TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengendalian Stok Produk Dengan Metode EOQ dan ROP Berbasis Website Pada Zilch Streetwear Surabaya.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGENDALIAN STOK PRODUK DENGAN METODE EOQ DAN ROP BERBASIS WEBSITE PADA ZILCH STREETWEAR SURABAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Aris Triwibowo 11.41010.0093

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGEDALIAN STOK PRODUK DENGAN METODE EOQ DAN ROP BERBASIS WEBSITE PADA

ZILCH STREEETWEAR SURABAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana

Oleh:

Nama : Aris Triwibowo

NIM : 11.41010.0093

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(3)

Kupersembahkan Untuk

Bapak, Ibu, Kakak, dan Ulfa

DUNIA YANG KAMU LIHAT ADALAH TIPU DAYA, LAYAKNYA FATAMORGANA YANG NAMPAK DITENGAH SAHARA


(4)

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGENDALIAN STOK PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ DAN ROP PADA ZILCH

STREETWEAR SURABAYA

Dipersiapkan dan disusun oleh

Aris Triwibowo NIM : 11.41010.0093

Telah diperiksa, diuji dan disetujui oleh Dewan Penguji Pada : July 2016

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing

I. Dr. Jusak

II. Agus Dwi Churniawan S.S.i., M.Kom.

Pembahas

I. Sulistiowati, S.Si., M.M.

Tugas Akhir ini diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Dr. Jusak


(5)

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

PERNYATAAN

Dengan ini saya, Aris Triwibowo menyatakan dengan benar, bahwa Tugas Akhir ini adalah asli karya saya, bukan plagiat baik sebagian maupun apalagi keseluruhan. Karya atau pendapat orang lain yang ada dalam Tugas Akhir ini adalah semata hanya rujukan yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka saya. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya tindakan plagiat pada Tugas Akhir ini, maka saya bersedia untuk dilakukan pencabutan terhadap gelar kesarjanaan yang telah diberikan kepada saya.

Surabaya, Agustus 2016

Aris Triwibowo NIM : 11.41010.0093


(6)

viii

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Tinjauan Pustaka ... 6

2.2 Aplikasi ... 6

2.3 Website ... 7

2.4 Persediaan ... 7

2.4.1 Pengendalian Persediaan ... 8

2.5 Economic Order Quantity (EOQ) ... 9

2.6 Reorder Point (ROP) ... 11


(7)

ix

2.8 Teknik Wawancara... 15

2.9 Teknik Observasi ... 16

2.10 My Structured Query Language (MySQL) ... 16

2.11 Hypertexy Prepceprocessor (PHP) ... 16

2.12 Standart Of Procedure (SOP) ... 17

2.13 Data Flow Diagram (DFD) ... 17

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 20

3.1 Analisis Masalah ... 20

3.1.1 Document Flow Penjualan Produk ... 21

3.1.2 Document Flow Perencanaan Persediaan... 23

3.1.3 Document Flow Pembelian Produk ... 26

3.2 Analisis Kebutuhan ... 25

3.3 Perancangan Sistem ... 27

3.3.1 Alur Sistem... 27

3.3.2 Data Flow Diagram ... 35

3.3.3 Entity Relationship Diagram ... 45

3.3.4 Struktur Database ... 48

3.3.5 Desain Interface ... 52

3.3.6 Desain Laporan ... 68


(8)

x

4.1 Implementasi Sistem ... 81

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak ... 81

4.2 Uji Coba Sistem ... 82

4.2.1 Uji Coba Form Beranda ... 82

4.2.2 Uji Coba Form Master Pengguna ... 84

4.2.3 Uji Coba Form Master Outlet ... 86

4.2.4 Uji Coba Form Master Produk ... 89

4.2.5 Uji Coba Form Master Kategori ... 91

4.2.6 Uji Coba Form Master Bagian ... 93

4.2.7 Uji Coba Form Input Penjualan ... 95

4.2.8 Uji Coba Form Manage Penjualan ... 95

4.2.9 Uji Coba Form Perencanaan Persediaan ... 96

4.2.10 Uji Coba Form Input Pembelian ... 97

4.2.11 Uji Coba Form Manage Pembelian ... 98

4.2.12 Uji Coba Form Konfirmasi Pembelian ... 100

4.2.13 Uji Coba Form Acc Pembelian ... 101

4.2.14 Uji Coba Form Laporan Perencanaan Persediaaan ... 102

4.2.15 Uji Coba Form Cetak Laporan Penjualan Produk ... 102

4.2.16 Uji Coba Form Cetak Laporan Pembelian ... 103

4.2.17 Uji Coba Form Cetak Laporan Stok ... 104

4.2.18 Uji Coba Form Acc produk ... 105


(9)

xi

4.3.1 Perencanaan Persediaan Dengan Aplikasi

Pengendalian Stok Produk Dengan Metode

Eoq Dan Rop ... 107

4.3.2 ..Perencanaan Persediaan Dengan Standart Of Procedure (SOP) Zilch Streetwear ... 115

4.3.3 Menghitung Biaya Penyimpanan ... 123

4.3.4 Menghitung Safety Stok ... 123

4.3.5 MenghitungEOQdanROP ... 124

BAB V. PENUTUP ... 125

5.1 Kesimpulan ... 125

5.2 Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 126

BIODATA PENULIS ... 127


(10)

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai tujuan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan suatu barang pada tingkat yang optimal sehingga dapat diperoleh penghematan. Hal ini dapat dilakukan secara efektif jika dapat menentukan berapa banyaknya suatu item barang yang akan dipesan pada suatu waktu dan kapan dilakukan pemesanan ulang terhadap item barang tersebut. Pengendalian persediaan ini menjadi lebih rumit karena adanya ketidakpastian akan permintaan suatu barang oleh konsumen.

Zilch Streetwear Surabaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan pakaian seperti penjualan baju, jaket, topi dan aksesoris lainnya. Bagian inventory merupakan bagian dari Zilch Streetwear yang bertugas mengelola segala aktivitas yang menyangkut pada produksi produk. saat ini Zilch Streetwear mempunyai lebih dari 100 jenis produk pakaian dengan rata-rata produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

Dalam operasional pengendalian persediaan, Untuk menentukan jumlah produk yang akan dipesan Bagian inventory melihat dari penjualan satu bulan sebelumnya, sedangkan untuk menentukan kapan dilakukan pemesanan di dasarkan pada jumlah stok bagian inventory melihat rata-rata penjualan produk selama 7 hari dari penjualan bulan sebelumnya, jika jumlah stok mencapai jumlah rata-rata penjualan tersebut maka akan dilakukan pemesanan. Dengan proses pengendalian persediaan yang dilakukan seperti saat ini, bagian inventory Zilch


(12)

Streetwear mengalami berbagai macam permasalahan. Permintaan kebutuhan jumlah produk yang tidak pasti dalam tiap periodenya membuat bagian inventory kesulitan dalam memperkirakan kebutuhan produk untuk masa yang akan datang. Ketidaktepatan dalam menentukan waktu dan jumlah produk yang akan dipesan mengakibatkan kehabisan stok dan keterlambatan dipenuhinya pesanan produk oleh retailer dan pelanggan.

Berdasarkan masalah yang ada di atas Zilch Streetwear membutuhkan sebuah aplikasi yang mampu menentukan berapa banyaknya jumlah item produk yang akan dipesan pada suatu waktu dan kapan dilakukan pemesanan ulang terhadap item produk tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Dari permasalahan diatas maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan, adalah bagaimana cara meancang dan membangun aplikasi pengendalian stok produk pada Zilch Streetwear.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan serta titik

pemesanan kembali adalah model Economic Order Quantity (EOQ) dan

Reorder point (Reorder point).

2. Aplikasi ini meliputi transaksi penjualan, transaksi pembelian dan

perencanaan persediaan produk.

3. Penentuan lead time (LT), safety stock (SS), Biaya penyimpanan, Biaya


(13)

4. Aplikasi tidak membahas retur produk.

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah menghasilkan rancang bangun aplikasi pengendalian stok produk pada

Zilch Streetwear yang dapat membantu menentukan berapa banyaknya jumlah

item produk yang akan dipesan pada suatu waktu dan kapan dilakukan pemesanan ulang terhadap item produk tersebut.

1.5 Manfaat

Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yaitu:

1. Memberikan kemudahan dalam membuat laporan penjualan produk, laporan

pembelian produk, laporan stok produk, dan laporan perencanaan persediaan produk.

2. Memberikan informasi berapa banyaknya jumlah item produk yang harus

dipesan pada untuk satu periode.

3. Memberikan informasi kapan harus dilakukan pemesanan ulang item produk.

4. Memberikan informasi untuk menghindari penumpukan persediaan produk di

gudang dan meminimalkan biaya penyimpanan di gudang.

