HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG.
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN
2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Departemen Psikologi
Oleh:
Siti Nurhalimah Sadiah 1004538
DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN
2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Oleh
Siti Nurhalimah Sadiah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Departemen Psikologi
© Siti Nurhalimah Sadiah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(4)
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Siti Nurhalimah Sadiah (10004538). Hubungan Antara Kemandirian dengan Penyesuaian Sosial di Perguruan Tinggi pada Mahasiswa Angkatan 2013 Univeristas Pendidikan Indonesia Bandung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran (1) tingkat kemandirian, (2) penyesuaian sosial di perguruan tinggi, (3) hubungan antara kemandirian dengan penyesuaian sosial di perguruan tinggi. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2013 di UPI Bandung yang berusia 18-21 tahun, dan telah mengikuti perkuliahan selama satu tahun. Responden berjumlah 377 dengan kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik korelasi Spearman Rank sebesar 0, 59 dengan signifikasi 0,000 (< 0, 05), hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup dan sangat signifikan antara kemandirian dengan penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahsiswa angkatan 2013 UPI Bandung. Artinya apabila tingkat kemandirian pada mahasiswa tinggi maka kemampuan dalam penyesuaian sosial di perguruan tinggi yang baik. Hasil penelitian menunjukkan (1) sebanyak 71% dari responden yang dikategorikan memiliki kemandirian sedang. (2) sebanyak 73% dari responden yang dikategorikan memiliki kemampuan penyesuaian sosial yang cukup. (3) Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kemandirian dengan penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahasiswa angkatan 2013 UPI Bandung. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti merekomendasi kepada peneliti selanjutnya untuk menghubungkan variabel kemandirian dan variabel penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada remaja akhir dengan variabel lainnya, sehingga didapat faktor lain yang turut mempengaruhi.
(5)
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Siti Nurhalimah Sadiah (10004538). Relationship between Independence with Social Adjustment in College Students of University Education in 2013 Indonesia Bandung.
The purpose of this research is to discover (1) independence level, (2) social adjustment in college, (3) the context between independence and social adjustment in college. The respondents in this research are students of UPI Bandung class of 2013, aged 18-21 years and already participated in classes for a year. Number of the respondents are 377 with criteria that already fixed. This research is using quantitative method with accidental sampling technique. The obtained data are being analyzed with spearman rank correlational technique. Data collection was done through questionnaires. Data were analyzed using the spearman rank correlation technique at 0, 59 with significance 0,000 (< 0, 05), the results suggest there is relationship between independence with social adjustment in college on students class of 2013 UPI Bandung. Meaning that if a high degree of independence in students the ability in social adjustment in a good college. This research results (1) 71% of the respondents are being categorized for having medium level of independence (2) 73% of the respondents are being categorized for having medium level of social adaptation (3) there is a significant relation between independence and social adjustment in college on student class of 2013 UPI Bandung. Based on research result, researcher recommend to the next researchers to correlate independence variable and social adaptation variable in university on late adolescent with another variable, thus obtained the other factors that also affect.
(6)
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR GRAFIK ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Sistematika Prosedur Skripsi... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN PUSTAKA ... 8
1. Remaja Akhir ... 8
2. Kemandirian ... 9
a. Definisi Kemandirian ... 9
b. Aspek-Aspek Kemandirian ... 10
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ... 13
d. Perkembangan Kemandirian Remaja ... 14
3. Penyesuaian Sosial di Perguruan Tinggi ... 15
a. Definisi Penyesuaian Sosial ... 15
(7)
viii
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Karakteristik Penyesuaian Sosial ... 19
d. Penyesuaian Sosial di Perguruan Tinggi ... 20
B. KERANGKA BERPIKIR ... 22
C. PENELITIAN YANG RELEVAN ... 26
D. HIPOTESIS PENELITIAN ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 29
B. Teknik Pengumpulan Data ... 29
C. Populasi dan Sampel ... 29
D. Definisi Operasional ... 30
E. Instrumen Penelitian... 32
F. Prosedur Penelitian ... 38
G. Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Karakteristik Subjek Penelitian ... 41
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 62 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(8)
ix
