Pengaruh Kebijakan Deviden Dan Kesempatan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI 2012-2015
Nama Lengkap : Deka Bagja Kurnia
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung 28 Agustus 1994 Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Alamat Lengkap : Kampung Bojong Asem Rt 01/02 Desa Lebakwangi Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung.
Telepon : 085222276655 (HP)
Email : [email protected]
2001-2006 :LULUS SDN 1 LEBAKWANGI
2006-2009 :LULUS SMPN 1 ARJASARI
2009-2012 : LULUS SMAN 1 BALEENDAH
2012- : Terdaftar Sebagai Mahasiswa UNIKOM
Demikian Daftar Riwayat Hidup Saya Buat Dengan Sebenarnya. DATA DIRI
(2)
vi Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Penelitian ini yang berjudul “PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN DAN KESEMPATAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2012-2015”. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra, SE.,MSi selaku wakil rektor bidang akademik dan sekaligus wali dosen dari penulis.
3. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic selaku Dekan Falkutas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Dr. Raeni Dwisanty, SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
(3)
5. Ibu Windi Novianti, SE.,M.M selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan meluangkan waktunya selama ini untuk memberikan saran, arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi yang baik dan benar.
6. Ibu Prof.Dr.Hj. Ria Ratna Ariawati,MS.Ak selaku dosen penguji 1 yang juga memberikan arahan dan masukan selama pembuatan skripsi ini. 7. Ibu Linna Ismawati, SE.,M.Si selaku dosen penguji II yang juga
memberikan arahan dan masukan selama pembuatan skripsi ini.
8. Segenap dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia atas semua ilmu yang diberikan, segenap karyawan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang banyak memberikan bantuan dan arahan selama penulis kuliah.
9. Orang tuaku tercinta Eumah Popong Suryamah dan Bapak tercinta bapak Apid, dan juga Teteh-teteh saya yang sangat berarti bagi penulis selama ini, yang telah banyak berkorban baik materi, kasih sayang, perhatian dan doa yang tak pernah henti, semoga ini menjadi salah satu hal yang dapat membanggakan kalian.
10.Maulia Motor yang selalu menjadi penyemangat, penghibur dan memberikan keceriaan penulis selama ini.
11.Teman-teman seperjuangan kelas Mn-1 2012 dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
(4)
12.Wanita tercinta (Nurlita) yang selama ini memberikan dukungan kepada penulis
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya, dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis ucapkan semoga apapun yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini akan mendapat balasan rahmat dan hidayah-Nya dari Allah SWT, Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Agustus 2016 Penulis,
Deka Bagja Kurnia NIM. 21212048
(5)
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Rusmusan Masalah ... 17
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 17
1.2.2 Rumusan Masalah ... 18
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 19
1.3.1 Maksud Penelitian ... 19
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 19
1.4 Kegunaan Penelitian ... 20
(6)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Tinajauan Pustaka ...24
2.1.1 Kebijakan Deviden ...24
2.1.2 Kesempatan Investasi ...26
2.1.3 Nilai Perusahaan...27
2.1.4 Peneliti Terdahulu ...29
2.1.5 Paradigma Pemikiran ...33
2.1.6 Pengaruh Kebijakan Deviden,Kesempatan Investasi ...33
2.1.7 Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan ...34
2.1.8 Kesempatan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan ...34
2.1.9 Pengaruh Deviden,Investasi terhadap Nilai Perusahaan ...35
2.2 Hipotesis ...35
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ...36
3.2 Metode Penelitian ...37
3.2.1 Desain Penelitian ...39
(7)
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ...44
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ...46
3.2.5 Rancangan Analisis Dan Pengujian Hipotesis ...48
3.2.5.1 Rancangan Analisis ...48
3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif) ...48
3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif) ...49
3.2.5.1.3 Analisis Jalur ...50
3.2.5.1.4 Analisis Korelasi Pearson ...52
3.2.5.1.5 Koefisiansi Determinasi ...55
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ...57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.2 Gambaran Umum Perusahaan ...60
4.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...60
4.2.1.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia ...60
(8)
4.2.1.3 Perkembangan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 ...95
4.2.2 Analisis Kuantitatif ...99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...121
(9)
104
Finance & Banking, Vol. 4 No. 6. Scienpress Ltd.
Almilia, Luciana Spica, dan Winny Herdiningtyas, 2005. Analisa Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No. 2. STIE Perbanas Surabaya.
Amriani, Fitri Riski. 2012. Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO dan NIM Terhadap LDR pada Bank BUMN Persero di Indonesia Periode 2006-2010. Skripsi. Universitas Hasanudin Makassar.
Ariyanto, Taufik. 2001. Faktor Penentu Net Interest Margin Perbankan Indonesia. Finance and Banking Journal, Vol. 13 No. 1.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dendawijaya, Lukman. 2001. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Ghojali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Gujarati, Damodar. 2005. Ekonometrika Dasar. Jakarta; Erlangga.