1.6 Sistematika Penulisan

Di dalam penyusunan laporan tugas akhir ini secara sistematis diatur dan disusun dalam lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab. Adapun urutan dari bab pertama sampai bab terakhir adalah sebagai berikut :


(14)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, manfaat bagi penggunanya, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori yang

mendukung dalam pembuatan rancang bangun aplikasi

pengendalian stok produk pada Zilch Streetwear Surabaya berbasis website.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas analisa dan perancangan sistem. Analisa berisi penjelasan dari timbulnya masalah beserta penyelesaiannya,

sedangkan perancangan sistem berisi Document Flow, System

Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan

Desain Input / Output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Bab ini membahas tentang kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, implementasi dan evaluasi sistem. Implementasi ini mengacu pada perancangan desain sistem yang telah dibuat dan berfokus dalam pengendalian stok produk. Dalam implementasi ini juga

berisi penjelasan Graphical User Interface (GUI) sistem yang telah

dibuat. Sedangkan evaluasi sistem berisi validasi dan uji coba

sistem agar terhindar dari error serta berjalan sesuai yang


(15)

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem dimasa yang akan datang.


(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Pada judul tugas akhir “Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian

Persediaan Obat pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mojosari.

(Hardianto:2014) membahas permasalahan pengendalian persediaan obat agar persediaan obat tetap terjaga, tepat waktu, dan dapat selalu mencukupi permintaan pasien. Solusi yang diusulkan oleh tugas akhir tersebut adalah menggunakan aplikasi agar menghasilkan informasi yang relevan dan berguna, bagian gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mojosari diharapkan dapat menentukan dan mengendalikan persediaan obat agar persediaan obat tetap terjaga, tepat waktu, dan dapat selalu mencukupi permintaan pasien.

Pada tugas akhir yang penulis kerjakan ini memiliki cakupan yang sama dalam pengendalian persediaan. Namun memiliki perbedaan dari jenis produk,

proses bisnis perusahaan, dan (SOP) standart of procedure dalam menentukan

biaya penyimpanan, safety stok, dan lead time.

2.2 Aplikasi

Aplikasi adalah program siap pakai yang dubuat untuuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. Menurut Jogiyanto (2003), teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila intruksi-intruksi tertentu telah diberikan

kepadanya. Intruksi-intruksi tersebut disebut perangkat lunak (software).

Sehingga bisa dikatakan bahwa aplikasi merupakan perangkat lunak yang


(17)

diciptakan oleh manusia dan bertujuan untuk melakukan kegiatan tertentu dan membantu dalam setiap pekerjaan manusia. Saat ini aplikasi telah banyak digunakan pada instansi atau perusahaan baik di Indonesia maupun dunia.

2.3 Website

Menurut Wang & Katila (2004) website adalah sekumpulan dokumen –

dokumen yang terdapat didalam satu domain yang mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Website memiliki berbagai macam jenis berdasarkan sifatnya antara lain :

1. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan konten atau isi

yang selalu berubah – ubah setiap saat.

2. Website statis, merupakan website yang isinya sangat jarang diubah.

2.4 Persediaan

Menurut Herjanto (2008:237) persediaan atau stok adalah bahan baku atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang. Beberapa fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan , sebagai berikut :

1. Mengurangi resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan.


(18)

2. Mengurangi resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.

3. Mengurangi resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.

4. Untuk menyimpan bahan baku atau barang yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.

5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon dan kuantitas.

2.4.1 Pengendalian Persediaan

Menurut Herjanto (2008:237) sistem pengendalian persediaan atau stok dapat didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan. Pengendalian persediaan sangat menunjang keberhasilan perusahaan karena : 1. Menjaga agar persediaan atau stok di gudang selalu mencukupi pesanan

pelanggan.

2. Menjaga agar selalu diperoleh informasi harga yang tepat untuk keperluan penjualan.

3. Menekan biaya pemesanan dan persediaan.

4. Mengontrol/mengendaliakan investasi dalam persediaan. 5. Mengoptimalkan Putaran Persediaan.

6. Mempermudah memperoleh informasi-informasi actual tentang persediaan barang.


(19)

2.5 EOQ (Economic Order Quantity)

Pada tahun 1915 FW. Harris mengembangkan rumus yang cukup terkenal

yaitu Economic Order Quantity (EOQ). Rumus ini banyak digunakan di

perusahaan atas suatu usaha yang dilakukan oleh seorang konsultan yang bernama Willson. Oleh karena itu rumus ini sering disebut dengan EOQ Willson, walaupun

yang mengembangkan FW.Harris. Walaupun Economic Order Quantity (EOQ)

merupakan teknik penentu persediaan tertua, namun Economic Order

Quantity (EOQ) dengan variasinya banyak digunakan di perusahaan untuk permintaan tersendiri dalam manajemen persediaan karena relatif mudah

digunakan. Berikut ini adalah definisi Economic Order Quantity (EOQ) menurut

para ahli :

1. Definisi Menurut (Pardede:2005)

menyatakan bahwa Economic Order Quantity (EOQ) menunjukkan sejumlah

barang yang harus dipesan untuk tiap kali pemesanan agar biaya kesediaan keseluruhan menjadi sekecil mungkin.

2. Definisi Menurut (Rangkutti:2007)

Economic Order Quantity (EOQ) adalah jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesanan dengan biaya yang paling murah

3. Definisi Menurut Keown (2008:748)

menyebutkan bahwa Economic Order Quantity (EOQ) adalah menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis untuk jenis persediaan dengan penggunaan yang diperkirakan, biaya penyimpanan dan biaya pemesanan.


(20)

4. Definisi Menurut Prof. Dr. Bambang Rianto

Economic Order Quantity adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal.

5. Definisi Menurut Drs. Agus Ahyadi

Economic Order Quantity adalah jumlah pembelian bahan baku yang dapat memberikan minimalnya biaya persediaan.

Dari lima definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa EOQ merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelian bahan baku yang dapat menekan biaya-biaya persediaan sehingga efisiensi persediaan bahan dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik. Penggunaan metode EOQ dapat membantu suatu perusahaan dalam menentukan jumlah unit yang dipesan agar tercapai biaya pemesanan dan biaya persediaan seminimal mungkin.

Model Economic Order Quantity (EOQ) merupakan model matematik yang menentukan jumlah barang yang harus dipesan untuk memenuhi permintaan yang diproyeksikan dengan biaya persediaan yang diminimalkan. Economic Order Quantity (EOQ) dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan:


(21)

S = biaya setup/biaya order per pesanan H = biaya penyimpanan per periode per unit

2.6 Reorder Point (ROP)

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian reorder point (ROP) antara lain:

1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2009:99), ROP adalah titik pemesanan ulang adalah tingkat atau titik persediaan dimana tindakan harus diambil untuk mengisi kembali persediaan barang.

2. Menurut Freddy Rangkuty (2004:83), ROP adalah titik pemesanan yang harus dilakukan suatu perusahaan sehubungan dengan adanya lead time dan safety stock.

3. Menurut Gasperz (2004:291), tarik dari ROP menimbulkan cash loading input ke setiap tingkat adalah output dari tingkat atau tahap sebelumnya sehingga menyebabkan saling ketergantungan diantara tingkat-tingkat dalam sistem distribusi.

4. Sofjan Assauri (2004;196), tingkat pemesanan kembali (reorder point) adalah :

“Tingkat pemesanan kembali adalah suatu titik atau batas dari jumlah

persediaan yang ada pada suatu saat dimana pemesanan harus diadakan

kembali”.

5. Menurut Bambang Riyanto, dalam bukunya Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (2004 : 73) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan reorder point adalah saat atau titik dimana harus diadakan pemesanan serupa,


(22)

sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu tepat pada waktu dimana persediaan atas safety stock sama dengan nol.

Adapun beberapa faktor untuk menentukan Reorder Point (ROP) diantaranya :

1. Menurut Petty, William, Scott dan David (2005:279) adalah; - Pengadaan atau stock selama masa pengiriman

- Tingkat pengamanan yang diinginankan

2. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:83) faktor-faktornya adalah: - Penggunaan material selama tenggang waktu mendapatkan barang - Besar safety stock.

Dari kedua pendapat ahli di atas menyimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali (ROP) adalah :

1. Lead Time (LT), Lead time adalah waktu yang dibutuhkan antara barang yang dipesan hingga sampai diperusahaan.

2. Tingkat pemesanan barang pada rata-rata persatuan waktu tertentu. 3. Persediaan Pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan barang

minimum yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatan datangnya bahan baku.

Dari ketiga faktor di atas, maka reorder point dapat dicari dengan rumus berikut ini :

Reorder point = (LT x AU) + SS

Keterangan:

LT = Lead Time


(23)

SS = Safety Stock

2.7 Software Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Pressman (2010) didalam software development life cycle

terdapat beberapa model diantaranya adalah model waterfall, terkadang disebut sebagai siklus hidup klasik, menunjukkan sistematis, pendekatan sekuensial untuk penyebaran perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi permintaan

pelanggan dan berlangsung melalui perencanaan, pemodelan, construction dan

deployment yang berakhir pada dukungan yang berkelanjutan dari terselesainya

software.

