Analisis Bibliometrika Terhadap Jurnal Ilmiah Terbitan Indonesia Pada Database SCIMAGO Journal and Country Rank.

(1)

ANALISIS BIBLIOMETRIKA TERHADAP JURNAL ILMIAH TERBITAN INDONESIA PADA DATABASE

SCIMAGO JOURNALS AND COUNTRY RANK

SKRIPSI

Skripsi Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Universitas Sumatera Utara Medan

Oleh :

FITRIANTI POHAN 100709085

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Bibliometrika Terhadap Jurnal Ilmiah Terbitan Indonesia Pada Database SCIMAGO Journal and Country Rank.

Oleh : Fitrianti Pohan

NIM : 100709085

Pembimbing I : Ishak, SS, M.Hum

NIP. 19670424 200112 1 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

Pembimbing II : Abdul Hafiz Harahap, S.Sos., M.I.Kom NIP. 19750910 200604 1 001

Tanda Tangan :


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Bibliometrika Terhadap Jurnal Ilmiah Terbitan Indonesia Pada Database SCIMAGO Journal and Country Rank.

Oleh : Fitrianti Pohan

NIM : 100709085

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd

NIP. 19511119 198601 2 001

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Syahron Lubis, M.A

NIP. 19511013 197603 1 001

Tanda Tangan :


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajika sebagai tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip pada karya ini.

Medan, April 2014

NIM: 100709085 Fitrianti Pohan


(5)

ABSTRAK

Pohan, Fitrianti. 2014. Analisis Bibliometrika Terhadap Jurnal Ilmiah Terbitan Indonesia Pada Database Scimago Journals And Country Rank.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kekuatan pasangan bibliografi, kekuatan ko-sitasi dan tingkat kolaborasi terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank. Manfaat penelitian ini ditujukan kepada berbagai pihak, yaitu penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi, ilmu perpustakaan dan informasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan atau tambahan literatur terutama dalam bidang bibliometrika khususnya pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi, dan pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bibliometrika khususnya pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh artikel yang terdapat pada International Journals on Electrical Engineering and Informatic dan ITB Journals of Engineering Science tahun 2011-2012 yang berjumlah 123 artikel dengan referensinya 2032. Sehingga yang menjadi pasangan bibliografi adalah artikel yang terbit tahun 2011 dan ko-sitasi adalah artikel yang terbit tahun 2012, serta kolaborasi pengarang adalah pengarang artikel yang terbit tahun 2011-2012.

Berdasarkan rekapitulasi pada International Journals on Electrical Engineering and Informatic terdapat 20 pasang artikel atau sekitar 3,4% kekuatan pasangan bibliografi, sedangkan kekuatan ko-sitasinya tidak ada terdapat satu pasang artikel pun yang memiliki kekuatan ko-sitasi, serta tingkat kolaborasinya adalah 0,78 atau 78%. Pada ITB Journals of Engineering Science terdapat 2 pasang artikel atau 0,8% yang memiliki pasang bibliografi, dan kekuatan kositasinya tidak terdapat satu pasang artikel pun yang memiliki kekuatan ko-sitasi, serta tingkat kolaborasinya adalah 0,8 atau 80%.

Kata kunci: bibliometrika, pasangan bibliografi, ko-sitasi, kolaborasi, Scimago Journals And Country Rank.


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan Ridhonya penulis dapat meneyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: “Analisis Bibliometrika Terhadap Jurnal Ilmiah Terbitan Indonesia Pada Database Scimago Journals And Country Rank”, yang merupakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang studi ilmu perpustakaan dan informasi pada Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Imu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara khusus untuk Ibunda Almh. Rohani Siregar dan Ayahanda Darwin Pohan tercinta yang selalu mendoakan, mendidik dan memberi nasehat kepada penulis. Terima kasih buat semuanya apa yang telah kalian korbankan buat penulis.

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak baik bersifat moril maupun materil. Oleh karena itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Irawaty A Kahar, M.Pd, selaku Ketua Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi S1 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Ishak, S.s, M.Hum, selaku pembimbing I penulis yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan perbaikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Abdul Hafiz Harahap, S.Sos., M.I.Kom, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan perbaikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Para staf pengajar dan staf administrasi pada Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama masa perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada keluarga tercinta baik abang Syahri Pohan, kakak Ria Aswita Pohan dan Tati Erlina Pohan, dan adik Juan Mahya Pohan yang selalu


(7)

mengiringi kehidupan penulis baik suka maupun duka dengan limpahan kasih sayang, cinta dan doa mereka.

7. Kepada para sahabat penulis Lely Suryani, Fauziah Noor, Husna Athiyah,yayang Humairoh, Erni Fauziah, Desi Fitriani dan lain-lain terima kasih doa dan dukungan yang telah kalian berikan berikan.

8. Teman-teman keluarga besar BTM Al-Iqbal dan UKMI AD-DAKWAH terimakasih atas doa dan dukungannya. Serta buat teman-teman seperjuangan angkatan 2010, terus semangat ya.

Penulis berharap semua yang telah mereka berikan berupa bimbingan, semangat, doa, dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan dari Allah SWT. Akhir kata semoga penelitian ini bermanfaat bagi yang membaca khususnya bagi penulis sendiri. Terima kasih.

Medan, April 2014


(8)

DAFTAR ISI

Abstrak... i

Kata Pengantar... ii

Daftar Isi... iv

Daftar Tabel... vi

Daftar Gambar... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang... 1

1.2 Masalah Penelitian... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitian... 4

1.5 Ruang Lingkup... 4

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Jurnal Ilmiah... 5

2.2 Bibliometrika... 5

2.2.1 Pengertian Bibliometrika... 5

2.2.2 Tujuan Bibliometrika... 7

2.2.3 Manfaat Bibliometrika... 8

2.3 Analisis Sitiran... 8

2.4 Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi... 9

2.4.1 Pengertian Pasangan Bibliografi ... 9

2.4.2 Pengertian Ko-sitasi... 11

2.4.3 Manfaat Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi... 13

2.5 Kolaborasi... 14

2.5.1 Pengertian Kolaborasi... 14

2.5.2 Manfaat Kolaborasi... ... 16

2.6 Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi ... 17

2.6.1 Prosedur Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi... 17

2.6.2 Prosedur Pengumpulan Data kositasi ... 17

2.6.3 Prosedur Pengumpulan Data kolaborasi... 18

2.7 Proses Pengukuran Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi... 18

2.8 Proses Pegukuran Kolaborasi... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 21

3.2 Unit Analisis... 21

3.3 Instrumen Penelitian... 22

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 22

3.5 Teknik Analisis Data... 23


(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Pasangan Bibliografi... 30

4.2 Penentuan Pasangan Bibliografi pada International Journal on Electrical Engineerng and Informatics Tahun 2011... 30

4.2.1 Matriks Pasangan Bibliografi Pada International Journal on Electrical Engineerng and Informatics Tahun 2011... 31

4.2.2 Penentuan Pasangan Bibliografi pada ITB Journal of Engineering Science... 34

4.3 Penentuan Pasangan Ko-sitasi... 37

4.3.1 Penentuan Pasangan Ko-sitasi pada International Journal on Electrical Engineerng and Informatics Tahun 2012... 37

4.3.2 Penentuan Pasangan Ko-sitasi Pada ITB Journal of Engineering Science... 38

4.4 Tingkat Kolaborasi Pengarang Per Tahun Pada International Journal on Electrical Engineerng and Informatics... 39

4.4.1 Tingkat Kolaborasi Pengarang pada IJEEI Tahun 2012... 40

4.4.2 Tingkat Kolaborasi Pengarang pada IJEEI Tahun 2012... 40

4.4.3 Rekapitulasi Tingkat Kolaborasi Pengarang pada IJEEI Tahun 2011-2012... 41

4.5 Tingkat Kolaborasi Pengarang Per Tahun Pada ITB Journal of Engineering Science... 43

4.5.1 Tingkat Kolaborasi Pengarang pada ITB JES Tahun 2011... 43

4.5.2 Tingkat Kolaborasi Pengarang pada ITB JES Tahun 2012... 44

4.5.3 Rekapitulasi Tingkat Kolaborasi Pengarang pada ITB JES Tahun 2011-2012... 45

4.6 Tingkat Produktivitas Pengarang pada IJEEI dan ITB JES Tahun 2011-2012... 46

4.6.1. Tingkat Produktivitas Pengarang pada IJEE Tahun 2011-2012... 46

4.6.2 Tingkat Produktivitas Pengarang pada ITB JES Tahun 2011-2012... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 49

5.2 Saran... 50

Daftar Pustaka... 51


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1... 22

Tabel 2... 26

Tabel 3... 26

Tabel 4... 26

Tabel 5... 27

Tabel 6... 27

Tabel 7... 28

Tabel 8... 30

Tabel 9... 34

Tabel 10... 35

Tabel 11... 36

Tabel 12... 36

Tabel 13... 38

Tabel 14... 38

Tabel 15... 39

Tabel 16... 40

Tabel 17... 41

Tabel 18... 42

Tabel 19... 43

Tabel 20... 44

Tabel 21... 45

Tabel 22... 46


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1... 12

Gambar 2... 28

Gambar 3... 29

Gambar 4... 31

Gambar 5... 31

Gambar 6... 33


(12)

ABSTRAK

Pohan, Fitrianti. 2014. Analisis Bibliometrika Terhadap Jurnal Ilmiah Terbitan Indonesia Pada Database Scimago Journals And Country Rank.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kekuatan pasangan bibliografi, kekuatan ko-sitasi dan tingkat kolaborasi terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank. Manfaat penelitian ini ditujukan kepada berbagai pihak, yaitu penulis, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi, ilmu perpustakaan dan informasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan atau tambahan literatur terutama dalam bidang bibliometrika khususnya pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi, dan pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bibliometrika khususnya pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh artikel yang terdapat pada International Journals on Electrical Engineering and Informatic dan ITB Journals of Engineering Science tahun 2011-2012 yang berjumlah 123 artikel dengan referensinya 2032. Sehingga yang menjadi pasangan bibliografi adalah artikel yang terbit tahun 2011 dan ko-sitasi adalah artikel yang terbit tahun 2012, serta kolaborasi pengarang adalah pengarang artikel yang terbit tahun 2011-2012.

Berdasarkan rekapitulasi pada International Journals on Electrical Engineering and Informatic terdapat 20 pasang artikel atau sekitar 3,4% kekuatan pasangan bibliografi, sedangkan kekuatan ko-sitasinya tidak ada terdapat satu pasang artikel pun yang memiliki kekuatan ko-sitasi, serta tingkat kolaborasinya adalah 0,78 atau 78%. Pada ITB Journals of Engineering Science terdapat 2 pasang artikel atau 0,8% yang memiliki pasang bibliografi, dan kekuatan kositasinya tidak terdapat satu pasang artikel pun yang memiliki kekuatan ko-sitasi, serta tingkat kolaborasinya adalah 0,8 atau 80%.