Hersugondo dan Handy Setyo Tamtomo. 2012. Pengaruh CAR, NPL, DPK dan ROA terhadap LDR Perbankan Indonesia. Dharma Ekonomi No. 36/ Thn. XIX/ Oktober 2012.
Januarti, Indira. 2002. Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia. Jurnal Bisnis Strategi, Vol.10. Desember. Hal 1-26.
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan Edisi Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Manurung, Syahnia. 2014. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Intermediasi Bank Melalui Pendekata Loan To Deposit Ratio (LDR) Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Tahun 2006-2013. Universitas Gunadarma.
(10)
Mashuri. 2008. Penelitian Verifikatif. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.
Narimawati, Umi. 2008. Metodotogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.
Narimawati, Umi dkk. 2010. Penulisan Karya Ilmiah: Paduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Genesis.
Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 012/19/PBI/2010 (Giro Wajib Minimun Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing). Jakarta: Bank Indonesia.
Prasnanugraha, Ponttie. 2007. Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia (Studi Empiris Bank-bank Umum Yang Beroperasi Di Indonesia). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Prayudi, Arditya. 2011. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loan (NPL), BOPO, Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR). Jurnal Ekonomi, Vol. 12 No. 4.
Rahim Rida dan Yuma irpa, 2008, Ananlisis Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas pada bank umum syariah dan unit syariah (studi pada kasus BSM dan BNI syariah). Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 4 No. 3.
Ritha, Henny dan Eri Raditiya. 2013. Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap Fungsi Intermediasi Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2006-2010. Jurnal Bijak, Vol. XI No. 02. STIAMI.
Rosadaria, Gladys. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio Sebagai Likuiditas Perbankan (Studi Kasus pada Bank Umum di Indonesia Periode 2006-2010). Universitas Indonesia.
Sugiyono. 2005. Memahami Metode Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen: Pendekatan,Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi (Mixed Methods), Penelitian Tindakan (Action Research), Penelitian Evaluasi. Bandung: Alfabeta.
(11)
Tim Informasi dan Direktorat Hukum Bank Indonesia. 2001. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia. Jakarta: Bank Indonesia.
Tim Informasi dan Direktorat Hukum Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.
Tim Informasi dan Direktorat Hukum Bank Indonesia. 2010. Peraturan Bank Indonesia Nomor 012/19/PBI/2010 (Giro Wajib Minimun Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing). Jakarta: Bank Indonesia.
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali.
Utari, Mita Puji dan Drs. A. Mulyo Haryanto, M.Si. 2011. Analisis Pengaruh CAR, NPL, ROA dan BOPO Terhadap LDR (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia Periode 2005-2008). Jurnal Ekonomi, Vol. 1 No.5.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/174602-bi--pertumbuhan-kredit-masih-melambat. BI: Pertumbuhan Kredit masih Melambat. (diakses 7 April 2016).
http://ekbis.sindonews.com/read/688263/34/pertumbuhan-dpk-melambat-1352862514. Pertumbuhan DPK Melambat. (diakses 12 April 2016). https://id.wikipedia.org/wiki/Bank. Bank. (diakses 17 Maret 2016).
http://www.bankdanamon.com/ http://www.bankbni.co.id/ http://www.bankbri.com/ http://www.bankmandiri.co.id/ http://www.jabarbanten.co.id/ http://www.idx.co.id/
(12)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1Tinajuan Pustaka 2.1.1 Kebijakan Deviden
Kebijakan dividen adalah berkaitan dengan penentuan pembagian laba untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen dan untuk mendukung operasional, sehingga laba tersebut harus ditahan di dalam perusahaan (retained earning) Riyanto, 2001:265). Retained earning merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan, sedangkan dividen merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham, dimana keduanya berasal dari laba yang dihasilkan perusahaan.
Setiap perusahaan, di satu pihak menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan, dan di lain pihak juga ingin membayarkan dividen kepada para pemegang saham. Itulah sebabnya, manajemen perusahaan hendaknya dapat membuat kebijakan dividen yang tepat, dalam artinya menentukan berapa persen laba yang harus diberikan kepada para pemegang saham sebagai dividen dan berapa persen laba yang harus ditahan untuk mendukung pertumbuhan atau investasi, sehingga kepentingan para pemegang saham dan perusahaan dapat terpenuhi semua. Oleh karena penentuan kebijakan dividen tersebut tidak mudah, maka biasanya perusahaan menggunakan media Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membuat keputusan tersebut penting
(13)
Dividen tunai merupakan keuntungan finansial yang diharapkan pemegang saham dalam menginvestasikan modal di perusahaan yang go public. Adanya pemberian dividen tunai maka tujuan pemegang saham untuk mendapatkan keuntungan tercapai dan konflik (masalah) dengan agent (direksi) dapat dikurangi (Keown et al., 2000). Hal ini dikarenakan agent kecenderungan untuk menginvestasikan kembali laba yang diperoleh dari pada dibagikan dalam bentuk dividen tunai dengan tujuan agar perusahaan terus mengalami pertumbuhan yang besar (Handoko, 2002).