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kemandirian (Sebelum Uji Coba) ... 32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penyesuaian Sosial Di Perguruan Tinggi (Uji Coba) 33 Tabel 3.3 Kategori Jawaban Dan Cara Pemberian Skor ... 34
Tabel 3.4 Koefisien Korelasi Guilford ... 36
Tabel 3.5 Realibilitas Kemandirian (Uji Coba) ... 36
Tabel 3.6 Realibilitas Kemandirian ... 37
Tabel 3.7 Realibilitas Penyesuaian Sosial (Uji Coba) ... 37
Tabel 3.8 Realibilitas Penyesuaian Sosial ... 38
Tabel 3.9 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov ... 40
Tabel 4.1 Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
Tabel 4.2 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia ... 42
Tabel 4.3 Deskripi Subjek Berdasarkan Tempat Tinggal ... 43
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Kemandirian Mahasiswa ... 43
Tabel 4.5 Deskripsi Tingkat Kemandirian ... 44
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Dimensi-Dimensi Kemandirian ... 45
Tabel 4.7 Kategori Tingkat Dimensi-Dimensi Kemandirian ... 45
Tabel 4.8 Hasil Uji Mann-Whitney U Test Kemandirian Berdasarkan Jenis Kelamin 46 Tabel 4.9 Hasil Kruskal’s Wallis Test Kemandirian Berdasarkan Usia ... 47
Tabel 4.10 Hasil Kruskal’s Wallis Test Kemandirian Berdasarkan Tempat Tinggal 48 Tabel 4.11 Statistik Deskriptif Penyesuaian Sosial ... 49
Tabel 4.12 Deskripsi Penyesuaian Di Perguruan Tinggi ... 49
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Dimensi-Dimensi Penyesuaian Sosial ... 50
Tabel 4.14 Kategori Dimensi-Dimensi Penyesuaian Sosial Di Perguruan Tinggi 51
Tabel 4.15 Hasil Uji Mann-Whitney U Test Penyesuaian Berdasarkan Jenis Kelamin 52
Tabel 4.16 Hasil Kruskal’s Wallis Test Penyesuaian Berdasarkan Usia ... 53
Tabel 4.17 Hasil Kruskal’s Wallis Test Penyesuaian Berdasarkan Tempat Tinggal 54 Tabel 4.18 Korelasi Antara Kemandirian Dengan Penyesuaian Sosial ... 55
(9)
x
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ... 25
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Frekuensi Dan Presentase Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ... 41
Grafik 4.2 Frekuensi Dan Presentase Subjek Berdasarkan Usia ... 42
Grafik 4.3 Frekuensi Dan Presentase Subjek Berdasarkan Tempat Tinggal ... 43
Grafik 4.4 Frekuensi Dan Presentase Tingkat Kemandirian ... 44
Grafik 4.5 Frekuensi Dan Presentase Tingkat Kemandirian Berdasarkan Gender 46 Grafik 4.6 Frekuensi Dan Presentase Tingkat Kemandirian Berdasarkan Usia .. 47
Grafik 4.7 Frekuensi Dan Presentase Tingkat Kemandirian Berdasarkan Tempat 48 Grafik 4.8 Frekuensi Dan Presentase Penyesuaian Sosial Di Perguruan Tinggi . 49 Grafik 4.9 Frekuensi Dan Presentase Kategori Dimensi Penyesuaian Sosial ... 50
Grafik 4.10 Frekuensi Dan Presentase Penyesuaian Sosial Berdasarkan Gender 52
Grafik 4.11 Frekuensi Dan Presentase Penyesuaian Sosial Berdasarkan Usia ... 53
Grafik 4.12 Frekuensi Dan Presentase Penyesuaian Sosial Berdasarkan Tempat 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Administrasi Penelitian Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
Lampiran 4 Data Skor Dan Kategorisasi Pada Setiap Variabel Lampiran 5 Reabilitas Dan Validitas
Lampiran 6 Analisis Item
Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas, Uji Korelasi, Dan Uji Komparasi Lampiran 8 Hasil Coding Wawancara
(10)
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan studi korelasi adalah karena sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kemandirian dengan penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahasiswa angkatan 2013 UPI Bandung. Peneliti ingin mendapatkan gambaran mengenai tingkat kemandirian dan kemampuan penyesuaian sosial di perguruan tinggi, pada suatu populasi yaitu mahasiswa UPI Bandung angkatan 2013 yang sebagian besar berada pada fase remaja akhir. Pengambilan sampel yang telah ditentukan dan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kemandirian dan penyesuaian sosial di perguruan tinggi.
B. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh subjek. Subjek hanya perlu memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dan menggambarkan keadaan dirinya. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada subjek penelitian yaitu mahasiswa UPI angkatan 2013 tahun ajaran 2013/2014, yang berada pada tahap remaja akhir yaitu dengan batasan usia 18-21 tahun. Selain itu peneliti menggunakan aplikasi google drive dalam pengumpulan data atau melalui kuesioner online.
C. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa UPI Bandung angkatan 2013 atau berada pada semester tiga. Berbagai pertimbangan peneliti memfokuskan penelitian pada mahasiswa semester tiga karena fenomena seperti yang telah di ungkapkan di latar belakang sebelumnya. Selain itu, mahasiswa tersebut berada pada tahap atau fase remaja akhir dengan usia 18-21 tahun yang seharusnya telah terbentuk sempurna dalam perkembangan kemandiriannya, baik dalam aspek emosional, perilaku, serta nilai (Steinberg, 2002). Kemudian peneliti
(11)
30
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merasa bahwa mahasiswa semester 3 telah mengikuti pembelajaran atau aktifitas di kampus. Sehingga mahasiswa semester tiga dapat dikatakan telah memiliki waktu untuk melakukan penyesuaian sosial di kampus.