Communication

Communication

Planning

Planning

Modeling

Modeling

Construction

Construction

Deployment

Deployment

Gambar 2.1 SDLC dengan metode Waterfall (Pressman, 2010)

1. Communication (komunikasi)

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap


(24)

customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.

2. Planning (perencanaan)

Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis

requirement). Tahapan ini menggambarkan tugas-tugas teknis yang dilakukan, sumber daya yang dibutuhkan, produk yang harus dihasilkan, dan jadwal-jadwal kerja termasuk rencana yang akan dilakukan.

3. Modeling (pemodelan)

Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan-kebutuhan

menjadi sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum

dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktural data, arsitektur

software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. 4. Construction (konstruksi)

Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh

komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh

user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam

mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan

dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan

dilakukan testing terhadap perangkat lunak yang telah dibuat tadi. Tujuan

testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap perangkat lunak tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.


(25)

Tahapan ini bisa dikatakan akhir dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem

perangkat lunak yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian

software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.

2.8 Teknik Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik pengambilan data oleh peneliti dengan langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden. Dalam wawancara, peneliti tidak harus bertatap muka secara langsung,

tetapi dapat melalui media tertentu misalnya telepon, teleconference, chatting

melalui internet, bahkan melalui short message service (SMS) dan e-mail.

(Suliyanto, 2006).

Teknik ini merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan terkait penelitian yang dilakukan. Di dalam dunia TI, para pengembang sebuah sistem sering menggunakan teknik ini untuk menggali informasi yang dibutuhkan

stakeholder atau pemilik kepentingan.

2.9 Teknik Observasi

Teknik obervasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan pancaindra, jadi tiddak hanya pengamatan menggunakan mata. Mendengarkan, mencium, mengecap, dan meraba termasuk salah satu bentuk observasi. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah panduan pengamatan dan lembar pengamatan, serta bisa juga berupa catatan singkat mengenai hal-hal apa saja yang diobservasi. (Suliyanto, 2006)


(26)

Observasi sering digunkan sebagai teknik pengumpulan data tambahan selain wawancara, namun ada juga yang menggunakan observasi tanpa menggunakan wawancara. Di dalam melakukan observasi, pancaindra yang paling berperan adalah pengamatan dengan mata atau melihat.

2.10 My Structured Query Language (MySQL)

My Structured Query Language (MySQL) atau yang bisa di baca mai-sekuel adalah program pembuat dan pengelola database (Kadir, 2010). Selain itu data MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk membuat Aplikasi Multi User (banyak

pengguna). Kelebihan dari MySQL adalah menggunakan bahasa query

(permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah salah satu

bahasa permintaan yang terstruktur. Dalam hal ini penulis menggunakan database

MySQL dikarenakan database yang sudah ada pada pengadilan tinggi Surabaya

menggunakan MySQL.

2.11 Hypertexy Prepceprocessor (PHP)

Menurut Wahyono (2005), Hypertexy Prepceprocessor (PHP) merupakan

program yang dikembangkan secara bersama oleh para programer dari seluruh

dunia yang menekuni dunia open source. PHP dikembangkan khususnya untuk

mengakses dan memanipulasi data yang ada di database server open sorce seperti

MySQL. Bahasa pemrograman ini ditemukan oleh Rasmus Lerdorf yang bermula

dari keinginan sederhana untuk mempunyai alat bantu atau tools dalam

memonitor pengunjung yang melihat situs web pribadinya. Oleh sebab itu, pada

awal pengembangannya, PHP merupakan akronim dari Personal Home


(27)

bahasa pemrograman PHP dikarenakan PHP merupakan bahasa pemrograman web yang paling sering digunakan dan mudah dalam pembuatannya, serta lebih

fleksibel dalam akses ke database MySQL.

2.12 Standart Of Procedure (SOP)

Menurut Tahgati (2013) SOP dapat didefinisikan sebagai dokumen yang menjabarkan aktivitas operasional yang dilaksanakan sehari-hari, dengan tujuan agar pekerjaan tersebut dilaksanakan secara benar, tepat, dan kosisten untuk menghasilkan produk sesuai standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manfaat SOP sebagai berikut:

a. Sebagai standar yang digunakan pegawai untuk melakukan tugas-tugasnya

sehingga lebih terarah dan tepat guna.

b. Mengurangi faktor kesalahan dan ketidaktertiban pegawai.

c. Menciptakan ukuran standar kerja yang dapat dipakai oleh pegawai untuk

mengevaluasi dan memperbaiki kemampuannya.

d. Memberikan inforrmasi mengenai peningkatan kompetensi pegawai.

2.13 Data Flow Diagram (DFD)

Pengertian Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto Hartono

adalah : “Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus

data system”. (Jogiyanto Hartono, 2005, 701).

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu system atau batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level


(28)

1 sampai system tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file.

Menurut Jogiyanto Hartono, tahun 2005 dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi ada beberapa simbol digunakan pada DFD untuk mewakili :

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di

lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain

yang berada pada lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima

output dari sistem.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini

mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses (Process)

Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi

output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa yang dikerjakan proses.

4. Simpanan Data (Data Store)

Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file

atau database pada sistem computer, komponen data store digunakan untuk


(29)

kata benda berkonotasi jamak, misalnya penyimpanan database yang terkomputerisasi.


(30)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Masalah

Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam bentuk aplikasi. Langkah identifikasi dilakukan dengan cara observasi dan wawancara ke Zilch Streetwear Surabaya, sehingga bisa dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Menurut proses analisis yang dilakukan dalam operasioal pengendalian persediaan, Untuk menentukan jumlah produk yang akan dipesan bagian inventory melihat dari rata-rata penjualan satu bulan sebelumnya, sedangkan untuk menentukan kapan dilakukan pemesanan bagian inventory melihat rata-rata penjualan produk selama tiga hari dari penjualan bulan sebelumnya, jika jumlah stok mencapai jumlah rata-rata penjualan tersebut maka akan dilakukan pemesanan. Dengan proses pengendalian persediaan yang dilakukan seperti saat ini, bagian inventory Zilch Streetwear mengalami berbagai macam permasalahan. kebutuhan jumlah produk yang tidak pasti dalam tiap periodenya membuat bagian

inventory kesulitan dalam memperkirakan kebutuhan produk untuk masa yang akan datang. Ketidaktepatan dalam menentukan waktu dan jumlah produk yang akan dipesan mengakibatkan kehabisan stok dan keterlambatan dipenuhinya pesanan produk oleh retailer dan pelanggan.


(31)

3.1.1 Document Flow mencatat penjualan produk

Berikut pada Gambar 3.1 document flow mencatat penjualan produk.

Docflow mencatat penjualan produk

Shopkeeper Bagian penjualan manajer

Ph

as

e

mulai

Mencatat penjualan produk

Penjualan produk

Membuat laporan penjualan

Laporan penjualan

selesai Laporan penjualan


(32)

Pada proses penjualan produk pada Gambar 3.1 shopkeeper akan mencatat transaksi penjualan produk, setelah itu akan memberikan rekap pencatatan penjualan produk ke bagian penjualan. Kemudian bagian penjualan akan membuat laporan penjualan berdasarkan pencatatan penjualan produk dari

shopkeeper. Setelah itu laporan penjualan diberikan kepada manajer sebagai informasi penjualan produk per periode.


(33)

3.1.2 Document Flow perencanaan persediaan

Berikut pada Gambar 3.2 document flow perencanaan persediaan.

Docflow perencanaan persediaan

Bagian inventory Bagian penjualan manajer

P

h

as

e

mulai

hitung rata rata penjualan per

bulan

Jumlah unit produk yang harus di beli

Hitung rata rata penjualan untuk 3

hari

Batas stock minimal kapan produk harus

di beli

Membuat daftar perencanaan

persediaan

Daftar perencanaan persediaan Laporan penjualan

end Daftar perencanaan

persediaan Menghitung Safety

Stok Sesuai SOP

Safety stok produk


(34)

Pada proses perencaanaan persediaan, proses pertama bagian inventory

mengambil data laporan penjualan dari bagian penjualan dan menghitung rata-rata penjualan suatu produk tiap bulan, hasil dari perhitungan itu akan di buat menjadi data dari jumlah unit yang harus dibeli dari suatu produk tersebut. Kemudian bagian inventory juga menghitung rata-rata penjualan untuk 3 hari, hasil perhitungan tersebut diolah menjadi data kapan suatu produk harus di beli melalui output berupa stok minimal dari suatu produk, ketika produk mencapai stok

minimal tersebut barang harus di pesan kembali. Setelah itu bagian inventory

menghitung safety stok sesuai dengan (SOP) standart of procedure perusahaan.

Kemudian hasil tiga perhitungan tersebut di muat pada daftar perencanaan persediaan.


(35)

3.1.3 Document Flow pembelian produk

Berikut pada Gambar 3.3 document flow pembelian produk.

