Perencanaan Lanskap Kawasan Agrowisata Situ Telaga Herang, Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

PERENCANAAN lANSKAP AGROWISATA
KAWASAN SITU TElAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJAlENGKA,
JAWA BARAT
-' ,:

OLEH
ANI MULYANI

A02497013

JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2001

RINGKASAN

ANI MULYANI. Perencanaan Lanskap Kawasan Agrowisata Situ Telaga
Herang,

Sindangwangi, Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat.
(Oi bawah bimbingan NIZAR NASRULLAH dan OTENG HARIDJAJA)

Pengkajian

terhadap

potensi'sumber

daya

alam

dalam

rangka

mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki daerah tanpa menimbulkan
degradasi dan kerusakan, memerlukan perencanaan dan pelaksanaan strategi

yang

lebih obyektif,

ilmiah,

konprehensif dan

integratif dalam

rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Majalengka
melalui kerjasama dengan pihak luar melakukan program pengembangan Situ
Telaga Herang sebagai kawasan agrowisata. Agrowisata diartikan
bentuk

suatu

kegiatan


yang memanfaatkan usaha

sebagai

agro sebagai obyek

wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi,
dan

hubungan

usaha

dibidang

pertanian.

Pengembangan


agrowisata

merupakan upaya terhadap pemanfaatan potensi yang ada dibidang agro dan
peluang-peluang

yang

ada

di

bidang

pariwisata.

Perencanaan

lanskap

agrowisata Situ Telaga Herang dilakukan mengingat Situ Telaga Herang

beserta situ-situ lainnya (Situ Telaga Leutik, Situ Cileuweung, Situ Telaga
Lowa, Situ Telaga Nila dan Situ Telaga Beunteur) dan kebun campuran yang
ada sekitarnya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan
agrowisata dengan lingkup wisata agro berupa perkebunan dan perikanan.
Tujuan studi ini adalah membuat rencana lanskap kawasan Situ Telaga
Herang

dengan

menyediakan

ruang-ruang

wisata

pertanian

di

sekitar


kawasan Situ Telaga Herang dengan situ tersebut sebagai intinya dilengkapi
dengan jalur sirkulasi dan sarana penunjang. Rencana lanskap ini merupakan
alternatif rencana pengembangan agrowisata bagi pemerintah setempat
dalam upaya melestarikan sumber daya biofisik situ dan sekitarnya.
Metodologi yang digunakan pad a studi ini adalah metode perencanaan
kawasan rekreasi yang dikemukakan oleh Gold (1980). Metode ini terdiri dari
enam tahap, yaitu persiapan, inventarisasi, ana lis is, sintesis, perencanaan
dan perancangan. Studi ini mencakup hingga tahap perencanaan dengan hasil
akhir berupa rencana tapak (site plan). Inventarisasi tapak meliputi aspek
fisik, sosial, ekonomi dan teknik yang diambil dari studi pustaka, survei
lapang dan wawancara.

Lokasi tapak terletak diperbatasan tiga desa, yaitu Desa Jeruk Leueut,
Kulon

Lengkong

dan Padaherang,


Kecamatan Sindangwangi,

Kabupaten

Majalengka, Jawa Barat yang berada pada ketinggian 270-300 m diatas
permukaan laut dengan luas 20,1 ha. Bentukan permukaan lahan pad a tapak
relatif datar sampai bergelombang. Sumber air pada tapak diperoleh dari
sumber mata air yang

terdapat pada setiap situ dan dari aliran air

permukaan. Pola penggunaan lahan pada kawasan terdiri dari pemukiman
dan kebun campuran yang terdiri dari vegetasi hutan, penghasil buah,
semusim dan vegetasi air yang terdapat pada situ.
Kawasan Situ Telaga Herang pad a sa at ini sudah dijadikan salah satu
tempat wisata, namun fasilitas penunjang belum lengkap. Pemandangan alam
yang dapat dinikmati dan didengar disekitar situ

masih terlihat alami


sehingga perlu pengembangan lebih lanjut. Pemerintah dan masyarakat
setempat mengharapkan perencanaan lanskap agrowisata berdampak bagi
kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Pengunjung mengharapkan
agar menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang wisata yang diperlukan agar
pengunjung kawasan dapat terpenuhi kebutuhan rekreasinya.
Analisis dan sintesis ditujukan untuk mengidentifikasi potensi dan
masalah

pada

tapak

kemudian

dicari

alternatif

pemanfaatan


dan

pemecahannya sehingga menunjang tujuan perencanaan serta mendukung
program pengembangan tapak. Program ruang yang akan dikembangkan
didasarkan atas sumber daya yang

terdapat pada tapak serta tLijuan

pengembangan kawasan. Fungsi yang akan dikembangkan dalam tapak
meliputi : fungsi rekreasi, fungsi produksi, fungsi konservasi, fungsi sirkulasi
dan

fungsi

pelayanan.