Dari populasi tersebut akan diambil sampel dengan menggunakan metode non probability sampling yaitu accidental sampling. Accidental sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel dengan cara peneliti langsung mengumpulkan data dari unit sampel yang ditemui sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi (Zuriah, 2006). Adapun jumlah dalam pengambilan sampel penelitian, dengan menggunakan jumlah populasi yang diketahui dari teknik Solvin (Siregar, 2010:149), dengan rumus sebagai berikut:
n= N 1+Ne2
n = 99
+ 99 , 2
= 377,46 dibulatkan menjadi 377
Keterangan: n = Sampel
N = Jumlah populasi
e2 = Perkiraan tingkat kesalahan 5%
D. Definisi Operasional
1. Definisi Operasional Kemandirian
Kemandirian dalam penelitian ini merupakan hasil korelasi derajat skor keseluruhan kuesioner kemandirian, berdasarkan penjumlahan skor dari tiga dimensi yang mengacu pada aspek kemandirian mnurut Steinberg (2002) yaitu:
1) Dimensi kemandirian emosional, berkaitan dengan kemampuan mahasiswa untuk tidak tergantung kepada orang lain terutama orang tua.
2) Dimensi kemandirian perilaku, berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam mengambil keputusannya, bertanggung jawab.
3) Dimensi kemandirian nilai, berkaitan dengan kemampuan mahasiswa untuk dapat berpikir lebih abstrak mengenai masalah yang terkait dengan isu moral, politik, dan agama, untuk menyatakan benar atau salah berdasarkan keyakinan-keyakinan yang dimilikinya.
(12)
31
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga apabila semakin tinggi skor keseluruhan yang diperoleh dari kuesioner kemandirian, maka semakin tinggi tingkat kemandirian subjek. Sebaliknya semakin rendah skor keseluruhan yang diperoleh maka semakin rendah tingkat kemandirian subjek.
2. Definisi Operasional Penyesuaian sosial di Perguruan Tinggi
Variabel penyesuaian sosial di perguruan tinggi merupakan jumlah skor yang diperoleh dari skor keseluruhan skala penyesuaian sosial di perguruan tinggi, yang disusun berdasarkan lima dimensi penyesuaian sosial di perguruan tinggi, mengacu pada karakteristik penyesuaian sosial di perguruan tinggi yang dipaparkan oleh Schneiders. Adapun kriteria atau dimensi dalam penyesuaian sosial di lingkungan perguruan tinggi yang baik Schneiders (1964) sebagai berikut:
1) Menerima otoritas di perguruan tinggi dan wewenang dosen.
Dimensi ini berkaitan dengan sikap dan perilaku subjek dalam menerima termasuk patuh terhadap peraturan yang berlaku di kampus, serta menghormati dan menghargai wewenang dosen.
2) Berpartisipasi dalam kegiatan di perguruan tinggi.
Dimensi ini berhubungan dengan keterlibatan subjek dalam kegiatan kampus, seperti dalam organisasi kampus, memiliki kelompok belajar bersama teman-teman, serta aktif mengikuti berbagai kegiatan di kelas, atau perlombaan yang diadakan di perguruan tinggi lainnya.
3) Mampu menjalin relasi sosial dengan baik.
Dimensi ini berkaitan dengan kemampuan subjek dalam menjalin pertemanan, serta berperilaku dengan penuh sopan santun dengan orang-orang yang ada di perguruan tinggi.
4) Menerima batasan dan bertanggung jawab sebagai mahasiswa di perguruan tinggi.
Dimensi ini subjek menunjukkan kemampuan untuk bertingkah laku sesuai dengan norma yang berlaku, dan dapat melaksanakan kewajiban yang telah ditentukan oleh perguruan tinggi.
5) Membantu merealisasikan atau mewujudkan tujuan dari perguruan tinggi. Dimensi ini ditunjukkan oleh subjek dengan mengetahui serta mendukung visi dari perguruan tinggi dan menjaga nama baik almamater kampus.
(13)
32
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga semakin tinggi skor subjek pada skala penyesuaian sosial di perguruan tinggi, maka semakin baik penyesuaian sosialsubjekyang dilakukan di lingkungan UPI. Sebaliknya, semakin rendah skor subjek pada skala penyesuaian sosial di perguruan tinggi, maka semakin buruk pula penyesuaian sosial subjek yang di lakukan di lingkungan UPI.
E. Instrumen Penelitian
Peneliti menggunakan dua jenis instrumen dalam penelitian ini, yaitu instrumen kemandirian remaja, dan instrumen penyesuaian sosial di perguruan tinggi. 1. Instrumen kemandirian
Dalam mengukur kemandirian subjek, peneliti menyusun skala kemandirian yang peneliti gunakan hasil memodifikasi dari beberapa instrumen penelitian terdahulu yaitu skala kemandirian yang di buat oleh Primasari (2007), dan Sari (2012). Skala kemandirian ini terbagi atas tiga dimensi yaitu kemandirian emosional (emotional autonomy), kemandirian perilaku (behavioral autonomy), dan kemandirian nilai (value autonomy). Skala ini disusun oleh peneliti sendiri dengan bantuan ahli. Skala kemandirian ini terdiri dari 14 item dimensi kemandirian emosional, 14 item dimensi kemandirian perilaku, serta 12 item kemandirian nilai sehingga totalnya 40 item.