Kata kunci: bibliometrika, pasangan bibliografi, ko-sitasi, kolaborasi, Scimago Journals And Country Rank.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ilmu pengetahuan saat ini semakin berkembang pesat. Perkembangan tersebut mendorong pertumbuhan informasi. Dengan meningkatnya pertumbuhan informasi maka muncullah jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah merupakan media yang paling penting dalam komunikasi ilmiah antar ilmuwan untuk saling berbagi informasi guna memenuhi kebutuhan informasi dalam mendukung kegiatan penelitian. Dengan perkembangan teknologi dan informasi penyajian jurnal ilmiah tidak hanya dalam bentuk tercetak, melainkan bentuk elektronik juga. Jurnal ilmiah yang berbentuk elektronik dapat diakses melalui internet dan pengaksesannya tidak kenal batas waktu dan tempat.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan adanya lonjakan informasi yang signifikan sehingga pertumbuhan informasi semakin tinggi. Dengan adanya lonjakan informasi mengakibatkan munculnya berbagai database yang menghimpun jurnal-jurnal ilmiah baik di Indonesia maupun dunia. Salah satu database yang menghimpun berbagai jurnal ilmiah di seluruh dunia adalah SCIMAGO Journal and Country Rank. SCIMAGO Journal and Country Rank merupakan sebuah database yang menghimpun jurnal ilmiah serta indikator negara maju dari informasi yang terdapat dalam basisdata Scopus dan berisi 20.544 (dua puluh ribu lima ratus empat puluh empat) judul jurnal ilmiah dari 238 (dua ratus tiga puluh delapan) negara di seluruh dunia. Dan untuk menilai dan menganalisis domain ilmiah dengan menunjukkan visibilitas dari jurnal yang terkandng di Scopus.

SCIMAGO Journal and Country Rank dan Scopus adalah database yang saling bekerja sama. Dimana SCIMAGO Journal and Country Rank hanya merangking setiap jurnal ilmiah yang ada di dunia yang terindeks di Scopus dan melihat negara asal dari jurnal ilmiah tersebut. Pada tahun 2012 jurnal ilmiah terbitan Indonesia yang terdapat di SCIMAGO Journal and Country Rank adalah 12 (dua belas) jurnal ilmiah yang terdiri dari beberapa subjek yaitu:


(14)

1. Bidang kesehatan : dan Nutrition Bulletin.

2. Bidang sains : ITB Journal of Science,Indonesian Journal of Chemistry

3. Bidang teknologi informasi : ITB Journal Information and Communication Technology

4. Bidang bisnis : Gadjah Mada International Journal of Business

5. Bidang teknik : Bulletin of Chemical Reaction Engineering and Catalysis, International Journal on Electrical Engineering and Informatics da

Dari 5 (lima) bidang subjek di atas, penelitian ini berfokus pada jurnal ilmiah yang memiliki bidang subjek yang sama yaitu bidang teknik dengan judul jurnal International Journal on Electrical Engineering and Informatics da

Istilah bibliometrika pertama kali dikemukakan oleh Pritcard tahun 1972. Dia menguraikan bibliometrics sebagai metodologi proses transfer informasi dan tujuannya ialah analisis dan kontrol proses. Dia mengatakan ukuran merupakan tema utama melalui definisi dan tujuan bibliometrika dan benda atau masalah yang kita ukur melalui kajian bibliometrika merupakan variabel proses pada proses transfer informasi. Analisis bibliometrika merupakan kajian yang didasarkan dari hubungan dokumen yang dikutip atau disitir dengan dokumen yang mengutip atau menyitir. Metode tersebut menurut Mustangimah (2002, 1) adalah analisis sitasi yang didasarkan pada perhitungan sitasi langsung (direct citation counting), pasangan bibliografi (bibliographic coupling) dan ko-sitasi (co-citation). Metode pasangan bibliografi dan ko-sitasi merupakan metode biblimetrika yang di dasarkan atas hubungan dokumen yang dikutif atau disitir dengan dokumen yang mengutip atau menyitir. Kolaborasi juga bagian dari bibliometrika yang didasarkan pada kerja sama pengarang dalam penelitian atau terhadap suatu karya. Metode dalam analisis bibliometrika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi.


(15)

Kajian pasangan bibliografi dan ko-sitasi digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya. Jika ada dokumen yang mengutip atau menyitir dan dikutip atau disitir dokumen yang terbit kemudian secara bersama-sama atau banyaknya dokumen yang terpasang secara bibliografi dan ko-sitasi maka semakin tinggi hubungan kedekatan antara pengarang dan subjek dari dokumen tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa subjek keilmuan yang mereka geluti tidak jauh berbeda. Sedangkan kajian kolaborasi digunakan untuk melihat produktivitas kepengarangan atau penulis dalam suatu karya. Suatau karya lebih baik hasilnya jika melakukan kolaborasi dibandingkan individu. Karena kolaborasi antar pengarang mengakibatkan seorang pengarang dapat lebih aktif menulis dan produktif dalam menghasilkan karya ilmiah. Sehingga dengan menggunakan metode pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi dapat memetakan dokumen-dokumen berdasarkan ukuran kedekatan satu dokumen-dokumen dengan dokumen-dokumen lain dan mengetahui tingkat kolaborasi pengarang dalam suatu karya ilmiah. Dari ke tiga metode tersebut bertujuan untuk mengukur seberapa baik kualitas dari suau karya ilmiah.

Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Bibliometrika Terhadap Jurnal Ilmiah Terbitan Indonesia Pada Database SCIMAGO Journal and Country Rank”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang tersedia dalam bentuk jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah untuk melihat:

1. Kekuatan pasangan bibliografi terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank..

2. .Kekuatan ko-sitasi terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank..

3. Tingkat Kolaborasi terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank.


(16)

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui:

1. Kekuatan pasangan bibliografi terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank..

2. Kekuatan ko-sitasi terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank..

3. Tingkat Kolaborasi terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Penulis, agar mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang diterapkan melalui tinjauan bibliometrika, yaitu pasangan bibliografi, kositasi dan kolaborasi

2. Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, agar dapat dijadikan sebagai bahan rujukan atau tambahan literatur dalam pembelajaran baik secara teoritis maupun praktis.

3. Pembaca, agar dapat menambah wawasan tentang kajian bibliometrika khususnya tentang pasangan bibliografi, kositasi dan kolaborasi.

1.5 Ruang Lingkup

Penelitian ini adalah kajian bibliometrika, khususnya membahas tentang pasangan bibliografi, kositasi dan kolaborasi. Subjek dari penelitian ini adalah artikel yang terdapat pada International Journal on Electrical Engineering and Informatics da


(17)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah sejak tahun 1665 sudah dikenal dalam lingkungan akademik. Jurnal ilmiah berisi data dan informasi yang bersifat ilmiah. Pengertian jurnal ilmiah menurut Hakim (2012) adalah “majalah publikasi yang memuat KTI (karya tulis ilmiah) yang secara nyata mengandung data dan informasi yang mengajukan iptek dan ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah serta diterbitkan secara berkala”.

Pengertian lain menurut Koswara (2003, 3) bahwa:

“Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan. Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal dapat terbitan berarti berkala yang berbentuk pamflet yang berisi bahan ilmiah yang sangat diminati orang saat diterbitkan”.

Dari pendapat di atas dapat diketahui penulis bahwa jurnal ilmiah merupakan terbitan berseri yang berisi informasi yang bersifat ilmiah dan ditulis dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah serta jika diterbitkan sangat diminati orang.

2.2 Bibliometrika

Sejarah Bibliometrika atau dalam bahasa inggris disebut dengan bibliometrics dapat ditelusuri pada awal abad ke 20 dengan terbitnya karya Cole dan Eales tentang bibliografi statistik. Namun seiring dengan perkembangannya, pada tahun 1942, Raisig menggunakan istilah bibliometrik dengan “statisticial bibliography” dalam tulisannya mengenai analisis sitiran, dan istilah ini masih dipakai sampai 1960. Namun pada tahun 1969 Pritchard mengusulkan istilah baru dengan nama biblimetrics (bibliometrika).


(18)

2.2.1 Pengertian Bibliometrika

Penelitian ini merupakan bidang kajian bibliometrika. Menurut Pritchard dalam Glanzel (1969, 11) “bibliometrika adalah bibliometrics is the application of mathematical and statistical methods to book and other media of communication”. Defenisi Pritchard tersebut dapat diartikan bahwa bibliometrika adalah aplikasi metode statistika dan matematika terhadap buku serta media komunikasi lainnya. The British Standards Institution dalam Sulistyo-Basuki (2002, 2) mendefinisikan “bibliometrika sebagai kajian penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan menerapkan metode matematika dan statistika”.

Menurut Sulistyo-Basuki (1990, 16) bahwa:

“Dalam bibliometrika yang dikaji adalah informasi terekam, khususnya dalam bentuk grafis,dengan demikian objeknya adalah mungkin buku, majalah, laporan penelitian,disertasi,dan sebagainya. Namun sampai saat ini, kajian bibliometrika lebih banyak ditujukan kepada majalah ilmiah karena dianggap menduduki peran penting dalam komunikasi ilmiah”.

Dari berbagai pendapat di atas dapat diketahui penulis bahwa bibliometrika adalah suatu ilmu atau kajian mengenai suatu informasi yang terekam yang besifat ilmiah dengan menggunakan metode statistika dan matematika. Informasi terekam dapat berupa media komunikasi yang telah terekam baik tercetak maupum elektronik. Tetapi media komunikasi yang sering digunakan adalah media komunikasi yang bersifat ilmiah, seperti jurnal ilmiah baik tercetak maupun elektronik.

Menurut Glanzel (2003, 9-10) ada tiga komponen bibliometrika, yaitu: 1. Bibliometrics for biblimetricians (Methodology)

2. Biblimetrics for scientific disciplines (Scientific information) 3. Bibliometrics for science policy and management (science

policy)

Defenisi dari ke tiga komponen bibliometrika tersebut adalah (1) bibliometrika untuk pengguna bibliometrika sebagai metodologi (2) bibliometrika untuk bidang ilmiah sebagai informasi ilmiah (3) bibliometrika untuk kebijakan ilmiah dan manajemen sebagai kebijakan ilmiah.


(19)

Dalam kajian bibliometrika saat ini, bibliometrika digunakan sebagai kajian pengukuran atau penghitungan dari kualitas suatu terbitan atau publikasi yang bersifat ilmiah yang berbasiskan pada analisi publikaksi dan hasil sitiran kelompok peneliti. Dan terbitan atau publikasi yang paling banyak digunakan untuk analisis biblimetrika saat ini adalah terbitan atau publikasi jrnal imiah baik tercetak maupun elektronik. Oleh karena itu analisis bibliometrika merupakan suatau analisis tentang pengukuran atau perhitungan secara kuantitatif tentang komunikasi ilmiah hasil peneliti yaitu berupa jurnal ilmiah melalui pengukuran dan perhitungan penelaahan penggunaan bibliografi terdahulu.

Menurut Sulistyo-Basuki (2003, 4-7) bibliometrika terbagi dua kelompok yaitu kelompok mengkaji distribusi publikasi dan kelompok yang membahas analisi sitiran. Kelompok pertama merupakan analisis kuantitatif terhadap literatur sehingga muncul 3 (tiga) dalil dalam bibliometrika yaitu Dalil Zipf, Dalil Lotka dan Hukum Bradford. Sedangkan kelompok kedua ditandai dengan munculnya karya Garfield yang dianggap tonggak dalam analisis sitasi, seperti pasangan bibliografi, kositasi, dan analisi sitiran.

