan kembali melalui lagu-lagu yang diciptakan setelah pengalaman represif tersebut berakhir. Hadirnya unsur politik dalam lirik-lirik lagu Koes Bersaudara pasca penahanan di tahun 1965 adalah pantulan dari tindakan represif Pemerintah Demokrasi Terpimpin. 99 http:www.garagehangover.comkoesbersaudara, diakses tanggal 14 Desember 2016. 100 Gramsci memandang negara sebagai kesatuan nyata dari superstruktur, yaitu perangkat politis, dan basis struktur, yaitu masyarakat sipil, dalam Nezar Patria dan Andi Arief, 2009, op.cit., hlm. 155. 68 Melalui represi kekuasaan mampu masuk ke dalam kesadaran pihak yang direpresi. Perubahan signifikan yang dialami Koes Bersaudara dapat dilihat dari karya-karyanya setelah 1965, yakni album To The So Called The Guilties dan Jadikan Aku Dombamu yang kritis. To The So Called The Guilties adalah lagu berikutnya yang akan dianalisa untuk melihat dampak represi Pemerintah Demokrasi Terpimpin terhadap Koes Bersaudara. When your heart is down And you sit in front of the court The lawyers do something for you They judge the right against the wrong Whi le you don’t know what happened behind To the so-called the guilties chorus They try to differ From good to bad The court may sentence you Prison or even death Then beat afast That you feel what’s in your heart If you forget the Lord Yes … the Lord above 101 Lagu ini merupakan gambaran dari situasi politik dan hukum di Indonesia dari kacamata Koes Bersaudara sebagai korban. Koes Bersaudara memindahkan represi yang dilakukan terhadap mereka negara ke dalam lagu. Dengan kata lain, dari ketiga lirik di atas, jelas terlihat represi yang dilakukan Pemerintah Demokrasi Terpimpin terhadap grup musik tersebut berdampak politis. 101 To The So-Called The Guilties, diakses dari http:www.garagehangover.comkoesbersaudara, pada tanggal 13 Desember 2016. 69

2. Hegemoni, Represi, dan Koes Bersaudara