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Skala Kemandirian (Sebelum Uji Coba)
Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah
Fav Unfav
Kemandirian emosional (emotional autonomy)
De-idealized 1, 4 2, 3 4
Parent as people 5,11 8 3
Non dependency 9, 12, 14 6 4
Individuated 7, 10 13 3
Kemandirian Perilaku (behavioral autonomy) Dapat mengambil keputusan.
18, 25 15, 21 4
Tidak mudah terpengaruh orang lain.
23, 26, 29,27
16, 19 6
Memiliki self-reliance, rasa percaya diri.
17, 20 24, 28 4
Kemandirian nilai (value
autonomy)
Abstrack belief. (keyakinan
abstrak)
30 33, 36,
39
4
Principle belief.
(keyakinan prinsipil)
31, 34 37, 40 4
Independent belief. 35, 22 32, 38 4
(14)
33
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Instrumen Penyesuaian Sosial di Perguruan Tinggi
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pengembangan penyesuaian sosial di perguruan tinggi yang diturunkan dari konsep penyesuaian sosial di sekolah menurut Schneiders (1964). Item-item yang disusun dalam instrumen penyesuaian sosial di perguruan tinggi ini, merupakan hasil instrumen penyesuaian sosial di kampus yang dibuat oleh Nur (2014). Adapun skala penyesuaian sosial di perguruan ini terdiri dari 9 item dimensi menerima otoritas perguruan tinggi dan wewenang dosen, 14 item dimensi berpartisipasi dalam kegiatan di kampus, 10 item kemampuan menjalin relasi sosial yang baik, 13 item menerima batasan dan bertanggung jawab sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, dan 8 item membantu merealisasikan atau mewujudkan tujuan dari perguruan tinggi. Sehingga totalnya 54 item. Adapun kisi-kisi instrumen sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Skala Penyesuaian Sosial Di Perguruan Tinggi (Sebelum Uji Coba)
No Dimensi Indikator
No Item Jumlah Fav (+) Unfav (-) 1 Menerima otoritas perguruan tinggi dan wewenang dosen.
Menerima dan mematuhi peraturan yang berlaku di perguruan tinggi.
1, 3, 2
5
4
Menghormati dan menghargai dosen
4, 11 6, 9, 7
5
2 Berpartisipasi dalam
kegiatan di kampus
Berminat dan terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan di kampus
46, 10, 8
33, 15
5
Memiliki kelompok belajar bersama teman
45 49, 32
3 Aktif mengikuti diskusi di kelas,
kegiatan seminar, pelatihan atau perlombaan yang diadakan di kampus 47, 12, 52 24, 25, 13 6
3 Mampu menjalin relasi
sosial yang baik.
Menjalin relasi sosial dengan teman dan kakak tingkat.
44, 20
43, 18,
53 5
Menjalin relasi sosial dengan dosen
50, 21
19, 29
(15)
34
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menjalin dengan unsur-unsur yang ada di kampus
- 51
1
4
Menerima batasan dan bertanggung jawab sebagai mahasiswa di perguruan tinggi
Bertingkah laku sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.
30, 16, 54
48, 27,
22 6
Melaksanakan kewajibannya sebagai mahasiswa dengan penuh tanggung jawab
23, 34, 28, 37 26, 41, 42 7 5 Membantu merealisasikan atau mewujudkan tujuan dari perguruan tinggi
Mengetahui dan mendukung visi dari perguruan tinggi
39 36, 17
3
Menjaga nama baik perguruan tinggi
35, 31
40, 38,
14 5
JUMLAH 26 28 54
3. Penyekoran dan Penafsiran
Instrumen dalam penelitian ini dibuat dengan model skala likert. Skala likert adalah skala yang memusatkan perhatiannya kepada subjek atau orang. Asumsi yang dipakai dalam skala likert yaitu item-item dalam skala diasumsikan monoton atau kontinum, yang maksudnya semakin favorabel perilaku individu, maka akan semakin tinggi skornya. Adapun jumlah pilihan jawaban dalam skala likert mulai dari 3 sampai 9 kategori yang berisikan kata sifat, dan setiap kategori memiliki bobot angka atau skor (Ihsan, 2013:49).
Dalam penelitian ini setiap pernyataan dalam kuesioner disertai alternatif jawaban yang terdiri dari empat kategori jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), atau Sangat Tidak Sesuai (STS). Dengan masing-masing kategori jawaban diberi skor sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kategori Jawaban dan Cara Pemberian Skor
Kategori Jawaban Skor Skala Favorable Unfavorable
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak Sesuai 2 3
(16)
35
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan uji coba terhadap alat ukur kemandirian, dan penyesuaian sosial di perguruan tinggi terhadap 377 orang mahasiswa yang berada pada tahap remaja akhir dengan usia 18-21 tahun atau berada di semester tiga di UPI Bandung, peneliti melakukan uji validitas terlebih dahulu. Setelah uji coba dilakukan langkah selanjutnya adalah mengolah data untuk dilakukan uji realibilitas. Adapun uji validitas dan realibilitas yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas instrumen yang terlebih dahulu dilakukan ialah uji validitas isi. Validitas isi dilakukan dengan cara merevisi butir-butir item berdasarkan saran/pendapat para penelaah yang professional (Suryabrata, 2010). Uji validitas isi dalam penelitian ini dilakukan dengan expert judgment terhadap beberapa dosen., yaitu Drs. Aas Saomah, M.Si., Dr. Hj. Titin Kartini. M.Si., dan Niken Cahyorinartri, M.Psi., Psikolog.