Docflow pembelian produk

Bagian pembelian Bagian inventory manajer

P

h

as

e

start

Cek data stok produk

membuat data pembelian

produk

Data perencanaan persediaan

Data pembelian produk

ya Stok produk

< Minimal stok produk

Data stok produk

end tidak

Data pembelian produk

Acc pembelian

produk

Data pembelian produk ter ACC


(36)

Pada proses pembelian produk pada Gambar 3.3 dalam proses ini bagian produksi akan mengecek produk sesuai dengan daftar perencanaan persediaan yang telah di

buat oleh bagian inventory, saat stok barang di bawah stok minimal yang di

tetapkan di daftar perencanaan persediaan, bagian pembelian akan membuat daftar

pembelian produk dengan jumlah unit dan safety stok yang juga sudah tertera pada

daftar perencanaan persediaan, setelah itu daftar pembelian produk akan diberikan

kepada manajer untuk acceptance (ACC), setelah ter acc daftar pembelian produk

di kembalikan pada bagian produksi untuk di lakukan pemesanan kepada rumah konveksi.

3.2 Analisis Kebutuhan

Aplikasi pengendalian stok barang pada Zilch Streetwear ini akan melibatkan beberapa pengguna didalamnya. Berikut ini telah dianalisis siapa saja yang dapat mengoperasikan dan menggunakan aplikasi web ini beserta kebutuhannya:

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan

No. Pengguna Kebutuhan Laporan yang Dihasilan

1 Shopkeeper a. Mampu menginputkan

data penjualan produk.

-

2. Bagian Penjualan a. Mampu menginputkan

data penjualan produk.

b. Mampu melihat data

penjualan dengan filter tanggal penjualan.


(37)

No. Pengguna Kebutuhan Laporan yang Dihasilan

3. Bagian Inventory a. Mampu input, update,

dan delete data produk. b. Mampu input, update

dan delete data kategori.

c. Mampu menghitung

(EOQ) economic order quantity.

d. Mampu menghitung

(ROP) reorder point

e. Mampu Menghitung

(SS) safety stok

-

4. Pembelian a. Mampu mengetahui mana

produk yang di sarankan harus segera di beli dan produk yang belum perlu di beli

b. Mampu melihat data pembelian dengan filter data per periode bulan.

c. Mampu melihat ter acc

atau tidak data pembelian oleh manajer.

d. Mampu mencetak data

pembelian untuk di

serahkan kepada rumah

konveksi.

e. Mampu mengkonfirmasi apakah barang yang telah di pesan telah datang atau belum datang.

5 manajer a. Mampu menerima dan

menolak data pembelian dari bagian pembelian b. Mampu input,update dan delete data pengguna.

c. Mampu memberi

notifikasi apakah ada data

pembelian yang harus

dikonfirmasi diterima atau tidak.

a. Laporan perencanaan persediaan

b. Laporan penjualan produk

c. Laporan pembelian produk

d. Laporan stok produk

3.3 Perancangan Sistem

Dalam perancangan aplikasi ini ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. adapun tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah


(38)

pembuatan alur sistem, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram

(ERD), struktur database, dan membuat desain uji coba.

3.3.1 Alur Sistem

Terdapat blok diagram dan system flow untuk aplikasi pengendalian stok

produk pada Zilch Streetwear Surabaya.

A. Blok Diagram

Gambar 3.4 di bawah menggambarkan tentang apa saja input yang dibutuhkan, proses yang dilakukan, dan output yang dihasilkan oleh aplikasi

pengendalian stok produk menggunakan metode eoq dan eop berbasis website

pada Zilch Streetwear Surabaya.

Input yang dibutuhkan, antara lain : - Input data bagian.

- Input data produk. - Input data kategori. - Input data outlet. - Input data pengguna.

Untuk blok output, hasil informasi berupa laporan terkait dengan

berbagai laporan antara lain :

- laporan penjualan, dimana akan berisi tentang informasi data produk

yang telah terjual.

- laporan stok, dimana akan berisi tentang informasi tentang stok

produk pada Zilch Streetwear.

- Laporan pembelian produk, dimana akan berisi tentang informasi apa


(39)

- Laporan perencanaan persediaan dimana akan berisi informasi kapan

harus memesan suatu produk, safety stok dari produk dan jumlah item

produk yang harus di pesan.

Diagram IPO

input proses output

Data bagian Data pengguna

penjualan Laporan penjualan produk

Data outlet

Perencanaan persediaan

Laporan perencanaan

persediaan

pembelian Laporan pembelian Data produk Input produk Laporan stok produk

Data kategori

Gambar 3.4 Diagram Blok

B. System Flow

Untuk membuat aplikasi pengendalian stok produk menggunakan metode


(40)

sesuai dengan proses dan ketentuan yang berlaku pada Zilch Streetwear. Berikut

penjelasan system flow yang dibuat untuk membantu proses pembuatan aplikasi.

B.1 System Flow penjualan produk

Sysflow penjualan produk

shopkeeper Aplikasi pengendalian persediaan produk manajer Bagian penjualan

P

h

a

s

e

Input data penjualan

produk Proses menyimpan data penjualan start

end

Laporan penjualan produk

Lihat detail data penjualan produk

Proses Membuat laporan Proses menampilkan

data penjualan produk

Cetak laporan penjualan produk

Detail penjualan produk Produk

penjualan


(41)

Pada Gambar 3.5 merupakan system flow penjualan produk yang di

dalamnya terdapat empat aktor yaitu bagian shopkeeper, bagian penjualan dan

manajer. Proses pertama dimulai dari shopkeeper yang menginputkan data

penjualan produk di aplikasi dan menyimpan data penjualan produk pada

database penjualan, setelah itu bagian penjualan dapet melihat detail dari

penjualan tersebut sewaktu – waktu di butuhkan informasi tentang penjualan

produk, dari database penjualan tersebut manajer juga dapat mencetak data laporan penjualan dengan fitur filter data penjualan per tanggal yang telah disediakan oleh aplikasi, manajer juga dapet memilih format laporan menjadi file berformat pdf dan excel.


(42)

B.2 System Flow perencanaan persediaan

Sysflow perencanaan persediaan

Bagian inventory Aplikasi pengendalian persediaan

produk manajer

P

h

a

s

e

mulai

Menu Perencanaan Persediaan

Proses Menghitung Safety stok

Proses Menghitung EOQ dan ROP

Laporan perencanaan

persediaan

Laporan perencanaan

persediaan

end

Proses Membuat laporan Menampilkan data

perencanaan persediaan

Data perencanaan

persediaan

Detil penjualan produk


(43)

Pada Gambar 3.6 merupakan system flow perencanaan persediaan yang di

dalamnya terdapat dua aktor yaitu bagian inventory dan manajer. Proses pertama

dimulai dari bagian inventory yang memilih menu perencanaan persediaan,

kemudian aplikasi akan mengitung safety stok, eoq dan rop produk, dilanjutkan

dengan menyimpan hasil perhitungan di kolom safety stok, eoq dan rop pada

database produk. Kemudian hasil dari perhitungan tersebut akan direkap menjadi perencanaan persediaan produk dan juga di tampikan pada menu perencanaan persediaan, manajer juga bisa mencetak laporan perencanaan persediaan produk per periode dalam 2 format yaitu pdf dan excel.


(44)

B.3 System Flow pembelian produk Syflow pembelian produk

Bagian pembelian Aplikasi pengendalian barang manajer

P

h

a

s

e

start

Proses Menampilkan produk yang harus

di beli Input

Pembelian

Proses Menampilkan data pembelian

yang belum di konfirmasi

Acc data pembelian

end Proses Membuat

pembelian

Menampilkan pembelian manage pembelian

cetak laporan pembelian

Membuat laporan pembelian

Laporan pembelian Data detail

pembelian

Data pembelian yang harus dibeli

Data pembelian yang belum dikonfirmasi

Proses acc data Produk

pembelian


(45)

Pada Gambar 3.7. merupakan system flow pembelian produk yang di dalamnya terdapat dua aktor yaitu bagian pembelian dan manajer. Proses pertama dimulai dari bagian pembelian yang memilih menu input pembelian, kemudian aplikasi akan menampikan produk yang harus di beli menurut perhitungan pada perencanaan persediaan, produk yang segera harus di beli akan di tandai dengan warna merah dan logo warning. dilanjutkan dengan memilih produk yang di beli

dan menyimpan daftar pembelian di database pembelian. Kemudian bagian

pembelian juga dapat melihat detil data pembelian pada menu manage pembelian,

sedangkan bagian manajer akan mengkonfirmasi data pembelian dengan memilih

menu acc pembelian, aplikasi akan menampikan data pembelian yang belum di

konfirmasi oleh manajer, manajer bisa menyetujui dan menolak data pembelian tersebut manajer juga bisa mencetak laporan pembelian produk per periode dengan memilih menu laporan, laporan tersedia dalam dua format yaitu pdf dan excel.

