2.6. Template Matching
Template matching
adalah salah satu teknik dalam pengolahan citra digital yang berfungsi untuk mencocokan tiap-tiap bagian dari suatu citra dengan citra yang menjadi
template
acuan. Teknik ini banyak digunakan dalam bidang industri sebagai bagian dari
quality control
. Metode
template matching
sering digunakan untuk mengindentifikasi citra karakter huruf, angka, sidik jari
fingerprint
dan aplikasi-aplikasi pencocokan citra lainnya.
Prinsip metode ini adalah membandingkan antara
image
objek yang akan dikenali dengan
image template
yang ada.
Image
objek yang akan dikenali, diukur tingkat kemiripannya dengan masing-masing
image template
. Pengecekan kemiripan dapat dilakukan menggunakan fungsi jarak ataupun korelasi. Pengenalan dilakukan dengan
melihat nilai tingkat kemiripan tertinggi dari
image
objek tersebut [5].
2.7.
Distance
Jarak
Jarak digunakan untuk menentukan tingkat kesamaan
similarity degree
atau ketidaksamaan
dissimilarity degree
dua vektor fitur. Tingkat kesamaan berupa suatu nilai dan berdasarkan nilai tersebut dua vektor fitur akan dikatakan mirip atau tidak. Dengan
menggunakan metode jarak Euclidean dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemiripan dua buah vektor fitur.
2.7.1
Euclidean Distance
Euclidean Distance
adalah metrika yang paling sering digunakan untuk menghitung kesamaan 2 vektor.
Euclidean distance
menghitung akar dari kuadrat perbedaan 2 vektor.
Rumus dari
Euclidean distance
[5]:
√∑ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh: Terdapat 2 vektor ciri berikut.
[ ] [ ]
Euclidean distance
dari vektor A dan B adalah: √
√
2.8. Basis Data
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Dalam penelitian ini huruf referensi diperlukan untuk proses perhitungan jarak. Pembuatan huruf referensi dengan 2 peraga,
penulis mengambil 10 sampel dari huruf A sampai dengan Z. Sehingga dalam pembuatan basis data ini 260 huruf diperlukan untuk membuat huruf referensi.
Untuk setiap huruf perhitungan ektraksi ciri dilakukan menggunakan
wavelet haar
dari 10 sampel pada setiap hurufnya. Selanjutnya perhitungan rerata atas sejumlah ektraksi ciri tersebut dilakukan. Perhitungan rerata dapat dilihat pada persamaan berikut [13].
∑
Dengan adalah 26 huruf yang terdiri daari huruf A sampai dengan Z. Dengan demikian,
untuk pemprosesan 26 huruf, akan didapatkan satu set huruf referensi yang terdiri atas 26 vektor yang merupakan referensi untuk huruf A sampai dengan Z.
19
BAB III
PERANCANGAN
3.1. Proses Pengenalan Kode Huruf
Semaphore
Dalam perancangan sistem
software
pengenalan kode huruf
semaphore
terdapat beberapa proses yang harus dilakukan. Secara garis besar proses perancangan terdiri dari
lima tahap yaitu proses pengambilan citra,
preprocessing
, ekstrasi ciri, fungsi jarak, dan penentuan keluaran. Proses perancangan kode huruf
semaphore
dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Blog diagram proses pengenalan kode huruf
semaphore
.
Citra yang digunakan pada tahap
preprocessing
berupa citra pengiriman pose kode huruf
semaphore.
Proses pengambilan gambarnya dilakukan dengan menggunakan
webcam
. Dalam tahap
preprocessing
, hasil gambar
berupa citra pose kode huruf
semaphore
yang telah dikonversi kedalam bentuk HSV. Kemudian akan dilakukan segmentasi warna sesuai dengan warna yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu warna
kuning sesuai dengan warna yang terdapat pada bendera
semaphore
. Selanjutnya citra akan
dipotong
cropping
berdasarkan
bounding box
. Citra yang telah dipotong akan masuk dalam tahap berikutnya untuk dilakukan
resizing
agar mendapatkan ukuran yang diinginkan. Ukuran piksel yang diharapkan yaitu 64 x 64. Hasil keluaran dari
resizing
ini kemudian menjadi masukkan untuk tahap selanjutnya yaitu tahap pengenalan.
Dalam tahap pengenalan terdapat 3 tahap yang terdiri dari ekstraksi ciri, perhitungan fungsi jarak, dan basis data citra kode huruf
semaphore
. Terakhir dari tahap pengenalan kode huruf
semaphore
yaitu tahap penentuan keluaran. Hasil dari penentuan keluaran kode huruf
semaphore
ditentukan berdasarkan jarak minimum yang diperoleh dari hasil perbandingan antara basis data
dengan ekstraksi ciri.
3.1.1. Pengambilan Citra Kode Huruf
Semaphore
Tahap pengambilan citra kode huruf
semaphore
adalah proses mengambil gambar
capture
dengan menggunakan
webcam
yang akan disimpan dalam satu folder. Jarak pengambilan gambar dilakukan bervariasi dari jarak minimal 3 meter hingga jarak
maksimal 5 meter dengan rentang jarak masing-masing 50 cm.
Webcam
akan dihubungkan ke perangkat laptop menggunakan sambungan USB 2.0 sehingga setelah pengambilan
gambar dapat dikirim dan diterima langsung oleh laptop untuk diolah dengan menggunakan aplikasi
Matlab, seperti yang dapat digambarkan melalui diagram alir pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Diagram alir pengambilan citra.
Webcam
Aktif Ambil Gambar
Keluaran: Citra Kode Huruf
Semaphore
Masukan: Pose Kode Huruf
Semaphore
A A
Mulai
Selesai