Berdasarkan hasil penilaian para ahli, secara keseluruhan item-item pada setiap instrumen sudah representatif dan relevan dengan fungsi pengukurannya. Pada alat ukur kemandirian terdapat beberapa item yang diperbaiki struktur kalimatnya. Setelah itu, peneliti melakukan uji keterbacaan kepada beberapa mahasiswa angkatan 2013 di jurusan Psikologi FIP UPI Bandung. Untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat menggambarkan dengan tepat perilaku yang akan diukur serta sejauh mana instrumen tersebut dapat menunjukkan dengan sebenarnya gejala yang akan diukur maka peneliti melakukan uji coba (try out) instrumen pada 105 mahasiswa angkatan 2013 di UPI Bandung, pada tanggal 8 Desember 2014.
b. Uji Realibilitas
Sebelum melakukan uji realibilitas dilakukan perhitungan korelasi item total terlebih dahulu, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor setiap item dengan skor total instrumen. Item yang akan dipilih untuk penelitian di lapangan ialah item yang memiliki koefisien korelasi sama dengan atau lebih besar dari 0.30 (Ihsan, 2013). Apabila jumlah item yang lolos ternyata masih belum mencapai jumlah yang diinginkan, maka batas kriteria koefisien korelasi dapat diturunkan dari 0.30 menjadi 0.20, sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai (Ihsan, 2013). Berikut ini akan diuraikan hasil analisis item dari masing-masing instrumen.
(17)
36
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian dilakukan uji realibilitas untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat diandalkan. Hasil koefisien realibilitas tersebut digolongkan kedalam beberapa kriteria koefisien realibilitas Alpha Cronbach menurut Guildford, diantaranya:
Tabel 3.4
Koefisien Korelasi Guilford
Sugiyono (2012)
Berikut merupakan koefisien reliabilitas dengan bantuan software SPSS versi 22.0 for windows:
1) Instrumen kemandirian
Setelah mengujicobakan instrumen kemandirian terhadap 105 mahasiswa angkatan 2013 UPI Bandung yang berada pada fase remaja akhir, maka dilakukan uji realibilitas dengan teknik Alpha Cronbach, maka diperoleh koefisien realibilitas dari 40 item intrumen kemandirian sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan analisis item yang telah dilakukan terhadap instrumen kemandirian, maka diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa 27 item dari 40 item yang diuji dinyatakan layak, dan 13 item dinyatakan tidak layak. Item yang layak ialah item-item pada nomor 4, 3, 5, 8, 12, 14, 7, 10, 13, 18, 25, 21, 23,26, 16, 19, 20, 28, 30, 33, 39, 31, 37, 40, 22, 38 dan item yang tidak layak ialah item pada nomor 1, 2, 11, 9, 6, 15, 27, 17, 24, 36, 34, 35, 32. Kemudian dilakukan kembali pengambilan data terhadap 377 responden mahasiswa
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.00-0.199 Sangat Rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.59 Cukup
0.60-0.799 Kuat
0.80-1.000 Sangat Kuat
Tabel 3.5
Realibilitas Kemandirian Uji Coba
Cronbach's
Alpha N of Items
(18)
37
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
angkatan 2013 UPI Bandung yang berada pada fase remaja akhir, maka diperoleh koefisien realibilitas sebagai berikut:
Hasil uji reliabilitas instrumen kemandirian pada mahasiswa angkatan 2013 dengan bantuan program SPSS versi 22.00, menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.739, sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah 0.685. Hal
ini menunjukan bahwa koefisien reliabilitas
ketika ambil data lebih baik daripada
reliabilitas ketika uji coba. Koefisien
tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini
bersifat reliabel atau dapat digunakan untuk pengambilan data. 2) Instrumen Penyesuaian Sosial
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 105 mahasiswa angkatan 2013 UPI Bandung, maka dilakukan perhitungan realibilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbach terhadap 54 item instrumen penyesuaian sosialdan diperoleh data dibawah ini:
Tabel 3.7
Reabilitas Penyesuaian Sosial
Cronbach's
Alpha N of Items
,901 54
Berdasarkan perhitungan analisis item yang telah dilakukan terhadap instrumen penyesuaian sosial, maka diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa 46 item dari 54 item yang diuji dinyatakan layak, dan 8 item dinyatakan tidak layak. Item yang layak ialah item-item pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 28, 40, 41, 42, 42, 43, 44,45, 47, 48, 49, 50, 51, 53, 54 dan item yang tidak layak ialah item pada nomor 10, 11p, 16, 24, 39, 46, 52, 54. Kemudian dilakukan perhitungan koefisien realibilitas alpha cronbach kembali, sehingga diketahui nilai koefisien realibilitas dari 46 item yang lolos sebagai berikut:
Tabel 3.6
Realibilitas Kemandirian
Cronbach's
Alpha N of Items
(19)
38
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8
Reabilitas Penyesuaian Sosial
Cronbach's
Alpha N of Items
,913 46
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas pada instrumen penyesuaian sosial di perguruan tinggi, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,913. Sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah 0.901. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini bersifat sangat reliabel.
