Perencanaan Lanskap Kawasan Agrowisata Situ Telaga Herang, Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
PERENCANAAN lANSKAP AGROWISATA
KAWASAN SITU TElAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJAlENGKA,
JAWA BARAT
-' ,:
OLEH
ANI MULYANI
A02497013
JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
RINGKASAN
ANI MULYANI. Perencanaan Lanskap Kawasan Agrowisata Situ Telaga
Herang,
Sindangwangi, Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat.
(Oi bawah bimbingan NIZAR NASRULLAH dan OTENG HARIDJAJA)
Pengkajian
terhadap
potensi'sumber
daya
alam
dalam
rangka
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki daerah tanpa menimbulkan
degradasi dan kerusakan, memerlukan perencanaan dan pelaksanaan strategi
yang
lebih obyektif,
ilmiah,
konprehensif dan
integratif dalam
rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Majalengka
melalui kerjasama dengan pihak luar melakukan program pengembangan Situ
Telaga Herang sebagai kawasan agrowisata. Agrowisata diartikan
bentuk
suatu
kegiatan
yang memanfaatkan usaha
sebagai
agro sebagai obyek
wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi,
dan
hubungan
usaha
dibidang
pertanian.
Pengembangan
agrowisata
merupakan upaya terhadap pemanfaatan potensi yang ada dibidang agro dan
peluang-peluang
yang
ada
di
bidang
pariwisata.
Perencanaan
lanskap
agrowisata Situ Telaga Herang dilakukan mengingat Situ Telaga Herang
beserta situ-situ lainnya (Situ Telaga Leutik, Situ Cileuweung, Situ Telaga
Lowa, Situ Telaga Nila dan Situ Telaga Beunteur) dan kebun campuran yang
ada sekitarnya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan
agrowisata dengan lingkup wisata agro berupa perkebunan dan perikanan.
Tujuan studi ini adalah membuat rencana lanskap kawasan Situ Telaga
Herang
dengan
menyediakan
ruang-ruang
wisata
pertanian
di
sekitar
kawasan Situ Telaga Herang dengan situ tersebut sebagai intinya dilengkapi
dengan jalur sirkulasi dan sarana penunjang. Rencana lanskap ini merupakan
alternatif rencana pengembangan agrowisata bagi pemerintah setempat
dalam upaya melestarikan sumber daya biofisik situ dan sekitarnya.
Metodologi yang digunakan pad a studi ini adalah metode perencanaan
kawasan rekreasi yang dikemukakan oleh Gold (1980). Metode ini terdiri dari
enam tahap, yaitu persiapan, inventarisasi, ana lis is, sintesis, perencanaan
dan perancangan. Studi ini mencakup hingga tahap perencanaan dengan hasil
akhir berupa rencana tapak (site plan). Inventarisasi tapak meliputi aspek
fisik, sosial, ekonomi dan teknik yang diambil dari studi pustaka, survei
lapang dan wawancara.
Lokasi tapak terletak diperbatasan tiga desa, yaitu Desa Jeruk Leueut,
Kulon
Lengkong
dan Padaherang,
Kecamatan Sindangwangi,
Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat yang berada pada ketinggian 270-300 m diatas
permukaan laut dengan luas 20,1 ha. Bentukan permukaan lahan pad a tapak
relatif datar sampai bergelombang. Sumber air pada tapak diperoleh dari
sumber mata air yang
terdapat pada setiap situ dan dari aliran air
permukaan. Pola penggunaan lahan pada kawasan terdiri dari pemukiman
dan kebun campuran yang terdiri dari vegetasi hutan, penghasil buah,
semusim dan vegetasi air yang terdapat pada situ.
Kawasan Situ Telaga Herang pad a sa at ini sudah dijadikan salah satu
tempat wisata, namun fasilitas penunjang belum lengkap. Pemandangan alam
yang dapat dinikmati dan didengar disekitar situ
masih terlihat alami
sehingga perlu pengembangan lebih lanjut. Pemerintah dan masyarakat
setempat mengharapkan perencanaan lanskap agrowisata berdampak bagi
kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Pengunjung mengharapkan
agar menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang wisata yang diperlukan agar
pengunjung kawasan dapat terpenuhi kebutuhan rekreasinya.
