Kincir Angin Poros Horisontal Kincir Angin Poros Vertikal

juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan juli. Seperti yang ditunjukan oleh Gambar 2.6. Gambar 2.6. Angin Muson Timur. Sumber:http:geografisku.blogspot.co.id201508pengertian-dan-macam- angin.html

2.2. Kincir Angin

Kincir angin adalah sebuah alat yang mampu memanfaatkan kekuatan angin untuk dirubah menjadi kekuatan mekanik. Kincir angin modern adalah mesin yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik disebut juga dengan turbin angin. Secara umum kincir angin digolongkan menjadi dua jenisnya menurut porosnya yaitu kincir angin poros horisontal dan kincir angin poros vertikal.

2.2.1. Kincir Angin Poros Horisontal

Kincir angin horisontal adalah model umum yang sering kita lihat pada turbin angin. Desainnya mirip dengan kincir angin, memiliki blade yang mirip propeller dan berputar pada sumbu vertikal. Turbin angin horisontal memiliki shaft rotor dan generator pada puncak tower dan harus diarahkan ke arah angin bertiup. Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.7. Gambar 2.7. Kincir Angin Poros Horisontal Sumber:http:www.satuenergi.com201510jenis-jenis-turbin-angin-serta.html Kekurangan dan kelebihan Kincir Angin Poros Horisontal: Kelebihan: 1. Mampu mengkonversi energi angin pada kecepatan tinggi. 2. Setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20. 3. Memiliki faktor keamanan yang lebih baik karena posisi sudu yang berada diatas menara. 4. Tidak memerlukan karateristik angin karena arah angin langsung menuju rotor. 5. Banyak digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan skala besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kekurangan: 1. Kontruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah – bilah yang berat Gearbox dan Generator. 2. Perlu adanya mekanisme tambahan untuk menyesuaikkan dengan arah angin.

2.2.2. Kincir Angin Poros Vertikal

Kincir angin poros vertikal atau Vertikal Axis Wind Turbin VAWT adalah salah satu jenis kincir angin yang posisi porosnya tegak lurus dengan arah angin atau dengan kata lain kincir jenis ini dapat mengkonversi tenaga angin dari segala arah kecuali arah angin dari atas atau bawah. Kincir jenis ini menghasilkan torsi yang lebih besar dari pada kincir angin poros horisontal. Beberapa jenis kincir angin poros vertikal yang telah banyak dikenal diantaranya ditunjukkan pada Gambar 2.8. Gambar 2.8. Kincir Angin Poros Vertikal Sumber:http:www.slideshare.netprihasepembangkit-listrik-tenaga-angin- 40416657 Berikut ini adalah kekurangan dan kelebihan Kincir Angin Poros Vertikal Kelebihan: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Sebuah turbin angin bisa terletak dekat tanah, sehingga lebih mudah untuk menjaga bagian yang bergerak. 2. Turbin vertikal memiliki kecepatan startup angin rendah dibandingkan turbin horizontal. 3. Turbin vertikal dapat dibangun di lokasi di mana struktur yang tinggi dilarang . Kelemahan: 1. Memiliki rotor terletak dekat dengan tanah di mana kecepatan angin lebih rendah dan tidak mengambil keuntungan dari kecepatan angin tinggi di atas.

2.3. Grafik Hubungan Antara C

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin propeler bersudu tiga berbahan komposit, diameter 100 cm, lebar sudu maksimum 13 cm pada Jarak 12,5 cm dari pusat poros, dengan variasi lebar sirip.

0 0 112

Unjuk kerja turbin angin propeller 4 sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm, dengan lebar maksimum sudu 13 cm pada jarak 19 cm dari pusat sumbu poros.

5 14 97

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal dua sudu bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12,5 cm dari pusat poros.

0 4 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal bersudu tiga bahan komposit diameter 1 m lebar maksimum 13 cm dengan jarak 12.5 cm dari pusat poros.

0 0 107

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm lebar maksimum 13 cm dengan jarak 20 cm dari pusat poros.

0 2 121

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros

0 1 87