3.3.2 Data Flow Diagram

Setelah proses perancangan dengan menggunakan System Flow, langkah

selanjutnya dalam perancangan adalah pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

yang merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data dari sistem secara terstruktur dan jelas, sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi yang baik. Berdasarkan teori Jogiyanto Hartono, tahun 2005 dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dan sistem secara logika. Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikembangkan.


(46)

A. Context Diagram

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu

DFD yang menggambarkan entity yang berhubungan dengan sistem dan aliran

data secara umum. Pada context diagram aplikasi pengendalian stok produk menggunakan eoq dan rop ini terdapat 5 external entity, yaitu : inventory, shopkeeper, penjualan, pembelian dan manajer. Masing - masing dari entity tersebut akan memberikan input dan menerima output dari aplikasi. Untuk lebih jelasnya, context diagram dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Context Diagram

faktur pembelian data acc produk

data acc produk

data produk laporan stok

laporan pembelian

laporan penjualan laporan perencanaan persediaan

data pembelian

data acc pembelian data bagian

data pengguna

data perencanaan persediaan

data konfirmasi pembelian data acc pembelian

data pembelian data perencanaan persediaan

data kategori

data produk

data outlet

detail data penjualan

data penjualan

1

aplikasi pengendalian stok produk

shopkeeper penjualan

inventory


(47)

B. Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang menggambarkan hirarki proses-proses dari level dan kelompok proses yang terlibat dalam aplikasi pengendalian stok produk yang diawali dari context diagram sampai DFD level ndan menunjukan sub proses-sub proses dari context diagram. Diagram berjenjang ini menjelaskan hirarki proses aplikasi pengendalian stok produk pada Zilch Streetwear Surabaya. Diagram berjenjang ini digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan DFD.

Seperti pada Gambar 3.9 diagram berjenjang aplikasi pengendalian stok produk pada Zilch Streetwear Surabaya ini terdari dari lima proses utama yaitu mengelola data master, mencatat penjualan, mencatat perencanaan persediaan, mencatat pembelian, mengkonfirmasi pembelian dan mengcetak laporan. Masing-masing dari proses tersebut dijabarkan ke dalam beberapa sub proses. Pertama mengelola data master mempunyai lima sub proses yaitu mengelola data produk, mengelola data kategori, mengelola data pengguna, mengelola data outlet, mengelola data bagian. Kedua mencatat penjualan mempunyai dua sub proses yaitu input penjualan dan simpan data penjualan. Ketiga mencatat perencanaan persediaan mempunyai dua sub proses yaitu hitung perencanaan persediaan dan simpan data perencanaan persediaan. Keempat mencatat pembelian produk mempunyai empat sub proses yaitu input pembelian, menyimpan data pembelian, konfirmasi status dari manajer dan mencetak data pembelian. Dan yang terakhir mencetak laporan mempunyai empat sub proses yaitu mencetak laporan perencanaan persediaan, mencetak laporan penjualan produk, mencetak laporan pembelian produk, dan mencetak laporan stok produk.


(48)

1 Mengelola Data Master 3.1 Hitung perencanaan persediaan 5 Mencetak laporan 0 Aplikasi pengendalian stok produk pada Zilch

Streetwear 1.1 Mengelola data produk 1.2 Mengelola data kategori 1.3 Mengelola Data Pengguna 2 Mencatat penjualan 4 Mencatat pembelian produk 4.1 Input pembelian 5.1 Mencetak Laporan perencanaan persediaan 5.2 Mencetak Laporan penjualan produk 5.3 Mencetak Laporan pembelian produk 2.1 Input penjualan 3 Mencatat perencanaan persediaan 1.4 Mengelola Data Outlet 1.5 Mengelola Data Bagian 4.2 Cetak faktur pembelian 5.4 Menceta laporan stok produk

Gambar 3.9 Diagram Berjenjang

C. DFD Level 0 Aplikasi Pengendalian Stok Produk

Berdasarkan context diagram Gambar 3.9 maka dapat dirancang DFD Level 0 Aplikasi pengendalian stok produk dapat dilihat pada Gambar 3.10.


(49)

Gambar 3.10 DFD Level 0

data pembelian

data acc pembelian

laporan stok laporan perencanaan persediaan

laporan pembelian laporan penjualan

detil data penjualan

data perencanaan persediaan data perencanaan persediaan

data acc pembelian data pembelian data pengguna data bagian data kategori data produk data outlet data penjualan

data penjualan shopkeeper

penjualan penjualan inventory inventory inventory pembelian

pembelianpembelianpembelian

manajer manajer manajer

manajer manajer

manajer

manajer manajer

1 mengelola data master

+

2 mencatat penjualan

+

3 mencatat perencanaan persediaan

+

4 mencatat pembelian produk

+

inventory pembelian 5 mencetak laporan

+

penjualan data acc produk

data produk

faktur pembelian


(50)

D. DFD Level 1 Mengelola Data Master

Gambar 3.11 DFD Level 1 Mengelola Data Master

Terdapat lima sub proses dalam mengelola data master seperti pada Gambar 3.11 yaitu mengelola data produk, mengelola data kategori, mengelola data pengguna, mengelola data outlet dan mengelola data bagian. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah tabel produk, tabel kategori, tabel pengguna, tabel outlet dan tabel lokasi.

[data produk] data bagian data penjualan data pengguna data kategori [data outlet] [data bagian] [data pengguna] [data kategori] data produk [data produk] penjualan inventory inventory manajer manajer 1.1.1

mengelola data produk

1.1.2 mengelola data kategori 1.1.3 mengelola data pengguna 1.1.4

mengelola data outlett

1.1.5 mengelola data bagian Produk kategori pengguna outlet bagian data produk


(51)

E. DFD Level 1 Mencatat penjualan produk

Gambar 3.12 DFD Level 1 Mencatat penjualan produk.

Terdapat satu sub proses dalam mencatat penjualan produk seperti pada Gambar 3.12 yaitu input penjualan. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini

adalah produk, pengguna, outlet, penjualan, dan detil penjualan

detil data penjualan [detil data penjualan]

data outlet data pengguna

data produk

[data penjualan]

data penjualan [data penjualan]

shopkeeper

penjualan

1.2.1

input penjualan penjualan

produk pengguna outlet

penjualan


(52)

F. DFD Level 1 Mencatat Perencanaan Persediaan

Gambar 3.13 DFD Level 1 Mencatat Perencanaan Persediaan

Terdapat satu sub proses dalam mencatat perencanaan persediaan seperti pada Gambar 3.13 yaitu hitung perencanaan persediaan. Tabel yang digunakan dalam sub proses tersebut adalah penjualan, detil_penjualan dan produk.

data perencanaan persediaan

[data perencanaan persediaan] [data perencanaan persediaan]

data produk

data detil penjualan data penjualan

inventory pembelian

1.3.1

hitung perencanaan persediaan

penjualan penjualan


(53)

G. DFD Level 1 Mencatat Pembelian Produk

Gambar 3.14 DFD Level 1 Mencatat Pembelian Produk

Terdapat dua sub proses dalam mencatat pembelian produk seperti pada Gambar 3.14 yaitu input pembelian dan cetak faktur pembelian, Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah tabel pembelian.

[data acc pembelian]

[data pembelian]

[data pembelian] [data acc pembelian]

[data pembelian]

pembelian pembelian pembelian

manajer manajer

1.4.1

input pembelian

data pembelian

1.4.2

Cetak faktur pembelian

data pembelian [faktur pembelian]


(54)

H. DFD Level 1 Mencetak Laporan

Gambar 3.15 DFD Level 1 Mencetak Laporan

Terdapat dua empat sub proses dalam mencatat laporan yaitu mencetak laporan perencanaan persediaan, mencetak laporan penjualan, mencetak laporan pembelian, mencetak laporan stok. Tabel yang digunakan dalam sub proses ini adalah tabel pembelian, tabel produk dan tabel penjualan.

data stok produk data perencanaan persediaan

data penjualan

data pembelian

[laporan stok] [laporan pembelian]

[laporan penjualan] [laporan perencanaan persediaan]

manajer

manajer manajermanajer

produk penjualan

pembelian

1.5.1

mencetak laporan perencanaan

persediaan

1.5.2

mencetak laporan penjualan

1.5.3

mencetak laporan pembelian

1.5.4


(55)

3.3.3 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan hubungan antar tabel yang terdapat dalam sistem. ERD disajikan dalam bentuk

Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

A. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) berisi sembilan entity, yaitu entity

bagian, entity pengguna, entity produk, entity outlet, entity penjualan, entity


(56)

Gambar 3.16 Conceptual Data Model (CDM) detil_penjualan detil_pembelian mempunyai Mengisi penjualan mempunyai bagian ACC pembelian

mengisi detil penjualan

mengisi detil pembelian

dimiiki mengisi produk Produk kode_produk nama produk Harga Stok Biaya pemesanan Biaya Penyimpanan lead_time safety_stok EOQ ROP Status