Besar rasio pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham ditunjukkan
melalui dividend payout ratio (DPR). Penelitian ini menetapkan dividend payout ratio sebagai proksi kebijakan dividen, didasarkan suatu pertimbangan bahwa DPR lebih populer untuk mengukur persentase dividen tunai yang diberikan badan usaha kepada para pemegang saham atas laba per lembar saham yang dihasilkan dalam periode akuntansi, dari pada rasio dividen lainnya, sebagai mana yang dilakukan Sudarsi (2002) dan Suharli (2007).
Menurut Fakhruddin dan Hadianto (2001:313), “Dividend payout ratio adalah rasio antara dividen yang dibayarkan dibandingkan dengan jumlah laba bersih per lembar saham yang diperoleh perusahaan.” Besarnya dividend payout ratio dijadikan ukuran oleh para investor yang hendak menanam modal pada saham di bursa efek. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki dividend payout ratio besar menunjukkan perusahaan tersebut memiliki kinerja finansial yang baik. Perusahaan yang memberikan dividen dalam jumlah relatif besar akan
(14)
melahirkan sentimen positif pada para investor, dan akan membuat para investor termotivasi untuk menanam modal yang dimiliki pada saham perusahaan tersebut.
Kebijakan dividen adalah keputusan manajemen perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI berkaitan dengan pembagian dividen kepada para pemegang saham atas laba yang dihasilkan. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksi melalui dividend payout ratio (DPR), yaitu rasio antara dividend per share (DPS) dengan earning per share (EPS). Data DPR sudah tersaji di ICMD, diukur menggunakan skala rasio, yang dinyatakan dengan satuan persen (%), atau dapat dihitung secara manual dengan rumus sebagai berikut (Fakhruddin dan Hadianto, 2001):
2.1.2 Kesempatan Investasi
Menurut Edwardus Tendelilin (2010:2) mendefinisikan investasi sebagai berikut:
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atas sumber daya lainnya yang dilakukan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh sejumalah keuntungan di masa depan.
Menurut Sunariyah (2006)mengatakan bahwa:
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang.
(15)
Dari berbagai definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa investasi adalah penanaman dana yang dilakukuan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset dengan harapan memeperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Dilihat dari jangka waktunya investasi dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang. Sedangkan dilihat dari jenis aktivanya investasi dibedakan kedalam investasi riil dan investasi non riil (aktiva financial). Rumus yang digunakan untuk mencari ROI menurut kasmir (2010: 139) adalah sebagai berikut :
2.1.3 Nilai Perusahaan
Dalam mengambil keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan keuangan yang tepat dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Nilai perusahaan sendiri merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusaahaan tersebut dijual.
Menurut Fama (1978), nilai perusahaan dapat dilihat dari harga sahamnya. Harga saham terbentuk atas permintaan dan penawaran investor, sehingga harga saham tersebut dapat dijadikan proksi nilai perusahaan. Menurut Jensen (2001), untuk memaksimalkan nilai perusahaan tidak hanya nilai ekuitas saja yang diperhatikan, tetapi sumber keuangan seperti hutang maupun saham preferennya.
(16)
PER (Price Earning Ratio)
PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. ( Sutrisno, 2000 dalam Mohammad Usman,2001 dalam Malla Bahagia,2008). Rumus yang digunakan adalah :
2.1.4 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Tahun Hasil
1 Umi Mardiyati
PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
2012 Kebijakan dividen yang diproksikan dengan variabel Dividend payout ratio (DPR) secara parsial memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang diproksikan dengan PBV.
(17)
INDONESIA (BEI) PERIODE 2005-2010 2 Dwi
Ayuningti as
PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN:
KEBIJAKAN
DIVIDEN DAN KESEMPATAN
INVESTASI
SEBAGAI VARIABEL ANTARA
2013 1. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
2. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
3. Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
3 Nani Martikar
PENGARUH
PROFITABILITAS,KE BIJAKAN HUTANG, DAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2009-2011
2012 1.Profitabilitas yang diukur dengan ROE berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PBV.