Masing-masing

fungsi


membentuk

ruang

yang

kemudian dipetakan ke dalam tapak. Pemetaan ruang ke dalam tapak
memperhatikan

kemiringan

lahan,

orientasi

terhadap

akses,

orientasi


terhadap pemandangan (view), kebutuhan ruang dan hubungan antar ruang.
Pemetaan ruang dalam tapak menghasilkan alternatif-alternatif ruang guna
mendapatkan alternatif yang terbaik.
Pad a tahap konsep, dilakukan pemilihan alternatif terbaik dengan
menggunakan kriteria kesatuan ruang, sirkulasi, keamanan, kenyamanan dan
pemanfaatan sumber daya. Alternatif terpilih kemudian dijabarkan dalam
konsep perencanaan tapak. Konsep perencanaan ini terdiri dari konsep dasar
perencanaan dan konsep pengembangan tapak yang terdiri dari konsep tata
ruang, konsep rekreasi, konsep tata hijau, konsep sirkulasi dan konsep
fasilitas. Konsep tata ruang meliputi ruang rekreasi perairan (12,92%), ruang

rekreasi darat (4,35%), ruang produksi pertanian (43,6%), ruang konservasi
(29,65%), ruang sirkulasi (7,57%) dan ruang pelayanan (1,91%). Konsep
rekreasi yang akan dikembangkan dalam tapak terdiri dari rekreasi perairan
yang dipusatkan pada situ dan rekreasi darat yang akan dikembangkan di
sekitar situ. Konsep tata hijau disesuaikan dengan fungsi serta tujuan yang
ingin dicapai, yang meliputi tata hijau produksi, konservasi, estetis, pemagar
dan pengarah. Konsep sirkulasi meliputi sirkulasi kendaraan, sirkulasi pejalan
kaki primer, sirkulasi pejalan kaki sekunder dan jalur produksi. Konsep
fasilitas yang dikembangkan dalam tapak merupakan fasilitas penunjang
aktifitas

dan

dikembangkan

fungsi

pad a

tersebut,

masing-masing

meliputi

fasilitas

ruang.

Fasilitas

penunjang

fasilitas penunjang rekreasi darat, fasilitas penujang

yang

rekreasi

akan

perairan,

produksi dan fasilitas

pelayanan.
Perencanaan merupakan pengembangan dari konsep menjadi rencana
seksama. Perencanaan tersebut disajikan dalam bentuk rencana tertulis dan
rencana gambar (site plan). Alokasi penggunaan lahan pada tapak merupakan
ruang-ruang yang diperlukan dalam tapak. Rencana tata hijau yang akan
dikembanghan dalam tapak terdiri dari tata hijau produksi pertanian yang
dikembangkan dalam bentuk areal kebun buah durian, manggis, rambutan
dan belimbing. Tata hijau konservasi dialokasikan untuk tanaman yang dapat
mengkonservasi lereng yang curam. Tata hijau estetis yang terdapat pada
daerah pelayanan, sekitar situ dan areal piknik. Tata hijau pemagar terdapat
di sepanjang batas tapak, sekitar daerah konservasi dan sekitar areal parkir,
sedangakan tata

hijau pengarah ditempatkan sepanjang jalur sirkulasi.

Rencana rekreasi terdiri dari rekreasi perairan yang dipusatkan pada situ yang
meliputi jenis kegiatan berperahu/bersampan, bersepeda air dan memancing
serta rekreasi darat yang dialokasikan pada areal piknik dan jalur produksi
untuk kegiatan berpiknik dan menambah pengetahuan dibidang pertanian.
Rencana sirkulasi terdiri dari sirkulasi kendaraan dengan lebar jalan 6 m yang
berakhir pada areal parkir, sirkulasi pejalan kaki primer dengan lebar jalan 3
m, sirkulasi pejalan kaki sekunder dengan lebar 2 m dan jalur produksi
dengan lebar 2,5 m. Rencana fasilitas yang akan ditempatkan dalam tapak
terdiri dari fasilitas penunjang rekreasi perairan, fasilitas penunjang rekreasi
darat serta fasilitas

penunjang

pelayanan.