Dalam penelitian ini, analisis bibliometrika yang digunakan adalah metode pasangan bibliografi, kositasi dan kolaborasi pengarang.

2.2.2 Tujuan Bibliometrika

Suatu kajian ilmiah memiliki tujuan yang jelas. Menurut Sulistyo-Basuki (2002, 3) “tujuan bibliometrika ialah menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi”. Brookes dalam Sulistyo-Basuki (2002, 7-8) menyatakan bahwa tujuan umum dari bibliometrika adalah:

1. Merancang bangun sistem dan jaringan informasi yang lebih ekonomis

2. Penyempurnaan tingkat efisiensi proses pengolahan informasi. 3. Identifikasi dan pengukuran efisiensi pada jasa bibliografi yang ada

dewasa ini.

4. Meramalkan kecenderungan penerbitan.

5. Penemuan dan elusidasi hukum empiris yang dapat menyediakan basis bagi pengembangan sebuah teori dalam ilmu informasi.


(20)

Dari penjelasan diatas dapat diketahui penulis bahwa tujuan bibliometrika merupakan proses pengembangan komunikasi ilmiah berupa jurnal ilmiah dengan menggunakan perhitungan dan analisis faset komunikasi ilmiah sehingga dapat merancang jaringan informasi, meningkatkan pengolahan informasi, mengidentifikasi dan mengukur jasa bibliografi serta pengembangan ilmu informasi.

2.2.3 Manfaat Bibliometrika

Manfaat bibliometrika bagi perpustakaan menurut Ishak (2005, 18) adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai disiplin ilmu.

b. Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu.

c. Menduga keluasan literatur sekunder. d. Mengenali pemakai berbagai subjek.

e. Mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek.

f. Mengukur manfaat jasa SDI ad-hoc dan retrospektif.

g. Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang.

h. Mengatur arus masuk informasi dan komunikasi. i. Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah.

j. Meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh didsiplin ilmu.

2.3 Analisis Sitiran

Kata sitiran terjemahan dari kata citation. Menurut Hasugian (2005, 3) “sitiran adalah dokumen atau bahan pustaka yang dijadikan sebagai rujukan dalam rangka menghasilkan sebuah dokumen baru”. Analisis sitiran menurut Diodato dalam Hasugian (2005,3) adalah suatu kajian berkisar atau mengenai area bibliometrika yang mempelajari tentang sitiran atau kutipan dari sebuah dokumen.

Sedangkan menurut Strohls dalam Hasugian (2005, 3) “analisis sitiran adalahsebagai suatu studi terhadap kutipan yang berupa daftra pustaka dari sebuah


(21)

buku teks, artikel jurnal, disertasi mahasiswa atau sumber lainnya dengan melakukan pemeriksaan terhadap bagian tersebut”.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui penulis bahwa analisis sitiran adalah suatu kajian yang mempelajari tentang pengukuran sitiran atau kutipan dari sebuah dokumen dan sitiran merupakan daftar pustaka (bibliografi) yang terdapat pada dokumen yang mengutif atau menyitir dan yang dikutif atau disitir dalam menghasilkan suatu karya yang baru.

Menurut Hartinah (2002, 2) menyatakan bahwa analisis sitiran dapat digunakan sebagai penentuan berbagai kepentingan atau kebijakan seperti:

1. Evaluasi program riset. 2. Penentuan ilmu pengetahuan. 3. Visualisasi suatu disiplin ilmu. 4. indikator iptek.

5. faktor dampak dari suatu majalah (journal impact factor). 6. Kualitas suatu majalah.

7. Pengembangan koleksi majalah, dan lain–lain.

Selain itu analisis sitiran digunaka untuk berbagai kepentingan dan kebijakan untuk menganalisis dan mengevaluasi suatu bidang ilmu dalam bentuk komunikasi ilmiah seperti jurnal ilmiah yang berhubungan dengan sitir dan menyitir terhadap daftar pustaka (bibliografi) yang terdapat dalam dokumen.

2.4 Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi

Dalam proses penciptaan suatu karya, penulis pasti menyitir dokumen lain yang sesuai dengan subjek yang ditulisnya. Hal tersebut memberikan adanya hubungan antara dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir. Dalam hal sitir dan menyitir dokumen merupakan konsep dari pasangan bibliografi dan ko-sitasi.


(22)

2.4.1 Pengertian Pasangan Bibliografi

Penelitian ini adalah penelitian yang membahas tentang kajian bibliometrika mengenai pasangan bibliografi. Pengertian Pasangan Bibliografi menurut (1994, 12) adalah

”The situation in which two documents each have citations to one on more of the same publications. The two citing documents are said to be coupled bacause if they cite the same publication(s), they may deal with similar subject matter. The strength of the coupling between the citing documents depends on the percent or number of total citations that they have in common”.

Defenisi di atas dapat diartikan bahwa pasangan bibliografi adalah suatu keadaan yang mana dua dokumen masing-masing memilki dua sitasi untuk satu atau lebih terbitan yang sama. Dua sitiran dokumen dikatakan berpasangan karena apabila dokumen-dokumen tersebut menyitir terbitan yang sama, maka dokumen mereka bisa saja memiliki subjek yang sama. Kekuatan dari suatu pasangan antara sitiran dokumen-dokumen tergantung dari berapa persen jumlah total sitasi-sitasi yang ada pada dokumen pada umumnya.

Menurut Kessler dalam Egghe dan Rousseau (1990, 238) pasangan bibliografi memiliki sifat sebagai berikut:

1. Pasangan bibliografi adalah kata-kata dan bahasa yang berdisi sendiri. Semua proses dilakukan dengan angka dan membagi semua sitasi dengan berdasarkan teknik.

2. Tidak ada keahlian membaca atau pendapat yang dibutuhkan karena pasangan bibliografi dibagi dengan sitasi berdasarkan teknik.

3. Kelompok dari dokumen berhubungan dengan dokumen uji yang diberikan. Dokumen disitir secara berkelanjutan maka akan terpasang secara biblografi dan akan berkembang.

4. Metode pasangan bibliografi tidak menghasilkan klasifikasi statistik untuk dokumen yang diberikan. Pengelompokan akan mengalami perubahan yang menggambarkan pemakaian sekarang dan ketertarikan dari masyarakat ilmiah.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui penulis bahwa pasangan bibliografi adalah adanya dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh dokumen yang terbit kemudian dan memiliki referensi yang sama antara kedua dokumen yang menyitir atau mengutif. Semakin banyak referensi (sumber) yang


(23)

sama yang dikutip atau disitir oleh kedua dokumen tersebut, maka akan semakin tinggi kekuatan pasangan bibliografi dari kedua dokumen tersebut. Dan kedua dokumen tersebut memiliki kedekatan subjek yang dibahas.

2.4.2 Pengertian Ko-sitasi

Ko-sitasi merupakan salah satu kajian analisis dalam bibliometrika. Mustangimah (2002, 2) bahwa “ko-sitasi adalah 2 (dua) dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh paling sedikit satu dokumen yang terbit kemudian. Dengan kata lain jika 2 (dua) dokumen disitir secara bersam-sama oleh paling sedikit satu dokumen maka dikatakan bahwa kedua dokumen tersebut disebut ko-sitasi”.

Menurut Diodato (1994, 46) bahwa:

“Kekuatan ko-sitasi adalah A measure of the cocitation link between two authors, documents, or journals by comparing their cocitations to all the citation they receive. Ideally the measure of cocitation strength should be equal to one in the unlikely situation of two items receiving only cocitation and never being cited individually.”

Pendapat di atas dapat diartikan, bahwa kekuatan ko-sitasi adalah ukuran hubungan ko-sitasi antara dua penulis, dokumen, atau jurnal dengan membandingkan ko-sitasi mereka untuk semua sitiran atau kutipan yang mereka terima. Idealnya ukuran kekuatan ko-sitasi harus sama dengan satu atau dua yang menerima dua item (dokumen) yang disitir atau dikutip dan tidak pernah disitir atau dikutip oleh dokumen secara individual.

Dari pernyataan diatas dapat diketahui penulis bahwa ko-sitasi adalah minimal 2 (dua) dokumen yang dikutip atau disitir secara bersamaan oleh minimal satu dokumen yang terbit kemudian. Dan disebut dokumen tersebut ko-sitasi apabila dapat ditemukan paling sedikit satu dokumen yang menyitir pasangan dokumen tersebut secara bersama-sama. Sehingga apabila hanya satu dokumen yang dikutif atau disitir oleh satu dokumen yang terbit kemudian maka hal demikian tidak disebut ko-sitasi. Dan kekuatan ko-sitasi adalah mengukur hubungan penulis maupun suatu karya terhadap banyaknya kutipan atau sitiran yang diterima dan kekuatan ko-sitasi harus memiliki minimal jumlah atau banyaknya dua dokumen yang disitir atau dikutip secara bersamaan oleh dokumen yang terbit kemudian. Semakin banyak dokumen yang terbit kemudian yang


(24)

menyitir kedua dokumen tersebut maka semakn tinggi kekuatan ko-sitasi kedua dokumen tersebut.

Untuk memperjelas pengertian pasangan bibliografi dan ko-sitasi dapat dilihat pada ilustrasi pada Gambar I berikut:

Gambar 1. Contoh Matriks Pemasangan Dokumen

Dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dokumen satu mempunyai referensi a, b, d, e. Sedangkan dokumen 2 memiliki referensi b, c, d, e, f. Dari referensi yang dimiliki dokumen 1 dan dokumen 2 terlihat bahwa ada 3 referensi yang sama yaitu b, d dan e. Oleh karena itu b, d, dan e merupakan pasangan bibliografi. Kekuatan pasangan yang dimiliki dokumen 1 dan dokumen 2 adalah 3 pasang, karena 3 dokumen yang disitir atau dikutif secara bersamaan oleh pasangan dokumen yaitu b, d dan e.

Selanjutnya dokumen 1 disitir atau dikutip oleh dokumen m, n, o, p, q, r. Sedangkan dokumen 2 disitir atau dikutip oleh dokumen n,o,p,r. Dari sititan atau kutipan tersebut dilihat bahwa dokumen 1 dan dokumen 2 disitir secara bersama-sama oleh dokumen n, o, dan r. Oleh karena itu dokumen 1 dan dokumen 2 merupakan ko-sitasi. Kekuatan ko-sitasinya adalah 3, karena ada 3 dokumen yang menyitir atau mengutip secara bersamaan terhadap kedua dokumen tersebut yang terbit kemudian yaitu n, o, dan r.

a b c d f

2 1

e

o p q r

n m


(25)

2.4.3 Manfaat Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi

Analisis Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi memberikan manfaat baik secara teorits maupun secara praktis, yaitu pengindeksan, penelusuran informasi dan pemetaan.