2. Kebijakan dividen yang diukur dengan DPR berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PBV.
3. ROE, DER, dan DPR bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap PBV
(18)
4 Ary Wirajaya
PENGARUH
STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS
DAN UKURAN
PERUSAHAAN PADA NILAI PERUSAHAAN
2013 Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan pada nilai perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
5 Sumiati Effect of Managerial Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and
Investment Opportunity on Dividend Policy and Firm Value
2013 1. Profitability has a positive effect
on dividend policy of
manufacturing companies at Indonesia Stock
Exchange
2. Profitability has a positive effect on firm value of manufacturing companies at Indonesia Stock Exchange
3. Dividend policy has a positive effect on firm value of
manufacturing companies at Indonesia Stock
(19)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Kebijakan Deviden (DPR) -Devidend Per Share -Earning Per Share (Fakhruddin dan Hadianto, 2001)
(Riyanto, 2001:265 dalam Dwi
Kesempatan investasi -Laba setelah pajak -total asset
(kasmir 2010)
Ayu Sri Mahatma 2013:365
Nilai Perusahaan (PER) -Harga pasar per saham -Laba perlembar saham (Malla Bahagia,2008)
Mai, 2010 dalam Sumiati 2013:122
(Wahyudi dan Pawestri, 2006 dalam Dwi Ayuningtias, 2013:43)
(20)
2.1.5 Paradigma Pemikiran
Gambar 2.1
Kesempatan
2.1.6 Pengaruh Kebijakan Deviden terhadap Kesempatan Investasi
Tujuan para investor menanam modal pada saham perusahaan-perusahaan terbuka adalah untuk mendapatkan dividen. Kebijakan dividen merupakan salah satu kebijakan manajer keuangan yang berkaitan dengan pembayaran dividen kepada para pemegang saham, yang keberadaannya sangat tergantung dari perolehan laba perusahaan (Riyanto,2001:265). Sujoko dan Soebiantoro (2007) menjelaskan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan kebijakan deviden
(X1)
Nilai Perusahaan (Y)
Kesempatan
investasi
(21)
prospek perusahaan yang baik, terutama dalam memberikan dividen kepadapara pemegang saham, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian Andriyani (2008) dan Dwiaji (2011) menemukan bukti bahwa kebijakan deviden mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kesempatan investasi.
2.1.7 Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan deviden yaitu menentukan seberapa besar atau proksi laba yang akan dibagikam sebagi deviden (Anindhita, 2010). Kebijakan deviden di proksikan memakai Devidend Payout Ratio(DPR). Menurut Faisal (2008) DPR menjelaskan beberapa besar porsi deviden dari net income perusahaan.
Fama dan French (1998) dalam Wijaya (2010) menemukan bahwa investasi yang dihasilkan dari kebijakan deviden memiliki informasi yang positif tentang perusahaan dimasa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif terhadap nilai perusahaan.
Wahyudi (2006) menemukan bahwa kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian wijaya (2010) menemukan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Apabila DPR semakin tinggi maka nilai perusahaan akan semakin tinggi pula dihadapan para investor karena DPR semakin tinggi menunjukan tingkat pembagian deviden yang menjanjikan.
2.1.8 Kesempatan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki sekarang untuk mendapatkan aset dimasa yang akan datang dengan jumlah yang lebih besar.
(22)
Keputusan investasi diproksikan melalui price Earning Rasio (PER). Price Earning Rasio(PER) adalah rasio harga pasar saham terhadap laba perlembar saham. PER digunakan dalam penelitian ini karena menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Pada umumnya perusahaan yang tumbuh lebih cepat atau mempunyai risiko yang lebih kecil, akan memiliki rasio harga laba yang lebih tinggi daripada perusahaan yang pertumbuhannya lambat atau perusahaan dengan memiliki risiko lebih besar (sartono,2001),
Wahyudi (2006) merupakan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian wijaya (2010) menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.1.9 Pengaruh Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan yang berhasil memperoleh laba yang besar dan manajer keuangan dapat mengelola laba tersebut melalui keputusan keuangan yang tepat, baik penerapan keputusan investasi, keputusan pendanaan, maupun kebijakan dividen, maka akan direspon positif oleh investor dan nilai perusahaan menjadi meningkat (Wahyudi dan Pawestri, 2006).
2.2Hipotesis
Dari penelitian yang diperoleh, maka dapat diketahui hipotesis terhadap Perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. yaitu bahwa ;
(23)
H1: “Terdapat pengaruh antara kebijakan deviden dengan nilai perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” H2 : “ Terdapat pengaruh antara Kesempatan investasi dengan nilai perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”
H3 : “ Terdapat pengaruh antara kebijakan deviden dengan Kesempatan pada Perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” H4 : “ Terdapat pengaruh antara Kebijakan Deviden dan kesempatan investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”
(24)
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Pengertian dari objek penelitian menurut Husein Umar dalam Umi Narimawati (2010:29) adalah:
“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian.Juga di mana dan kapan penelitian dilakukan.Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Penjelasan objek penelitian menurut Sugiyono (2010:41) yaitu:
Sebelum peneliti memilih variabel yang akan diteliti perlu melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada objek yang akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan di belakang meja, dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di objek penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu :
1. Kebijakan Deviden menggunakan Devidend Payout Ratio (DPR) dan Kesempatan Investasi sebagai variabel bebas (variabel Independen).
2. Nilai perusahaan menggunakan Price Earning ratio (PER) sebagai variabel terikat (variabel Dependen).
Penelitian dilakukan pada Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi terhadap Nilai perusahaan pada Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(25)
3.2 Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2008:147) mengemukakan:
Metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Sedangkan penelitian verifikatif menurut Masyhuri (2008:45) adalah Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau
(26)
yang serupa dengan kehidupan.
