Mempelajari Karakteristik Pengeringan dan Tempering Jagung Varietas Hibrida (Zea mays L)

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERNGAN
DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS HIBRIDA
( Zea mays L ).

Oleh :

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
MSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Novida Siti Jubaedah F01495053. Mempelajari Karakteristik Pengeringan dan
Tempering Jagung Varietas Hibrida. Dibawah Bimbingan Ir. John Kumendong, MS.

Tanaman ja,ag

adalah salah satu tanaman serealia penting yang tuinbuh

hampir di seluruh dunia. Di Indonesia, ja,png mempakan bahan makanan pokok
kedua setelah padi, tanaman ja,gmg pada d a s h y a digolongkan kedalam 2 golongan

varietas yaitu varietas bersari bebas dan varietas hibrida (Sudjana et aL, 1991).
Peningkatan produksi jagung khususnya dilakukan melalui program intensifikasi
jagung varietas hibrida.
Peningkatan produksi ini hams diimbangi dengan penanganan pasca panen
yang tepat, dikarenakan panen utama jagung umumnya jatuh pada musim hujan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan mutu ja,gng menurun pada saat musim hujan,
maka diperlukan pengeringan buatan. Salah satu alat pengering buatan adalah tipe
bak , dimana alat ini memjliki kelemaban yaitu kadar air akhu yang d i h a s i h tidak
seragam. Untuk mengatasi ha1 tersebut maka perlu dilakukan proses tempering.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1). ~empelajarikarakteristik pengeringan
jagung varietas hibrida tumpukan tebal dengan alat pengering tipe bak,

2). Mempelajari proses tempering setelah pengeringan.
Dalam percobaan pengeringan ini, bahan yang digunakan adalah jagung
pipilan varietas hibrida dengan perlakuan suhuplenum dipertahankan konstan 70 OC,
kecepatan aliran udara 35 cfm/fi2 ( 0.178 mls) dan 2 level ketebalan tumpukan yaitu
tebal 60 cm dan 75 cm. Faktor-faktor yang diamati dan diukur selama proses
pengeringan berlangsung yaitu suhu, kelembaban relatif (RH), kadar air, kecepatan
aliran udara, tekanan statis, lama pengeringan dan kebutuhan energi listrik.
Pengukuran dan pengamatan tersebut dilakukan tiap 1 jam sekali hingga proses

pengeringan berakhir. Proses pengeringan dihentikan setelah kadar air rata-rata bahan
mencapai 14 % b.b.

Untuk percobaan tempering, jagung disimpan dalam bak kayu ukuran
30 x 30 x 60 cm yang ditutup dengan kamng goni, bak kayu tersebut ditempatkan di
ruangan atmosfir terbuka. Percobaan tempering berlangsung selama 12 jam dan
pengamatan terhadap penurunan kadar air dilakukan tiap 3 jam sekali. Pengukuran
juga dilakukan terhadap suhu clan R H Iingkungan.
Hasil percobaan pengeringan menunjukan bahwa pengeringan untuk jagung
dengan tebal 60 cm dari kadar air awal 26.8 % b.b hingga mencapai 14.1 % b.b
memerlukan waktu 6 jam dengan hasil variasi kadar air terendah 3.0 % b.b dan kadar
air tertinggi 25.7 % b.b dengan penyusutan bahan akibat proses pengeringan sebesar
8.85 kg, untuk pengeringan jagung dengan tebal75 cm dari kadar air awa127.3 % b.b
hingga kadar air akhir 14.6 % b.b dibutuhkan wak* 7 jam dengan variasi kadar air
terendah 3.0 % b.b dan tertinggi 26.4 % b.b dan penyusutan bahan yang tejadi yaitu
sebesar 11.25 kg. Laju pengeringan rata-rata untuk tebal jagung 60 cm adalah
2.8 % b.k/jam dan tebal jagung 75 cm laju pengeringan rata-ratanya
2.2 % b.k/jam. Proses pengeringan ja,png

adalah


tebal 60 cm memerlukan waktu

pengeringan lebih singkat dengan penyusutan bahan yang sedikit dibandingkan
dengan pengeringan tebal 75 cm sehingga lebih men,ountungkan dilihat dari segi
ekonomisnya karena biaya operasi yang lebih rendah.
Dari penelitian ini didapatkan kuwa laju pengeringan yang berfluktuasi
dikarenakan voltase listrik dan suhu lingkungan yang tidak stabil. Percobaan
pengeringan jagung dengan tebal tumpukan 60 cm memberikan nilai efisiensi
pemanasan udara 70.01 %, ef&ensi penggunaan panas 59.59 % dan

