8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan decision support systems adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan
manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang
berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada
saat-saat yang tidak biasa. Tahapan Sistem Pendukung Keputusan :
a.
Definisi masalah
b.
Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
c.
pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
d.
menentukan alternatif-alternatif solusi bisa dalam persentase Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan :
a.
Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
b.
Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
c.
Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan Dalam prosesnya, Sistem Pendukung Keputusan dapat menggunakan bantuan
dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll. Manfaat dari Sistem Pendukung Keputusan :
a. Pengambilan keputusan yang rasional, sesuai dengan jenis keputusan
yang diperlukan b.
Membuat peramalan forecasting c.
Membandingkan alternatif tindakan d. Membuat analisis dampak
e. Membuat model
2.2. Analytical Hierarchy Process AHP
AHP pada dasarnya didesain untuk menangkap persepsi orang yang berhubungan erat dengan permasalahan tertentu melalui suatu prosedur.
Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. AHP memiliki kelebihan yang terletak pada
kemampuannya memecahkan masalah yang multi objektif dan multi kriteria. Disamping kelebihan yang dimiliki, AHP memiliki kelemahan yang dapat
berakibat fatal. Ketergantungan pada input yang berupa persepsi seorang manusia akan membuat hasil akhir yang tidak memiliki arti jika orang tersebut memberi
penilaian yang keliru. Secara naluri, manusia dapat mengestimasi besaran sederhana melalui
inderanya, proses yang paling murah adalah membandingkan dua hal dengan keakuratan perbandingan tersebut yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu,
ditetapkan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai perbandingan tingkat
suatu elemen terhadap elemen lain. Metode Analytical Hierarchy Process AHP merupakan salah satu
metode penilaian kuantitatif yang umum digunakan untuk pengambilan keputusan. Metode ini merupakan model pengambilan keputusan yang dapat
membantu kerangka berpikir manusia. Dasar berpikirnya metode AHP adalah proses membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif
keputusan berbasis pada bagaimana sebaiknya alternatif itu dicocokkan dengan kriteria pembuat keputusan. AHP berprinsip bahwa perasaan, intuisi,
penginderaan, dan pengalaman seseorang minimal sama nilainya dengan data yang digunakan. Dengan memasukkan fungsi psikologis AHP dapat menutupi
kelemahan utama metode pengambilan keputusan yang selama ini ada. Untuk sampai pada pemahaman logis. Struktur hirarki AHP ditunjukkan pada gambar
2.1 berikut.
Gambar 2.1. Struktur Hirarki AHP
Tujuan
Kriteria 1 Kriteria 2
Kriteria 3 Kriteria n
Alternatif 1 Alternatif 2
Alternatif 3 Alternatif m
2.2.1. Kelebihan dan Kelemahan AHP
Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam system analisisnya. Kelebihan-kelebihan analsis ini
adalah : a.
Kesatuan Unity AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur
menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami. b.
Kompleksitas Complexity AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui
pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif. c.
Saling ketergantungan Inter Dependence AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling
bebas dan tidak memerlukan hubungan linier. d.
Struktur Hirarki Hierarchy Structuring AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung
mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
e. Pengukuran Measurement
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
f. Konsistensi Consistency
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
g. Sintesis Synthesis
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
h. Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik
berdasarkan tujuan mereka. i.
Penilaian dan Konsensus Judgement and Consensus AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi
menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. j.
Pengulangan Proses Process Repetition AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu
permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:
a.
Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini
melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian
yang keliru.
b.
Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari
kebenaran model yang terbentuk.
2.3. HTML
Hypertext Markup Language HTML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML dirancang untuk digunakan tanpa
tergantung pada suatu platform tertentu platform independent Sutarman, 2003:47. HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen
teks yaitu Standart Generalized Markup Language SGML. Dokumen HTML adalah suatu dokumen teks biasa, dan disebut sebagai markup language karena
mengandung tanda-tanda tag tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks dan tingkat kepentingan dari teks tersebut dalam suatu
dokumen. Ciri utama dokumen HTML adalah adanya tag dan elemen. Elemen dalam
dokumen HTML dikategorikan menjadi dua yaitu elemen HEAD yang berfungsi memberikan informasi tentang dokumen tersebut dan elemen BODY
yang menentukan bagaimana isi suatu dokumen ditampilkan oleh browser, seperti paragraf, list daftar, tabel dan lain-lain. Sedangkan tag dinyatakan dengan tanda
lebih kecil “” tag awal dan tanda lebih besar “” tag akhir. Dalam penggunaannya sebagian besar kode HTML tersebut harus terletak di antara tag
kontainer. Yaitu diawali dengan namatag dan diakhiri dengan namatag terdapat tanda “” Sutarman, 2003:49-50.
HTML dengan eXtensible Markup Language XML sama-sama merupakan bahasa penandaan markup language. Penandaan ini dilakukan
dengan memberi tag yang biasanya di dokumen HTML berfungsi untuk mengatur penampilan dokumen pada browser. Sedangkan pada XML, penandaannya juga
digunakan tag, hanya saja fungsinya yang berbeda yaitu untuk menetapkan sifat
suatu informasi. Jadi, HTML digunakan untuk mengatur tampilan informasi, sedangkan XML untuk menciptakan, berbagai, dan memproses informasi
Sutarman, 2003:48.
2.4. PHP