F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan
a. Merumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian.
b. Menentukan konstruk psikologis yang akan diukur dalam penelitian.
c. Melakukan studi literatur mengenai kajian teoritis serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.
d. Menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian. e. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
f. Mempersiapkan surat izin penelitian.
2. Tahap Pengambilan Data
a. Melakukan try out (uji coba) terlebih dahulu untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur yang telah disusun. Jika terdapat item yang tidak layak maka item tersebut dihapus kemudian instrumen penelitian tersebut direvisi seperlunya.
b. Memohon kesediaan mahasiswa di lingkungan UPI (yang menjadi sampel penelitian) untuk menjadi subjek dalam penelitian.
c. Menyebarkan kuesioner penelitian. d. Melaksanakan pengambilan data.
e. Memberikan reward kepada para mahasiswa yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.
(20)
39
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam tahap pengolahan data ini, pertama peneliti melakukan skoring serta menginputnya terlebih dahulu terhadap data yang telah diperoleh. Setelah itu, kemudian peneliti mengkategorikan data berdasarkan pelevelan. Langkah selanjutnya ialah melakukan uji reliabilitas dan validitas untuk mengetahui seberapa reliabel dan valid alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Terakhir, peneliti melakukan uji asumsi (normalitas) dan menguji hipotesis penelitian dengan melakukan uji korelasi antar variabel.
4. Tahap Pembahasan
a. Mendeskripsikan hasil penelitian yang telah diolah . b. Menjelaskan penemuan utama dari penelitian.
c. Menjelaskan apakah penemuan dari penelitian yang diperoleh mendukung atau menolak teori yang telah dijelaskan pada BAB II. d. Menginterpretasi data yang telah diolah.
e. Menjelaskan keterbatasan penelitian.
f. Membuat kesimpulan serta saran dari hasil penelitian.
G. Analisis Data
Jenis analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan bantuan software SPSS versi 22.0. Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode pengujian statistik yang digunakan, diantaranya:
1. Uji Normalitas
Sebelum uji korelasi, peneliti melakukan uji normalitas data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov yang perhitungannya dibantu dengan software SPSS 22.0 for windows. Apabila tingkat signifikansi ≥0.05 maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah adalah hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji one sample Kolmogorov-Smirnov.
(21)
40
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa data kemandirian (autonomy) dan penyesuaian sosial (social adjusment) berdistribusi tidak normal pada tingkat signifikansi 0.00 (<0.05) .
2. Uji Korelasi
Kedua variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi tidak normal. Oleh karena itu, pengolahan data selanjutnya menggunakan analisis statistik non parametik. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, digunakan teknik analisis koefisien korelasi Spearman melalui bantuan soft ware SPSS versi 22.0.
3. Uji Signifikansi
Uji signifikansi digunakan untuk menentukan apakah variabel-variabel berkorelasi. Pengujian namun pada perhitungannya, uji signifikansi dilakukan secara bersamaan dengan uji koefisien korelasi Spearman dengan menggunakan bantuan program SPSS 22.0 for windows. Dasar pengambilan keputusan apakah kedua variabel signifikan atau tidak. Maka didasarkan pada probabilitas (ɑ=0,05).
Tabel 3.9
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Autonomy Social adjusment
N 377 377
Normal Parametersa,b Mean 81,49 139,39
Std. Deviation 6,387 13,543
Most Extreme Differences
Absolute ,067 ,069
Positive ,067 ,045
Negative -,067 -,069
Test Statistic ,067 ,069
(22)
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemandirian pada mahasiswa angkatan 2013 UPI Bandung berada pada kategori sedang. Hal ini berlaku juga bagi dimensi kemanidrian seperti kemandirian emosi, kemandirian perilaku, dan kemandirian nilai. Artinya, sebagian besar mahasiswa angkatan 2013 memiliki kemampuan yang cukup dalam melepaskan diri dari ketergantungan orang tua atau orang lain disekitarnya, cukup mampu melakukan pengambilan keputusan sendiri tanpa terpengaruhi orang lain serta memiliki rasa percaya diri yang cukup. Selain itu mahasiswa juga cukup mampu dalam mempertibangkan nilai-nilai serta norma yang berlaku dalam lingkungannya.
2. Penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahasiswa angkatan 2013 berada pada kategori cukup. Artinya, sebagian besar dari mahasiswa angkatan 2013 cukup mampu melakukan kehidupan sosialnya di situasi sosial akademiknya. 3. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kemandirian dengan penyesuaian sosial di perguruan tinggi sebesar 0,59 dengan signifikasi 0,000 (<0,05) maka hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup dan sangat signifikan antara kemandirian dengan penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahsiswa angkatan 2013 UPI Bandung. Artinya apabila tingkat kemandirian pada mahasiswa tinggi maka kemampuan dalam penyesuaian sosial di perguruan tinggi yang baik.