<pi> Variable characters (8) Variable characters (30) Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer Integer

Variable characters (20) <M>

Identifier_1 <pi>

kategori kode_kategori

nama_kategori

<pi> Variable characters (4) Variable characters (100)

<M> Identifier_1 <pi> detil_pembelian id_detail_pembelian Harga jumlah total_harga Status

<pi> Variable characters (6) Integer

Integer Integer

Variable characters (20) <M> Identifier_1 <pi> detil_penjualan id_detil_penjualan Harga jumlah total_harga

<pi> Variable characters (6) Integer Integer Integer <M> Identifier_1 <pi> Pengguna kode_pengguna nama kelamin email alamat kota_lahir tanggal_lahir no_telpon username password

<pi> Variable characters (6) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (20) Date

Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20)

<M> Identifier_1 <pi> penjualan id_penjualan tanggal total_harga

<pi> Variable characters (6) Date Integer <M> Identifier_1 <pi> pembelian id_pembelian tanggal total_harga Status

<pi> Variable characters (6) Date

Integer

Variable characters (20) <M>

Identifier_1 <pi> Bagian

Id_bagian Nama_bagian

<pi> Variable characters (6) Variable characters (20)

<M> Identifier_1 <pi> outlet id_outlet nama_outlet alamat kota email no_telepon

<pi> Variable characters (6) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (20) Variable characters (50) Variable characters (20)

<M>

Identifier_1 <pi>


(57)

B. Physical Data Model

Gambar 3.17 Physical Data Model (PDM)

Produk kode_produk kode_kategori kode_pengguna nama produk Harga Stok

Bi aya pemesanan Bi aya Penyi mpanan l ead_ti me safety_stok EOQ ROP Status varchar(8) varchar(4) varchar(6) varchar(30) i nt i nt i nt i nt i nt i nt i nt i nt varchar(20) <pk> <fk1> <fk2> kategori kode_kategori nama_kategori varchar(4) varchar(100) <pk>

deti l _pembel i an i d_detai l _pembel i an kode_produk i d_pembel i an Harga j uml ah total _harga Status varchar(6) varchar(8) varchar(6) i nt i nt i nt varchar(20) <pk> <fk2> <fk1>

deti l _penj ual an i d_deti l _penj ual an i d_penj ual an kode_produk Harga j uml ah total _harga varchar(6) varchar(6) varchar(8) i nt i nt i nt <pk> <fk1> <fk2> Pengguna kode_pengguna Id_bagi an nama kel ami n emai l al amat kota_l ahi r tanggal _l ahi r no_tel pon username password varchar(6) varchar(6) varchar(50) varchar(20) varchar(50) varchar(50) varchar(20) date varchar(20) varchar(20) varchar(20) <pk> <fk>

penj ual an i d_penj ual an kode_pengguna i d_outl et tanggal total _harga varchar(6) varchar(6) varchar(6) date i nt <pk> <fk1> <fk2>

pembel i an i d_pembel i an kode_pengguna tanggal total _harga Status varchar(6) varchar(6) date i nt varchar(20) <pk> <fk> Bagi an Id_bagi an Nama_bagi an varchar(6) varchar(20) <pk> outl et i d_outl et nama_outl et al amat kota emai l no_tel epon varchar(6) varchar(20) varchar(50) varchar(20) varchar(50) varchar(20) <pk> 47


(58)

Physical Data Model (PDM) berisi berisi sembilan entity, yaitu entity

bagian, entity pengguna, entity produk, entity outlet, entity penjualan, entity

detil_penjualan, entity pembelian, entity detil_pembelian, entity kategori.

3.3.4 Struktur Database

Pada tahapan pembuatan struktur database untuk aplikasi pengendalian

stok produk, database yang akan dipakai yaitu database MySQL. Struktur basis

data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini sebagai berikut :

1. Tabel bagian

a. Primary Key (PK) : id_bagian

b. Foreign Key (FK) :

c. Fungsi :Untuk menambah data bagian

Tabel 3.2 Bagian

No. Name Type Size Keterangan

1. id_bagian Varchar 6 Primary Key

2. nama_bagian Varchar 20 -

2. Tabel Kategori

a. Primary Key (PK) : id_kategori

b. Foreign Key (FK) : kode_pengguna

c. Fungsi : Untuk menambah data kategori

Tabel 3.3 Kategori

No. Name Type Size Keterangan

1. id_kategori Varchar 6 Primary Key


(59)

3. Tabel Outlet

a. Primary Key (PK) : id_outlet

b. Foreign Key (FK) :

c. Fungsi : Untuk menambah data outlet

Tabel 3.4 Outlet

No. Name Type Size Keterangan

1. id_outlet Varchar 6 Primary Key

2. nama_outlet Varchar 20 -

4. Tabel Pengguna

a. Primary Key (PK) : kode_pengguna

b. Foreign Key (FK) : id_bagian

c. Fungsi :Untuk menambah data pengguna

Tabel 3.5 Pengguna

No. Name Type Size Keterangan

1. kode_pengguna Varchar 6 Primary Key

2. id_bagian Varchar 6 Foreign Key

3. Nama Varchar 50 -

4. Kelamin Varchar 20 -

5. Email Varchar 20 -

6. Alamat Varchar 30 -

7. kota_lahir Varchar 20 -

8. tgl_lahir Date - -

9. no_telepon Varchar 20 -

10. Username Varchar 20 -


(60)

5. Tabel Produk

a. Primary Key (PK) : kode_produk

b. Foreign Key (FK) : kode_kategori

c. Fungsi :Untuk menambah data produk

Tabel 3.6 Produk

No. Name Type Size Keterangan

1. kode_produk Varchar 6 Primary Key

2. kode_kategori Varchar 6 Foreign Key

3. Kode_pengguna Barchar 6 Foreign Key

4. nama_produk Varchar 30

-5. Harga Int 11

-6. Stok Int 11 -

7. biaya_pemesanan Int 11 -

8. biaya_penyimpanan Int 11 -

9. lead_time Int 11 -

10. safety_stok Int 11 -

11. Eoq Int 11 -

12. Rop Int 11 -

13. Status Varchar 20

6. Tabel Penjualan

a. Primary Key (PK) : id_penjualan

b. Foreign Key (FK) : kode_pengguna, id_outlet

c. Fungsi :Untuk menyimpan data penjualan.

Tabel 3.7 penjualan

No. Name Type Size Keterangan


(61)

No. Name Type Size Keterangan

2. kode_pengguna Varchar 6 Foreign Key

3. id_outlet Varchar 6 Foreign key

4 Tanggal Date -

5 total_penjualan Int 11

7. Tabel Detil_penjualan

a. Primary Key (PK) : id_detil_penjualan

b. Foreign Key (FK) : id_penjualan, kode_produk

c. Fungsi :Untuk menyimpan detil dari data penjualan

Tabel 3.8 Detil_penjualan

No. Name Type Size Keterangan

1. id_detil_penjualan Varchar 6 Primary Key

2. id_penjualan Varchar 6 Foreign Key

3. kode_produk Varchar 6 Foreign Key

4. Harga Int 11 -

5. Jumlah Int 11 -

6. total_harga Int 11 -

8. Tabel Pembelian

a. Primary Key (PK) : id_pembelian

b. Foreign Key (FK) : kode_pengguna

c. Fungsi :Untuk menyimpan data pembelian

Tabel 3.9 Pembelian

No. Name Type Size Keterangan

1. id_pembelian Varchar 6 Primary Key

2. kode_pengguna Varchar 6 Foreign Key


(62)

No. Name Type Size Keterangan

4. total_pembelian Int 11

-5. Status Varchar 20 -

9. Tabel Detil_pembelian

a. Primary Key (PK) : id_detil_pembelian

b. Foreign Key (FK) : id_pembelian, kode_produk

c. Fungsi : Untuk menyimpan detil dari data pembelian

Tabel 3.10 Detil_pembelian

No. Name Type Size Keterangan

1. id_detil_pembelian Varchar 6 Primary Key

2. kode_produk Varchar 6 Foreign Key

3. id_pembelian Varchar 6 Foreign Key

4. Harga Varchar 6

-5. Jumlah Int 11 -

6. total_harga Int 11 -

7. Status Varchar 20 -

3.3.5 Desain Interface

A. Desain Form Login

Desain Form Login digunakan agar pengguna dapat masuk ke form

selanjutnya. Pengguna melakukan login berdasarkan username dan password

yang telah diberikan, maka pengguna dapat masuk ke form selanjutnya. Berikut


(63)

Gambar 3.18 Desain form login

Fungsi-fungsi obyek dalam Desain form Login adalah sebagai berikurt :

Tabel 3.11 Form Login

Nama Obyek Type Fungsi

Username Textbox Digunakan untuk mengisi username

pengguna.

Password Textbox Digunakan untuk mengisi password

pengguna.

Login Button Digunakan pengguna untuk masuk ke

dalam aplikasi.

