Mesin Sidik Jari Metode FAST

Dari ketujuh pola tersebut, yang paling utama dan sering ditemukan di masyarakat adalah arch, loop, dan whorl. Tipe loop merupakan pola yang paling banyak ditemukan. Menurut Galton, sekitar 60 sidik jari bertipe loop, 30 bertipe whorl, dan 10 bertipe arch Darma Putra, 2009. Komputer dapat menganalisa garis-garis perubahan arah bentuk ridge, dengan kemampuan seperti mata manusia yang terlatih. Pada tingkat lokal, sidik jari dipandang lebih detail. Pada tingkat ini dapat ditemukan titik minusi. Titik minusi merupakan titik-titik informasi yang dapat mencirikan suatu sidik jari pada setiap orang.

2.2 Mesin Sidik Jari

Mesin yang digunakan pada penelitian ini adalah KANA SF-800+. SF- 800+ merupakan mesin absensi yang tidak hanya mampu membaca sidik jari kurang dari 1 detik dengan akurat, tetapi juga tidak memerlukan instalasi kabel yang rumit. Mesin ini mempunyai koneksi USB Flashdisk yang sangat cocok jika mesin terpasang jauh dari komputer. Selain sidik jari, anda dapat menggunakan password sebagai alat verikasi cadangan. SF-800+ dilengkapi fitur SSR Self Service Reader yang memungkinkan anda melakukan pengaturan jam kerja langsung didalam mesin. Laporan perhitungan absensi karyawan dapat diambil secara langsung dari mesin dengan USB Flashdisk dalam format excel tanpa harus melalui proses perhitungan di software absensi. Dengan menggunakan jadwal kerja berpola memungkinkan anda mengatur jam kerja shift atau karyawan yang mempunyai beberapa jam kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jadwal kerja melekat pada karyawan sehingga anda tidak perlu mengatur jadwal kerja secara berulang –ulang. 2.3 Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut sumber Wikipedia Bahasa Indonesia, Sistem Informasi SI adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi TIK, tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan komputer sistem TIK, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen TIK. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis. Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI danatau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu danatau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditunjukan untuk pengolahan menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan informasi. Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem data di satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Sistem informasi merupakan fokus dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika. Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan.

2.3.2 Sistem Informasi Berbasis Web

Menurut Budi Sunaryo, sistem informasi berbasis web adalah alat bantu yang dapat digunakan sebagai penyampaian informasi dari data- data yang telah dikumpulkan dan diolah untuk memenuhi kebutuhan dalam pencapaian suatu tujuan, dan alat bantu ini berjalan pada suatu aplikasi lain yang berjalan pada suatu jaringan komputer yaitu internet, serta memungkinkan pula berjalan pada suatu komputer stand alone.

2.4 Metode FAST

FAST Framework for the Application of Systems Technique adalah kerangka cerdas yang menyediakan tipe-tipe berbeda proyek dan strategi. Dalam merancang, membuat, dan menyelesaikan sistem informasi ini, digunakan metodologi FAST. Hal ini dikarenakan metodologi ini merupakan metodologi yang sesuai dengan rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan secara terstruktur. Metodologi FAST memiliki fase-fase sebagai berikut Whitten, 2004: a. Scope Defenition Phase Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang akan diteliti tingkat feasibility dan ruang lingkup proyek yaitu dengan menggunakan kerangka PIECES Performance, Information, Economics, Control, Efficiency, Servise. Hal ini dilakukan untuk menemukan inti dari masalah-masalah yang ada, kesempatan untuk meningkatkan kinerja organisasi, dan kebutuhan-kebutuhan baru. Pada tahap ini juga ditentukan apa masalah yang sedang dihadapi sehingga harus diselesaikan. b. Problem Analysis Phase Pada tahap ini akan diteliti masalah-masalah yang muncul pada sistem lama. Hasil dari tahap ini adalah peningkatan performa sistem yang akan memberikan keuntungan dari segi bisnis perusahaan. Hasil lain dari tahapan ini adalah sebuah laporan yang menerangkan tentang problems, causes, effects, dan solution benefits. c. Requirement Analysis Phase Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan prioritas dari kebutuhan - kebutuhan bisnis yang ada. Tujuan dari tahap ini adalah mengidentifikasi data, proses dan antarmuka yang diinginkan pengguna dari sistem yang baru. Alat bantu untuk memahami kebutuhan bisnis yang ada adalah dengan pemodelan use case. d. Logical Design Phase Tujuan dari tahap ini adalah mentransformasikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dari fase requirement analysis ke sistem model yang akan dibangun nantinya. Dengan kata lain pada fase ini akan menjawab pertanyaan- pertanyaan seputar penggunaan teknologi data, process, interface yang menjamin usability, reliability, completeness, performance, dan quality yang akan dibangun di dalam sistem. Tahap ini meliputi dua langkah, yaitu: 1. Data Modelling, yaitu memodelkan tabel-tabel yang akan digunakan untuk menyimpan data-data ke dalam database. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan Entity Relationship Diagram ER Diagram. 2. Process Modelling, yaitu memodelkan proses-proses yang akan terjadi dalam suatu sistem. Untuk menyelesaikan tahapan ini digunakan data flow diagram DFD. e. Decision Analysis Phase Pada tahap ini akan dipertimbangkan beberapa kandidat dari perangkat lunak dan keras yang nantinya akan dipilih dan dipakai dalam implementasi sistem sebagai solusi atas problems dan requirement yang sudah didefinisikan pada tahapan-tahapan sebelumnya. f. Physical Design and Integration Phase Tujuan dari tahapan ini dalah mentransformasikan kebutuhan bisnis yang direpresentasikan sebagai logical design menjadi physical design yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat sistem yang akan dikembangkan. Jika di dalam logical design bergantung kepada berbagai solusi teknis, maka physical design merepresentasikan solusi teknis yang lebih spesifik. g. Construction and Testing Phase Setelah membuat physical design, maka akan dimulai untuk mengkonstruksi dan melakukan tahap uji coba terhadap sistem yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain. Basis data, program aplikasi dan antarmuka akan mulai dibangun pada tahap ini. h. Installation and Delivery Phase Yang dilakukan pada fase ini adalah instalasi sistem, training user, manual sistem, mengkonversi file dan database yang ada ke dalam database yang baru, final testing dan menyiapkan prosedur konversi.

2.5 Data Flow Diagram DFD

Dokumen yang terkait

Sistem informasi tugas akhir mahasiswa Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma berbasis web.

0 1 196

Deteksi outlier menggunakan Algoritma Local Outlier Probability : studi kasus data akademik mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma.

0 5 265

Deteksi Outlier menggunakan algoritma Block-Based Nested-Loop : studi kasus data akademik mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma.

0 2 202

Sistem informasi manajemen berbasis WEB Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Universitas Sanata Dharma.

1 3 183

Deteksi Outlier menggunakan algoritma Naive Nested Loop : studi kasus data akademik mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2 3 236

Deteksi outlier menggunakan Algoritma Local Outlier Probability studi kasus data akademik mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma

1 9 263

Deteksi Outlier menggunakan algoritma Block Based Nested Loop studi kasus data akademik mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma

0 1 200

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

Sistem pendeteksian plagiarisme dokumen skripsi menggunakan metode overlap measure fuction : studi kasus skripsi Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 254

Deteksi Outlier menggunakan algoritma Naive Nested Loop : studi kasus data akademik mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta - USD Repository

0 0 234