2.2.2 Chip Mikrokontroller ATmega 8535
Mikrokontroler sebagai sebuah “one chip solution” pada dasarnya adalah rangkaian terintregrasi Integrated Circuit-IC yang telah mengandung secara
lengkap berbagai komponen pembentuk sebuah komputer. Berbeda dengan penggunaan mikroprosesor yang masih memerlukan komponen luar tambahan
seperti RAM, ROM, Timer, dan sebagainya untuk sistem mikrokontroler, tambahan komponen diatas secara praktis hampir tidak dibutuhkan lagi.
Hal ini disebabkan semua komponen penting tersebut telah ditanam bersama dengan sistem prosesor ke dalam IC tunggal mikrokontroler
bersangkutan. Dengan alasan itu sistem mikrokontroler dikenal juga dengan istilah populer the real Computer On a Chip komputer utuh dalam keping
tunggal, sedangkan sistem mikroprosesor dikenal dengan istilah yang lebih terbatas yaitu Computer On a Chip computer dalam keeping tunggal.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit 16-bits word dan sebagian besar instruksi
dieksekusi dalam 1 satu siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock.Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis
mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda.AVR berteknologi RISC Reduced Instruction Set Computing, sedangkan seri MCS51 berteknologi
CISC Complex Instruction Set Computing. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi empat kelas, yaitu
keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx.Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral dan
Universitas Sumatera Utara
fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama.
Mikrokontroler ATMega8535 merupakan salah satu keluarga dari MCS- 51keluaran Atmel. Jenis Mikrokontroler ini pada prinsipnya dapat digunakan
untukmengolah data per bit ataupun 8 bit secara bersamaan. Pada prinsipnya program pada Mikrokontroler dijalankan bertahap, jadi pada program itu sendiri
terdapat beberapa set instruksi dan tiap instriksi itu dijalankan secara bertahap atau berurutan. Beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Mikrokontroler
ATMega8535 adalah sebagai berikut : a. Sebuah Central Processing Unit 8 bit.
b. Osilatc : Internal dan rangkaian pewaktu. c. RAM internal 128 byte.
d. Flash Memory 2 Kbyte. e. Lima buah jalur interupsi dua buah interupsi eksternal dan tiga buah
interupsi internal. f. Empat buah programmable port IO yang masing – masing terdiri dari
delapan buah jalur IO. g. Sebuah port serial dengan control serial full duplex UART.
h. Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika. Kecepatan dalam melaksanakan instruksi per siklus 1 mikrodetik pada frekuensi 1
MH.
Gambar 2.1. Kemasan Mikrokontroler ATmega 8535
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Blok Diagram Fungsional ATmega8535
Universitas Sumatera Utara
2.2.3Konfigurasi Pin ATmega8535
Mikrokontroler AVR ATMega memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya digunakan sebagai port paralel. Satu portparalel terdiri dari 8 pin, sehingga
jumlah port pada mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A, port B, port C dan port
D. Sebagai contoh adalah port A memiliki pin antara port A.0 sampai dengan port
A.7, demikian selanjutnya untuk port B, port C, port D.
Gambar 2.3. Konfigurasi IC Mikrokontroller ATmega 8535
Penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:
Tabel 2.5 Deskripsi Pin Mikrokontroler ATmega 8535
Nama Deskripsi
Vcc Tegangan catu digital
Universitas Sumatera Utara
Gnd Catu daya negatip Ground
Port A PA0-PA7 Port A berfungsi sebagai port InputOutput. Port A juga berfungsi sebagai ADC, jika diperlukan. Pin pada Port
dapat diatur untuk memberikan internal pull-up resistors pada tiap bit. Penyangga data buffer pada keluaran Port
A mempunyai karakteristik gerak simetris dengan kapabilitas high sink maupun source. Ketika pin PA0 –
PA7 digunakan sebagai input dan secara
eksternaldikonfigurasi pulled-low
, pin-pin tersebut menghasilkan arus apabila internal pull-up resistors
diaktifkan. Pin pada Port A berada dalam kondisi tri-stated ketika kondisi reset diaktifkan, meskipun clock tidak
bekerja. Port B PB0-PB7
Port B adalah port InputOutput dwi-arah8-bit dengan internal pull-up resistors
pada tiap bit. Penyangga data pada output Port B mempunyai karakteristik gerak simetris
dengan kapabilitas high sink maupun source. Sebagai input
, Port B yang secara eksternal dikonfigurasi pulled- low
akan menghasilkan arus jika pull-up resistors diaktifkan. Pin pada Port B berada dalam kondisi tri-stated
ketika kondisi reset diaktifkan, meskipun clock tidak bekerja. Port B juga memiliki fungsi lain yaitu TO, XCK,
T1, AIN0, INT2, AIN1, SS, MOSI, MISO dan SCK. Port C PC0-PC7 Port C adalah sebuah port InputOutput dwi-arah8-bit
Universitas Sumatera Utara
dengan internal pull-up resistors pada tiap bit. Penyanga data pada output Port C mempunyai karakteristik gerak
simetris dengan kapabilitas high sink maupun source. Sebagai input, Port C yang secara eksternal dikonfigurasi
pulled-low akan menghasilkan arus jika pull-up resistors
diaktifkan. Pin pada Port C berada dalam kondisi tri-stated ketika kondisi reset diaktifkan, meskipun clock tidak
bekerja. Port C juga memiliki fungsi lain seperti TOSC2 dan TOSC1.
Port D PD0-PD7 Port D adalah sebuah port InputOutput dwi-arah 8-bit dengan internal pull-up resistors pada tiap bit. Penyangga
data pada output Port D mempunyai karakteristik gerak simetris dengan kapabilitas high sink maupun source.
Sebagai input, Port D yang secara eksternal dikonfigurasi pulled-low
akan menghasilkan arus jika pull-up resistors diaktifkan. Pin pada Port D berada dalam kondisi tri-stated
ketika kondisi reset diaktifkan, meskipun clock tidak bekerja. Port D juga memiliki fungsi lain seperti RXD
Nama Deskripsi
, TXD, INT0, INT1, OC1B, OC1A, ICP1, OC2, SCL dan SDA.
RESET Input
Reset. Kondisi low-level pada pin ini yang lebih lama dibanding panjang pulsa minimum akan
menyebabkan kondisi reset, meskipun clock tidak bekerja.
Universitas Sumatera Utara
Pulsa yang lebih pendek tidak dijamin menyebabkan kondisi reset.
XTAL1 Pin untuk eksternal clock.
XTAL2 Pin untuk eksternal clock.
AVCC Pin tegangan catu untuk Port A dan ADC. AVcc harus
terhubung secara eksternal dengan Vcc, meskipun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, AVcc harus
terhubung dengan Vcc melalui sebuah low-pass filter. AREF
Pin referensi analog bagi ADC
2.2.4 Konstruksi ATMega8535