efesiensi

pengeringan total 41.72 %. Untuk tebal jagung 75 cm nilai efisiensinya berturut-turut
yaitu efesiensi pemanasan udara 55.01 % , efesiensi penggunaan panas 74.37 % dan
efesiensi pengeringan total 40.91 %. Dari nilai efisiensi yang tertera diatas dapat
dilihat bahwa bentuk altematif pengeringan dengan tebal 60 cm memberikan nilai
efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan pengeringan tebal75 cm.
Hasil percobaan tempering menunjukan, bahwa proses tempering selama
12 jam tidak memperlihatkan adanya perpindahan uap airtpanas antara biji jagung

yang berkadar air tinggi dan kadar air rendah, dikarenakan dilakukannya proses

pengadukan setelah pengeringan. Dari grafik proses tempering dapat dilihat bahwa
nilai kadar air yang dihasilkan dari proses pengeringan bervariasi dari kadar air yang
terendah 3.0 % b.b sampai yang tertinggi 26.4 % b.b tetapi setelah proses tempering
aidapat kadar air yang bervariasi dari 10.2 - 15.4 % b.b. Eerdasarkan niiai standard
deviasi yang diperoleh maka proses tempering selama 12jam telah memberikan nilai
kadar air yang menuju keseragaman.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka bentuk altematif pengeringan
dengan tebal 60 cm temyata lebih baik dan menguntungkan dilihat dari segi
ekonomisnya maupun dari nilai efisiensi pengeringannya. Disarankan untuk proses

tempering jika ingin melihat adanya perpindahan uap airlpanas antar biji jagung pada
tiap lapisan yang berbeda sebaiknya setelah proses pengeringan tidak dilakukan
pengadukan dan proses tempering dapat iangsung dilakukan pada bak pengering
tersebut. Sedangkan untuk mengurangi pengaruh kondisi alat terhadap proses
pengeringan perlu dilakukan uji performansi alat terlebih dahulu.

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

-

--

-

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERNGAN

DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS ECLBRlDA
( Zea mays L ).

Oleh :

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat
Memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Surusan Teknik Pertanian
Fakultas Telcnologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor


2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAhWN
INSTITUT PERTANJAN BOGOR
BOGOR

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEJCNOLOGI PERTANIAN

MEIMPELAJARI KARAKTERISTIKPENGERINGAN
DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS HIBRIDA
(Zea mays L)

SKIUPS1
Sebagai salah satu syarat
Memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor


Oleh :

NOVlDA SIT1 JUBAEDAH
F01495053
Dilahirkan di Garut pada tanggal 20 November 1977
Tanggal lulus 29 Desember 1999

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat Rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaihzm penelitian

yang dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan

Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Leuwikopo dimulai pada bulan Mei sampai
dengan Juli 1999 hingga terselesaikannye penulisan skripsi ini.
Pada kesempatan ini tidak lupa penubs mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :


1. Ir. John Kumendong, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan selama kuliah serta masukan-masukan selama penulis
melakukan penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M.Agr dan Ir. Leopold Oscar Nelwan, MS selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan, laitik dan saran dalam
penyusunan skripsi.
3.

Bapak, Ibu dan Adik tersayang yang telah memberikan doa dan dorongan
semangat yang tak kunjung putus selama ini.

4. Yang terkasih (I'i), &-A

%+a&

Ww Ao)zw+-

5. Teman-teman di "Wismo Ayu Depan" ( ~ l znd
l ~ XC+-),untuk Defi, Amoy,

Din-din, Asih, Ririn, Ethoy, Wiwin (my roommair), Ade, Titi, Iyonk, Nuny
Lisna, Lia dan Ema. Thanks fol. a11

6. Teman-teman dekatku ( h l y -1ly

/!wnd), Risna, Gina, Meny, Mala, Rizki,

Eka, Ucha, Ida + Rono, Erick + Ridha, serta Brewok. Terima kasih untuk semua
pengertian dan kebersamaannya selama ini.
7. Dedhi "empal" makasih buat komputemya, Suro buat komputer dan printer-nya,

Bengki untuk turnpangan kamamya selama pengetikan.
8. Pihak-pihak yang telah banyak membantu selama penelitian, Pak Suraden terima

kasih untuk kuncinya, Pak Parta dan Pak Tata, Pak Endang terima kasih untuk
gilingan jagungnya dan Pak Wahid untuk Avometemya.