(23)
60
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Sesuai dengan hasil penelitian ini untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di perguruan tinggi maka setiap mahasiswa diperlukan tingkat kemandirian yang tinggi dalam menghadapi masalah.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi merupakan tempat mahasiswa menuntut ilmu, memegang peran penting dalam perkembangan kemandirian serta penyesuaian sosial akademik mahasiswa. Universitas pendidikan Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi yang menuntut mahasiswa untuk memiliki mandiri dii lingkungan akademik. Salah satu caranya yaitu dengan memfasilitasi setiap kebutuhan dalam proses belajar dan mengajar. Karena hal itu merupakan kewajiban dari perguruan tinggi dan hak dari mahasiswa. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang berarti bagi perkembangan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Terutama untuk pihak kemahasiswaan UPI diharapkan membekali mahasiswa dengan bimbingan yang dapat membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri terhadap beban studi. Salah satu caranya menyediakan layanan konsultasi pada mahasiswa, guna mengemukakan pendapat mahasiswa mengenai kesulitan yang dialami selama menempuh perkuliahan. Sehingga pada akhirnya progam-progam universitas yang berupaya untuk mencetak generasi yang berkualitas tidak lantas menjadikan mahasiswa baru sebagai beban, namun harus dijadikan sebagai acuan, semangat dan bekal untuk menggali potensi yang ada dalam diri. Sehingga nantinya visi dan misi universitas akan tercapai.
(24)
61
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian mengenai kemandirian dan penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahasiswa angkatan 2013 UPI Bandung ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan atau penelitian yang serupa dengan variabel yang lain. Berikut rekomendasi bagi peneliti selanjutnya, yakni:
a. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengenai fenomena kemandirian pada mahasiswa maka disarankan untuk meneliti aspek psikologis lainnya. b. Diharapkan agar menghubungkan variabel kemandirian dan variabel
penyesuaian sosial di perguruan tinggi dengan variabel lainnya. Sehingga didapat faktor lain yang turut mempengaruhi.
c. Diharapkan dapat memperkaya teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya dengan tambahan wawancara agar data yang diperoleh menjadi lebih kaya dan lebih beragam. Selain itu, mungkin jumlah sampel yang terlibat dapat ditambah dan sampel dari setiap fakultas berjumlah sama, sehingga akan memperjelas dalam proses analisis.
(1)
38
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8
Reabilitas Penyesuaian Sosial
Cronbach's
Alpha N of Items
,913 46
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas pada instrumen penyesuaian sosial di perguruan tinggi, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,913. Sedangkan koefisien reliabilitas ketika uji coba ialah 0.901. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa instrumen ini bersifat sangat reliabel.
F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan
a. Merumuskan masalah yang akan diteliti dalam penelitian.
b. Menentukan konstruk psikologis yang akan diukur dalam penelitian.
c. Melakukan studi literatur mengenai kajian teoritis serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.
d. Menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian. e. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
f. Mempersiapkan surat izin penelitian.
2. Tahap Pengambilan Data
a. Melakukan try out (uji coba) terlebih dahulu untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur yang telah disusun. Jika terdapat item yang tidak layak maka item tersebut dihapus kemudian instrumen penelitian tersebut direvisi seperlunya.
b. Memohon kesediaan mahasiswa di lingkungan UPI (yang menjadi sampel penelitian) untuk menjadi subjek dalam penelitian.
c. Menyebarkan kuesioner penelitian. d. Melaksanakan pengambilan data.
e. Memberikan reward kepada para mahasiswa yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.
(2)
39
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam tahap pengolahan data ini, pertama peneliti melakukan skoring serta menginputnya terlebih dahulu terhadap data yang telah diperoleh. Setelah itu, kemudian peneliti mengkategorikan data berdasarkan pelevelan. Langkah selanjutnya ialah melakukan uji reliabilitas dan validitas untuk mengetahui seberapa reliabel dan valid alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini. Terakhir, peneliti melakukan uji asumsi (normalitas) dan menguji hipotesis penelitian dengan melakukan uji korelasi antar variabel.
4. Tahap Pembahasan
a. Mendeskripsikan hasil penelitian yang telah diolah . b. Menjelaskan penemuan utama dari penelitian.
c. Menjelaskan apakah penemuan dari penelitian yang diperoleh mendukung atau menolak teori yang telah dijelaskan pada BAB II. d. Menginterpretasi data yang telah diolah.
e. Menjelaskan keterbatasan penelitian.
f. Membuat kesimpulan serta saran dari hasil penelitian.
G. Analisis Data
Jenis analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan bantuan software SPSS versi 22.0. Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode pengujian statistik yang digunakan, diantaranya:
1. Uji Normalitas
Sebelum uji korelasi, peneliti melakukan uji normalitas data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus One Sample Kolmogorov-Smirnov yang perhitungannya dibantu dengan software SPSS 22.0 for windows. Apabila tingkat
signifikansi ≥0.05 maka data dinyatakan berdistribusi normal. Berikut adalah adalah hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji one sample Kolmogorov-Smirnov.
(3)
40
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa data kemandirian (autonomy) dan penyesuaian sosial (social adjusment) berdistribusi tidak normal pada tingkat signifikansi 0.00 (<0.05) .