1. Pengindeksan

Menurut Mustangimah (2002, 8) Pengindeksan bertujuan “untuk m empresentasikan informasi yang terkandung dalam dokumen biasanya didasarkan pada karakteristik dokumen itu sendiri”. Namun ada fenomena bahwa Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi memberikan indikasi adanya keterhubungan antara satu dokumen dengan dokumen yang dikutif atau disitir memberikan alternatif lain dalam proses pengindeksan, yaitu pengindeksan sitasi.

Menurut Garfield dalam Mustangimah (2002, 8) pengindeksan sitasi memiliki 3 (tiga) karakteristik yang khas adalah :

1. Memberikan kategorisasi dokumen secara tepat dan terperinci. 2. Dapat mengungkapkan secara ekspelisit adanya keterhubungan

intelektual antara literatur yang lama dengan literatur yan baru. 3. Dapat mengungkapkan secara ekspelisit hubungan diantara

kejadian-kejadian yang lama dengan kejadia-kejadian yang baru yang membangun terbentuknya disiplin atau spesialisasi.

Dari penjelasan diatas dapat diketahi penulis bahwa tujuan pengindeksan adalah untuk membentuk representasi dari dokumen dalam bentuk yang sesuai dengan karateristik dokumen itu sendiri. Dan Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi dapat memberika pengindeksan sitasi.

2. Penelusuran Informasi

Menurut Ishak (2011, 2) “penelusuran informasi adalah sebagai kegiatan mencari dan menemukan informasi dengan menggunakan media hard copy (buku,jurnal, majalah) maupun soft copy (internet,media elektronik, komputer) untuk memenuhi kebutuhan informasi”. Dalam melakukan penelusuran informasi terlebih dahulu yang dipersiapkan


(26)

adalah menganalisis informasi yang akan ditelusuri dan menetapkan kata kunci atau indeks penelusuran. Akan tetapi dengan disediakannya indeks sitasi memungkinkan penelusuran dilakukan menggunakan sitasi (citation searching)

Penelusuran menggunakan sitasi merupaka suatu upaya untuk menemukan dokumen yang relevan sesuai dengan kebutuhan karena adanya keterhubungan subjek dokumen dengan subjek dokumen yang dikutif atau disitir dan mengutif atau menyitir. Sehingga untuk meningkatkan efektivitas penelusuran sebaiknya menggabungkan penelusuran berdasarkan deskriptor dengan sitasi.

3. Pemetaan

Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi merupakan karakteristik dokumen yang didasarkan pada atribut yang dimiliki oleh dokumen yang disitir atau dikutif dengan menyitir atau mengutip. Karakteristik yang didasarka pada atribut dokumen seperti pengarang, kata kunci, afliasi pengarang, nama jurnal, dan tempat publikasi serta yang lainnya, pasangan bibliografi dan Ko-sitasi dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara satu dokumen dengan dokumen lain. Oleh karena itu pasangan bibliografi dan Ko-sitasi dapat digunakan untuk memetakan dokumen-dokumen berdasarkan ukuran kedekatan antara dokumen yang satu dengan dokumen yang lainnya.

2.5 Kolaborasi

Suatu karya yang dihasilkan dengan berkolaborasi akan lebih baik jika dibandingkan dengan individual. Karena dengan berkolaborasi akan menghasilkan gagasan dan ide yang beragam. Konsep kolaborasi muncul dari anggapan bahwa ada kalanya sebuah karya tidak dapat ditangani sendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain (Sulistyo-Basuki, 1994).

2.5.1 Pengertian Kolaborasi

Kolaborasi adalah terjemahan dari kata collaboration yang artinya adalah kerjasama antara lebih dari satu orang dalam suatu kegiatan baik dari segi


(27)

pendidikan maupun penelitian ilmiah. Menurut Prihanto (2002, 1) “kolaborasi adalah kerja sama antara lebih dari satu orang atau lebih dari satu lembaga dalam sebuah kegiatan, baik kegiatan penelitian maupun kegiatan pendidikan”. Jadi kolaborasi dalam penelitian tersebut berlangsung bila dua peneliti atau lebih bekerja sama, dalam sebuah kegiatan, masing-masing memberikan sumbangan sumber daya dan usaha baik intelektual maupun fisik.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kolaborasi merupakan karya sama dari dua orang atau lebih dalam suatu kegiatan baik pendidikan maupun penelitian. Dan kolaborasi terjadi jika kedua peneliti atau lebih sama-sama bekerja sama-sama dan memberikan sumbangsih terhadap karya yang mereka hasilkan. Dan harus memiliki sikap yang cenderung saling melengkapi satu sama lain dari pada saling berkompetisi. Sehingga menghasilkan karya yang lebih baik dibandingkan karya sendiri.

Konsep kolaborasi muncul sejak adanya anggapan bahwa suatu karya tidak dapat ditangani oleh perorangan melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Bantuan dapat berupa nasehat, gagasan atau kritik yang disebut kolaborasi teoritis, dan bantuan dalam kegiatan penelitian yang disebut kolaborasi teknis. Tetapi kolaborasi dalam hal ini adalah membahas tentang kolaborsi pengarang, dimana penelitian dikerjakan bersam-sama dan nama mereka dinyatakan dalam karya berstatus sama (Prihanto:2002, 2).

Stack (2008: 5) menyatakan bahwa “collaboration is key in the research and development of information product and service that meet scientific researchers needs”. Pernyataan tersebut dapat diterjemahkan yaitu kolaborasi merupakan kunci dalam penelitian dan pengembangan produk dan layanan informasi yang mempersatukan kebutuhan para peneliti ilmiah.

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kolaborasi pengarang merupakan suatu kunci untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Kolaborasi pengarang dilakukan karena adanya kecenderungan terhadap suatu penelitian tidak selamanya dapat dikerjakan secara individu atau perorangan melainkan memerlukan bantuan dari berbagai pihak yang akhirnya dapat


(28)

memberikan sumbangsih dan konstribusi yang lebih baik terhadap hasil suatu karya atau hasil penelitian.

2.5.2 Manfaat Kolaborasi

Manfaat kolaborasi menurut Australian Goverment (2002, 2) menyatakan bahwa manfaat kolaborasi adalah:

1. Berbagi dan bertukar pengetahuan, keahlian dan teknik, termasuk sosial dan ahli manajemen

2. Kreasi dari kritik massa dalam kemampuan penelitian, fasilitas dan infrastruktur yang lebih besar

3. Mempertinggi kemampuan untuk berkreasi pada pengetahuan yang baru

4. Mempersingkat waktu untuk hasil penelitian dan aplikasi praktis mereka

5. Penggabungan ide yang dapat menghasilkan wawasan baru untuk memberikan hasil yang lebih baik

6. Meningkatkan kerjasama intelektual dan saling mengakui 7. Penghargaan dan pengaruh

8. Mempercepat integrasi peneliti dan industri untuk mengetahui kapasitas dari industri lokal untuk mengkomersilkan seperti hasil penelitian

9. Kesempatan untuk meningkatkan cara pandang dari informasi dan pengetahuan melalui jaringan kerja formal dan informal, publikasi dan petunjuk akhir untuk melakukan aktivitas.

Kolaborasi memberikan manfaat yang sangat besar, terutama dalam hal menghasilkan suatu karya atau penelitian. Dengan adanya kolaborasi pengarang maka dapat menumbuhkan profesionalisme pengarang atau penulis, meningkatkan riset dalam berbagai ilmu pengetahuan dan memberikan kemudahan dalam mempublikasikan hasil riset atau penelitian serta adanya kegiatan pengembangan jaringan penelitian. Kolaborasi dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan (Togatorop,2009, 12) sebagai berikut:

1. Meningkatkan ruang lingkup kegiatan 2. Mengurangi biaya dan resiko

3. Meningkatkan kemampuan secara kompleks 4. Meningkatkan kapasitas belajar anggota 5. Dampak kesejahteraan interval (pembiayaan)

6. Fleksibilitas dan efisiensi, pada pembelian dan penggunaan peralatan


(29)

7. Mengurangi keterlambatan waktu untuk menimbulkan kesempatan atau tantangan

Dari beberapa keuntungan dari kolaborasi di atas, maka dapat diketahui penulis bahwa kolaborsi pengaranga dapat meningkatkan kerjasama secara intelektual sehingga dapat memunculkan gagasan-gagasan baru sehingga menghasilkan wawasan baru serta dapat mempercepat atau mempersingkat waktu penelitian. Dan hasil penelitian yang dihasilkan lebih baik dan lebih efektif serta lebih efisien.

2.6. Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi Ko-sitasi dan Kolaborasi

Untuk melakukan pengumpulan data pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan dan juga terdapat beberapa kendala-kendala dalam proses pengumpulan data.

2.6.1 Prosedur Pengumpulan Data Pasangan Bibliografi

Prosedur dalam pengumpulan data pasangan bibliografi (mustangimah, 2002, 3) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan koleksi uji yaitu koleksi dokumen dalam suatu subjek atau topik tertentu yang akan diamati.

b. Mengumpulan data bibliografi dokumen yang disitir yaitu data bibliografi dokumen yang terdapat dalam daftar pustaka (referensi).

c. Memasangkan setiap dokumen dalam koleksi uji satu sama lain. d. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap

pasangan dokumen.

e. Menghitung banyaknya dokumen yang disitir secara bersama-sama oleh pasangan dokumen.

2.6.2 Prosedur Pengumpulan Data Ko-sitasi

Prosedur dalam pengumpulan data ko-sitasi (mustangimah, 2002, 3) adalah sebagai berikut:

a. Menentukan koleksi uji yaitu koleksi dokumen dalam suatu subjek atau topik tertentu yang akan diamati.

b. Mengumpulkan dokumen yang menyitir, yaitu dokumen yang terbit pada periode waktu berikutnya yang menggunakan dokumen dalam koleksi uji sebagai referensinya.


(30)

d. Memeriksa daftar pustaka atau referensi pada dokumen yang menyitir.

e. Menghitung banyaknya dokumen yang menyitir secara bersama-sama oleh pasangan dokumen dalam koleksi uji.

2.6.3 Prosedur Pengumpulan Data Kolaborasi

Prosedur pengumpulan data kolaborasi hanya menentukan koleksi uji dan melihat kepengarang atau penulis dari koleksi uji kemudian melakukan perhitungan kolaborasi pengarang.

2.7. Proses Pengukuran Pasangan Bibliografi dan Ko-sitasi

Proses pengukuran pasangan bibliografi dan ko-sitasi yaitu analisis deskriptif dan analisis hubungan antara pasangan bibliografi dan ko-sitasi dengan subjek dokumen.

1. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif adalah mendeskripsikan data yang akan diukur dengang metode pasangan bibliografi dan dan ko-sitasi secara ringkas agar dapat memberikan informasi yang benar dan bermanfaat. Analisis diawali dengan penyajian data dan perhitungan dan analisis statistik deskriptif. a. Penyajian Data

Dalam pengukuran pasangan bibliografi dan dan ko-sitasi data harus dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Tabel atau grafik yang disajikan harus jelas memperlihatkan antara pasangan dokumen dengan kekuatan pasangan dokumen.

b. Perhitungan dan Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan hal yang mencakup nukuran pemusatan, kuantil dan ukuran pemencaran seperti kisaran yang digunakan untuk menggali dan mengungkapkan informasi dari pasangan bibliografi dan dan ko-sitasi. Perhitungan satistik deskriftif dapat dilakukan dengan secara manual atau menggunakan paket statistik.