Fasilitas penunjang

rekreasi

perairan dan rekreasi darat, meliputi : seiter/pergola, bangku dan meja
taman, lampu taman, jalan setapak, dek kayu, gubuk dan dek pemancingan,
kios penjualan cindera mata dan kios penyewaan alat, plaza,dan taman.

FasiJitas penunjang produksi, meJiputi : instalasi penyedia air bagi tanaman,
pembibitan, gedung kebun, gudang, garasi dan nursery. Fasilitas pelayanan
dalam tapak, meliputi : pintu masuk (main gate), pos jaga, loket penjualan
karcis, tempat parkir, musholla,
informasi dan gedung pengelola.

toilet, tempat makan, gedung pusat

PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA
KAWASAN SITU TELAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJALENGKA,
JAWA I3ARAT

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperaleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogar

OLEH

ANI MULYANI

A02497013

JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUIf PERTANIAN BOGOR

2001

Judu\

PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA
KAWASAN SITU TELAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJALENGKA,
JAWA BARAT

Nama

Ani Mulyani

NRP

A02497013

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr.

Dr. Ir. H. Oteng Haridjaja, MSc.

NIP; 131 578 792

NIP; 130 422 695

Mengetahui,

Tangga\ lulus ;

10 SEP 2001

RIWAYAT HIDUP
Penulis

dilahirkan di kota Bandung pad a tanggal 27 oktober 1978.

Penulis adalah anak ke tiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Hambali
Eli Suryana dan Ibu Engkan Sukanah.
Pad a Tahun 1984 penulis memulai pendidikan awal di Taman kanakkanak Nurul Amal Bandung. Kemudian penulis mengikuti pendidikan dasar di
SDN

Saluyu

I' Bandung,

pada

tahun

1985-1991.

Selanjutnya

penulis

menempuh pendidikan menengah di MTsN II Bandung dan lulus pada tahun
1994. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke sekolah menengah
umum di SMUN 10 Bandung dan lulus pada tahun 1997.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Arsitektur Lanskap
]urusan Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
melalui program Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

KATA PENGANTAR

Puji syukur kahadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga karya i1miah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Karya ilmiah dengan topik Perencanaan Lanskap Agrowisata Kawasan
Situ Telaga Herang, Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini
terdorong oleh keingginan untuk lebih mengoptimalkan potensi yang dimiliki
daerah. Penelitian ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Perencanaan
Daerah Kabupaten Majalengka. Karya ilmiah ini dibuat sebagai salah satu
syarat untuk meraih gelar sarjana pertanian dari Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.

Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr. selaku dosen pembimbing 1.

2.

Dr. Ir. H. oteng Haridjaja, MSc. selaku dosen pembimbing II.

3.

Dr. Ir. Andi Gunawan, MSc. selaku dosen penguji

4.

Dr.

Ir.

Bambang

Sulistyantara,

MAgr.

selakudosen

pembimbing

akademik.

5.

Ir. Bayu Jaya selaku Kepala Sub. Dinas Pertanian di Dinas Pertanian
Kabupaten Majalengka.

6.

Ir. Rahmat selaku Kepala Bidang Keuangan di Bappeda Kabupaten
Majelangka.

7.

Ir. Muhidin selaku Kepala Bidang Fisik di Dinas Pekerjaan Umum Bina
Marga Kabupaten Majalengka.

8.

Bapak Eso selaku Kepala Desa Sindangwangi beserta keluarga.

9.

Keluarga penulis (Bapak, Mamah, Arip, Aa Agus, Teteh Ati).

10.

Teman-teman lanskap angkatan 34.

11.

Teman-teman yang telah membantu kelancaran penulisan karya ilmiah
ini.
Akhirnya

penulis

mengharapkan

semoga

karya

i1miah

ini

dapat

bermanfaat bagi banyak pihak.

Bogor, September 2001

Penulis