Definisi kuantitatif menurut Sugiyono (2008:16), menerangkan bahwa: Metode kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang akan diteliti (preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah yang harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris.
Tujuan dari metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif adalah untuk membuat suatu uraian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari objek yang diteliti kemudian menggabungkan antar variabel yang terlibat di dalamnya.
Berdasarkan konsep diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta-fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam mengenai Pengaruh Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi terhadap Nilai perusahaan serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Untuk terlaksananya penelitian dalam metode di atas, diperlukan data sebagai bahan penyesuaian antara teori dan harapan dengan kenyataan yang ada. Untuk hal tersebut diperlukan verifikasi data yang dibutuhkan, selanjutnya diadakan teknik pengumpulan data sebagai langkah-langkah untuk mendapatkan data yang baik, dibuatlah kerangka analisis data.
(27)
kesempatan investasi dan nilai perusahaan pada Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menguji pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian, perlu dibuat desain penelitian yang bertujuan agar data dan informasi yang diperoleh lengkap dan akurat. Selain itu dalam melakukan suatu penelitian sangat diperlukan perencanaan dan perancangan penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis sesuai yang diharapkan penulis.
Menurut Husein Umar (2005:30) adalah sebagai berikut :
Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Dalam penelitian ini, penulis menerapkan desain penelitian mencakup proses-proses berikut ini:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.
2. Mengidentifikasi masalah tentang pengaruh Kebijakan Deviden dan kesempatan investasi terhadap nilai perusahaan.
3. Menetapkan rumusan masalah dalam penelitian tersebut.
4. Menetapkan tujuan dari penelitian tersebut.
(28)
digunakan.
7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data
8. Melakukan analisis data.
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.
Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :
X1 = Kebijakan Deviden X2 = Kesempatan Investasi Y = Nilai Perusahaan
X1
X2
(29)
Untuk mempermudah mendapatkan data yang diperlukan bagi penilaian masalah yang diteliti, perlu adanya operasionalisasi variabel. Operasionalisasi variabel yaitu memecah variabel-variabel yang terkandung dalam masalah tersebut diatas menjadi bagian-bagian yang paling kecil, sehingga dapat diketahui klasifikasi ukurannya.
Sesuai dengan judul penelitian mengenai Pengaruh kebijakan deviden dan kesempatan investasi terhadap Nilai perusahaan pada Perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia., terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu :
1. Variable Independent (X1) atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependent (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (Variabel X1) adalah kebijakan deviden.
2. Variable Independent (X2) atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependent (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (Variabel X2) adalah Kesempatan investasi.
3. Variable Dependent atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi variabel terikat (Variabel Y) adalah nilai perusahaan.
Variabel, indikator, skala pengukuran yang digunakan baik untuk variabel X1, variabel X2 maupun variabel Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada table berikut:
(30)
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Konsep variabel Indikator Ukuran Skala Sumber
data Kebijakan
Deviden (X1)
Kebijakan dividen adalah keputusan manajemen perusahaan terbuka yang terdaftar di BEI berkaitan dengan pembagian dividen kepada para pemegang saham atas laba yang dihasilkan. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diproksi melalui dividend payout ratio
(DPR), yaitu rasio antara dividend per share (DPS) dengan earning per share (EPS). Data DPR sudah tersaji di ICMD, diukur
menggunakan skala rasio, yang dinyatakan dengan satuan persen (%), atau dapat dihitung secara manual dengan rumus sebagai berikut (Fakhruddin dan Hadianto, 2001):
Devidend Per Share
Earning Per share
Devidend Per Share
DPR= X100% Earning Per Share
Rasio %
Lap. Laba Rugi Kesempatan Investasi (x2)
Investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki
sekarang untuk mendapatkan aset dimasa
Harga pasar saham
Laba perlembar saham
Harga pasar saham
PER= X100% Laba perlembar saham
Rasio %
Laporan Laba Rugi
(31)
jumlah yang lebih besar (Sartono.2001)
Nilai Peruhasaan
(Y)
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap
perusahaan terbuka, yang sering dikaitkan dengan harga saham Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.
Harga pasar saham
Laba perlembar saham
Harga pasar saham
PER= X100% Laba perlembar saham
Rasio %
Laporan Laba rugi
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini disebut juga dengan Data Tangan Pertama. 2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder ini disebut juga dengan Data Tangan Kedua. Data Sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data primer dan data sekunder, dapat pula digolongkan menurut jenisnya sebagai data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa kategori-kategori.
(32)
diperoleh penulis merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya data-data tersebut berupa data yang telah diolah lebih lanjut dan yang disajikan oleh pihak lain. Data-data yang digunakan diperoleh selama 3 tahun yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 .
3.2.3.2Teknik Penentuan Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden (orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan). Apabila menggunakan observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data.
