3.2 Perancangan Sistem Pemantauan
3.2.1 Perancangan Bentuk Prototype Loker Dosen
Gambar 3. 1 Ilustrasi Prototype Loker Dosen.
Perancangan desain prototype adalah contoh dari loker dosen yang ada, diharapkan mampu untuk menciptakan suasana layaknya loker dosen
yang ada di ruang sekretariat. Prototype loker tersebut juga berfungsi sebagai media dari percobaan sistem pemantauan yang hendak akan di buat,
adapun bentuk dan ukuran dibuat sama dengan loker dosen yang ada. Desain dan ukuran panjang x lebar x tinggi dibuat dengan ukuran
30 x 40 x 20 cm. Prototype hendak akan dibuat dari bahan kayu yang kurang lebih tebalnya 0,5 - 1cm, kemudian sistem pemantauan akan
diletakkan didalamnya sehingga dapat memantau isi loker secara keseluruhan.
20 cm
40 cm 30 cm
3.2.2 Perancangan Peletakan Sistem Pemantauan
Gambar 3. 2 Ilustrasi Prototype Sistem Pemantauan.
Gambar 3. 3 Ilustrasi Peletakan sistem dalam sisi atas prototipe
loker. Peletakan prototipe sistem pemantauan di pasang pada sisi atas, pada
bagian dalam loker. Sensor PIR dan PI Camera akan di pasang pada sisi atas loker menghadap ke bagian dalam, sehingga diharapkan dapat
meminimalkan hasil tangkapan yang tidak diperlukan. Perancangan peletakan sistem diharapkan mampu bekerja dengan baik, agar hasil yang
diharapkan maksimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Inti dari sistem pemantauan yakni rasberry pi akan diletakkan dibagian sisi atas dari loker. Perancangan peletakan dan pembuatan desain
prototype dibuat sedemikian rupa sehingga rapi.
3.2.3 Pembatasan PIR Sensor
Gambar 3. 4 Ilustrasi pembatasan sensor.
Pada perancangan ini dibatasi area atau daerah yang dapat di deteksi oleh sensor PIR Passive Infrared Receiver dengan cara memberikan
pelindung dengan cara membuat sebuah box dengan lubang ditengahnya. Hal tersebut dilakukan agar area pendeteksian sensor pir tidak mencapai
hingga bibir loker dosen. Pembatasan area diharapkan mampu untuk meminimalisir pendeteksian gerakan yang tidak diperlukan.
Pada Gambar 3.4 dijelaskan area hasil tangkapan sensor PIR dengan atau tanpa pelindung, dimana area tangkapan sensor PIR tanpa pelindung
mencapai 90 derajat.
3.2.3 Perancangan Saklar Pada Raspberry
Gambar 3. 5 Contoh saklar yang digunakan.
Ada dua jenis saklar yang digunakan dalam kontrol sistem pemantauan, yakni saklar OnOff dan saklar
‘push’ on. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai saklar yang digunakan :
3.2.4 Saklar OnOff
Pemasangan saklar onoff pada loker, dimanfaatkan sebagai kontrol sistem pemantauan. Saklar tersebut digunakan untuk menghidupkan atau
mematikan sistem pemantauan, jika sistem tidak sedang digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. 6 Ilustrasi contoh saklar onoff.
Gambar 3.6 menunjukkan bagaimana saklar onoff tersebut digunakan, pada saat saklar on maka raspberry pi sebagai kendali sistem
akan hidup, begitu juga sebaliknya.
Gambar 3. 7 Ilustrasi pemasangan kabel onoff.
3.2.4 Saklar ‘push’ On
Pemasangan saklar ‘push’ on pada loker juga dimanfaatkan sebagai
kontrol sistem pemantauan. Saklar tersebut digunakan untuk restart sistem pemantauan, jika dosen hendak mengambil objek di dalam loker.
Gambar 3. 8 Ilustrasi
contoh saklar ‘push’ on. Pemasangan saklar tersebut bertujuan ketika dosen hendak
mengambil objek di dalam loker dalam hal ini surat maupun dokumen, maka tidak akan terdeteksi sebagai adanya gerakan.
Gambar 3. 9 Restart Jtag Raspberry Pi.
Pemasangan restart button pada Raspberry Pi, memerlukan sebuah komponen yang bernama pin deret. Berikut ini adalah penampakan dari pin
deret. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3. 10 Pin deret.
Dari sejumlah pin deret yang ada kemudian dipotong, diambil dua pin saja, kemudian dipasangkan pada restart jtag raspberry pi. Berikut ini
adalah penampakan pemasangan pin deret pada restart jtag raspberry pi:
Gambar 3. 11 Pemasangan pin deret pada restart jtag.
Gambar 3. 12 Pemasangan
kabel jumper ‘female’ pada pin restart jtag. Pada gambar 3.12, ditunjukkan bagaimana kabel
‘push’ on di pasang. Setelah itu kabel jumper dihubungkan dengan saklar push on.
Berikut ini adalah ilustrasi pemasangan kabel ‘push’ on :
Gambar 3. 13 Ilustrasi pemasangan kabel Raspberry Jtag pada saklar
‘push’ on. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.2.3 Block Diagram Sistem Pemantauan
Gambar 3. 14 Block Diagram Sistem Pemantauan Loker Dosen.
3.2.4 Topologi Sistem Pemantauan
LAPTOP
SMARTPHONE
SISTEM PEMANTAUAN LOKER DOSEN USD
Sisi perangkat
Sisi sistem Internet
Provider GSM
Gambar 3. 15 Topologi sistem pemantauan.
3.2.5 Flowchart Sistem Pemantauan Loker Dosen
Di dalam perancangan sistem pemantauan, diperlukan sebuah flowchart untuk menjelaskan bagaimana sistem pemantauan akan bekerja.
Berikut ini adalah flowchart yang di rancang untuk bagaimana sistem berkerja :
Mulai
Cek kondisi sensor apakah dalam keadaan
high?
Pi Camera memotret isi loker dosen
Simpan gambar pada folder homepi dengan
nama SistemPemantauan Img.jpg
Kirim notifikasi berserta attachment
foto
Selesai Tidak
Ya Sensor Pir mendeteksi
adanya gerakan
Cek apakah ping sukses?
Ya
Tidak
Gambar 3. 16 Diagram Flow Chart.
39
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA HASIL SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci penerapan dari perancangan yang telah dilakukan untuk membuat sebuah sistem pemantauan. Implementasi yang
dijelaskan meliputi hardware yang digunakan dalam perancangan sistem, serta pengujian hasil sistem.
4.1 Instalasi Hardware