B. Desain Form Utama (Beranda)

Desain form utama yaitu form yang ditampilkan setelah pengguna

melakukan proses login. Pada form utama ini menampilkan beberapa menu dari


(64)

Gambar 3.19 Desain Form Beranda manajer.


(65)

Gambar 3.21 Desain Form Beranda Bagian Inventory.

Gambar 3.22 Desain Form Beranda Bagian Pembelian

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form utama sebagai berikut :

Tabel 3.12 Form Beranda

Nama Obyek Type Fungsi

Beranda MenuStip Digunakan semua bagian untuk


(66)

Nama Obyek Type Fungsi

Master produk MenuStip Digunakan untuk bagian inventory

memanggil form halaman master.

Master kategori MenuStip

Digunakan untuk bagian inventory

memanggil form halaman master

kategori.

Master outlet MenuStip Digunakan untuk bagian penjualan

memanggil form halaman master outlet.

Master bagian MenuStip Digunakan manajer untuk memanggil

form halaman master bagian.

Master

pengguna MenuStip

Digunakan manajer untuk memanggil

form halaman master pengguna.

Acc MenuStip Digunakan manajer untuk

mengkonfirmasi status data pembelian.

Notifikasi MenuStip

Digunakan manajer untuk memberi informasi jika ada data pembelian yag

harus di acc.

Laporan MenuStip Digunakan manajer mencetak laporan.

Input penjulan MenuStip Digunakan bagian shopkeeper untuk

meng input penjualan.

Manage

penjualan MenuStrip

Digunakan bagian penjualan untuk melihat data detil penjualan.

Perencanaan

persediaan MenuStrip

Digunakan bagian inventory untuk

menghitung perencanaan persediaan

Input pembelian MenuStrip Digunakan bagian pembelian untuk

input pembelian.

Manage

pembelian MenuStrip

Digunakan bagian pembelian untuk melihat detil data pembelian dan mencetak data pembelian untuk rumah konveksi

Konfirmasi

pembelian MenuStrip

Digunakan untuk konfirmasi pembelian

ketika pembelian telah diterima

perusahaan.

ubah MenuStrip Untuk merubah data profile pengguna.


(67)

C. Desain Form Master Kategori

Pada Gambar 3.23 merupakan form master kategori. Form ini berfungsi

untuk bagian inventory apabila ingin menambah, memperbarui, atau menghapus

data kategori yang terdapat pada database kategori.

Gambar 3.23 Desain Form Master Kategori

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master kategori sebagai berikut :

Tabel 3.13 Form Master Kategori

Nama Obyek Type Fungsi

Tambah

kategori Icon

Digunakan untuk mengarahkan ke menu tambah kategori

update Button Digunakan untuk update data kategori.

hapus Button Digunakan untuk menghapus data

kategori.

D. Desain Master Outlet

Pada Gambar 3.24 merupakan form master outlet. Form ini berfungsi

untuk bagian penjualan apabila ingin menambah, memperbarui, atau menghapus


(68)

Gambar 3.24 Desain Form Master Outlet

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master outlet sebagai berikut :

Tabel 3.14 Form Master Outlet

Nama Obyek Type Fungsi

Kota Combo box

Digunakan untuk menampilkan kota yang akan di gunakan untuk mem filter data outlet.

Cari Button

Digunakan untuk pemicu tombol

pencarian berdasarkan data kota pada

combo box kota .

tambah_outlet Icon Digunakan untuk mengarahkan aplikasi

ke menu tambah outlet.

update Button Digunakan untuk update data outlet.

Delete Button Digunakan untuk menghapus data

outlet.

E. Desain Form Master Pengguna

Pada Gambar 3.25 merupakan form master pengguna. Form ini berfungsi

untuk manajer apabila ingin menambah, memperbarui, atau menghapus data


(69)

Gambar 3.25 Desain Form Master Pengguna

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master pengguna sebagai berikut :

Tabel 3.15 Form Master Pengguna

Nama Obyek Type Fungsi

bagian Combo box

Digunakan untuk menampilkan data bagian yang akan di gunakan untuk filter data pengguna.

Cari Button

Digunakan untuk pemicu tombol

pencarian berdasarkan data kota pada

combo box bagian. tambah

pengguna Icon

Digunakan untuk mengarahkan aplikasi

ke menu tambah pengguna.

update Button Digunakan untuk update data pengguna.

delete Button Digunakan untuk menghapus data

penggua.

F. Desain Form Master Produk

Pada Gambar 3.26 merupakan form master produk. Form ini berfungsi

untuk bagian inventory apabila ingin menambah, memperbarui, atau menghapus


(70)

Gambar 3.26 Desain Form Master Produk

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master produk sebagai berikut :

Tabel 3.16 Form Master Produk

Nama Obyek Type Fungsi

kode_produk Textbox

Digunakan untuk input kode produk

yang akan di gunakan untuk filter data produk.

cari Button

Digunakan untuk pemicu tombol

pencarian berdasarkan data kota pada

textbox kode_produk .

Tambah produk Icon Digunakan untuk mengarahkan aplikasi

ke menu tambah produk.

update Button Digunakan untuk update data produk.

delete Button Digunakan untuk menghapus data

produk.

G. Desain Form Master Bagian

Pada Gambar 3.27 merupakan form master bagian. Form ini berfungsi

untuk manajer apabila ingin menambah dan memperbarui data bagian yang


(71)

Gambar 3.27 Desain Form Master Bagian

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master bagian sebagai berikut :

Tabel 3.17 Form Master Bagian

Nama Obyek Type Fungsi

tambah_bagian Icon Digunakan untuk mengarahkan aplikasi

ke menu tambah produk.

update Button Digunakan untuk update data bagian.

delete Button Digunakan untuk menghapus data

bagian.

H. Desain Form Acc Pembelian

Pada Gambar 3.28 merupakan form acc pembelian. Form ini berfungsi

untuk manajer ketika akan mengkonfirmasi data pembelian, dimana dalam form

ini terdapat fungsi lihat detilpembelian, menyetujui data pembeliian, dan menolak


(72)

Gambar 3.28 Desain Acc Pembelian

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form acc pembelian sebagai berikut :

Tabel 3.18 Form ViewAcc Pembelian

Nama Obyek Type Fungsi

detail Text Digunakan untuk detil pembelian yang

akan di acc.

setuju Button Digunakan untuk menyetujui data

pembelian.

tidak Button Digunakan untuk menolak data

pembelian.

I. Desain Form Input Penjualan

Pada Gambar 3.29 merupakan forminput penjualan. Form ini digunakan


(73)

Gambar 3.29 Desain Form Input Penjualan

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form input penjualan berikut :

Tabel 3.19 Form Input Penjualan

Nama Obyek Type Fungsi

kode_produk Textbox

Digunakan untuk inputkan kode produk yang akan di gunakan untuk filter data produk terjual.

pilih Button Untuk memilih produk yang telah di

filter oleh textbox kode_produk.

outlet Combo box Digunakan untuk memilih outlet dimana

produk terjual.

cari Textbox

Digunakan untuk pemicu filter data produk berdasarkan kode produk pada

combo box kode_produk.

clear Textbox

Digunakan untuk menghapus semua

produk yang akan terjual pada list

penjualan.

Simpan Button

Digunakan untuk menyimpan data

penjualan pada list penjualan ke dalam


(74)

J. Desain Form Manage Penjualan

Pada Gambar 3.30 merupakan form manage penjualan. Form ini

berfungsi untuk bagian penjualan ketika ingin mendapatkan data detil penjualan, form ini memberikan data dengan filter tanggal penjualan.

Gambar 3.30 Desain Form Manage Penjualan

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form manage penjualan sebagai berikut :

Tabel 3.20 Form Manage Penjualan

Nama Obyek Type Fungsi

tanggal Date

Digunakan untuk menentukan tanggal

berapa penjualan yang perlu di

tampilkan.

cari Button

Digunakan untuk pemicu filter data penjualan berdasarkan tanggal pada

kolom tipe date tanggal.

detil Button Digunakan untuk melihat detil dari data

penjualan.

K. Desain Form Perencanaan Persediaan

Pada Gambar 3.31 merupakan form perencanaan persediaan. Form ini


(75)

Gambar 3.31 Desain Form Perencanaan Persediaan

Tabel 3.21 Form Perencanaan Persediaan

Nama Obyek Type Fungsi

kategori Combo box

Digunakan untuk filter ketika ingin mengetahui data perencanaan suatu produk.

Cari Button

Digunakan untuk pemicu filter data

perencanaan persediaan berdasarkan

data kategori pada kolom combo box

kategori.

L. Desain Form Manage Pembelian

Pada Gambar 3.32 merupakan form manage pembelian. Form ini

berfungsi untuk melihat detil pembelian, melihat status konfirmasi data pembelian dari manajer dan juga mencetak data pembelian untuk diteruskan kepada rumah konveksi.