Sehubungan dengan wilayah sumber data yang dijadikan subjek penelitian, maka dikenal 3 jenis penelitian yaitu :
1. Populasi
Populasi adalah Wilayah generaliasasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dilihat dari jumlahnya, populasi terbagi 2 bagian :
1. Jumlah terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu) 2. Jumlah tak hingga ( terdiri dari elemen yang sulit dicari batasannya)
Apabila peneliti ingin mengetahui semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi / studi sensus/ studi populasi. Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak.
(33)
pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Populasi yang digunakan peneliti adalah data INVES, DPR dan PER yang di dapatkan dari laporan keuangan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Syarat sample : mampu mewakili karakteristik populasi.
Jika kita akan meneliti sebagian dari populasi, kemudian hasil penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengenaralisasikannya untuk populasi, maka penelitian tersebut disebut Penelitian sample. Penelitian sample dapat dilakukan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar homogen, apabila tidak homogen maka hasil/kesimpulan penelitian tidak dapat digeneralisasi untuk populasinya.
Beberapa keuntungan jika menggunakan sample :
1. Subjek lebih sedikit, sehingga tidak ada subjek yang terlewatkan. 2. Menghindari bias karena subjek yang banyak.
3. Lebih efisien (waktu, uang dan tenaga) tersebut”.
Sesuai dengan tujuan penelitian penulis ingin mengetahui besarnya pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan Maka sampel yang digunakan untuk diuji dan di analisis adalah data Devidend Payout Ratio (DPR) (ROI) Price Earning Ratio (PER) pada 10 perusahaan Sektor Industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai 2014 sebanyak 3 tahun, total sampel 30 data.
3. Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2010:118) menjelaskan bahwa:
“Teknik samplingmerupakan teknik pengambilan sampel”. Untuk menentukan sampel yang
(34)
adalah sampling jenuh (sensus). Pengertian dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2008:122) adalah: “Sampling jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.”
Untuk menentukan sampel yang akan diteliti terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik yang akan digunakan oleh penulis yang sesuai dengan judul adalah nonprobability sampling.
Sugiyono (2009:84) menyatakan bahwa :
“Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.”
Adapun jenis nonprobability samplling yang digunakan oleh penulis adalah sampling purposive. Menurut Sugiyono (2009:85) sampling purposive adalah : “Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” Untuk itu penulis mempunyai kriteria terhadap sampel yang akan diteliti yaitu berdasarkan :
1. Data yang diambil merupakan laporan keuangan Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2. Data yang diambil adalah 30 sample data dari 10 perusahaan pada periode 2012-2014 dikarenakan terjadi suatu fenomena pada empat tahun terakhir.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan angket. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan atau analisis media massa. Berikut ini di uraikan data melalui angket, wawancara, observasi, kepustakaan, tes dan analisis media massa
(35)
pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya secara tertulis, bahkan kadang-kadang jawabannya pun telah di sediakan.
Sedangkan wawancara yang tidak terstruktur aalah wawancara secara bebas yang tidak berpedoman daftar pertanyaan yang dipersiapkan sebelumnya. Salah satu syarat yang harus dimiliki oelh pewawancara adalah mampu membina hubungan baik dengan responden dan mampu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan.
1. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung kepalangan, tujuan observasi adalah memperoleh berbagai actual dari lapangan tentang topic penelitian, observasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan, kelemahannya yaitu adanya kecendrungan peniliti terlampau terlimbat dalam situasi itu.
b. Obersevasi nonpartisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipan, kelemahannya, kehadiran dapat mempengaruhi sikap dan perilaku orang di amati
4. Kepustakaan
Mengumpulan data melalui kepustakaan yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan cara menelaah buku-buku kepustakaan , seperti surat kabar, majalah dan dokumentasi lainnya.
Kepustakaan di gunakan dlam keseluruhan penelitian sejak awal hingga sampai akhir penelitian dengan vara memamfaatkan berbagai macam pustaka yang relevan dengan fenomena social yang telah di cermati.
(36)
post tes ) , instrumentnya dapat berupa soal-soal ujian atau soal-soal tes 6. Analisis isi media massa
Pengumpulan data melalui isi media massa merupakan bagian dari studi kepustakaan, pengumpulan data melalui analasis isi media massa tidak kalah pentingnya dengan kegiatan pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Analisis isi media massa dapat digunakan sebagai sumber data yang ilmiah, apabila jenis media massa, tanggal terbitnya, dan penulis artikelnya di sebutkan dalam karya tulis hasil penelitian
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif)
Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakterisitik data sampel. Adapun dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan oleh penulis untuk menjawab rumusan masalah pada point pertama, point kedua dan point ketiga, yaitu mengetahui bagaimana pengaruh Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi Terhadap nilai perusahaan yang ada
(37)
seberapa besar pengaruh Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi terhadap nilai perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel X1 (Kebijakan Deviden) dan X2 (Kesempatan Invetsasi) dengan menggunakan perhitungan persentase yang diolah dari laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. periode 2012-2014 di http://www.idx.co.id Dan untuk menghitung perkembangan dari Kebijakan Deviden Kesempatan Investasidan nilai perusahaan tersebut untuk setiap tahunnya digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
Th n = Perkembangan tahun n Th n-1 = Perkembangan tahun n-1
3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)
Analisis kuantitatif adalah analisis pengolahan data berbentuk angka (numeric). Dalam hal ini penulis melakukan analisis pada laporan keuangan neraca dan laba rugi yang terdapat pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil analisis tersebut akan didapat analisis pengaruh Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi terhadap nilai perusahaan.