Analisis dan sintesis ditujukan untuk mengidentifikasi potensi dan
masalah
pada
tapak
kemudian
dicari
alternatif
pemanfaatan
dan
pemecahannya sehingga menunjang tujuan perencanaan serta mendukung
program pengembangan tapak. Program ruang yang akan dikembangkan
didasarkan atas sumber daya yang
terdapat pada tapak serta tLijuan
pengembangan kawasan. Fungsi yang akan dikembangkan dalam tapak
meliputi : fungsi rekreasi, fungsi produksi, fungsi konservasi, fungsi sirkulasi
dan
fungsi
pelayanan.
Masing-masing
fungsi
membentuk
ruang
yang
kemudian dipetakan ke dalam tapak. Pemetaan ruang ke dalam tapak
memperhatikan
kemiringan
lahan,
orientasi
terhadap
akses,
orientasi
terhadap pemandangan (view), kebutuhan ruang dan hubungan antar ruang.
Pemetaan ruang dalam tapak menghasilkan alternatif-alternatif ruang guna
mendapatkan alternatif yang terbaik.
Pad a tahap konsep, dilakukan pemilihan alternatif terbaik dengan
menggunakan kriteria kesatuan ruang, sirkulasi, keamanan, kenyamanan dan
pemanfaatan sumber daya. Alternatif terpilih kemudian dijabarkan dalam
konsep perencanaan tapak. Konsep perencanaan ini terdiri dari konsep dasar
perencanaan dan konsep pengembangan tapak yang terdiri dari konsep tata
ruang, konsep rekreasi, konsep tata hijau, konsep sirkulasi dan konsep
fasilitas. Konsep tata ruang meliputi ruang rekreasi perairan (12,92%), ruang
rekreasi darat (4,35%), ruang produksi pertanian (43,6%), ruang konservasi
(29,65%), ruang sirkulasi (7,57%) dan ruang pelayanan (1,91%). Konsep
rekreasi yang akan dikembangkan dalam tapak terdiri dari rekreasi perairan
yang dipusatkan pada situ dan rekreasi darat yang akan dikembangkan di
sekitar situ. Konsep tata hijau disesuaikan dengan fungsi serta tujuan yang
ingin dicapai, yang meliputi tata hijau produksi, konservasi, estetis, pemagar
dan pengarah. Konsep sirkulasi meliputi sirkulasi kendaraan, sirkulasi pejalan
kaki primer, sirkulasi pejalan kaki sekunder dan jalur produksi. Konsep
fasilitas yang dikembangkan dalam tapak merupakan fasilitas penunjang
aktifitas
dan
dikembangkan
fungsi
pad a
tersebut,
masing-masing
meliputi
fasilitas
ruang.
Fasilitas
penunjang
fasilitas penunjang rekreasi darat, fasilitas penujang
yang
rekreasi
akan
perairan,
produksi dan fasilitas
pelayanan.
Perencanaan merupakan pengembangan dari konsep menjadi rencana
seksama. Perencanaan tersebut disajikan dalam bentuk rencana tertulis dan
rencana gambar (site plan). Alokasi penggunaan lahan pada tapak merupakan
ruang-ruang yang diperlukan dalam tapak. Rencana tata hijau yang akan
dikembanghan dalam tapak terdiri dari tata hijau produksi pertanian yang
dikembangkan dalam bentuk areal kebun buah durian, manggis, rambutan
dan belimbing. Tata hijau konservasi dialokasikan untuk tanaman yang dapat
mengkonservasi lereng yang curam. Tata hijau estetis yang terdapat pada
daerah pelayanan, sekitar situ dan areal piknik. Tata hijau pemagar terdapat
di sepanjang batas tapak, sekitar daerah konservasi dan sekitar areal parkir,
sedangakan tata
hijau pengarah ditempatkan sepanjang jalur sirkulasi.
Rencana rekreasi terdiri dari rekreasi perairan yang dipusatkan pada situ yang
meliputi jenis kegiatan berperahu/bersampan, bersepeda air dan memancing
serta rekreasi darat yang dialokasikan pada areal piknik dan jalur produksi
untuk kegiatan berpiknik dan menambah pengetahuan dibidang pertanian.
