24
3.2 Injuri Pada Orbita
Trauma tumpul seperti pukulan dapat menyebabkan fraktur didalam dan sekitar orbit, bervariasi dari fraktur zigoma simpel sampai ke injuri komplek kraniofasial yang melibatkan
orbital rim dan beberapa dinding orbital.
1
Aspek penting pada orbital injuri ini adalah hubungannya dengan bola mata, jaringan periorbital, kelopak mata, sinus, otak dan badan
lakrimal.
1
Injuri pada orbita terjadi karena trauma tumpul pada daerah fasial yang mengenai bagian orbita sehingga memungkinkan terjadinya fraktur pada dasar orbita.
6,11,13,30
Fraktur dasar orbita yang terisolasi tanpa kerusakan pada rima orbital terbagi menjadi dua tipe yaitu fraktur
blow-out dan fraktur blow-in.
30
Fraktur blow-out terjadi pada bagian anterior atau medial dari dasar orbita sehingga dasar orbita runtuh dan lemak orbita akan keluar ke sinus dibawahnya
sedangkan fraktur blow-in terjadi pada dinding medial atau superior sehingga dasar orbita naik menekan ke atas.
6,14
Berikut ini adalah beberapa injuri dapat yang terjadi pada orbita akibat trauma dan fraktur pada fasial
3.2.1 Enoftalmus
Enoftalmus umumnya merupakan salah satu komplikasi yang terjadi akibat trauma mata karena fraktur blow-out, fraktur zigoma ataupun fraktur muka bagian tengah yang melibatkan
orbita.
1,26
Enoftalmus akibat trauma ini biasanya diikuti dengan periorbital udema dan diplopia mata.
26
Enoftalmus adalah resesi dari bola mata sehingga masuk ke dalam rongga mata dikarenakan relasi perubahan isi rongga orbita dan isinya bola mata dan jaringan lemak.
2,26
Pada saat terjadi trauma sebaiknya langsung ditanggulangi, setidaknya menstabilkan zigoma dengan prosedur standar yang ada.
1
Universitas Sumatera Utara
25
Gambar 13 : Enoftalmus. Anonymous. Orbital rekonstruksi.
Erlanger Health Sistem.1997:8
3.2.2 Hipoglobus
Hipoglobus adalah keadaan dimana posisi bola mata yang turun didalam orbit sehingga menjadikannya tidak simetris. Hipoglobus juga sering terkait dengan enoftalmus karena bila
terjadi enoftalmus akan diikuti pula dengan hipoglobus.
28,29
Gambar 14 : Hipoglobus. Lucarelli M. A 63 year-old woman with enoftalmus.
Digital Opth J. Vol 11. 2005
Universitas Sumatera Utara
26
3.2.3 Distopia Orbital
Distopia orbital adalah perpindahan abnormal dari seluruh rongga orbita dan isinya yang dapat berubah posisi dalam 3 dataran dimensi. Perubahan pada dataran horizontal disebut orbital
hipertelorism dan pada dataran vertikal disebut distopia orbita vertikal. Kedua orbital distopia ini pada awalnya adalah akibat kondisi kongenitalnya namun belakangan ini banyak terjadi orbital
distopia karena trauma fasial, tumor tulang fasial, dan penyebab iatrogenik dan idiopatik. Namun hanya pada trauma fasial yang berkekuatan besar saja yang dapat menyebabkan perpindahan
seluruh rongga orbita ini.
31
Gambar 15 : Distopia Orbital dengan Eksotalmus karena blow-out fraktur.
Anonymous. Orbital dystopia.http:web. unife.itsezionecmfpages_ukpathologies
orbital_surgerydystopia.htm 24 Des 2010
Universitas Sumatera Utara
27
BAB IV REKONSTRUKSI
Beberapa kelainan mata dapat dengan segera terlihat dengan mata telanjang. Sebagian lagi baru dapat diketahui setelah diperiksa dengan penanganan khusus. Trauma mata yang terjadi
sering terjadi dengan derajat keparahan yang berbeda-beda sehingga untuk mengetahui dengan pasti kelainan yang ditimbulkan perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat dimulai dengan
meng-anamnese pasien.
18,30
Selain anamnese diperlukan juga pemeriksaan subjektif dan objektif.
18
Diperlukan pemeriksaan yang cermat pada daerah wajah bagian atas untuk melihat adanya laserasi dan
udema.
30
Tidak semua injuri pada mata memerlukan tindakan operasi, kadang kala hanya memerlukan teknik penjahitan sederhana ataupun penggunaan obat saja.
Operasi dilakukan jika trauma yang terjadi menyebabkan fraktur zigoma atau fraktur bagian atas wajah diikuti dengan trauma fasial yang terjadi pada mata, struktur intrakranial dan
sinus paranasal.
3
Universitas Sumatera Utara
28
4.1 Persiapan Pelaksanaan Bedah 4.1.1 Pemeriksaan Klinis