METODE PENELITIAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI PADA PEMERINTAHAN DESA KALIMO’OK KEC. KALIANGET KAB. SUMENEP).

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Fokus Penelitian

Penetapan fokus penelitian dalam pendekatan kualitatif sangat erat kaitannya dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Permasalahan yang ditentukan terlebih dahulu merupakan pedoman dalam menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian dilapangan dapat berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan masalah dan penemuan masalah baru dilapangan. Dengan penetapan fokus penelitian yang jelas dan mantap seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data mana yang diperlukan dan mana yang tidak. Dengan memperhatikan uraian diatas serta bertitik tolak dari rumusan masalah, maka fokus penelitian ini dikemukakan sebagai berikut yaitu mekanisme pengeloaan keuangan desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pengawasan.

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan selama 3 tiga minggu, yang akan dimulai pada bulan minggu ketiga November sampai dengan minggu pertama Desember 2010. Lokasi Penelitian adalah Desa Kalimo’ok Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep. Pemilihan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber lokasi ini dilakukan berdasarkan atas pertimbangan karena penelti sering mendengar informasi mengenai kurang terbukanya akses informasi mengenai pengelolaan keuangan Desa Kalimo’ok.

3.3. Sumber Data

Sesuai dengan masalah dan fokus penelitian, maka sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.3.1. Informan Dalam penelitian kualitatif, informan adalah responden yang dijadikan sampel dan merupakan orang yang sengaja dipilih berdasarkan pemikiran logis karena dipandang sebagai sumber data atau informasi yang mempunyai relevansi dengan topik penelitian. Pemilihan informan yang tepat dengan informasi yang akurat merupakan pilihan yang dilakukan oleh peneliti. Untuk mengumpulkan data awal, pertama-tama peneliti menghubungi Kepala Desa Kalimo’ok, selaku Pimpinan tertinggi di Desa dan Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa, yang dipandang sebagai informan awal yang menguasai persoalan-persoalan tentang pengelolaan keuangan desa. Selanjutnya Sekretaris Desa sebagai Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa PTPKD, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Bendaharawan Desa dan Ketua BPD Badan Perwakilan Desa. Untuk melengkapi data yang terkait dengan masalah- masalah yang ada dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari Kasi Pemerintahan Kecamatan Kalianget selaku pembina Desa di Kecamatan Kalianget. Peneliti juga mengumpulkan data dari Tokoh masyarakat setempat, yang dianggap bisa mewakili dari unsur masyarakat. Diharapkan dari informan-informan ini, diperoleh data-data maupun ungkapan-ungkapan yang lengkap mengenai Pengelolaan Keuangan Desa Kalimo’ok. 3.3.2. Peristiwa Yaitu berbagai peristiwa atau kejadian yang diobservasi dan berkaitan dengan masalah atau fokus penelitian. 3.3.3. Dokumen Yaitu dokumen yang relevan dengan masalah atau fokus penelitian.

