15
g. Pemupukan
Ciri utama budidaya padi organik adalah penggunaan pupuk kimia diganti dengan pupuk organik. Pupuk organik digunakan sebagai pupuk dasar berupa kompos atau
pupuk kandang matang sebanyak 5 tonha. Pupuk kandang tersebut diberikan bersamaan dengan pembajakan kedua dengan cara disebarkan merata ke seluruh
permukaan tanah. Setelah disebarkan, pupuk tersebut dibiarkan selama empat hari. Selanjutnya tanah sawah digaru sehingga pupuk kandang dapat menyatu dengan
tanah. Penggunaan kompos dan pupuk kandang sebagai pupuk dasar juga dapat digantikan dengan menggunakan pupuk fermentasi bokashi. Penggunaan pupuk
fermentasi lebih hemat dibandingkan pupuk kompos atau pupuk kandang cukup 1,5-2 tonha. Selain hemat, penggunan pupuk fermentasi juga lebih baik karena
mengandung mikroba pengurai yang lebih banyak sebagai penambah kesuburan tanah.
Pada pertanian anorganik, dosis pemupukan dengan pupuk kimia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sebaliknya, pada pertanian organik dosis pemupukan dengan
pupuk organik justru cenderung semakin menurun. Dosis awal pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 5 tonha. Namun tiga tahun kemudian, dosisnya turun
hanya 3 tonha. Kecenderungan menurunnya penggunaan pupuk kandang tersebut disebabkan oleh sifat dari pupuk organik yang menguntungkan tanah sehingga dapat
meningkatkan kesuburan tanah.
16
Adapun beberapa sifat dari pupuk organik antara lain: 1. Memperbaiki struktur tanah, dari berlempung liat menjadi ringan atau remah.
2. Memperbaiki daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak terurai. 3. Memperbaiki daya ikat air pada tanah.
4. Mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara. 5. Membantu proses pelapukan bahan mineral.
6. Menyediakan makanan bagi mikroba serta, 7. Menurunkan aktivitas mikroorganisme merugikan.
Setelah pemupukan dasar, pemupukan susulan dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu musim tanam. Pemupukan susulan pertama dilakukan setelah tanaman berumur
15 hari. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang sebanyak 1 tonha atau pupuk fermentasi sebanyak 0,5 tonha dengan cara disebarkan merata ke seluruh areal
persawahan yakni di sela-sela tanaman padi. Pemupukan susulan kedua dilakukan saat tanaman berumur 25-60 hari dengan
frekuensi seminggu sekali. Jenis pupuk yang diberikan berupa pupuk organik cair buatan sendiri yang kandungan unsur N-nya tinggi. Dosisnya 1 liter pupuk dilarutkan
dalam 17 liter air. Cara pemberiannya dengan disemprotkan pada daun tanaman. Pemupukan susulan ketiga dilakukan saat tanaman memasuki tahap generatif atau
pembentukan buah, yaitu setelah tanaman berumur 60 hari. Pupuk yang digunakan berupa pupuk cair buatan sendiri yang masing-masing mengandung unsur P dan K
yang tinggi. Dosisnya 2-3 sendok makan pupuk P organik yang dicampur dalam 15 liter atau satu tangki kecil pupuk K organik. Pupuk tersebut disemprotkan ke tanaman
17
dengan frekuensi seminggu sekali. Pemberian pupuk dapat dihentikan bila sebagian besar bulir padi sudah tampak menguning.
h. Pemberantasan hama dan penyakit