2. Uji Korelasi
Kedua variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi tidak normal. Oleh karena itu, pengolahan data selanjutnya menggunakan analisis statistik non parametik. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, digunakan teknik analisis koefisien korelasi Spearman melalui bantuan soft ware SPSS versi 22.0.
3. Uji Signifikansi
Uji signifikansi digunakan untuk menentukan apakah variabel-variabel berkorelasi. Pengujian namun pada perhitungannya, uji signifikansi dilakukan secara bersamaan dengan uji koefisien korelasi Spearman dengan menggunakan bantuan program SPSS 22.0 for windows. Dasar pengambilan keputusan apakah kedua variabel signifikan atau tidak. Maka didasarkan pada probabilitas (ɑ=0,05).
Tabel 3.9
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Autonomy Social adjusment
N 377 377
Normal Parametersa,b Mean 81,49 139,39
Std. Deviation 6,387 13,543
Most Extreme Differences
Absolute ,067 ,069
Positive ,067 ,045
Negative -,067 -,069
Test Statistic ,067 ,069
(4)
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemandirian pada mahasiswa angkatan 2013 UPI Bandung berada pada kategori sedang. Hal ini berlaku juga bagi dimensi kemanidrian seperti kemandirian emosi, kemandirian perilaku, dan kemandirian nilai. Artinya, sebagian besar mahasiswa angkatan 2013 memiliki kemampuan yang cukup dalam melepaskan diri dari ketergantungan orang tua atau orang lain disekitarnya, cukup mampu melakukan pengambilan keputusan sendiri tanpa terpengaruhi orang lain serta memiliki rasa percaya diri yang cukup. Selain itu mahasiswa juga cukup mampu dalam mempertibangkan nilai-nilai serta norma yang berlaku dalam lingkungannya.
2. Penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahasiswa angkatan 2013 berada pada kategori cukup. Artinya, sebagian besar dari mahasiswa angkatan 2013 cukup mampu melakukan kehidupan sosialnya di situasi sosial akademiknya. 3. Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kemandirian dengan penyesuaian sosial di perguruan tinggi sebesar 0,59 dengan signifikasi 0,000 (<0,05) maka hasil ini menunjukkan adanya hubungan positif yang cukup dan sangat signifikan antara kemandirian dengan penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahsiswa angkatan 2013 UPI Bandung. Artinya apabila tingkat kemandirian pada mahasiswa tinggi maka kemampuan dalam penyesuaian sosial di perguruan tinggi yang baik.
(5)
60
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Sesuai dengan hasil penelitian ini untuk melakukan penyesuaian sosial yang baik di perguruan tinggi maka setiap mahasiswa diperlukan tingkat kemandirian yang tinggi dalam menghadapi masalah.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi merupakan tempat mahasiswa menuntut ilmu, memegang peran penting dalam perkembangan kemandirian serta penyesuaian sosial akademik mahasiswa. Universitas pendidikan Indonesia sebagai salah satu perguruan tinggi yang menuntut mahasiswa untuk memiliki mandiri dii lingkungan akademik. Salah satu caranya yaitu dengan memfasilitasi setiap kebutuhan dalam proses belajar dan mengajar. Karena hal itu merupakan kewajiban dari perguruan tinggi dan hak dari mahasiswa. Selain itu, penelitian ini diharapkan menjadi masukan yang berarti bagi perkembangan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Terutama untuk pihak kemahasiswaan UPI diharapkan membekali mahasiswa dengan bimbingan yang dapat membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri terhadap beban studi. Salah satu caranya menyediakan layanan konsultasi pada mahasiswa, guna mengemukakan pendapat mahasiswa mengenai kesulitan yang dialami selama menempuh perkuliahan. Sehingga pada akhirnya progam-progam universitas yang berupaya untuk mencetak generasi yang berkualitas tidak lantas menjadikan mahasiswa baru sebagai beban, namun harus dijadikan sebagai acuan, semangat dan bekal untuk menggali potensi yang ada dalam diri. Sehingga nantinya visi dan misi universitas akan tercapai.
(6)
61
Siti Nurhalimah Sadiah, 2015
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian mengenai kemandirian dan penyesuaian sosial di perguruan tinggi pada mahasiswa angkatan 2013 UPI Bandung ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan atau penelitian yang serupa dengan variabel yang lain. Berikut rekomendasi bagi peneliti selanjutnya, yakni:
a. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengenai fenomena kemandirian pada mahasiswa maka disarankan untuk meneliti aspek psikologis lainnya. b. Diharapkan agar menghubungkan variabel kemandirian dan variabel
penyesuaian sosial di perguruan tinggi dengan variabel lainnya. Sehingga didapat faktor lain yang turut mempengaruhi.
c. Diharapkan dapat memperkaya teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya dengan tambahan wawancara agar data yang diperoleh menjadi lebih kaya dan lebih beragam. Selain itu, mungkin jumlah sampel yang terlibat dapat ditambah dan sampel dari setiap fakultas berjumlah sama, sehingga akan memperjelas dalam proses analisis.