(31)

2. Analisis Hubungan Pasangan Bibliografi dengan Subjek Dokumen Dokumen merupakan alat penyampai informasi dari seorang penulis ata pengarang kepada pembacanya. Informasi yang berada dalam dokumen mempunyai subjek tertentu. Kandungan informasi dokumen merupakan representasi dokumen yang berfungsi untuk memasuki subjek dokumen. Menurut Kessler dalam Mustangimah (2002, 6) bahwa:

“Ada hubungan yang erat (r=0,9) antara pasangan bibliografi dan dan ko-sitasi dengan indeks subjek. Jika adanya hubungan yang erat antara pasangan bibliografi dan dan ko-sitasi dengan subjek, maka apabila ada 2 (dua) dokumen yang mempunyai pasangan bibliografi dengan kekuatan yang besar, maka kedua dokumen tersebut mempunyai peluang besar untuk disitir atau dikutip oleh dokumen yang terbit berikutnya”.

2.8. Proses Pengukuran Kolaborasi

Proses pengukuran kolaborasi pengarang yaitu dengan menggunakan formulasi tingkat kolaborasi pengarang dan menginterpretasikan tingkat kolaborasi pengarang dengan menentukan besarnya nilai C.

a. Formulasi Tingkat Kolaborasi. Untuk mengukur (menentukan) tingkat kolaborasi dalam satu bidang penelitian pada tahun tertentu, menurut Prihanto dalam Subramanyam (2002, 4-5) menggunakan formulasi yaitu, formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

�= ��

��+��

Dengan keterangan:

C : adalah tingkat kolaborasi peneliti dalam sebuah disiplin ilmu, dimana nilai C berada pada interval nol sam dengan satu atau [0,1].

Nm : adalah total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara berkolaborasi.


(32)

Ns : adalah total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakuykan secara individu.

b. Interpretasi Tingkat Kolaborasi. Interpretasi tingkat kolaborasi dengan nilai (C). Adapun interpretasi yang digunakan terhadap tingkat kolaborasi (C) adalah dengan berdasarkan pendapat Prihanto dalam Subramanyam, (2002, 5) sebagai berikut:

a. Apabila nilai C = 0. Maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara individual (peneliti tunggal). Berarti, tidak ada satu hasil penelitian pun yang dilakukan secara berkolaborasi di bidang tersebut pada tahun tertentu. Jadi pelaksanaan penelitian di bidang tersebut sama sekali tidak memerlukan bantuan dan atau pendekatan dari disiplin ilmu, lembaga penelitian lain dan atau ahli lain dan sebagainya. Artinya penelitian masih dapat dilakukan secara sendiri.

b. Apabila nilai C > 0 dan C<0,5 atau 0<C<0,5. Maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih besar dibandingkan dengan banyaknya hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Artinya pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut tidak semuanya memerlukan bantuan dan atau pendekatan dari disiplin ilmu, lembaga penelitian lain dan atau ahli lain dan sebagainya.

c. Apabila nilai C = 0,5. Maka dapat dikatakan bahwa banyaknya hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual sama jumlahnya dengan yang dilakukan secara berkolaborasi. Artinya bahwa pelaksanaan penelitian di bidang tersebut sama-sama memerlukan bantuan dan atau pendekatan dari disiplin ilmu, lembaga penelitian lain dan atau ahli lain dan sebagainya.

d. Apabila nilai C > 0,5 dan C<1 atau 0,5<C<1. Maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih sedikit jumlahnya dibandingkan jumlah hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Artinya bahwa pelaksanaan penelitian di bidang tersebut sangat memerlukan bantuan dan atau pendekatan dari disiplin ilmu, lembaga penelitian lain dan atau ahli lain dan sebagainya.

e. Apabila nilai C = 1. Maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara berkolaborasi, berarti tidak ada satu hasil penelitian pun dilakukan secara individu. Artinya pelaksanaan penelitian di bidang tersebut sangat memerlukan bantuan dari displin ilmu lain atau lembaga penelitian lain dan tidak dapt dilaksanakan tanpa bantuan dari disiplin ilmu lain atau lembaga lain.


(33)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dan metode yang digunakan juga metode deskriptif. Menurut Nazir dalam Maryono (2012, 6), “metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta aktual pada saat sekarang”.

Menurut Azwar (2005, 6) bahwa:

“Metode deskriptif adalah melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Adapun tujuan dari metode deskriptif adalah untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta serta karkteristik mengenai populasi. Data yang dikumpulkan hanya untuk bersifat deskriptif”.

Dalam penelitian ini, penulis akan mencoba menganalisis dan menyajikan fakta tentang analisis bibliometrika terhadap jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank dengan menggunakan metode pasangan bibliografi, ko-sitasi dan kolaborasi.

3.2 Unit Analisis

Unit analisis dilakukan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti pada objek penelitian. Menurut Arikunto, (2006, 121) “unit analisis adalah satuan tertentu yang dijadikan sebagai subjek penelitian”. Unit analisis pada penelitian ini adalah seluruh artikel yang terdapatpa da jurnal International Journal on Electrical Engineerng and Informatic dan ITB Journal of Engineering Science tahun 2011-2012.


(34)

Tabel 1. Jurnal Ilmiah Terbitan Indonesia Pada Database SCIMAGO Journal and Country Rank

No Nama Jurnal

Tahun Vol./Issue

Jumlah Artikel

Jumlah Referensi 1 International Journal

on Electrical Engineering and Informatics

2011

2012

Vol. 3. Issue 1 Vol. 3. Issue 2 Vol. 3. Issue 3 Vol. 3. Issue 4 Vol. 4. Issue 1 Vol. 4. Issue 2 Vol. 4. Issue 3 Vol. 4. Issue 4

10 9 9 10 14 12 12 12 163 152 126 142 272 239 209 166 2 ITB Journal of

Engineering Science

2011 2012

Vol. 43B Issue 1 Vol. 43B Issue 2 Vol. 43B Issue 3 Vol .44B.Issue 1 Vol. 44B.Issue 2 Vol. 44B.Issue 3

5 6 5 6 6 7 59 73 103 96 106 125

Total 123 2032

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Menurut Sugiyono (2011, 148) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dan secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian”

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan langkah-langkah sebagi berikut :

1. Mengakses situkemudian mengakses situs

jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank pada tahun 2011-2012.

2. Download semua artikel-artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah terbitan Indonesia pada database SCIMAGO Journal and Country Rank dari tahun 2011-2012.

3. Menjumlahkan seluruh artikel yang terdapat dalam 1 (satu) tahun untuk diteliti pasangan bibliografinya dan kolaborasinya serta begitu untuk tahun selanjutnya. Selanjutnya menjumlahkan artikel yang terdapat pada tahun berikutnya untuk diteliti kekuatan ko-sitasinya.


(35)

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada pasangan bibliografi adalah sebagai berikut : a. Menentukan koleksi uji, yaitu artike dalam topik yang diamati.

b. Mengumpulkan data bibliografi artikel yang disitir atau dikutif, yaitu data bibliografi yang terdapat pada daftar pustaka artikel.

c. Memasangkan masing-masing artikel dan membuat tabulasinya.

d. Memeriksa data bibliografi jurnal yan disitir atau dikutif pada setiap pasangan artikel.

e. Membuat daftar artikel bersama-sama dengan referensinya. f. Membuat matriks untuk memasangkan dokumen.

g. Menghitung kekuatan pasangan bibliografi.

Persentasi pasangan bibliografi = ���������������������

�������������������������������� x 100% h. Melakukan interpretasi data

Semakin tinggi kekuatan pasangan bibliografi maka akan semakin dekat subjek yang dibahas oleh kedua artikel tersebut. Setelah memeriksa pasangan bibliografi, maka diperiksa lagi artikel yang menyitir atau mengutip lanjutan dan memasangkan dengan hasil pasangan bibliografi untuk melihat kekuatan ko-sitasi dari artikel tersebut.

Teknik analisis data pada ko-sitasi adalah sebagai berikut : a. Menentukan koleksi uji yaitu artikel topik yang diamati.

b. Mengumpulkan data bibliografi artikel yang disitir atau dikutip. c. Membuat daftar artikel bersama-sama denga referensinya. d. Pengolahan pasangan bibliografi.

e. Memeriksa data bibliografi artikel yang disitir atau dikutip pada setiap pasangan artikel.

f. Membuat matrik untuk memasangkan setiap artikel.

g. Menghitung kekuatan pasangan ko-sitasi per jurnal yang diteliti, dengan rumus :

Persentasi pasangan ko-sitasi = ���������������������


(36)

h. Melakukan interpretasi data

Semakin tinggi kekuatan dari ko-sitasi, maka semakin dekat subjek yang dibahas oleh kedua artikel tersebut.

Teknik analisis data pada kolaborasi dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Penentuan kolaborasi dengan cara memeriksa atau mencatat artikel-artikel yang diajdikan sebagai topik yang diamati.

b. Pembuatan tabel, yaitu pengelompokan Nm dan Ns serta menghitung nilai C.

c. Pembuatan tabel rekapitulasi, yaitu membuat total keseluruhan Nm dan Ns setiap tahunnya dan dihitung nilai C.

d. Penentuan tingkat kolaborasi dengan menggunakan rumus :

C = �� ��+��

Dengan keterangan bahwa :

C : adalah tingkat kolaborasi peneliti dalam sebuah disiplin ilmu, dimana nilai C berada pada interval nol sam dengan satu atau [0,1].

Nm : adalah total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara berkolaborasi.

Ns : adalah total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakuykan secara individu..

Interpretasi tingkat kolaborasi dengan nilai (C). Adapun interpretasi yang digunakan terhadap tingkat kolaborasi (C) adalah dengan berdasarkan pendapat Prihanto dalam Subramanyam, (2002, 5) sebagai berikut:

a. Apabila nilai C = 0. Maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara individual (peneliti tunggal). Berarti, tidak ada satu hasil penelitian pun yang dilakukan secara berkolaborasi di bidang tersebut pada tahun tertentu. Jadi pelaksanaan penelitian di bidang tersebut


(37)

sama sekali tidak memerlukan bantuan dan atau pendekatan dari disiplin ilmu, lembaga penelitian lain dan atau ahli lain dan sebagainya. Artinya penelitian masih dapat dilakukan secara sendiri.

b. Apabila nilai C > 0 dan C<0,5 atau 0<C<0,5. Maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih besar dibandingkan dengan banyaknya hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Artinya pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut tidak semuanya memerlukan bantuan dan atau pendekatan dari disiplin ilmu, lembaga penelitian lain dan atau ahli lain dan sebagainya.

c. Apabila nilai C = 0,5. Maka dapat dikatakan bahwa banyaknya hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual sama jumlahnya dengan yang dilakukan secara berkolaborasi. Artinya bahwa pelaksanaan penelitian di bidang tersebut sama-sama memerlukan bantuan dan atau pendekatan dari disiplin ilmu, lembaga penelitian lain dan atau ahli lain dan sebagainya. d. Apabila nilai C > 0,5 dan C<1 atau 0,5<C<1. Maka dapat

dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih sedikit jumlahnya dibandingkan jumlah hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Artinya bahwa pelaksanaan penelitian di bidang tersebut sangat memerlukan bantuan dan atau pendekatan dari disiplin ilmu, lembaga penelitian lain dan atau ahli lain dan sebagainya.

e. Apabila nilai C = 1. Maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara berkolaborasi, berarti tidak ada satu hasil penelitian pun dilakukan secara individu. Artinya pelaksanaan penelitian di bidang tersebut sangat memerlukan bantuan dari displin ilmu lain atau lembaga penelitian lain dan tidak dapt dilaksanakan tanpa bantuan dari disiplin ilmu lain atau lembaga lain.