9. Teman-teman TEP angkatan 32 plus yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Gbnnks Guys.

Penulis telah berusaha semaksimal munglun dalam penyusunan skripsi ini,
namun apabila masih ada kekurangan, kritik dan saran yang membangun &an
diterima dengan senang hati demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini &pat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Januari 2000

%ad.%

DAFTAR IS1

KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR IS1 ....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................

V

DAFTAR TABEL ............................................................................................

vii


DAFTAR LAMFIRAN.....................................................................................
I.

PENDlWULUAN

A . LATAR BELAKANG.....................................................................
B. TLJJUAN .........................................................................................
I1.

TINJAUAN PUSTAKA
A. JAGUNG HIBRIDA

.................................................................

1. TAKSONOMI DAN BOTANI ..................................................
2. KOMPOSISI KIMIA JAGUNG ................................................

B. PROSES PENGERINGAN .........................................................

C. PARAMETER PENGEFSNGAN..................................................
D. PENGFRWGAN JAGUNG ..........................................................
E. PENGERING TPE BAK ..............................................................

F. TEWERING.................................................................................

m.

METODOLOGIPEN EL IT^
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN......................................
B. BAHAN DAN &AT ....................................................................
1. BAHAN .....................................................................................
2 . ALAT.........................................................................................

C. PROSEDUR PENELITIAN .........................................................

1. PERCOBAAN PENGERINGAN ..............................................
2. PERCOBAAN TEMPERING....................................................

D. W I B R A S I ALAT .......................................................................

...

Vlll

J
Y.

A . KARAKTERISTIK PENGEIUNGAN JAGUNG..........................

1. PERUBAHAN KADAR AIR TERHADAP WAKTU ..............
2. LAJU PENGERINGAN TERHADAP WAKTU.......................
3. LAJU PENGERINGAN TERHADAP KADAR AIR ................

B. EFISENSI PENGERINGAN........................................................
1. EFISTENSI PEMANASAN UDARA ........................................
2. EFISIENSI PENGGUNAAN PANAS.......................................
3. EFISIENSI PENGERINGAN TOTAL ......................................

C. TEMPERING.................................................................................
V.

KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN..............................................................................

B. S

.....................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

LAMPIRAN .....................................................................................................

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERNGAN
DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS HIBRIDA
( Zea mays L ).

Oleh :

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
MSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Novida Siti Jubaedah F01495053. Mempelajari Karakteristik Pengeringan dan
Tempering Jagung Varietas Hibrida. Dibawah Bimbingan Ir. John Kumendong, MS.

Tanaman ja,ag

adalah salah satu tanaman serealia penting yang tuinbuh

hampir di seluruh dunia. Di Indonesia, ja,png mempakan bahan makanan pokok
kedua setelah padi, tanaman ja,gmg pada d a s h y a digolongkan kedalam 2 golongan
varietas yaitu varietas bersari bebas dan varietas hibrida (Sudjana et aL, 1991).
Peningkatan produksi jagung khususnya dilakukan melalui program intensifikasi
jagung varietas hibrida.
Peningkatan produksi ini hams diimbangi dengan penanganan pasca panen
yang tepat, dikarenakan panen utama jagung umumnya jatuh pada musim hujan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan mutu ja,gng menurun pada saat musim hujan,
maka diperlukan pengeringan buatan. Salah satu alat pengering buatan adalah tipe
bak , dimana alat ini memjliki kelemaban yaitu kadar air akhu yang d i h a s i h tidak
seragam. Untuk mengatasi ha1 tersebut maka perlu dilakukan proses tempering.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1). ~empelajarikarakteristik pengeringan
jagung varietas hibrida tumpukan tebal dengan alat pengering tipe bak,

2). Mempelajari proses tempering setelah pengeringan.
Dalam percobaan pengeringan ini, bahan yang digunakan adalah jagung
pipilan varietas hibrida dengan perlakuan suhuplenum dipertahankan konstan 70 OC,
kecepatan aliran udara 35 cfm/fi2 ( 0.178 mls) dan 2 level ketebalan tumpukan yaitu
tebal 60 cm dan 75 cm. Faktor-faktor yang diamati dan diukur selama proses
pengeringan berlangsung yaitu suhu, kelembaban relatif (RH), kadar air, kecepatan
aliran udara, tekanan statis, lama pengeringan dan kebutuhan energi listrik.
Pengukuran dan pengamatan tersebut dilakukan tiap 1 jam sekali hingga proses
pengeringan berakhir. Proses pengeringan dihentikan setelah kadar air rata-rata bahan
mencapai 14 % b.b.