3.4. Pengumpulan Data

Dalam rangka pengumpulan data, ada tiga proses kegiatan yang dilakukan, yaitu : a. Proses Memasuki Lokasi Penelitian getting in. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Dalam tahap ini peneliti mendatangi Kantor Kepala Desa Kalimo’ok untuk melapor dan memperkenalkan diri kepada Kepala Desa dengan menunjukkan surat ijin penelitian. Selanjutnya peneliti menyampaikan maksud dan tujuan sekaligus berkenan untuk mendapatkan ijin tentang rencana penelitian yang akan dilakukan. Dalam tahap ini pula, peneliti berusaha untuk memperoleh berbagai informasi dari berbagai pihak yang mengetahui tentang pengelolaan keuangan desa di lokasi penelitian. Agar proses memasuki lokasi penelitian ini dapat berlangsung dengan baik, maka peneliti berusaha untuk menjalin hubungan yang akrab dengan informan. Selanjutnya untuk mendapatkan data yang mendalam dan valid dari para informan, peneliti melakukan adaptasi dan proses belajar dengan dari para informan tersebut dengan berlandaskan hubungan yang etik dan simpatik. b. Ketika berada di Lokasi Penelitian getting along Dalam tahap ini peneliti berusaha melakukan pendekatan secara pribadi yang akrab dengan para informan guna memperoleh informasi yang lengkap dan mendalam. Selanjutnya, peneliti berusaha untuk menangkap makna, memahami dan menganalisa informasi yang diperoleh dari berbagai informan sesuai dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber c. Mengumpulkan Data logging the data. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan tiga macam teknik : 1. Wawancara mendalam in-depth interview Wawancara mendalam dilakukan baik secara terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara interview guide, maupun wawancara tidak terstruktur dalam arti dilakukan secara terbuka yang memberikan keleluasaan kepada informan untuk memberikan informasi dan data yang sebenarnya dan obyektif. 2. Observasi Observasi dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung guna melengkapi data yang telah dikumpulkan sebelumnya. 3. Dokumentasi Adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai dokumen yang berkaitan dengan masalah maupun fokus penelitian yang sudah ditetapkan. Dokumen tersebut diantaranya adalah profil desa, profil aparatur desa, struktur organisasi, serta berbagai data dan informasi proses perekrutan aparatur desa, Peraturan Desa tentang APBDes serta data-data lain yang dapat menunjang bagi penelitian ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

3.5. Analisis Data

Menurut Sugiyono 2010 dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam triangulasi, dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Analisis data merupakan langkah terakhir penelitian sebelum melakukan penarikan suatu kesimpulan. Analisis data ini terdiri dari: 1. Data dari wawancara, observasi dan dokumentasi diorganisir kesamaan dan perbedaannya sesuai dengan pertanyaan penelitian. 2. Data yang sudah diorganisir ditentukan temanya. 3. Mencari keterkaitan antar tema. 4. Interpretasi atas temuan sesuai dengan keterkaitan antar tema dengan menggunakan teori yang relevan. 5. Hasil interpretasi dituangkan dalam deskriptif analitik kontekstual

3.6. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen human instrument yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya sugiyono : 60. Peneliti disini dibantu dengan media buku catatan, tape recorder, kamera dan lain-lain.

3.7. Keabsahan Data

Menurut Sugiyono 2010 uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility validitas interbal, transferability validitas eksternal, dependability reabilitas dan confirmability obyektifitas. Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu: 1. Kredibilitas Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu: a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. d. Peer debriefing membicarakannya dengan orang lain yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. 3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. 4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif.

3.8. Das Sollen dan Das Sein

Menurut Yuhertiana 2009 : 18, masalah dapt menjadi faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan. Ketika dinyatakan “ada permasalahan”, berarti sebenarnya “ada kesenjangan“ antara das sollen dan das sein. Das sollen adalah yang ideal, yang seharusnya, yang normatif, dengan bahasa sederhana “katanya teori”. Das sein adalah paktiknya, senyatanya, realitanya, faktanya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Dokumen yang terkait

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN APBDES UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan APBDes Untuk Mewujudkan Pemerintahan Yang Good Governance (Studi Kasus Di Desa Banyuurip Kecamatan Klego Kabupaten

0 2 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN APBDES UNTUK MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG GOOD GOVERNANCE Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan APBDes Untuk Mewujudkan Pemerintahan Yang Good Governance (Studi Kasus Di Desa Banyuurip Kecamatan Klego Kabu

0 6 20

PENDAHULUAN Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan APBDes Untuk Mewujudkan Pemerintahan Yang Good Governance (Studi Kasus Di Desa Banyuurip Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun 2016).

0 5 8

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA Implementasi Prinsip Good Governance Di Pemerintahan Desa (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen).

0 4 15

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA Implementasi Prinsip Good Governance Di Pemerintahan Desa (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen).

0 2 10

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DI DESA LARAS KECAMATAN BANDAR HULUAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 1 23

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) DI TINGKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA MANUNGGAL KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG).

0 1 23

RELASI ANTARA KEPALA DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

0 0 13

TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNACE DI DESA KALIBELO KABUPATEN KEDIRI

0 0 19

PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI PADA PEMERINTAHAN DESA KALIMO’OK KEC. KALIANGET KAB. SUMENEP)

0 0 15