(38)

e. Penentuan produktivitas pengarang, yaitu mencatat hasil penelitian pada topik yang diamati dan pembuatan tabel rekapitulasi terhadap jumlah pengarang yang menhgasilkan karya.

f. Pengukuran produktivitas pengarang.

3.6 Penyajian Data

Penyajian data pada penelitian ini dilakukan dengan menggun akan tabel yang dibuat dengan sedemikian rupa, sebagai berikut:

Tabel 2. Contoh Tabel Kekuatan Pasangan Bibliografi

No Nama Jurnal Kekuatan Pasangan Bibliografi Total Pasangan Artikel

0 1 2 3 4 5

1 Artikel 1 2 Artikel 2 3 Artikel 3 4 Artikel 4 5 Artikel 5 Sub Total

Tabel 3. Contoh Tabel Kekuatan Pasangan Ko-sitasi

No Nama Jurnal Kekuatan Pasangan Ko-sitasi Total Pasangan Artikel

0 1 2 3 4 5

1 Artikel 1 2 Artikel 2 3 Artikel 3 4 Artikel 4 5 Artikel 5 Sub Total

Tabel 4. Contoh Tabel Tingkat Kolaborasi Pengarang Jumlah Pengarang

Individu (Ns)

Jumlah pengarang Berkolaborasi (Nm)

Tingkat Kolaborasi Pengarang (C)

Persentase %


(39)

Keterangan:

C : adalah tingkat kolaborasi peneliti dalam sebuah disiplin ilmu, dimana nilai C berada pada interval nol sam dengan satu atau [0,1].

Nm : adalah total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara berkolaborasi.

Ns : adalah total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakuykan secara individu.

Tabel 5. Contoh Tabel Rekapitulasi Kekuatan Pasangan Bibliografi

No Nama Jurnal Kekuatan Pasangan Bibliografi Total Pasangan Artikel Pasangan artikel yang memiliki kekuatan pasanga bibilografi

% Pasangan artikel yang tidak memiliki kekuatan pasanga bibilografi % 1 2

Tabel 6. Contoh Tabel Rekapitulasi Kekuatan Ko-sitasi

No Nama Jurnal Kekuatan Ko-sitasi Total Pasangan

Artikel Pasangan artikel

yang memiliki kekuatan

Ko-sitasi

% Pasangan artikel yang tidak memiliki kekuatan Ko-sitasi % 1 2

Tabel 7. Contoh Tabel Rekapitulasi Tingkat Kolaborasi Pengarang

No Nama Jurnal Jumlah Pengarang Tingkat

Kolaborasi (C)

Persentase %

Ns Nm Ns+Nm

1 Tahun 2011 2 Tahun 2012


(40)

Keterangan:

C : adalah tingkat kolaborasi peneliti dalam sebuah disiplin ilmu, dimana nilai C berada pada interval nol sam dengan satu atau [0,1].

Nm : adalah total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara berkolaborasi.

Ns : adalah total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakuykan secara individu.

Gambar 2. Contoh Pemasangan Pasangan Bibliografi dengan Matriks Gambar Keterangan:

01 : Artikel 1 (dokumen yang menyitir atau mengutif) 02 : Artikel 2 (dokumen yang menyitir atau mengutif)

B1 : Dokumen yang disitir atau dikutif (kode daftar pustaka atau bibliografi) oleh 01 dan 02

B1


(41)

Gambar 3. Contoh Pemasangan Ko-sitasi dengan Matriks Gambar Keterangan:

01 : Artikel 1 (dokumen yang menyitir atau mengutif) 02 : Artikel 2 (dokumen yang menyitir atau mengutif)

B1 : Dokumen yang disitir atau dikutif (kode daftar pustaka atau bibliografi) oleh 01 dan 02

P1 : Dokumen yang menyitir atau mengutif lanjutan B1

P1

02 01


(42)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Pasangan Bibliografi

Setelah data terkumpul maka data diolah dengan prosedur sebagai berikut : 1. Memasangkan masing-masing artikel dengan membuat tabulasinya

2. Memeriksa data bibliografi dokumen yang disitir pada setiap pasangan artikel

3. Membuat daftar artikel bersama-sama dengan referensinya 4. Membuat matriks untuk memasangkan setiap artikel 5. Menghitung kekuatan pasangan bibliografi

6. Melakukan interpretasi

4.2 Penentuan Pasangan Bibliografi pada International Journal on Electrical Engineerng and Informatics Tahun 2011

Pasangan bibliografi pada International Journal on Electrical Engineering and Informatics tahun 2011 dengan melakukan pemasangan masing-masing artikel. Seluruh artikel yang akan dipasangkan dapat dilihat pada lampiran 4 dan lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8. Jumlah Artikel yang Memiliki Kekuatan Pasangan Bibliografi No Besar Kekuatan

Pasangan Bibliografi

Pasangan Artikel

Persentase Pasangan Artikel yang Berkekuatan Pasangan

Bibliografi

1 0 35 92,10%

2 1 2 5,2%

3 2 - -

4 3 - -

5 4 - -

6 5 - -

7 6 - -

8 7 - -

9 8 1 2,6%

Jumlah 38 99,90%

Dari hasil pemasangan seluruh artikel yang terdapat pada lampiran 4, dapat diketahui ada sebanyak 38 pasangan artikel. Dari 38 pasangan artikel diperoleh 35 (92,10%) pasang artikel yang tidak memiliki pasangan bibliografi, 2


(43)

(5,2%) pasang yang memiliki pasangan bibliografi dan 1 (2,6%) pasang yang memiliki pasangan bibliografi.

4.2.1 Matriks Pasangan Bibliografi Pada International Journal on Electrical Engineerng and Informatics Tahun 2011

Gambar 4. Matriks Pasangan Artikel 02 dan Artikel 08 Keterangan :

02 : Artikel yang menyitir 08 : Artikel yang menyitir

J1 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 2 dan 8

J. Wood and B. F. Wollenberg, Power generation, operation and control, New York: Wiley, 1996.

Dokumen 02 dan dokumen 08 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki oleh dokumen 02 dan dokumen 08 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu J1. Dokumen 02 dan dokumen 08 dikatakan terkapling secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen 02 dan dokumen 08 adalah 1.

Gambar 5. Matriks Pasangan Artikel 04 dan Artikel 26 J1

02 08

D1

C1 P1

26 04


(44)

Keterangan :

04 : Artikel yang menyitir 26 : Artikel yang Menyitir

C1 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 4 dan 26

C.S.Kim, J.S.Park, D.Ahn and J.B. Lim, “A novel one dimensional periodc defected ground structure for planar circuits,” IEEE Microwave and Guided wave Letters, vol. 10, No. 4, pp.131-133, 2000.

D1 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 4 dan 26

D. Ahn, J. S. Park, C. S. Kim, J. Kim, Y. Qian and T. Itoh, “A design of the lowpas filter using the novel microstrip defected ground structure,” IEEE Trans. on Microwave Theory and Techniques, vol. 49, no. 1, pp. 86-93, 2001.

L1 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 4 dan 26

Lim J., Kim C., Lee Y., Ahn D., and Nam S., “Design of lowpass filters using defected ground structure and compensated microstrip line,” Electronics Letter, vol. 38, no. 25, pp. 1357-1358, 2002.

A1 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 4 dan 26

A. Abdel-Rahman, A.K. Verma, A. Boutejdar, and A.S. Omar, “Control of bandstop response of Hi-Lo microstrip lowpass filter using slot in ground plane,” IEEE Trans. On Microwave Theory Tech., vol .52, no. 3, pp. 1008-1013, March 2004.

M1 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 4 dan 26

M.K.Mandal and S.Sanyal, “A novel defected ground structure for planar circuits,” IEEE Microwave and Wireless Comp. Lett., vol. 16, no. 2, pp.93-95, Feb. 2004.

C2 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 4 dan 26

Chen J.-X., Li J.-L., Wan K.-C. and Xue Q., “Compact quasi-elliptic function filter based on defected ground structure,” IEE Proc.-Microwave Antennas propagation, vol . 153, no. 4, pp. 320-324, Aug. 2006.


(45)

Susanta Kumar Parui, Santanu Das ‘An asymmetric defected ground structure with elliptical response and its application as a lowpass filter’ Int. J. Electron. Commun. (AEÜ) vol. 63 ,pp.483 – 490, 2009.

P1 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 4 dan 26

Parui, Susanta Kumar, Moyra, Tamasi and Das, Santanu “Quasi-elliptic filter characteristics of an asymmetric defective ground structure,” International Journal of Electronics, Vol.-96, No.-9, PP-915-924. September 2009.

Dokumen 04 dan dokumen 26 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen 04 dan dokumen 26 terdapat delapan referensi yang sama, yaitu C1, D1, L1, A1, M1, C2, S1 dan P1. Dokumen 04 dan dokumen 26 dikatakan terkapling secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen 04 dan dokumen 26 adalah 8.

Gambar 6. Matriks Pasangan Artikel 17 dan Artikel 36 Keterangan :

17 : Artikel 17 yang menyitir 36 : Artikel 36 yang menyitir

S2 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 13 dan 19 S. R. Norsworthy, R. Schreier and G.C. Temes, ‟Delta Sigma

Converters. Theory, Design and Simulation”, IEEE Press: New York, 1997.

Dokumen 17 dan dokumen 36 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki dokumen 17 dan dokumen 36 hanya terdapat satu referensi yang sama, yaitu S2. Dokumen

S2

36 17


(46)

17 dan dokumen 36 dikatakan terkapling secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen 17 dan dokumen 36 adalah 1.

Tabel 9. Tabel Kekuatan Pasangan Bibliografi International Journal on Electrical Engineerng and Informatics

No International Journalon Electrical

Engineering and Informatics

Kekuatan Pasangan Bibliografi

Total Pasangan Artikel 0 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Artikel 1 19 19

2 Artikel 2 21 1 22

3 Artikel 3 12 12

4 Artikel 4 1 8 9

5 Artikel 5 15 15

6 Artikel 6 5 5

7 Artikel 7 17 17

8 Artikel 8 18 1 19

9 Artikel 9 12 12

10 Artikel 10 15 15

Berdasarkan tabel di atas atau pada lampiran 4 dapat dilihat bahwa International Journal on Electrical Engineerng and Informatics tahun 2011 diperoleh sebanyak 579 referensi dari 38 artikel. Kekuatan pasangan bibliografi bernilai 1 diperoleh dari 4 artikel. Kekuatan pasangan bibliografi 8 diperoleh dari 16 artikel.