Untuk percobaan tempering, jagung disimpan dalam bak kayu ukuran
30 x 30 x 60 cm yang ditutup dengan kamng goni, bak kayu tersebut ditempatkan di
ruangan atmosfir terbuka. Percobaan tempering berlangsung selama 12 jam dan
pengamatan terhadap penurunan kadar air dilakukan tiap 3 jam sekali. Pengukuran
juga dilakukan terhadap suhu clan R H Iingkungan.
Hasil percobaan pengeringan menunjukan bahwa pengeringan untuk jagung
dengan tebal 60 cm dari kadar air awal 26.8 % b.b hingga mencapai 14.1 % b.b
memerlukan waktu 6 jam dengan hasil variasi kadar air terendah 3.0 % b.b dan kadar
air tertinggi 25.7 % b.b dengan penyusutan bahan akibat proses pengeringan sebesar
8.85 kg, untuk pengeringan jagung dengan tebal75 cm dari kadar air awa127.3 % b.b
hingga kadar air akhir 14.6 % b.b dibutuhkan wak* 7 jam dengan variasi kadar air
terendah 3.0 % b.b dan tertinggi 26.4 % b.b dan penyusutan bahan yang tejadi yaitu
sebesar 11.25 kg. Laju pengeringan rata-rata untuk tebal jagung 60 cm adalah
2.8 % b.k/jam dan tebal jagung 75 cm laju pengeringan rata-ratanya
2.2 % b.k/jam. Proses pengeringan ja,png

adalah

tebal 60 cm memerlukan waktu

pengeringan lebih singkat dengan penyusutan bahan yang sedikit dibandingkan
dengan pengeringan tebal 75 cm sehingga lebih men,ountungkan dilihat dari segi
ekonomisnya karena biaya operasi yang lebih rendah.
Dari penelitian ini didapatkan kuwa laju pengeringan yang berfluktuasi
dikarenakan voltase listrik dan suhu lingkungan yang tidak stabil. Percobaan
pengeringan jagung dengan tebal tumpukan 60 cm memberikan nilai efisiensi
pemanasan udara 70.01 %, ef&ensi penggunaan panas 59.59 % dan

efesiensi

pengeringan total 41.72 %. Untuk tebal jagung 75 cm nilai efisiensinya berturut-turut
yaitu efesiensi pemanasan udara 55.01 % , efesiensi penggunaan panas 74.37 % dan
efesiensi pengeringan total 40.91 %. Dari nilai efisiensi yang tertera diatas dapat
dilihat bahwa bentuk altematif pengeringan dengan tebal 60 cm memberikan nilai
efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan pengeringan tebal75 cm.
Hasil percobaan tempering menunjukan, bahwa proses tempering selama
12 jam tidak memperlihatkan adanya perpindahan uap airtpanas antara biji jagung
yang berkadar air tinggi dan kadar air rendah, dikarenakan dilakukannya proses

pengadukan setelah pengeringan. Dari grafik proses tempering dapat dilihat bahwa
nilai kadar air yang dihasilkan dari proses pengeringan bervariasi dari kadar air yang
terendah 3.0 % b.b sampai yang tertinggi 26.4 % b.b tetapi setelah proses tempering
aidapat kadar air yang bervariasi dari 10.2 - 15.4 % b.b. Eerdasarkan niiai standard
deviasi yang diperoleh maka proses tempering selama 12jam telah memberikan nilai
kadar air yang menuju keseragaman.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka bentuk altematif pengeringan
dengan tebal 60 cm temyata lebih baik dan menguntungkan dilihat dari segi
ekonomisnya maupun dari nilai efisiensi pengeringannya. Disarankan untuk proses

tempering jika ingin melihat adanya perpindahan uap airlpanas antar biji jagung pada
tiap lapisan yang berbeda sebaiknya setelah proses pengeringan tidak dilakukan
pengadukan dan proses tempering dapat iangsung dilakukan pada bak pengering
tersebut. Sedangkan untuk mengurangi pengaruh kondisi alat terhadap proses
pengeringan perlu dilakukan uji performansi alat terlebih dahulu.

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
-

--

-

MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERNGAN

DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS ECLBRlDA
( Zea mays L ).

