Melalui traktus uinarius seperti Klebsiella.
II. PENYEBARAN DAN TRANSMISSION-BASED PRECAUTIONS
Panduan isolasi yang ditetapkan oleh CDC pada 1996 terdiri atas dua tingkat:
Standard Precaution : yang berlaku terhadap semua klien dan pasien yang datang ke
fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan, dan Transmission-Based Precaution
kewaspadaan berdasarkan cara penularan, yang berlaku terutama terhadap pasien rawat. Pada semua kondisi yang ada, Transmission-Based Precautions harus digunakan
bersama – sama dengan Standard Precautions.
7
Penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi nasokomial melalui 5 cara antara lain : kontak baik langsung maupun tidak langsung, udara, droplet, vehicles zat
pembawa dan vektor .
1,6
Transmission-based precautions untuk pasien yang terdiagnosa atau dicurigai infeksi yang dapat ditularkan melalui udara, cairan atau kontak
atau terinfeksi atau terkolonisasi dengan organisme epidemis.
1. Contact Precautions
Kewaspadaan ini mengurangi resiko terjadinya penyebaran organisme dari pasien yang terinfeksi atau terkolonisasi melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Kewaspadaan ini diindikasikan untuk pasien yang terinfeksi atau terkolonisasi oleh patogen enterik hepatitis A atau echovirus, herpes simpleks, dan virus – virus demam
berdarah hemorrhagic fever viruses. Begitu pula cacar air dapat menyebar melalui udara dan kontak pada tahap – tahap yang berbeda. Pada bayi, terdapat sejumlah virus
yang disebarkan oleh kontak langsung. Selain itu, contact precautions harus diterapkan pada pasien dengan infeksi basah atau draining yang mungkin menular mis., draining
abscess, herpes zoster, impetigo, konjungtivitis,skabies, kutu, dan infeksi luka.
a. Kontak langsung
Kontak langsung bila terjadi hubungan langsung melalui permukaan tubuh antara 2 orang pasien, dimana yang satu sebagai sumber infeksi nasokomial sedangkan yang
satu lagi pasien yang gampang dimasuki oleh mikroorganisme nasokomial akibat rendahnya daya tahan tubuh. Atau kontak antara tenaga medis dengan pasien, misalnya
pada saat tenaga medis memandikan pasien.
Universitas Sumatera Utara
b. Kontak tidak langsung
Paling sering terjadi dimana transfer mikroorganisme melalui insrumen atau alat. Biasanya mengenai pasien yang rentan dimasuki mikroorganisme melalui instrumen-
instrumen rumah sakit yang kurang steril, seperti jarum suntik, sarung tangan, cairan infus termasuk selang dan jarumnya. Oleh karena itu untuk mencegah hal ini tenaga
medis dianjurkan agar menggunakan dispossable syringe jarum suntik yang hanya dipakai untuk satu pasien, sarung tangan dan alat-alat infus yang baru untuk satu pasien.
Tabel 1. Standard Precaution untuk pasien yang dicurigai terinfeksi mikroorganisme yang disebarkan melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung dengan lingkungan atau
benda – benda yang digunakan dalam merawat pasien PENEMPATAN PASIEN
- Kamar pribadi; pintu kamar dapat dibiarkan
terbuka. -
Jika kamar pribadi tidak tersedia, pasien ditempatkan dalam ruangan yang sama dengan
pasien dengan infeksi aktif oleh mikroorganisme yang sama, namun tidak bersama pasien dengan
infeksi lain.
PENGGUNAAN SARUNG TANGAN
- Gunakan sarung tangan periksa nonsteril atau
sarung tangan bedah yang diproses ulang ketika memasuki ruangan pasien
- Ganti sarung tangan setelah kontak dengan
barang barang infeksius mis., feses atau drainase luka
- Lepaskan sarung tangan sebelum
meninggalkan ruangan pasien.
CUCI TANGAN
- Setelah melepas sarung tangan, cuci tangan
dengan agen antibakterial, atau gunakan lap tangan antiseptik beralkohol bebas air
- Jangan menyentuh barang – barang maupun
permukaan yang berpotensi infeksius sebelum meninggalkan ruangan
PAKAIAN PELINDUNG -
gunakan pakaian pelindung yang bersih nonsteril ketika memasuki ruangan apabila
diantisipasi terjadi kontak dengan pasien atau pasien dengan inkontinensia, diare, ileostomi,
kolostomi, atau drainase luka yang tidak tertutup
- Lepaskan baju pelindung sebelum
Universitas Sumatera Utara
meninggalkan ruangan. Hindari agar baju yang dikenakan tidak menyentuh barang –
barang maupun permukaan yang berpotensi terkontaminasi sebelum meninggalkan
ruangan.
TRANSPOR PASIEN -
Batasi transpor pasien hanya untuk keperluan – keperluan penting.
- Selama transpor, pastikan bahwa tindakan –
tindakan kewaspadaan tetap terjaga untuk meminimalisir resiko penyebaran organisme
PERLENGKAPAN PERAWATAN PASIEN
- Jika mungkin, sediakan perlengkapan
perawatan pasien yang tidak kritis untuk digunakan hanya pada seorang pasien
- Bersihkan dan lakukan disinfeksi
perlengkapan yang digunakan bersama oleh pasien terinfeksi dan pasien yang tidak
terinfeksi setiap kali habis digunakan.
2. Melalui udara Airbone Transmission