Prospek Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan Di Areal Nilai Konservasi Tinggi (Nkt) Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi Riau

PROSPEK KONSERVASI KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN DI
AREAL NILAI KONSERVASI TINGGI (NKT) PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT PROVINSI RIAU

HAFIZAH NAHLUNNISA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Prospek Konservasi
Keanekaragaman Tumbuhan di Areal Nilai Konservasi Tinggi (NKT) Perkebunan
Kelapa Sawit Provinsi Riau adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2017
Hafizah Nahlunnisa
E351150206

RINGKASAN
HAFIZAH NAHLUNNISA. Prospek Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan di
Areal Nilai Konservasi Tinggi (NKT) Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi Riau.
Dibimbing oleh ERVIZAL AM ZUHUD dan YANTO SANTOSA.
Salah satu dampak negatif dari perkebunan kelapa sawit adalah
berkurangnya keanekaragaman hayati. Keberadaan areal nilai konservasi tinggi
(NKT) diharapkan dapat melakukan konservasi keanekaragaman hayati
khususnya keanekaragaman tumbuhan yang ada di perkebunan kelapa sawit.
Namun prospek keberadaan areal NKT dalam konservasi keanekaragaman
tumbuhan di perkebunan kelapa sawit saat ini belum diketahui. Hal ini
dikarenakan belum tersedianya data memadai terkait keanekaragaman dan kondisi
kelestarian tumbuhan di areal NKT. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
prospek konservasi keanekaragaman tumbuhan di areal nilai konservasi tinggi
(NKT) perkebunan kelapa sawit dengan berdasarkan nilai keanekaragaman /
kesamaan spesies tumbuhan dan struktur populasi.

Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2016 di areal NKT tiga
perusahaan perkebunan kelapa sawit dan hutan sekunder di Provinsi Riau.
Pengumpulan data dilakukan dengan analisis vegetasi berukuran 1.28-2.56 ha/plot
di areal NKT dan 3.84 ha/plot di hutan sekunder. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan indeks Margaleff, indeks Eveness, indeks Similarity, kerapatan
relatif, dan analisis kondisi regenerasi yang dimasukkan dalam lima kategori
(good,poor,fair,none,new). Analisis data terkait penilaian prospek areal NKT
dilakukan dari hasil analisis efektivitas areal NKT dan kelestarian tumbuhan.
Penilaian prospek areal NKT dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu
prospektif, cukup prospektif, dan belum prospektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa areal NKT belum prospektif dalam
konservasi keanekaragaman tumbuhan. Hal ini dilihat dari hasil analisis areal
NKT belum efektif dan kondisi spesies tumbuhan penting yang belum lestari.
Areal NKT belum efektif dinilai dari perbandingan nilai komunitas vegetasi
antara areal NKT dengan hutan sekunder termasuk rendah ( 30 cm berada pada kemiringan lereng > 45%.
Sedangkan untuk areal Hutan Produksi Terbatas umumnya berada pada
kemiringan lereng 25 – 45%, perkebunan kelapa sawit, perladangan penduduk dan
pemukiman penduduk berada di areal kemiringan lereng tanah antara 15 – 25%.
Daerah ini merupakan dataran sedimen berbatu tufa yang berombak sampai
bergelombang (Handayani 2010)

Kawasan TNTN memiliki keanekaragaman hayati flora yang cukup tinggi.
Terdapat 360 spesies pohon yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku yang
diantaranya terdapat beberapa spesies yang dilindungi dan terancam punah, yaitu
kayu batu (Irvingia malayana), kempas (Koompasia malaccensis), jelutung
(Dyera polyphylla), Sindor (Sindora leiocarpa, Sindora velutina, Sindora
brugemani), kulim (Scorodocarpus borneonsis), tembesu (Fagraea fragrans), dan
spesies lainnya. Tumbuhan yang masuk kedalam Red List International Union for
Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) berada dalam kawasan
TNTN diantaranya gaharu (Aquilaria malaccensis), ramin (Gonystylus bancanus),
keranji (Dialium spp.), meranti (Shorea spp.), keruing (Dipterocarpus spp.),
durian (Durio spp.) dan Aglaia spp (BTNTN 2006).