Rencana sirkulasi terdiri dari sirkulasi kendaraan dengan lebar jalan 6 m yang
berakhir pada areal parkir, sirkulasi pejalan kaki primer dengan lebar jalan 3
m, sirkulasi pejalan kaki sekunder dengan lebar 2 m dan jalur produksi
dengan lebar 2,5 m. Rencana fasilitas yang akan ditempatkan dalam tapak
terdiri dari fasilitas penunjang rekreasi perairan, fasilitas penunjang rekreasi
darat serta fasilitas
penunjang
pelayanan.
Fasilitas penunjang
rekreasi
perairan dan rekreasi darat, meliputi : seiter/pergola, bangku dan meja
taman, lampu taman, jalan setapak, dek kayu, gubuk dan dek pemancingan,
kios penjualan cindera mata dan kios penyewaan alat, plaza,dan taman.
FasiJitas penunjang produksi, meJiputi : instalasi penyedia air bagi tanaman,
pembibitan, gedung kebun, gudang, garasi dan nursery. Fasilitas pelayanan
dalam tapak, meliputi : pintu masuk (main gate), pos jaga, loket penjualan
karcis, tempat parkir, musholla,
informasi dan gedung pengelola.
toilet, tempat makan, gedung pusat
PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA
KAWASAN SITU TELAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJALENGKA,
JAWA I3ARAT
Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperaleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogar
OLEH
ANI MULYANI
A02497013
JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUIf PERTANIAN BOGOR
2001
Judu\
PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA
KAWASAN SITU TELAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJALENGKA,
JAWA BARAT
Nama
Ani Mulyani
NRP
A02497013
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr.
Dr. Ir. H. Oteng Haridjaja, MSc.
NIP; 131 578 792
NIP; 130 422 695
Mengetahui,
Tangga\ lulus ;
10 SEP 2001
RIWAYAT HIDUP
Penulis
dilahirkan di kota Bandung pad a tanggal 27 oktober 1978.
Penulis adalah anak ke tiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Hambali
Eli Suryana dan Ibu Engkan Sukanah.
Pad a Tahun 1984 penulis memulai pendidikan awal di Taman kanakkanak Nurul Amal Bandung. Kemudian penulis mengikuti pendidikan dasar di
SDN
Saluyu
I' Bandung,
pada
tahun
1985-1991.
Selanjutnya
penulis
menempuh pendidikan menengah di MTsN II Bandung dan lulus pada tahun
1994. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke sekolah menengah
umum di SMUN 10 Bandung dan lulus pada tahun 1997.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Arsitektur Lanskap
]urusan Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
melalui program Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kahadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga karya i1miah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Karya ilmiah dengan topik Perencanaan Lanskap Agrowisata Kawasan
Situ Telaga Herang, Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini
terdorong oleh keingginan untuk lebih mengoptimalkan potensi yang dimiliki
daerah. Penelitian ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Perencanaan
Daerah Kabupaten Majalengka. Karya ilmiah ini dibuat sebagai salah satu
syarat untuk meraih gelar sarjana pertanian dari Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr. selaku dosen pembimbing 1.
2.
Dr. Ir. H. oteng Haridjaja, MSc. selaku dosen pembimbing II.
3.
Dr. Ir. Andi Gunawan, MSc. selaku dosen penguji
4.
Dr.
Ir.
Bambang
Sulistyantara,
MAgr.
selakudosen
pembimbing
akademik.
5.
Ir. Bayu Jaya selaku Kepala Sub. Dinas Pertanian di Dinas Pertanian
Kabupaten Majalengka.
6.
Ir. Rahmat selaku Kepala Bidang Keuangan di Bappeda Kabupaten
Majelangka.
7.
Ir. Muhidin selaku Kepala Bidang Fisik di Dinas Pekerjaan Umum Bina
Marga Kabupaten Majalengka.
8.
Bapak Eso selaku Kepala Desa Sindangwangi beserta keluarga.
9.
Keluarga penulis (Bapak, Mamah, Arip, Aa Agus, Teteh Ati).
10.
Teman-teman lanskap angkatan 34.
11.
Teman-teman yang telah membantu kelancaran penulisan karya ilmiah
ini.
