3.4.4 Parameter Diagonal Tekan Ekivalen
Luas penampang ekivalen dari diagonal tekan pada dinding pengisi :
A
d
=
=Z
Modulus elastisitas initial yang digunakan pada analisis dapat diambil dua kali nilai
modulus sekan sebagai berikut : E
do
=
=
Z
∆ ZŽ .
3.5 Analisis Statik Beban Dorong Push Over Analysis
Analisis beban dorong statik static push over analysis pada struktur gedung adalah suatu cara analisis statik 2 dimensi atau 3 dimensi linier dan non-
linier, di mana pengaruh Gempa Rencana terhadap struktur gedung dianggap sebagai beban-beban statik yang menangkap pada pusat massa masing-masing lantai, yang
nilainya ditingkatkan secara berangsur-angsur sampai melampaui pembebanan yang menyebabkan terjadinya pelelehan sendi plastis pertama di dalam struktur gedung,
kemudian dengan peningkatan beban lebih lanjut mengalami perubahan bentuk elasto-plastis yang besar sampai mencapai kondisi di ambang keruntuhan.
Tujuan analisis beban dorong adalah mengevaluasi perilaku seismik struktur terhadap beban Gempa Rencana, yaitu memperoleh nilai µ
∆
aktual dan R aktual
struktur, memperlihatkan
kurva kapasitas
capacity curve
dan memperlihatkan skema kelelehan distribusi sendi plastis yang terjadi. Analisa
pushover juga menunjukkan bahwa daktilitas portal berbeda dalam arah yang lain, masukan penting untuk antisipasi gempa besar yang mungkin terjadi. Tingkat
daktilitas µ
∆
struktur gedung dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, sedangkan faktor kuat lebih f
1
untuk struktur gedung secara umum nilainya adalah 1,6.
Universitas Sumatera Utara
š
∆
=
8
= = š
∆
Dimana δy = peralihan atap pada saat leleh pertama dan δu = peralihan pada kondisi ultimit atau target peralihan.
Dalam analisa beban dorong statik, struktur dikenai beban lateral statik hingga terjadi leleh di satu atau lebih lokasi dari struktur. Urutan terjadinya leleh ini
merupakan urutan terjadinya sendi plastis pada struktur. Dari urutan terjadinya sendi plastis ini dapat diketahui lokasi yang mengalami sendi plastis terlebih dahulu. Sendi
plastis terus berlangsung hingga batas deformasi pada struktur tercapai. Tahapan analisa beban dorong statik adalah sebagai berikut :
1. Menentukan titik kontrol untuk memonitor besarnya perpindahan struktur.
Rekaman besarnya perpindahan titik kontrol dan gaya geser dasar digunakan untuk menyusun kurva pushover.
2. Membuat kurva pushover berdasarkan berbagai macam pola distribusi gaya
lateral terutama yang ekivalen dengan distribusi dari gaya inersia sehingga diharapkan deformasi yang terjadi hampir sama atau mendekati deformasi
yang terjadi akibat gempa. Ole karena sifat genpa adalah tidak pasti, maka perlu dibuat beberapa pola pembebanan lateral tang berbeda untuk
mendapatkan kondisi yang paling menguntungkan. 3.
Estimasi besarnya perpindahan lateral saat gempa rencana target perpindahan. Titik kontrol didorong sampai taraf perpindahan tersebut, yang
mencerminkan perpindahan maksimum yang diakibatkan oleh intensitas gempa rencana yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
4. Mengevaluasi level kinerja struktur ketika titik kontrol tepat berada pada
target perpindahan: merupakan hal utama berbasis kinerja. Komponen struktur dan aksi perilakunya dapat dianggap memuaskan jika memenuhi
kriteria yang dari awal sudah ditetapkan, baik terhadap persyaratan deformasi maupun kekuatan. Karena yang dievaluasi adalah komponen maka jumlahnya
relatif sangat banyak, oleh karena itu proses ini sepenuhnya dikerjakan oleh komputer Program SAP 2000.
Analisa dilakukan dengan memberikan suatu pola beban lateral statik pada struktur, yang kemudian secara bertahap ditingkatkan dengan faktor pengali
sampai satu target perpindahan lateral dari suatu titik acuan tercapai. Analisa pushover menghasilkan kurva pushover, kurva pushover dipengaruhi oleh pola
distribusi gaya lateral yang digunakan sebagai beban dorong.
Gambar 3.12 Diagram beban-simpangan diagram V-δ struktur gedung
sumber : SNI 03-1726-2002
Universitas Sumatera Utara
3.6 Kriteria Kinerja Bangunan Tahan Gempa