4.2.2 Penentuan Pasangan Bibliografi pada ITB Journal of Engineering Science

Pasangan bibliografi pada ITB Journal of Engineering Science tahun 2011 dengan melakukan pemasangan masing-masing artikel. Seluruh artikel yang akan dipasangkan dapat dilihat pada lampiran 5 dan lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.


(47)

Tabel 10. Jumlah Artikel yang Memiliki Kekuatan Pasangan Bibliografi No Besar Kekuatan

Pasangan Bibliografi

Pasangan Artikel

Persentase Pasangan Artikel yang Berkekuatan Pasangan Bibliografi

1 0 15 93,75%

2 1 1 6,25%

Jumlah 16 100%

Dari hasil pemasangan seluruh artikel yang terdapat pada lampiran 5, dapat diketahui ada sebanyak 16 pasangan artikel. Dari 16 pasangan artikel diperoleh 15 (93,75%) pasang artikel yang tidak memiliki pasangan bibliografi, dan 1 (6,25%) pasang yang memiliki pasangan bibliografi.

Gambar 7. Matriks Pasangan Artikel 1 dan Artikel 10 Keterangan :

01 : Artikel yang menyitir 10 : Artikel yang menyitir

M1 : Kode untuk pasangan bibliografi untuk artikel 1 dan 10

Montgomery, D.C., Design and Analysis of Experiments, 5th edition, John Wiley and Sons, Singapore, 2001.

Dokumen 01 dan dokumen 10 merupakan pasangan dokumen yang menjadi objek pengamatan. Dari referensi yang dimiliki oleh dokumen 01 dan dokumen 10 hanya terdapat satu referensi yang sama yaitu M1. Dokumen 01 dan dokumen 10 dikatakan terkapling secara bibliografi. Adapun kekuatan pasangan bibliografi antara dokumen 01 dan dokumen 10 adalah 1.

M1

10 01


(1)

REFERENCES

Artikel 17 (Modeling of a Second Order Sigma-Delta Modulator with Imperfections)

[1] B. E. Boser and B. A. Wooley, “The design of sigma-delta modulation analog-to-digital converters,” IEEE J. Solid-State Circuits, vol. 22, no. 12, pp. 1298–1308, Dec. 1988.

[2]Schreier R., Temes G. C, “Understanding Delta-Sigma Data Converters,” New York : IEEE Press, 2005.

[3] S. R. NNorthworthyy, R. Schreiier, and G. C. Temes, “Delta-Sigmma Data Coonverters,” Piscatawayy, NJ: IEEE PPress, 1997.

[4] G. Temmes, “Finitee amplifier ggain and baandwidth effffects in swiitched-capaccitor filters,” IEEE J. SSolid-State CCircuits, voll. 15, pp. 3558–361, Junne 1980.

[5] F. Meedeiro et aal., “Modelling opampp-induced harmonic ddistortion ffor switcheed-capacitoor SD modulaator design, ” in IEEE IInt. Symp. CCircuits Systtems, vol. 5 , May-Jun. 1994, pp. 4445–448.

[6] H. Zarre-Hoseini and I. Kal e, “On thee effects off finite andd nonlinear DC-gain oon the swittchedcapacittor delta-siggma modulaators,” in P roc. IEEE IInt. Symp. CCircuits Sysstems, May 2005, pp. 22547– 2550.

[7] S. Lee and K. Yanng, “Designn a Low-Jittter Clock foor High-Sp eed A/D Coonverters”. Sensors, vool. 18, no. 10,, October 20001.

[8] S. Briggati, F. Franncesconi, P. Malcovati,, D. Toniettto, A. Baschhirotto and FF. Malobertti, “MODELLING SIGMAA-DELTA MODULAATOR NOON-IDEALIITIES IN SIMULINNK®,” IEEEE Interna tional Sympossium, pp 3884 - 387 vol .2, 1999.

[9] F. MEDDEIRO, “CCAD Methoddology for HHigh-Resoluution, Highh-Speed S-DD Modulatorrs with Empphasis in Casccade Multi-Bit Archite ctures”, ICMM-Neue Meesse, Munichh, 2001.

[10] L. Dai, R. Harjanni, “CMOS Switched-OOp-Amp-B ased Samp le-and-Holdd Circuit” IIEEE Journnal of Solid-SState Circuiits, vol. 35, nno. 1, pp. 109-113, Jannuary 2000.

[11] J. Shieeh, M. Patill, and A. J. Sheu, “Meeasurement and analyssis of chargge injectionn in MOS aanalog switchees,” IEEE JJ. Solid-Statte Circuits, vvol. SSC-222, no. 4, pp.. 277–281, AApr. 1987.

[12] J. Shieeh, M. Patill, and A. J. Sheu, “Meeasurement and analyssis of chargge injectionn in MOS aanalog switchees,” IEEE JJ. Solid-Statte Circuits, vvol. SSC-222, no. 4, pp.. 277–281, AApr. 1987.

[13] X. Weize and E. GG. Friedmaan, “Clock-ffeedthroughh in CMOS analog trannsmission ggate switchees,” in Annu. IIEEE Int. AASIC/SOC CConf., Sep. 22002, pp. 1881–185.

[14] Categoory: Coontrol SSystems, File: SD Toolbox [Online]]. Avaiilable: http://wwww.mathwworks.com/mmatlabcentrral/fileexchaange

[15] D.A. Joohns, K. Maartin, “Anallog Integratted Circuit DDesign, ” Joohn Wiley & Sons, Inc. , Toronto, 11997

[16] F. Meddeiro, B. PPerez-Verduu, A. Rodriguez-Vazqquez, J. L. Huertas, ““Modeling OpAmp-Indduced Harmoonic Distortiion for


(2)

Swiitched-Capaacitor ΣΔ MModulator DDesign”, Prooceedings off ISCAS 944, vol.5, pp. 4445-448, Loondon, UK, 1994.

References

Artikel 26.( Design and Development of Lowpass Filter and Harmonics Reduction)

[1] C.S.Kim, J.S.Park, D.Ahn and J.B. Lim, “A novel one dimensional periodc defected ground structure for planar circuits,” IEEE Microwave and Guided wave Letters, vol. 10, No. 4, pp.131-133, 2000

[2] D. Ahn, J.S.Park, C.S.Kim, J.Kim, Y Qian and T. Itoh, “A design of the lowpass filter using the novel microstrip defected ground structure,” IEEE Trans. on Microwave Theory and Techniques, vol. 49, no. 1, pp. 86-93, 2001 [3] Lim J., Kim C., Lee Y., Ahn D., and Nam S., “Design of lowpass filters using

defected ground structure and compensated microstrip line,” Electronics Letter, vol. 38, no. 25, pp. 1357-1358, 2002

[4] A. Abdel-Rahman, A.K. Verma, A. Boutejdar, and A.S. Omar, “Control of bandstop response of Hi-Lo microstrip lowpass filter using slot in ground plane,” IEEE Trans. On Microwave Theory Tech., vol .52, no. 3, pp. 1008-1013, March 2004

[5] M.K.Mandal and S.Sanyal, “A novel defected ground structure for planar circuits,” IEEE Microwave and Wireless Comp. Lett., vol. 16, no. 2, pp.93-95, Feb. 2004

[6] Shah Nawaz Burokur, Mohamed Latrach, and Serge Toutain,“Study of the effect of dielectric split-ring resonators on microstrip-line transmission” Microwave and Optical technology letters / vol. 44, no. 5, march 2005 445-448.

[7] Chen J.-X., Li J.-L., Wan K.-C. and Xue Q., “Compact quasi-elliptic function filter based on defected ground structure,” IEE Proc.-Microwave Antennas propagation, vol . 153, no. 4, pp. 320-324, Aug. 2006

[8] Parui, Susanta Kumar, Moyra, Tamasi and Das, Santanu “Quasi-elliptic filter characteristics of an asymmetric defective ground structure,” International Journal of Electronics, Vol.-96, No.-9, PP-915-924. September 2009.

[9] Susanta Kumar Parui, Santanu Das ‘An asymmetric defected ground structure with elliptical response and its application as a lowpass filter’ Int. J. Electron. Commun. (AEÜ) vol. 63, pp.483 – 490, 2009.

[10] Tamasi Moyra, Susanta Kumar Parui and Santanu Das “Application of a Defected Ground Structure and Alternative Transmission Line for Designing a Quasi-elliptic Lowpass Filter and Reduction of Insertion Loss” International Journal of RF and Microwave Computer-Aided Engineering , Vol.-20, No.-6, PP-882-888 November 2010.

[11] Tammasi Moyra, SSusanta Kumarr Parui and SSantanu Das ““Design of a QQuasi- ellipticc Lowwpass Filter uusing A New Defected Groound Structuree and Capaciitively Loadedd Micrrostrip Line” International


(3)

JJournal of Elecctrical Engineeering and Inforrmatics. Vol 3,, No.11, pp-61-73, A pril 2011

[12] Tammasi Moyra, Suusanta Kumar Parui and Sanntanu Das “Moodelling of quaasi-elliptic loww passs filter using ttwo concentricc rectangularsplit ring defeected ground aand microstripp strucctures” The Meediterranean JoJournal of Electtronics and Coommunicationss, Vol. 7, No. 2,, PP-1196-201, 20111,

References

Artikel 36 (Switched-Current Techniques: An Overview of Cumulative SI-Related Errors on Dynamic and Static Performances of 2nd Order LP-ΣΔMs)

[1] R. Wilcock, and B. M. Al-Hashimi, ‟Analogue Filter IP Cores for Design Reuse”. IEE Conference on Analog Signal Processing, Oxford, UK. 2.1-2.6, Nov. 2002

[2] J. B. Hughes, K. W. Moulding, J. Richardson, J. Bennet, W. Redman-White, M. Bracey, and R.S. Soin, “Automated design of switched-current filters.” IEEE J. Solid-State Circuits, vol. 31, pp. 898–907, July 1996.

[3] C. Wang, ‟current -memory-based differentiator with protection of storage node”, Electron. Lett., vol. 34, pp. 1897-1898, Oct. 1998.

[4] G. Fayolle and A. Kaiser, ‟Low -power hight-precision curent memory integrator for analogue sigma-delta modulator”, Electron. Lett., vol. 34, pp. 1624-1625, 1998.

[5] G. Sung, K. Chang, W. Lin, ‟A 12 -B 10 msamples/s CMOS switched current delta-sigma modulator”, IEEE International Symposium on Circuits and Systems, vol. 6, pp. 55735576, 2005.

[6] R. Schreier, G. C. Temes, ‟Understanding Delta -sigma Data Converters”, IEEE Press: New York, 2005.

[7] S. R. Norsworthy, R. Schreier and G.C. Temes, ‟ Delta Sigma Converters. Theory, Design and Simulation”, IEEE Press: New York, 1997.

[8] R. Zanbaghi, "Wide-Bandwidth, High-Resolution Delta-Sigma Analog-to-Digital Converters," Oregon State University, Oregon, USA, Dissertation 2011.

[9] N. Tan, ‟Switched-Current Design and Implementation of Oversampling A/D Converters”, Kluwer Academic Publishers 1997.

