DEPARTEMEN KOMUNI KASI DAN I NFORMATI KA REPUBLI K I NDONESI A JAKARTA 2004
DEPARTEMEN KOMUNI KASI DAN I NFORMATI KA REPUBLI K I NDONESI A JAKARTA 2004
14
Departemen Komunikasi dan I nformatika
Panduan Pentahapan Pengembangan Aplikasi e-Government
1. Tujuan
Tujuan penulisan Template Dokumentasi Aplikasi e-Government ini adalah untuk menyediakan panduan bagi Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten/ Kota dalam menyusun “Dokumen Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan Kriteria Pengem- bangan Sistem Aplikasi e-Government” bagi daerahnya masing-masing.
2. Referensi
[ 1] Blueprint Aplikasi e-Government Pemerintah Daerah
[ 2] Dokumen Rencana I nduk Pentahapan (Master Phasing Plan) Pembangunan e-Government
3. Template Dokumentasi e- Gov
Berbekal Blueprint Aplikasi e-Government dan Panduan Pentahapan, Pemerintah Daerah dapat menyusun Dokumen Rencana I nduk Pentahapan (Master Phasing Plan) Pembangunan e-Government sesuai dengan karakteristik pemerintah daerah masing-masing. Prioritas pembangunan di tiap tahapan pun disesuaikan dengan Visi, Misi dan Rencana Pembangunan Daerah.
Selanjutnya untuk dapat membangun sistem aplikasi e-Government (seperti sudah dirinci dalam Master Phasing Plan) sesuai dengan yang diharapkan, maka Pemerintah Daerah disarankan untuk membuat satu Set Dokumentasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan dan Kriteria Pembangunan e-Government.
Departemen Komunikasi dan I nformatika
Panduan Pentahapan Pengembangan Aplikasi e-Government
Dokumentasi ini berguna untuk: Mencatat semua kebutuhan pengguna ( user requirements) yang perlu disampaikan kepada mitra pengembang. Mencatat data dan informasi penawaran produk dari mitra pengembang
yang ditawarkan untuk menjawab kebutuhan pengguna. Memverifikasi apakah sistem aplikasi yang dikembangkan sudah berfungsi
sesuai dengan yang diharapkan dan mampu menjawab kebutuhan pengguna.
Untuk keperluan tersebut, Template Dokumentasi Aplikasi e-Government ini disusun dalam tiga bagian, yang terdiri dari template dokumen:
1. Spesifikasi Kebutuhan Pengembangan Sistem Aplikasi
2. Panduan Pengujian Penerimaan Sistem Aplikasi
3. RFP Standard
4. Penutup
Walaupun tidak diwajibkan, Pemerintah Daerah sangat dianjurkan untuk menulis dokumen petunjuk teknis bagi setiap pekerjaan pengembangan e-Government. Dokumen ini sangat penting artinya sebagai dokumen rujukan yang bisa dipakai oleh kedua belah pihak (Pemerintah Daerah dan Mitra Pengembang) untuk menjalin kesefahaman tentang apa yang akan diberikan oleh Mitra Pengembang dan berapa yang akan dibayar oleh Pemerintah Daerah.
Melalui dokumen tersebut dapat dinilai apakah Mitra Pengembang dapat menyediakan solusi sistem aplikasi yang mampu menjawab kebutuhan pengguna atau tidak. Selain itu juga membantu mengevaluasi apakah pembangunan e-Government telah berhasil mencapai tujuannya atau belum.
Data dan informasi yang tercantum dalam template ini sifatnya rekomendasi dan masih bisa disesuaikan, terutama untuk ditambahkan dengan data dan informasi yang sifatnya khusus, sesuai dengan kebutuhan spesifik pengguna. Penjelasan rinci dari masing-masing dokumen template selanjutnya diuraikan di lampiran.