Akhirnya
penulis
mengharapkan
semoga
karya
i1miah
ini
dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
Bogor, September 2001
Penulis
KAWASAN SITU TElAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJAlENGKA,
JAWA BARAT
-' ,:
OLEH
ANI MULYANI
A02497013
JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001
RINGKASAN
ANI MULYANI. Perencanaan Lanskap Kawasan Agrowisata Situ Telaga
Herang,
Sindangwangi, Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat.
(Oi bawah bimbingan NIZAR NASRULLAH dan OTENG HARIDJAJA)
Pengkajian
terhadap
potensi'sumber
daya
alam
dalam
rangka
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki daerah tanpa menimbulkan
degradasi dan kerusakan, memerlukan perencanaan dan pelaksanaan strategi
yang
lebih obyektif,
ilmiah,
konprehensif dan
integratif dalam
rangka
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Majalengka
melalui kerjasama dengan pihak luar melakukan program pengembangan Situ
Telaga Herang sebagai kawasan agrowisata. Agrowisata diartikan
bentuk
suatu
kegiatan
yang memanfaatkan usaha
sebagai
agro sebagai obyek
wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi,
dan
hubungan
usaha
dibidang
pertanian.
Pengembangan
agrowisata
merupakan upaya terhadap pemanfaatan potensi yang ada dibidang agro dan
peluang-peluang
yang
ada
di
bidang
pariwisata.
Perencanaan
lanskap
agrowisata Situ Telaga Herang dilakukan mengingat Situ Telaga Herang
beserta situ-situ lainnya (Situ Telaga Leutik, Situ Cileuweung, Situ Telaga
Lowa, Situ Telaga Nila dan Situ Telaga Beunteur) dan kebun campuran yang
ada sekitarnya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan
agrowisata dengan lingkup wisata agro berupa perkebunan dan perikanan.
Tujuan studi ini adalah membuat rencana lanskap kawasan Situ Telaga
Herang
dengan
menyediakan
ruang-ruang
wisata
pertanian
di
sekitar
kawasan Situ Telaga Herang dengan situ tersebut sebagai intinya dilengkapi
dengan jalur sirkulasi dan sarana penunjang. Rencana lanskap ini merupakan
alternatif rencana pengembangan agrowisata bagi pemerintah setempat
dalam upaya melestarikan sumber daya biofisik situ dan sekitarnya.
Metodologi yang digunakan pad a studi ini adalah metode perencanaan
kawasan rekreasi yang dikemukakan oleh Gold (1980). Metode ini terdiri dari
enam tahap, yaitu persiapan, inventarisasi, ana lis is, sintesis, perencanaan
dan perancangan. Studi ini mencakup hingga tahap perencanaan dengan hasil
akhir berupa rencana tapak (site plan). Inventarisasi tapak meliputi aspek
fisik, sosial, ekonomi dan teknik yang diambil dari studi pustaka, survei
lapang dan wawancara.
Lokasi tapak terletak diperbatasan tiga desa, yaitu Desa Jeruk Leueut,
Kulon
Lengkong
dan Padaherang,
Kecamatan Sindangwangi,
Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat yang berada pada ketinggian 270-300 m diatas
permukaan laut dengan luas 20,1 ha. Bentukan permukaan lahan pad a tapak
relatif datar sampai bergelombang. Sumber air pada tapak diperoleh dari
sumber mata air yang
terdapat pada setiap situ dan dari aliran air
permukaan. Pola penggunaan lahan pada kawasan terdiri dari pemukiman
dan kebun campuran yang terdiri dari vegetasi hutan, penghasil buah,
semusim dan vegetasi air yang terdapat pada situ.
Kawasan Situ Telaga Herang pad a sa at ini sudah dijadikan salah satu
tempat wisata, namun fasilitas penunjang belum lengkap. Pemandangan alam
yang dapat dinikmati dan didengar disekitar situ
masih terlihat alami
sehingga perlu pengembangan lebih lanjut. Pemerintah dan masyarakat
setempat mengharapkan perencanaan lanskap agrowisata berdampak bagi
kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Pengunjung mengharapkan
agar menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang wisata yang diperlukan agar
pengunjung kawasan dapat terpenuhi kebutuhan rekreasinya.
