Aspek  kemandirian  pada  lulusan  perguruan  tinggi  di  Bali,  antara lain  :  Aspek  kebebasan,  Aspek  inisiatif,  Aspek  kepercayaan  diri,  Aspek
tanggung jawab, Aspek ketegasan diri, Aspek pengambilan keputusan dan Aspek kontrol diri.
Tinggi  rendahnya  kemandirian  pada  lulusan  perguruan  tinggi  di Bali  diperoleh  dari  skor  total  jawaban  subjek  pada  skala  kemandirian.
Skor  total  yang  tinggi  menunjukkan  tingginya  kemandirian  pada  lulusan perguruan tinggi dan skor total yang rendah akan menunjukkan rendahnya
kemandirian lulusan perguruan tinggi. 2.  Motivasi Berwirausaha
Motivasi  berwirausaha  adalah  keadaan  dalam  diri  individu  yang mendorong  individu  untuk  siap  menjalani  usaha  yang  diinginkan  dengan
hasrat berprestasi serta berani mengambil resiko sehingga tercipta peluang yang memiliki nilai tinggi terhadap usahanya di masa mendatang. Aspek-
aspek  dari  motivasi  berwirausaha  antara  lain,  Need  for  Achievement N’Ach, Need for Power N’Pow, Need for Affiliation N’Aff.
Nilai  skor  total  yang  tinggi  menunjukkan  adanya  motivasi berwirausaha yang tinggi, sedangkan nilai skor yang rendah menunjukkan
adanya motivasi berwirausaha yang rendah.
D.  Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  ini  adalah  lulusan  perguruan  tinggi  di  Bali. Pengambilan  sampel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  teknik
convenience sampling. Teknik convenience sampling adalah teknik penentuan sampel  berdasarkan  kebetulan  saja,  anggota  populasi  yang  ditemui  peneliti
dan sesuai dengan kebutuhan peneliti yang bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel Siregar, 2013.
E.  Metode Pengumpulan Data
Instrumen  atau  alat  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  adalah dengan  menggunakan skala. Jenis skala  yang digunakan dalam penelitian  ini
adalah  skala  Likert.  Terdapat  dua  skala  yang  akan  digunakan  yaitu  skala Kemandirian dan skala Motivasi Berwirausaha. Item-item  yang ada di dalam
skala tersebut terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Skala Likert yang akan digunakan terdiri dari empat kategori jawaban
yang  diberikan  yaitu  “Sangat  Tidak  Setuju”,  “Tidak  Setuju”,  “Setuju”,  dan “Sangat  Setuju.  Peneliti  tidak  memberikan  kategori  jawaban  “Netral”  atau
“Ragu-ragu”  karena  dapat  memiliki  arti  ganda  yang  menunjukkan  bahwa subjek belum dapat memutuskan atau memberikan jawaban Hadi, 1991.
Kedua  skala  tersebut  akan  dibagikan  kepada  subjek  penelitian  dalam satu  eksemplar,  masing-masing  terdiri  dari  skala  kemandirian  dan  skala
motivasi  berwirausaha.  Skala  kemandirian  selanjutnya  disebut  bagian  1  dan
skala  motivasi  berwirausaha  selanjutnya  disebut  bagian  2.  Blue  print  skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Tabel 1 Distribusi Item  Skala Kemandirian
Sebelum diujicobakan
No Aspek
Komponen Item Total  Presentase
Favorable Unfavorable
1.  Kebebasan 42,20,33,46  24,48,47,53
8 14,28
2.  Inisiatif 6,55,26,28
9,34,54,3 8
14,28 3.  Kepercayaan Diri
30,18,31,37  2,15,16,5 8
14,28 4.  Tanggung Jawab
41,44,4,32 38,43,52,29
8 14,28
5.  Ketegasan Diri 12,7,1,10
50,27,45,11 8
14,28 6.
Pengambilan Keputusan
22,39,13,19  8,25,36,56 8
14,28 7.  Kontrol Diri
40,49,51,23  17,21,14,35 8
14,28 Total
28 28
56 100
Tabel 2 Distribusi Item Motivasi Berwirausaha
sebelum diujicobakan
No Aspek
Komponen Item Total  Presentase
Favorable Unfavorable
1. Need for
Achievement 37, 52, 4, 22,
23, 49, 39, 36, 13
9, 29, 34, 2, 17, 8, 26, 25, 47
18 33,33
2. Need for
Power 27, 38, 19,
44, 14, 18, 5, 24, 1
21, 43, 15, 32, 20, 16, 30, 33,
12 18
33,33
3. Need for
Affiliation 40, 28, 10, 3,
7, 31, 35, 54, 53
46, 48, 11, 41, 50, 42, 6, 52, 45
18 33,33
Total 27
27 54
100
Penilaian  favorable  bergerak  dari  empat  sampai  dengan  satu, sedangkan penilaian unfavorable bergerak dari satu sampai dengan empat.
Nilai  total  masing-masing  komponen  akan  menggambarkan  derajat kemandirian  dan  motivasi  berwirausaha  pada  lulusan  perguruan  tinggi  di
Denpasar, Bali.
Tabel. 3 Sistem Skoring untuk Pernyataan Favorable
Respon Skor
SS S
TS STS
4 3
2 1
Tabel. 4 Sistem Skoring untuk Pernyataan Unfavorable
Respon Skor
SS S
TS STS
1 2
3 4
F.  Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data 1.  Validitas
Validitas  dikonsepkan  sejauh  mana  tes  mampu  mengukur  atribut yang  seharusnya  diukur.  Dalam  validitas,  akan  terlihat  apa  yang
sesungguhnya  diukur  oleh  suatu  tes  dan  seberapa  cermat  hasil pengukurannya apabila menggunakan analisis yang tepat.
Pada  dasarnya  validitas  isi  diperoleh  melalui  penilaian  seorang pakar atau ahli terhadap kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk
yang  diukur  Supraktiknya,  2014.  Pengujian  validitas  isi  di  dalam penelitian  ini  dialkukan  oleh  profesional  juddgement  dalam  hal  ini  oleh
dosen pembimbing skripsi.
2.  Seleksi Item
Seleksi item bertujuan memilih item-item dengan parameter  yang memenuhi  syarat  untuk  dimasukkan  ke  dalam  final  tes  Supratiknya,
2014.  Seleksi  item  dalam  penelitian  ini  menggunakan  parameter  daya diskriminasi  item.  Daya  diskriminasi  item  adalah  sejauh  mana  item
mampu membedakan antara subjek atau kelompok subjek yang memiliki dan  tidak  memiliki  atribut  yang  diukur.  Item  yang  berdaya  beda  tinggi
merupakan  item  yang  dapat  membedakan  subjek  yang  bersikap  positif dan subjek yang bersikap negatif Azwar, 2009.
Azwar  2009  menyatakan  bahwa  semakin  mendekati  1,00  maka semakin  tinggi  daya  beda  item.  Sebaliknya,  jika  koefisien  korelasi
semakin mendekati -1,00 maka daya beda item semakin rendah atau dapat dikatakan  bahwa  item  tersebut  dianggap  sangat  buruk  dan  tidak  cocok
dengan fungsi alat ukur sehingga harus digugurkan. Sebagai  kriteria  pemilihan  item  berdasarkan  korelasi  item  total,
digunakan batasan ≥ 0,25. Semua item yang mencapai koefisien minimal
0,25  daya  pembedanya  dianggap  memuaskan.  Sebaliknya,  jika  item