(38)
3.2.5.1.3 Analisis Jalur
Menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:259) mengemukakan bahwa:
Analisis jalur (path analysis) digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuanya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang merupakan variabel akibat.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa path analysis merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Peneliti menggunakan analisis jalur (path analysis) karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi terhadap Nilai perusahaan.
Adapun model analisis jalur yaitu :
Gambar 3.2 Model Analisis Jalur
X1
X2
Y
εε Px1x2
Pyx1
(39)
Y = Nilai perusahaan
X2 = Kesempatan Investasi
X1 = Kebijakan Deviden
PX1X2 = Koefisien jalur Kebijakan Deviden terhadap Kesempatan Investasi
PYX1 = Koefisien jalur Kebijakan Deviden terhadap Nilai perusahaan
PYX2 = Koefisien jalur Kesempatan investasi terhadap Nilai perusahaan
ε = Pengaruh faktor lain
Diagram jalur seperti terlihat pada gambar 3.2 diatas dapat diformulasikan kedalam 2 bentuk persamaan struktural sebagai berikut:
Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama
Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua
Dari data ketiga variabel yang diteliti, untuk memudahkan perhitungan terlebih dahulu di hitung koefisien korelasi antar variabel. Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan
2 = 1 2 + ε
(40)
korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara independent variabel dengan dependent variabel selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).
Analisis korelasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah dinyatakan dalam positif dan negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat dinyatakan -1 ≤ R ≤ 1 apabila :
a. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif.
b. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.
Interprestasi dari nilai koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
a. Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika independent variabel naik, maka dependent variabel turun, dan jika independent variabel turun, maka dependent variabel naik).
b. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan yang kuat antara independent variabel dan dependent variabel dan hubungannya searah (jika independent variabel naik, maka dependent variabel naik, dan jika independent variabel turun, maka dependent variabel turun).
3.2.5.1.4 Analisis Korelasi Pearson
Analisis korelasi Pearson bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah
(41)
asosiasi (hubungan).
Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y, variabel X2 dan Y, sebagai berikut:
Setelah korelasi antar-variabel diketahui, selanjutnya dapat di hitung nilai korelasi parsial.Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebaga berikut :
1. Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2. Koefisien Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial antar X2 terhadap Y, bila X1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana : r = Koefisien Korelasi x1 = Profitabilitas
x2 = Kebijakan Deviden
� =
2. 2 � =
2. 2
� = � − � � �
[ − � ] [ − � 2 ]
� = � − � � �
(42)
n = Banyaknya sampel
Dimana nilai r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasinilai r sebagai berikut:
Tabel 3.2
Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiono (2008:184) Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 :
a. Apabila ( - ) berarti terdapat hubungan negative. b. Apabila ( + ) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antar kedua variabel kuat dan
mempunyai hubungan berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).
Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan
variabel Y dan hubungannya searah.
(43)
Koefisien determinasi diperoleh dari mangkuadratkan nilai koefisien jalur, jadi koefisien determinasi budaya organisasi terhadap sistem informasi akuntansi dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Gambar 3.3 Koefisiensi Determinasi
Berdasarkan gambar diatas dapat dibuat bentuk persamaan jalur sebagai berikut:
Pada analisis jalur, Kebijakan Deviden dan Kesempatan investasi berfungsi sebagai variabel eksogen (sebab) dan Nilai perusahaan sebagai variabel endogen (akibat). Selanjutnya untuk menguji pengaruh Kebijakan deviden dan Kesempatan Investasi terhadap Nilai perusahaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun matriks korelasi antar variabel
X1
X2 Px1x2
ε
� = �
(44)
2. Hitung invers dari matriks korelasi antara variable Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi
R -1 = [
]
3. Hitung koefisien korelasi antara variabel Profitabilitas dan Kebijakan Deviden dengan Nilai perusahaan.
Y
Rxyz = [�
� ]
4. Untuk memperoleh koefisien jalur, kalikan invers dari matriks korelasi terhadap matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat.
[ ] = [
] X [ ]
1. Menghitung Koefisien Determinasi.
Besarnya pengaruh Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi secara bersama-sama (simultan) terhadap Nilai perusahaan yang dikenal dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien jalur terhadap matriks korelasi antara variabel eksogen dengan kualitas informasi.
(45)
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (X) yaitu Kebijakan Deviden (X1) dan Kesempatan Investasi (X2) terhadap nilai perusahaan (Y), hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji Statistik t )
Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel – variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas kesempatan investasi terhadap variabel terikat nilai perusahaan. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :
Ho : β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kesempatan investasi terhadap nilai perusahaan.