12

3 METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di areal NKT pada tiga perusahaan kelapa sawit yaitu
perusahaan A (PT A) di Kabupaten Kampar yang selanjutnya disebut lokasi 1,
perusahaan B (PT B) di Kabupaten Pelalawan yang selanjutnya disebut lokasi 2,
perusahaan C (PT C) di Kabupaten Kuantan Singingi yang selanjutnya disebut

lokasi 3. Sebagai data pembanding, penelitian juga dilakukan di hutan sekunder
yang terletak di Kabupaten Kampar, Riau. Penelitian dilakukan pada bulan MaretApril 2016. Identifikasi herbarium dilakukan di Herbarium Bogoriense Pusat
Penelitian Biologi-LIPI. Peta lokasi penelitian disajikan pada Gambar 2 :

Gambar 2 Peta lokasi penelitian
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tallysheet, alat tulis, GPS
Garmin 78s, kamera, peta kawasan. Alat untuk analisis vegetasi yaitu pita
ukur/meteran, tambang/tali, kompas. Alat untuk pembuatan herbarium yaitu oven,
kertas koran, kantong plastik, alkohol 70%, gunting, selotip, kertas label,
gantungan. Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan data
antara lain Arc GIS 9.3 untuk data spasial pemetaan, MS. Excel untuk pencatatan
dan tabulasi data, MS. Word untuk penulisan. Objek penelitian yang digunakan di
lapangan berupa tumbuhan dan tegakan vegetasi di areal NKT perkebunan kelapa
sawit.

13
Jenis Data yang Dikumpulkan
Jenis data, variabel, metode pengumpulan serta sumber data disajikan pada
Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1 Jenis data yang dikumpulkan
No

Jenis Data

1

Kondisi umum
lokasi penelitian

2

3

4

Variabel

Metode


Kondisi fisik :
1. Perusahaan
perkebunan kelapa
sawit
2. Areal NKT
3. Hutan alam sekunder
Keanekaragaman 1. Keanekaragaman
tumbuhan
spesies
 Kekayaan spesies
 Kemerataan
spesies
 Kesamaan
komunitas
2. Keanekaragaman
manfaat tumbuhan
(pangan, papan, obat,
kayu bakar, pakan
ternak, serat,
anyaman dan tali,

hias, pestisida nabati,
dan lainnya)
Kelestarian
1. Kerapatan tumbuhan
tumbuhan
2. Struktur populasi
penting
tumbuhan penting

Studi literatur,
observasi
lapang

Prospek
konservasi
keanekaragaman
tumbuhan

Studi literatur


1. Analisis prospek
NKT dalam
melestarikan
tumbuhan
2. Implikasi
pengelolaan
selanjutnya

Sumber
Data
Dokumen
NKT,
Pengamatan
di lapangan

Petak tunggal,
Herbarium,
Studi literatur

Pengamatan

di lapangan,
buku,
jurnal, dan
lain-lain

Petak tunggal,
Herbarium,
Studi literatur

Pengamatan
di lapangan,
buku,
jurnal, dan
lain-lain
Buku,
jurnal, dan
lain-lain

14
Metode Pengumpulan Data

Petak tunggal
1.

Keanekaragaman spesies tumbuhan
Analisis vegetasi merupakan cara mempelajari susunan (komponen
spesies) dan bentuk (struktur) vegetasi (Soerianegara dan Indrawan 2002).
Penempatan plot dilakukan pada tipe habitat yang ditemukan di areal NKT pada
perkebunan kelapa sawit. Tipe habitat yang akan diamati adalah areal NKT di
perkebunan kelapa sawit dan hutan sekunder.
Analisis vegetasi menggunakan petak tunggal. Ukuran plot untuk pohon
(diameter diatas 19 cm) sebesar 113.14x113.14 m2, sedangkan untuk pancang
(diameter < 10 cm, tinggi > 1,5 m) ukuran 40x40 m2. Bentuk plot yaitu persegi
atau bujur sangkar. Hal ini diacu dari penelitian Kusuma (2007) yang m