Analisis dan sintesis ditujukan untuk mengidentifikasi potensi dan
masalah
pada
tapak
kemudian
dicari
alternatif
pemanfaatan
dan
pemecahannya sehingga menunjang tujuan perencanaan serta mendukung
program pengembangan tapak. Program ruang yang akan dikembangkan
didasarkan atas sumber daya yang
terdapat pada tapak serta tLijuan
pengembangan kawasan. Fungsi yang akan dikembangkan dalam tapak
meliputi : fungsi rekreasi, fungsi produksi, fungsi konservasi, fungsi sirkulasi
dan
fungsi
pelayanan.
Masing-masing
fungsi
membentuk
ruang
yang
kemudian dipetakan ke dalam tapak. Pemetaan ruang ke dalam tapak
memperhatikan
kemiringan
lahan,
orientasi
terhadap
akses,
orientasi
terhadap pemandangan (view), kebutuhan ruang dan hubungan antar ruang.
Pemetaan ruang dalam tapak menghasilkan alternatif-alternatif ruang guna
mendapatkan alternatif yang terbaik.
Pad a tahap konsep, dilakukan pemilihan alternatif terbaik dengan
menggunakan kriteria kesatuan ruang, sirkulasi, keamanan, kenyamanan dan
pemanfaatan sumber daya. Alternatif terpilih kemudian dijabarkan dalam
konsep perencanaan tapak. Konsep perencanaan ini terdiri dari konsep dasar
perencanaan dan konsep pengembangan tapak yang terdiri dari konsep tata
ruang, konsep rekreasi, konsep tata hijau, konsep sirkulasi dan konsep
fasilitas. Konsep tata ruang meliputi ruang rekreasi perairan (12,92%), ruang
rekreasi darat (4,35%), ruang produksi pertanian (43,6%), ruang konservasi
(29,65%), ruang sirkulasi (7,57%) dan ruang pelayanan (1,91%). Konsep
rekreasi yang akan dikembangkan dalam tapak terdiri dari rekreasi perairan
yang dipusatkan pada situ dan rekreasi darat yang akan dikembangkan di
sekitar situ. Konsep tata hijau disesuaikan dengan fungsi serta tujuan yang
ingin dicapai, yang meliputi tata hijau produksi, konservasi, estetis, pemagar
dan pengarah. Konsep sirkulasi meliputi sirkulasi kendaraan, sirkulasi pejalan
kaki primer, sirkulasi pejalan kaki sekunder dan jalur produksi. Konsep
fasilitas yang dikembangkan dalam tapak merupakan fasilitas penunjang
aktifitas
dan
dikembangkan
fungsi
pad a
tersebut,
masing-masing
meliputi
fasilitas
ruang.
Fasilitas
penunjang
fasilitas penunjang rekreasi darat, fasilitas penujang
yang
rekreasi
akan
perairan,
produksi dan fasilitas
pelayanan.
Perencanaan merupakan pengembangan dari konsep menjadi rencana
seksama. Perencanaan tersebut disajikan dalam bentuk rencana tertulis dan
rencana gambar (site plan). Alokasi penggunaan lahan pada tapak merupakan
ruang-ruang yang diperlukan dalam tapak. Rencana tata hijau yang akan
dikembanghan dalam tapak terdiri dari tata hijau produksi pertanian yang
dikembangkan dalam bentuk areal kebun buah durian, manggis, rambutan
dan belimbing. Tata hijau konservasi dialokasikan untuk tanaman yang dapat
mengkonservasi lereng yang curam. Tata hijau estetis yang terdapat pada
daerah pelayanan, sekitar situ dan areal piknik. Tata hijau pemagar terdapat
di sepanjang batas tapak, sekitar daerah konservasi dan sekitar areal parkir,
sedangakan tata
hijau pengarah ditempatkan sepanjang jalur sirkulasi.
Rencana rekreasi terdiri dari rekreasi perairan yang dipusatkan pada situ yang
meliputi jenis kegiatan berperahu/bersampan, bersepeda air dan memancing
serta rekreasi darat yang dialokasikan pada areal piknik dan jalur produksi
untuk kegiatan berpiknik dan menambah pengetahuan dibidang pertanian.