Ho : β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan kesempatan investasi terhadap nilai perusahaan.
b) Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas kesempatan investasi terhadap variabel terikat nilai perusahaan. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :
(46)
Investasi terhadap nilai perusahaan.
Ho : β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan Kesempatan Investasi terhadap nilai perusahaan.
c) Menentukan tingkat signifikan.
Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = (n – k – l), untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.
d) Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
Dan Dimana :
r = korelasi parsial yang ditentukan n = jumlah sampel
t = thitung
e) Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya nhipótesis setelah dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan criteria : 1. Tolak Ho jika thitung > ttabel pada alpha 5 % untuk Koefisien positif.
2. Tolak Ho jika thitung < ttabel pada alpha 5 % untuk Koefisien negatif.
(47)
2. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan.
Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan gambar sebagai berikut :
Gambar 3.4
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
a. jika thitung > ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.
b. Jika –thitung ≤ ttabel ≤ thitung maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.
c. t hitung dicari dengan rumus perhitungan t hitung
d. t table dicari dalam table distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan db = (n – k – 1)
(1)
y = Nilai Perusahaan n = Banyaknya sampel
Dimana nilai r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasinilai r sebagai berikut:
Tabel 3.2
Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiono (2008:184) Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 :
a. Apabila ( - ) berarti terdapat hubungan negative. b. Apabila ( + ) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi :
Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antar kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya). Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan
variabel Y dan hubungannya searah.
(2)
3.2.5.1.5 Koefisiansi Determinasi
Koefisien determinasi diperoleh dari mangkuadratkan nilai koefisien jalur, jadi koefisien determinasi budaya organisasi terhadap sistem informasi akuntansi dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Gambar 3.3 Koefisiensi Determinasi
Berdasarkan gambar diatas dapat dibuat bentuk persamaan jalur sebagai berikut:
Pada analisis jalur, Kebijakan Deviden dan Kesempatan investasi berfungsi sebagai variabel eksogen (sebab) dan Nilai perusahaan sebagai variabel endogen (akibat). Selanjutnya untuk menguji pengaruh Kebijakan deviden dan Kesempatan Investasi terhadap Nilai perusahaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun matriks korelasi antar variabel
X1
X2 Px1x2
ε
� = �
(3)
R =
[ ]
2. Hitung invers dari matriks korelasi antara variable Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi
R -1 = [
]
3. Hitung koefisien korelasi antara variabel Profitabilitas dan Kebijakan Deviden dengan Nilai perusahaan.
Y
Rxyz = [�
� ]
4. Untuk memperoleh koefisien jalur, kalikan invers dari matriks korelasi terhadap matriks korelasi variabel sebab dengan variabel akibat.
[ ] = [
] X [ ]
1. Menghitung Koefisien Determinasi.
Besarnya pengaruh Kebijakan Deviden dan Kesempatan Investasi secara bersama-sama (simultan) terhadap Nilai perusahaan yang dikenal dengan koefisien determinasi. Koefisien determinasi didapat dari hasil perkalian koefisien jalur terhadap matriks korelasi antara variabel eksogen dengan kualitas informasi.
(4)
3.2.5.2Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.
Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan hipotesis alternatif (Ha) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (X) yaitu Kebijakan Deviden (X1) dan Kesempatan Investasi (X2) terhadap nilai perusahaan (Y), hipotesis yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji Statistik t )
Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel – variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan menggunakan uji statistik t dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a) Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas kesempatan investasi terhadap variabel terikat nilai perusahaan. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :
Ho : β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan kesempatan investasi terhadap nilai perusahaan.
Ho : β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan kesempatan investasi terhadap nilai perusahaan.
b) Menentukan hipotesis parsial antara variabel bebas kesempatan investasi terhadap variabel terikat nilai perusahaan. Hipotesis statistik dari penelitian ini adalah :
(5)
Ho : β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Kesempatan Investasi terhadap nilai perusahaan.
Ho : β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan Kesempatan Investasi terhadap nilai perusahaan.
c) Menentukan tingkat signifikan.
Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = (n – k – l), untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.
d) Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak dengan rumus :
Dan Dimana :
r = korelasi parsial yang ditentukan n = jumlah sampel
t = thitung
e) Kemudian dibuat kesimpulan mengenai diterima tidaknya nhipótesis setelah dibandingkan antara thitung dan ttabel dengan criteria : 1. Tolak Ho jika thitung > ttabel pada alpha 5 % untuk Koefisien positif.
2. Tolak Ho jika thitung < ttabel pada alpha 5 % untuk Koefisien negatif.
(6)
3. Tolak Ho jika nilai t-sign < alpha 5 % ( α = 0,05)
2. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan.
Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan gambar sebagai berikut :
Gambar 3.4
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
a. jika thitung > ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.
b. Jika –thitung ≤ ttabel ≤ thitung maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.
c. t hitung dicari dengan rumus perhitungan t hitung
d. t table dicari dalam table distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut, α = 0,05 dan db = (n – k – 1)