(76)

Gambar 3.32 Desain Form Manage Pembelian

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form manage pembelian sebagai berikut :

Tabel 3.22 Form Manage Pembelian

Nama Obyek Type Fungsi

Tanggal date

Digunakan untuk menentukan tanggal berapa pembelian yang perlu di tampilkan.

cari Textbox

Digunakan untuk pemicu filter data penmbelian berdasarkan tanggal pada

kolom tipe date tanggal.

detil Textbox Digunakan untuk melihat detil dari data

pembelian.

cetak Textbox

Digunakan untuk mencetak data

pembelian untuk diteruskan kepada rumah konveksi, data pembelian yang bisa dicetak hanya data pembelian yang

telah di acc manajer.

M. Desain Form Input Pembelian

Pada Gambar 3.33 merupakan form input pembelian. Form ini berfungsi


(77)

Gambar 3.33 Desain FormInput Pembelian

Fungsi-fungsi obyek dalam desain input pembelian sebagai berikut :

Tabel 3.23 Form Input Pembelian

Nama Obyek Type Fungsi

Kategori Combo box Digunakan untuk filter ketika ingin

menampilkan data produk yang dibeli.

Cari Button

Digunakan untuk pemicu fungsi

pencarian filter data kategori pada

kolom combo box kategori.

+ Icon Digunakan untuk menambah kan jumlah

pembelian.

- Icon Untuk mengurangi jumlah pembelian.

Clear Text Untuk menghapus semua data pada list

pembelian.

N. Desain Form Konfirmasi Pembelian

Pada Gambar 3.34 merupakan form konfirmasi pembelian. Form ini

berfungsi untuk bagian pembelian ketika akan mengkonfirmasikan pembelian yang telah dipesan pada data pembelian produk.


(78)

Gambar 3.34 Desain Form Konfirmasi Pembelian

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form konfirmasi pembelian sebagai berikut :

Tabel 3.24 Form Konfirmasi Pembelian

Nama Obyek Type Fungsi

kode_produk Textbox Digunakan untuk mencari data produk

yang ingin dikonfirmasi.

Cari Button

Digunakan untuk pemicu fungsi

pencarian kode produk pada textbox

kode_produk.

Konfirmasi Button Digunakan untuk mengkonfirmasi

produk.

Clear Text Digunakan untuk menghapus semua data

produk di daftar konfirmasi pembelian.

Simpan Button

Digunakan untuk menyimpan semua

konfirmasi produk pada daftar

konfirmasi pembelian. .

3.3.6 Desain Laporan

A. Desain Laporan Perencaan Persediaan

Gambar 3.35 di bawah ini merupakan desain laporan perencanaan


(79)

Gambar 3.35 Desain Laporan Perencanaan Persediaan

B. Desain Laporan Stok

Gambar 3.36 di bawah ini merupakan desain laporan stok produk.


(80)

C. Desain Laporan Pembelian

Gambar 3.37 di bawah ini merupakan desain laporan pembelian per periode dilihat berdasarkan filter data tanggal pembelian dari aplikasi.

Gambar 3.37 Desain Laporan Pembelian

D. Desain Laporan penjualan

Gambar 3.38 di bawah ini merupakan desain laporan penjualan per periode dilihat berdasarkan data penjualan yang masuk kedalam aplikasi.


(81)

3.3.7 Desain Uji Coba

Desain uji coba merupakan desain dari uji coba sistem yang telah

dibangun. Dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan metode black box

testing. Pada Tabel 3.25 ini merupakan test case yang telah direncanakan pada saat uji coba desain.

Tabel 3.25 Test Case

No Tujuan Input Output Diharapkan

1. Menampilkan fitur menu

untuk ( manajer). Login sebagai manajer.

Menampilkan fiitur

menu beranda, acc

pembelian, master

pengguna,notifikasi dan laporan untuk manajer.

2.

Menampilkan informasi

dengan grafik pada

beranda ( manajer).

Memilih grafik apa yang

akan di tampilkan

setelah itu menekan tombol tampil.

Grafik ditampilkan.

3. Acc data pembelian ( manajer).

Melihat pada tampilan notifikasi. jika ada pada

kotak merah nomer

berada di atas angka 0.

Buka menu acc

pembelian, setelah itu pilih terima dengan

menekan tombol

centang dan tolak

dengan menekan tombol silang.

manajer

mengkonfirmasi data pembelian.

4. Tambah data pengguna ( manajer).

Memilih menu master pengguna, menekan icon

tambah pengguna,

kemudian akan muncul

form untuk mengisi data

pengguna baru,

Data pengguna baru berhasil di inputkan.


(1)

123

4.3.3 Menghitung Biaya Penyimpanan

Biaya Penyimpanan = Total Biaya Gudang / Total Item Produk. - Contoh Perhitungan :

Biaya Listrik Per Bulan = Rp.400.000,00.

Biaya Pegawai Yang Menjaga Gudang = Rp.2.200.000,00. Biaya Sewa Gedung Per Bulan = Rp.800.000,00

Total Biaya Gudang = Biaya Listrik + Biaya Pegawai +Biaya Sewa

Total Biaya Gudang = Rp.2.250.000,00.+ Rp.400.000,00.+Rp.850.000,00 = Rp.3.500.000,00.

Total Item Produk Digudang (Pcs) = 380 pcs

Biaya Penyimpanan = Total Biaya Gudang / Total Item Produk Biaya Penyimpanan= Rp.3.500.000 / 380 = Rp.9.210,00. 4.3.4 Menghitung Safety Stok

Safety Stok = Safety Factor * Waktu tunggu* Rata Rata Penjualan (Hari). - Contoh Perhitungan :

Safety Factor = 90% Leadtime = 3 minggu

Total penjualan produk GRAVURE TEES Per bulan = 12 pcs Rata – Rata penjualan per bulan = 0,4

Safety Stok = 0,9 (Safety Factor) * 3 (Waktu tunggu Produk Dipesan) * 0,4 (Rata-Rata Penjualan per hari produk GRAVURE TEES)


(2)

124

4.3.5 Menghitung economic order quantity (EOQ) dan reorder point (ROP) Total jumlah permintaan produk GRAVURE TEES Per bulan di dapat dari data penjualan produk sebesar 12 pcs. Dengan nilai biaya penyimpanan untuk setiap periode 1 bulan = Rp. 9210, biaya pemesanan = Rp.100.000, safety stock = 1 pcs dan lead time = 3 minggu. Perhitunganya adalah sebagai berikut :

Rumus EOQ

Keterangan :

D = Permintaan product per periode S = biaya pemesanan H = biaya penyimpanan per periode

D = 12 pcs S = 100.000 H = 9210

EOQ = √ (2) (100000) (12) / (9210) = 16 pcs.

Reorder point = (LT x AU) + SS + Persediaan Saat Pemesanan Keterangan :

LT = Lead Time AU = kebutuhan product SS = Safety Stock

LT = 3 minggu, SS = 1 pcs, dan AU = 12 pcs per bulan / 30 = 0,4 ( kebutuhan per hari)

Persediaan Saat Pemesanan = 0,4 (kebutuhan per hari) * 21 (leadtime per hari) = 8 ROP = (3 * 0,4) + 1 + 8 = 10 pcs


(3)

82


(4)

125 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan implementasi dan hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Aplikasi ini dapat digunakan untuk pengendalian stok produk di Zilch Streetwear Surabaya.

2. Aplikasi ini dapat menghasilkan data penjualan, data pembelian, data stok produk, data perencanaan persediaan, laporan perencanaan persediaan, laporan stok, laporan pembelian, dan laporan penjualan. Laporan dan informasi tersebut nantinya dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan pada Zilch Streetwear Surabaya.

3. Aplikasi ini juga mampu memberikan informasi jumlah pemesanan dan titik pemesanan produk yang lebih baik dari operasional perencanaan persediaan sebelumnya.

5.2 Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan dalam pengembangan aplikasi pengendalian stok produk ini yaitu:

1. Sistem ini dapat dikembangkan lagi lebih luas ke pembahasan mengenai retur produk.


(5)

126

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Finoza, Lamuddin.2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta : Diksi Insan

Mulia.

Gaspersz, Vincent. 2004. Production Planning and Inventory Control. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

Herjanto, Eddy, 2008, Manajemen Operasi Edisi Ketiga, Grasindo, Jakarta.

Hardianto, Yondi Tri (2014) TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Obat pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Mojosari. STIKOM Surabaya.

Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Operations Management-Manajemen Operasi. Edisi 9 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kadir, Abdul. 2010. Mudah Mempelajari Database MySQL. Penerbit Andi : Yogyakarta.

Kendall, Kenneth. dan Julie E., 2006, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta.

Pressman, Roger S. (2010). Software Engineering : A Practicioner's Approach, 7th Edition. McGraw-Hill Inc., New York

Rizky, S. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Ristono, Agus., 2009, Manajemen Persediaan, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Wahyono, Teguh. 2005. Sistem Informasi: Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi. Jakarta : Graha Ilmu.


(6)