Oleh :

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat
Memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Surusan Teknik Pertanian
Fakultas Telcnologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

2000
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTAhWN
INSTITUT PERTANJAN BOGOR
BOGOR

INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS TEJCNOLOGI PERTANIAN

MEIMPELAJARI KARAKTERISTIKPENGERINGAN
DAN TEMPERING JAGUNG VARIETAS HIBRIDA
(Zea mays L)

SKIUPS1
Sebagai salah satu syarat
Memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

Oleh :

NOVlDA SIT1 JUBAEDAH
F01495053
Dilahirkan di Garut pada tanggal 20 November 1977
Tanggal lulus 29 Desember 1999

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat Rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaihzm penelitian

yang dilakukan di Laboratorium Teknik Pengolahan

Pangan dan Hasil Pertanian (TPPHP) Leuwikopo dimulai pada bulan Mei sampai
dengan Juli 1999 hingga terselesaikannye penulisan skripsi ini.
Pada kesempatan ini tidak lupa penubs mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :

1. Ir. John Kumendong, MS selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan selama kuliah serta masukan-masukan selama penulis
melakukan penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Dr. Ir. I Wayan Budiastra, M.Agr dan Ir. Leopold Oscar Nelwan, MS selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan, laitik dan saran dalam
penyusunan skripsi.
3.

Bapak, Ibu dan Adik tersayang yang telah memberikan doa dan dorongan
semangat yang tak kunjung putus selama ini.

4. Yang terkasih (I'i), &-A

%+a&

Ww Ao)zw+-

5. Teman-teman di "Wismo Ayu Depan" ( ~ l znd
l ~ XC+-),untuk Defi, Amoy,
Din-din, Asih, Ririn, Ethoy, Wiwin (my roommair), Ade, Titi, Iyonk, Nuny
Lisna, Lia dan Ema. Thanks fol. a11

6. Teman-teman dekatku ( h l y -1ly

/!wnd), Risna, Gina, Meny, Mala, Rizki,

Eka, Ucha, Ida + Rono, Erick + Ridha, serta Brewok. Terima kasih untuk semua
pengertian dan kebersamaannya selama ini.
7. Dedhi "empal" makasih buat komputemya, Suro buat komputer dan printer-nya,

Bengki untuk turnpangan kamamya selama pengetikan.
8. Pihak-pihak yang telah banyak membantu selama penelitian, Pak Suraden terima

kasih untuk kuncinya, Pak Parta dan Pak Tata, Pak Endang terima kasih untuk
gilingan jagungnya dan Pak Wahid untuk Avometemya.

9. Teman-teman TEP angkatan 32 plus yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Gbnnks Guys.
Penulis telah berusaha semaksimal munglun dalam penyusunan skripsi ini,
namun apabila masih ada kekurangan, kritik dan saran yang membangun &an
diterima dengan senang hati demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini &pat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Januari 2000

%ad.%

DAFTAR IS1

KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR IS1 ....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................

V

DAFTAR TABEL ............................................................................................

vii

DAFTAR LAMFIRAN.....................................................................................
I.

PENDlWULUAN

A . LATAR BELAKANG.....................................................................
B. TLJJUAN .........................................................................................
I1.

TINJAUAN PUSTAKA
A. JAGUNG HIBRIDA

.................................................................

1. TAKSONOMI DAN BOTANI ..................................................
2. KOMPOSISI KIMIA JAGUNG ................................................

B. PROSES PENGERINGAN .........................................................

C. PARAMETER PENGEFSNGAN..................................................
D. PENGFRWGAN JAGUNG ..........................................................
E. PENGERING TPE BAK ..............................................................

F. TEWERING.................................................................................

m.

METODOLOGIPEN EL IT^
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN......................................
B. BAHAN DAN &AT ....................................................................
1. BAHAN .....................................................................................
2 . ALAT.........................................................................................

C. PROSEDUR PENELITIAN .........................................................

1. PERCOBAAN PENGERINGAN ..............................................
2. PERCOBAAN TEMPERING....................................................

D. W I B R A S I ALAT .......................................................................

...

Vlll

J
Y.

A . KARAKTERISTIK PENGEIUNGAN JAGUNG..........................

1. PERUBAHAN KADAR AIR TERHADAP WAKTU ..............
2. LAJU PENGERINGAN TERHADAP WAKTU.......................
3. LAJU PENGERINGAN TERHADAP KADAR AIR ................

B. EFISENSI PENGERINGAN........................................................
1. EFISTENSI PEMANASAN UDARA ........................................
2. EFISIENSI PENGGUNAAN PANAS.......................................
3. EFISIENSI PENGERINGAN TOTAL ......................................

C. TEMPERING.................................................................................
V.

KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN..............................................................................

B. S

.....................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

LAMPIRAN .....................................................................................................