Definisi Informetrika Tujuan Bibliometrika

9 karya Garfield yang dianggap tonggak dalam analisis sitasi, seperti pasangan bibliografi, kositasi, dan analisi sitiran. Studi bibliometrik merupakan bagian informetrik yang merupakan kajian kuantitatif terhadap informasi terekam dan berkaitan dengan data berupa angka. Hal ini berkaitan dengan tiga komponen bibliometrik dan dua kelompok kajian untuk mendapat gambaran mengenai aspek analisis data kuantitatif.

2.1.2 Definisi Informetrika

Informetrik dianggap lebih luas dari pada bibliometrik, karena menurut Ingwersen Christensen 1997, 13 menyatakan bahwa definisi informetrik adalah; “The term informetrics designates a recent extension of the traditional bibliometric analyses also to cover non-scholarly communities in which information is produced, communicated, and used”, artinya istilah informetrik menunjukkan sebuah ekstensi terbaru dari analisis bibliometrik tradisional juga meliputi komunitas non-ilmiah dimana informasi yang dihasilkan, dikomunikasikan dan digunakan. Definisi lain menurut Wilson 2001 menyatakan menyatakan bahwa “informetrics is the quantitative study of collections of moderate -sized units of potentially informative text, directed to the scientific understanding of informingprocesses at the social level” dapat diartikan definisi informetrik yaitu studi kuantitatif dari satuan ukuran berpotensi informatif, diarahkan ke pemahaman ilmiah menginformasikan proses di tingkat sosial . Universitas Sumatera Utara 10 Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui definisi informetrik adalah studi yang mengkaji aspek kuantitatif dari komunikasi informal atau lisan, komunikasi terekam, kebutuhan dan penggunaan informasi dengan ruang lingkup praktis dan teoritis.

2.1.3 Tujuan Bibliometrika

Brookes dalam Sulistyo-Basuki 2002,7 menguraikan bahwa tujuan umum analisis kuantitatif terhadap bibliografi adalah: a. merancang bangun sistem dan jaringan informasi yang lebih ekonomis. b. penyempurnaan tingkat efisiensi proses pengolahan informasi. c. identifikasi dan pengukuran efisiensi pada jasa bibliografi yang ada dewasa ini. d. meramalkan kecendrungan penerbitan. e. penemuan dan elusidasi hukum empiris yang dapat menyediakan basis bagi pengembangan sebuah teori dalam ilmu informasi. Berbeda dengan pendapat di atas, Purnomowati 2008,2 menegaskan bahwa ”bibliometrika dapat digunakan sebagai metode kajian yang bersifat deskriptif, misalnya yang berkaitan dengan kepengarangan, dan bersifat evaluatif misalnya untuk mengkaji penggunaan literat ur melalui analisis sitiran”. Berdasarkan pendapat diatas diketahui bahwa tujuan bibliometrika adalah merancang bangunan sistem, menyempurnakan tingkat efisiensi pengolahan informasi, identifikasi dan pengukuran, meramalkan kecenderungan penerbitan dan basis pengembangan teori dalam ilmu informasi. Hal ini bisa digunakan sebagai metode kajian yang bersifat deskriptif dan evaluatif. Universitas Sumatera Utara 11

2.1.4 Manfaat Bibliometrika