Departemen Komunikasi dan I nformatika
Panduan Pentahapan Pengembangan Aplikasi e-Government
Lampiran 1: Spesifikasi Kebutuhan Pengembangan Sistem Aplikasi
User Requirements Document adalah dokumen yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah untuk mengidentifikasi, mengelompokkan dan mencatat semua kebutuhan pengguna. Semua kebutuhan (fitur yang diinginkan) dapat dituliskan di disini, termasuk didalamnya adalah:
Masalah dan / kendala yang ada saat ini, yang ingin diselesaikan / diatasi dengan sistem aplikasi e-Government yang akan dibangun / dibeli
Hubungan sistem aplikasi yang akan dibangun / dibeli dengan sistem aplikasi e-Government yang sudah ada, bagaimana cara membangun sinergi (membangun komunikasi antar sistem) diantara mereka
Laporan-laporan standard yang harus disediakan oleh sistem aplikasi, baik berdasarkan format dan isi pelaporan yang sudah ada saat ini, atau format pelaporan baru yang diinginkan. Termasuk disini adalah pelaporan-pelaporan khusus yang dibutuhkan untuk keperluan sistem pendukung keputusan ( DSS: Decision Support System), publikasi data ke masyarakat (internet), press release atau keperluan publikasi data internal
Tampilan User I nterface yang diinginkan (jika ada permintaan khusus) misalnya: semua menu memakai Bahasa I ndonesia, panduan bantuan online dalam Bahasa I ndonesia, tampilan yang layoutnya (atau themenya) dapat diubah-ubah, dan lain-lain
Pemakaian Basis Data (jika ada permintaan khusus) misalnya: harus pakai Oracle (karena Pemerintah Daerah tersebut mempunyai kebijakan untuk membangun sistem aplikasi berbasis data Oracle), tatacara akses ke basis data ( DBA: DataBase Administrator), dan lain-lain
Kebutuhan-kebutuhan khusus lainnya, misalnya: pengaturan nilai parameter sistem, format jam dan tanggal yang bisa diubah-ubah, dan lain-lain
Departemen Komunikasi dan I nformatika
Panduan Pentahapan Pengembangan Aplikasi e-Government
Lampiran 2: Panduan Pengujian Penerimaan Sistem Aplikasi
Panduan UAT adalah dokumen yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah untuk memverifikasi apakah semua kebutuhan pengguna akhir (fitur yang diinginkan) sudah dapat dipenuhi oleh sistem aplikasi. Dokumen ini juga dapat dijadikan ukuran bagi Pemerintah Daerah untuk menilai apakah mitra pengembang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan kriteria memuaskan.
Pada prinsipnya dokumen ini adalah dokumen user requirements yang dimodifikasi kegunaannya untuk keperluan pengujian, verifikasi, dan validasi. Pengujian dapat dilakukan melalui metoda:
Demo Software, untuk fungsi-fungsi yang langsung dapat diverifikasi melalui tampilan atau keluaran sistem aplikasi lainnya, misalnya pelaporan
Analisa Fungsi, untuk memverifikasi fungsi-fungsi yang tidak secara langsung terlihat melalui tampilan atau keluaran sistem aplikasi, misalnya
formula pengolahan data yang dipakai, logika perhitungan data, dan lain- lain
Pemeriksaan Fisik, misalnya untuk dokumentasi yang dibutuhkan
Departemen Komunikasi dan I nformatika
Panduan Pentahapan Pengembangan Aplikasi e-Government
Lampiran 3: RFP Standard
RFP ( Request For Proposal) adalah set dokumen yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah untuk meminta proposal penawaran produk sistem aplikasi e-Government yang diinginkan dari para mitra pengembang. Dalam hal ini mitra pengembang harus menyediakan data dan informasi minimal seperti yang sudah dipersyaratkan dalam RFP tersebut. Mitra pengembang boleh saja menulis dalam format yang berbeda dari format yang disarankan di RFP standard, sepanjang kandungan isi data dan informasinya mencukupi, sesuai yang dibutuhkan.
Data dan informasi (dokumentasi) yang diberikan oleh mitra pengembang selanjutnya dapat dikoleksi dan dikelola oleh Pemerintah Daerah sebagai bahan penyusunan Katalog Sistem Aplikasi. Katalog tersebut nantinya dapat dipakai sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah untuk secara cepat mencari informasi tentang sistem aplikasi e-Government, apa saja jenis dan fiturnya, siapa yang mengembangkan, berapa harganya, dan lain-lain.
Set dokumen RFP terdiri dari lima template dokumen sebagai berikut:
Technical Specification, berisi spesifikasi teknis dari sistem aplikasi yang ditawarkan
Compliance Check List, berisi matrik daftar pemenuhan kebutuhan antara spesifikasi/ fitur yang ditawarkan mitra pengembang dengan kebutuhan pengguna yang didokumentasikan dalam dokumen Spesifikasi Kebutuhan
Experience List, berisi profile singkat mitra pengembang dalam bentuk daftar pengalaman pengembang dalam membangun sistem aplikasi e-Government, aplikasi apa saja yang sudah pernah dibangun, dan sudah dipasang di mana saja.
Schedule, berisi jadwal yang disanggupi mitra pengembang dalam membangun sistem aplikasi e-Government yang ditawarkan
Schedule Of Rate, berisi standar item minimal penawaran yang diajukan
Departemen Komunikasi dan I nformatika
Panduan Pentahapan Pengembangan Aplikasi e-Government