[10] M. Voelker, J. Hauer, J. Sauerer, “Prospect of the future of switched-current circuits with regard to future CMOS technologies”, Microelectronics Journal, Vol 39, pp. 286-292, 2008.

[11] Toumazou, N. C. Battersby, “Switched-currents: An analogue Technique for digital technology”, Institution of Electrical Engineers, London, UK, 1993. [12] J. B. Hughes, A. Worapishet, C. Toumazou, “Switched-capacitors versus

switched-currents: a theoretical comparison”, IEEE International Symposium on Circuits and Systems, Vol 2, Geneva, Switzerland, pp. 409-412. 2000 [13] P. Snitala, A. S. Botha, ‟A/D converter based on a new memory cell

implemented using the switched current technique”, Microelectronics Reliability vol. 44, pp. 861-867, 2004.


(4)

[14] C. Toumazou, J. B. Hughes, and N.C. Battersby,(Editors), ‟Switched - Currents: An Analogue Technique for digital technology”, London: Peter Peregrinus Ltd.,1993.

[15] R. van de Plassche: ‟Integrated analog -to-digital and digital-to-analog converters”, Kluwer Academic Publishers, 1994.

[16] N. Khitouni and M. Masmoudi, ‟Design o f 2.5V second order sigma–delta modulator using regulated cascode S2I memory cell”, Journal of Electronics, 94:7, 725 – 741, April 2007.

[17] M. Loulou, N. Masmoudi, D. Dallet, L.Kamoun and Ph.Marchegay, ‟Behavioral Methodology to Simulate Switched Current Sigma-Delta Modulator”, MED 2001, Dubrovnik : Croatie 2001.

[18] A. Dei and M. Valle, ‟Modelling charge injection in MOS analogue switches using a compact model in a deep submicron technology”, IEE Proc.-Circuits Devices Syst., Vol. 153, No. 3, June 2006.

[19] W. Ming Koe, J. Zhang, ‟Understanding The Effect Of Circuit Non -Idealities On Sigma-Delta Modulator”, Proceedings of the 2002 IEEE International Workshop on Behavioral Modeling and Simulation (BMAS) 6-8 Oct. 2002.

[20] A. Dendouga, N. Bouguechal, S. Kouda and S. Barra, ‟Modeling of a Second Order Sigma-Delta Modulator with Imperfections”, International Journal on Electrical Engineering and Informatics - Volume 3, Number 2, 2011.

[21] P. MMalcovati, S. BBrigati, F. Franncesconi, F. MMaloberti, P. CCusinato And AA. Baschirotto . ‟Behhavioral Moddeling of Swwitched -Capacittor Sigma-Deelta Modulato rs”, in IEEEE Trannsactions on CCircuits and Syystems-I: Fundaamental Theorry and Applicaations, Vol. 50,, No. 3, pp. 352-3644, Mar. 2003

[22] S. JJ. Daubert, D. Vallancourt, and Y. P. Tssividis, “Curreent copier cellls” Electronicss Letteers, pp. 1560– 1562, Dec. 19888.

[23] P. JJ. Crawley andd G.W. Roberrts, “Predictingg harmonic diistortion in swwitched-currentt memmory circuits” IIEEE Trans. CCircuits and Sysstem, vol. 4, ppp. 73–86, Feb. 1994.

[24] J.M.. Martins and V.F. Dias, “HHarmonic dist ortion in swit ched current aaudio memoryy cellss” IEEE Transaactions on Circcuits and Systeems II, vol. 46, pp. 326–334, Mar. 1999.

[25] J. MM. De la Rosa,, B. Péres-Verrdu, F. Mederiio, R. del Rio and A. Rodrigguez-Vazquez,, ‟An n alysis of Erro r Mech an isms in Switched -CCurrent Sigmaa-Delta Modul ators”, Analogg Integgrated Circuitss and Signal Prrocessing, vol 38 , Issue 2-3, pp 175 - 201, 2004.

[26] K. AAbbes and M. Masmoudi, “AA Theoretical Study of Erroor Mechanismss in Switched--Currrent Circuits”, 3rd Internatioonal Conferencce on Signals, Circuits and SSystems (SCS),, 6-8 NNov. 2009.

[27] P.J. Crawley and G.W. Robertss, ”Predicting Harmonic Disstortion in Swwitched-Currentt Memmory Circuits”,, IEEE trans. CCircuits and Syystems II, pp. 773-86, Feb. 19994.

[28] K. AAbbes, A. Heentati, M. Maasmoudi, ‟Test And Characcterization Of1 Bit S - DD Moddulator”, 5th Innternational MMulti-Conferencce on Systems, Signals and DDevices (SSD),, 20-222 July 2008.


(5)

firrst-order delta-sigmma modulator ffor on-chip anaalog signal anaalysis”, Internaational Test Coonference,. p.p. 10211 – 1030, 03-0 5 Oct 2000

[30] O. FFeely and L. OO. Chua. ‟Thee effect of inttegrator leak inn Sigma -Deltaa modulation”,, IEEEE Trans. Circuuits Syst, vol. 38(11):1293-3005, Nov. 1991.

Artikel 1 Statistical Evaluation of Non-Agglomerating Coating for Granulated Natural Asphalt

1.Soeroso, B., Utilization of Buton Asphalt for Road Construction in Indonesia (in Indonesian), Proceedings of Buton Asphalt Technology Workshop, Department of Public Works Research and Development Center, 21 November 2006. (1)

2. Siswosoebrotho, B.I., Kusnianti, N. & Tumewu, W., Laboratory Evaluation of Lawele Buton Natural Asphalt in Asphalt Concrete Mixture (in Indonesian), Proceedings of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 5, pp.857-867, 2005, (1)

3. Asrun, Buton Asphalt (in Indonesian), Southeast Sulawesi Public Works Service, 1999, http://sultra.tripod.com/ASPAL_BUTON.htm (Accessed on 26 March 2010) . (1)

4. Hardjosukanto, S., Lawele Buton Asphalt: its Difference from Kabungka Buton 5. Asphalt, Conditioning, and Application in Asphalt Mixes (in Indonesian), Majalah Teknik Jalan dan Transportasi, 104, pp.16-20, 2004. (1)

6. Kurniaji, Application of Buton Lake Asphalt in Asphalt Hot Mixes (in Indonesian), Transportation Infrastructure Research and Development Center Report, Department of Public Works, 2002. (1)

7. Montgomery, D.C., Design and Analysis of Experiments, 5th edition, John Wiley and Sons, Singapore, 2001. (1)

References

Artikel 10 Synthesis of -Al2O3 Catalyst Support from Kaolin of Indonesian Origin

[1] Silvy, R.P., Future Trends in the Refining Catalyst Market, Applied Catalysis A: General, 261, 247-252, 2004.

[2] Anonymous, Refinery Catalysts: Fuels Drive Growth, Chemical Week, 25 April 2007, http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-6546135 /Refinery-catalysts-fuels-drive-growth.html, (18 May 2010).

[3] Anonymous, Mining Potential (in Indonesian), Bangka Belitung Island Province Mining & Energy Service, http://distambenpropbabel.net (19 May 2010).

[4] Anonymous, West Kalimantan Province: Regional Quality of Life Balance Resources -NKLD 2000 (in Indonesian), Ministry of the Environment of the Republic of Indonesia, http://www.menlh.go.id/i/art/ pdf_1065227328.pdf (19 May 2010).

[5] Anonymous, South Kalimantan, World Friend Indonesia, http://worldfriend.web.id/ indonesia/kalimantan-selatan-(19 May 2010).


(6)

and Kinetics, Wiley-VGH Verlag, Weinheim, Germany, pp.189-193, 355-356, 2003.

[7] Richardson, J.T., Principles of Catalyst Development, Plenum Press, New York, p. 104, 1989.

[8] Huang, W.L., Stability and Kinetics of Kaolinite to Boehmite Conversion Under Hydrothermal Conditions, Chemical Geology, 105, 197-214,1993. [9] Okada, K., Kawashima, H., Saito, Y., Hayashi, S. & Yasumori, A., New

Preparation Method for Mesoporous -Alumina by Selective Leaching of Calcined Kaolin Minerals, Journal of Materials Chemistry, 5(8), 1241- 1244, 1995. (10)

[10[ Saito, Tjokorde Walmiki Samadhi, I Dewa Gede Arsa Putrawan, Bambang Eko Prabowo & Alinda Dwitawidi Y., Hayashi, S., Yasumori, A. & Okada, K., Effects of Calcining Conditions of Kaolinite on Pore Structures of Mesoporous Materials Prepared by the Selective Leaching of Calcined Kaolinite, Journal of Porous Materials, 3, 233-239, 1996. (10) [11] Belver, C., Munoz, M.A.B. & Vicente, M.A., Chemical Activation of a

Kaolinite under Acid and Alkaline Conditions, Chemistry of Materials, 14, 2033-2043, 2002.

[12] Yang, H., Liu, M. & Jing, O., Novel Synthesis and Characterization of Nanosized -Al2O3 from Kaolin, Applied Clay Science, 47, 438-443,2010. [13] Kogel, J.E., Pickering, S.M., Sheloboline, E., Chowns, T., Yuan, J., &

Avant, D.M., The Georgia Kaolins: Geology and Utilization, Society for Mining, Metallurgy, and Exploration, Inc. Littleton, Colorado, USA, pp.31-33, 2002. (10)

[14] Eijsbouts, S., Hydrotreating Catalysts, Synthesis of Solid Catalysts, de Jong, K.P. (ed.), Wiley-VCH Verlag, Weinheim, Germany, pp. 301-303,2009. (10)

[15] Montgomery, D.C., Design and Analysis of Experiments, 5th ed., J. Wiley & Sons, New York, pp.3-5, 2001.

[16] Brindley, G.W. & Nakahira, M., The Kaolinite-Mullite Reaction Series I: A Survey of Outstanding Problems, Journal of the American Ceramic Society, 42(7), 311-314, 1959.

[17] Chakraborty, A.K. & Ghosh, D.K., Reexamination of the Kaolinite-to- Mullite Reaction Series, Journal of the American Ceramic Society, 61(3- 4), 170-173, 1978. (10)

[18] MacKenzie, K.J.D., Meinhold, R.H., Brown, I.W.M. & White, G.V., The Formation of Mullite from Kaolinite under Various Reaction Atmospheres, Journal of the European Ceramic Society, 16, 115-119,1996. (10)

[19] Lee, S., Kim, Y.J. & Moon, H., Phase Transformation from Kaolinite to Mullite Investigated by an Energy-Filtering Transmission Electron Microscope, Journal of the [20]American Ceramic Society, 82(10), 2841-2848, 1999. (10)

Meephoka, C., Chaisuk, C., Samparnpiboon, P., & Praserthdam, P., Effect of Phase Composition Between Nano - and -Al2O3 on Pt/Al2O3 Catalyst in CO Oxidation, Catalysis Communications, 9(4), 546-550, 2008. (10) [21] Kingery, W.D., Bowen, H.K. & Uhlmann, D.R., Introduction to Ceramics,

2nd ed., John Wiley & Sons, Singapore, p. 81, 1991