Rencana sirkulasi terdiri dari sirkulasi kendaraan dengan lebar jalan 6 m yang
berakhir pada areal parkir, sirkulasi pejalan kaki primer dengan lebar jalan 3
m, sirkulasi pejalan kaki sekunder dengan lebar 2 m dan jalur produksi
dengan lebar 2,5 m. Rencana fasilitas yang akan ditempatkan dalam tapak
terdiri dari fasilitas penunjang rekreasi perairan, fasilitas penunjang rekreasi
darat serta fasilitas
penunjang
pelayanan.
Fasilitas penunjang
rekreasi
perairan dan rekreasi darat, meliputi : seiter/pergola, bangku dan meja
taman, lampu taman, jalan setapak, dek kayu, gubuk dan dek pemancingan,
kios penjualan cindera mata dan kios penyewaan alat, plaza,dan taman.
FasiJitas penunjang produksi, meJiputi : instalasi penyedia air bagi tanaman,
pembibitan, gedung kebun, gudang, garasi dan nursery. Fasilitas pelayanan
dalam tapak, meliputi : pintu masuk (main gate), pos jaga, loket penjualan
karcis, tempat parkir, musholla,
informasi dan gedung pengelola.
toilet, tempat makan, gedung pusat
PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA
KAWASAN SITU TELAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJALENGKA,
JAWA I3ARAT
Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperaleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogar
OLEH
ANI MULYANI
A02497013
JURUSAN BUDI DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUIf PERTANIAN BOGOR
2001
Judu\
PERENCANAAN LANSKAP AGROWISATA
KAWASAN SITU TELAGA HERANG,
SINDANGWANGI, KABUPATEN MAJALENGKA,
JAWA BARAT
Nama
Ani Mulyani
NRP
A02497013
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr.
Dr. Ir. H. Oteng Haridjaja, MSc.
NIP; 131 578 792
NIP; 130 422 695
Mengetahui,
Tangga\ lulus ;
10 SEP 2001
RIWAYAT HIDUP
Penulis
dilahirkan di kota Bandung pad a tanggal 27 oktober 1978.
Penulis adalah anak ke tiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Hambali
Eli Suryana dan Ibu Engkan Sukanah.
Pad a Tahun 1984 penulis memulai pendidikan awal di Taman kanakkanak Nurul Amal Bandung. Kemudian penulis mengikuti pendidikan dasar di
SDN
Saluyu
I' Bandung,
pada
tahun
1985-1991.
Selanjutnya
penulis
menempuh pendidikan menengah di MTsN II Bandung dan lulus pada tahun
1994. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke sekolah menengah
umum di SMUN 10 Bandung dan lulus pada tahun 1997.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Arsitektur Lanskap
]urusan Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
melalui program Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kahadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga karya i1miah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Karya ilmiah dengan topik Perencanaan Lanskap Agrowisata Kawasan
Situ Telaga Herang, Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat ini
terdorong oleh keingginan untuk lebih mengoptimalkan potensi yang dimiliki
daerah. Penelitian ini dilaksanakan bekerjasama dengan Badan Perencanaan
Daerah Kabupaten Majalengka. Karya ilmiah ini dibuat sebagai salah satu
syarat untuk meraih gelar sarjana pertanian dari Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr. selaku dosen pembimbing 1.
2.
Dr. Ir. H. oteng Haridjaja, MSc. selaku dosen pembimbing II.
3.
Dr. Ir. Andi Gunawan, MSc. selaku dosen penguji
4.
Dr.
Ir.
Bambang
Sulistyantara,
MAgr.
selakudosen
pembimbing
akademik.
5.
Ir. Bayu Jaya selaku Kepala Sub. Dinas Pertanian di Dinas Pertanian
Kabupaten Majalengka.
6.
Ir. Rahmat selaku Kepala Bidang Keuangan di Bappeda Kabupaten
Majelangka.
7.
Ir. Muhidin selaku Kepala Bidang Fisik di Dinas Pekerjaan Umum Bina
Marga Kabupaten Majalengka.
8.
Bapak Eso selaku Kepala Desa Sindangwangi beserta keluarga.
9.
Keluarga penulis (Bapak, Mamah, Arip, Aa Agus, Teteh Ati).
10.
Teman-teman lanskap angkatan 34.
11.
Teman-teman yang telah membantu kelancaran penulisan karya ilmiah
ini.
Akhirnya
penulis
mengharapkan
semoga
karya
i1miah
ini
dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
Bogor, September 2001
Penulis