c. D 0 Persamaan kuadrat mempunyai dua akar yang tidak real imajiner
5. Didalam proses perhitungan grafik persamaan kuadrat setiap titik potong
disebut dengan dominan. Titik pootng sumbu x diperoleh jika fx= 0, sehingga ada atau tidaknya titik potong terhadap sumbu x, tergantung pada
besarnya diskriminan D= b
2
- 4ac Metode LSB menggunakan Persamaan kuadrat dapat disebut juga dengan
kombinasi antara Kriptografi dan Steganografi, karena menggunakan private key pada proses penyisipannya. Setiap aspek yang memiliki nilai Confidensiality dapat disebut
dengan kriptografi. Confidensiality adalah setiap objek yang tidak untuk diumbar atau dibocorkan kepada subjek yang seharusnya tidak berhak untuk mengetahuinya.
2.8 Perhitungan
Fidelity
Salah satu kriteria metode steganografi yang baik adalah dengan terpenuhinya fidelity. Pengukuran fidelitydapat diketahui dengan menghitung nilai Mean Squared Error
MSE merupakan nilai rata-rata kuadrat dari error citra. Nilai MSE menunjukkan perbandingan piksel yang rusak dengan piksel
aslinya. Semakin besar nilai MSE, maka semakin besar kerusakan citra hasil pengolahan dan sebaliknya, semakin kecil nilai MSE maka nilai piksel hasil
pengolahan makin mendekati citra aslinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Masalah
Masalah dalam sistem ini adalah bagaimana agar sistem ini dapat membantu pengguna sistem untuk melakukan pengamanan data data security. Dalam sistem ini
terdapat dua pengguna yaitu ekstraktor dan embeddor dimana keduanya memiliki peran sesuai kebutuhan.
Yang menjadi masalah utama penelitian ini adalah bagaimana kinerja algoritman LSB menggunakan persamaan kuadrat sebagai kunci. Metode ini akan
diteliti dan ditentukan apakah memenuhi kriteria steganografi yang baik.
1. User1 embeddor : Adalah seseorang yang melakukan proses penyisipan,
penguraian, dan perhitungan Fidelity. Dengan kedua parameter fidelity maka User1 dapat menentukan kelayakan stego Image dapat disampaikan atau tidak
kepada User2 extractor. 2.
User2 extractor : adalah seseorang yang melakuakan proseses ekstraksi atau penguraian, yaitu penguraian kembali pesan rahasia yang sudah disisipkan.
3. Proses : Sistem ini akan berjalan dengan meneliti penggunaan persamaan kuadrat
pada proses steganografi dengan Least Significant Bit LSB dapat dilakukan atau tidak.
4. Sistem : sistem ini akan menunjukkan hasil yang dapat dikatakan baik atau tidak
dengan meneliti sesuai kriteria steganografi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
3.2 Analisis Sistem
Sebelum dilakukan tahap perancangan sebuah sistem, perlu dilakukan analisis sistem yang akan dibangun. Tahapan analisis sistem bertujuan untuk melihat kebutuhan yang
dibutuhkan oleh sistem yang akan dibuat serta menentukan kegiatan yang harus dilakukan oleh sistem sehingga menghasilkan output seperti yang diharapkan oleh
user.
3.2.1 Analisis persyaratan fungsional
persyaratan fungsional adalah aktifitas dan layanan yang harus diberikan atau disediakan oleh sebuah sistem. Persyaratan fungsional yang harus disediakan oleh
sistem adalah sebagai berikut: 1.
Data yang digunakan adalah citra dengan format .BMP sebagai citra cover dan file embed dengan format .txt sebagai pesan rahasia.
2. Sistem dapat menentukan maksimal karakter yang dapat disisipkan kedalam citra
cover dan menghitung koordinat penyisipan pesan kedalam citra cover. 3.
sistem dapat menghitung nilai fidelity dari stego image yang ditetapkan sebagai parameter perbandingan antara kedua algoritma yang digunakan yaitu LSB dengan
persamaan kuadrat pada kunci.
3.2.2 Analisis persyaratan non-fungsional
persyaratan nonfungsional berkaitan dengan fitur, karakterisitik, dan batasan lainnya yang menetukan apakah sistem memuaskan atau tidak. Persyaratan non-fungsional
terhadap sistem ini adalah: 1.
Performa: Sistem harus dapat melakukan proses steganografi sesuai dengan kedua algoritma
yaitu LSB serta dapat menunjukkan algoritma dapat berjalan atau tidak. 2.
Mudah Digunakan: Sistem harus dibuat sesederhana mungkin agar tidak menyulitkan penggunanya.
3. Hemat Biaya:
Universitas Sumatera Utara
Sistem tidak membutuhkan perangkat keras lainnya sebagai bantuan 4.
Dokumentasi: Sistem dapat menyimpan stego image
5. Manajemen Kualitas:
Sistem dapat menghasilkan tampilan yang baik dan proses yang relative cepat.
3.3 Pemodelan Prangkat lunak
Perancangan perangkat lunak dibuat menggunakan bahasa pemrograman Matlab 2009 dengan proses membuat tampilan GUI. Perancangan aplikasi yang dibuat pada
dasarnya mengikuti metode algoritma LSB yang disajikan oleh penulis. Program yang dibuat berdasarkan langkah demi langkah untuk menyelesaikan teknik Hiding File
atau steganografi. Tiga proses yang dominan di dalam sistem ini adalah Insertion , Extraction
dan Perhitungan Fidelity. Insertion adalah proses awal dari sistem yaitu inputan citra penampung. Setelah itu inputan data txt yang menjadi pesan rahasia kemudian setelah
data berhasil disisipkan citra akan dihitung nilai ketahanannya dengan perhitungan MSE yang menjadi parameter kelayakan penelitian. Proses yang terakhir adalah
ekstraksi, yaitu menguraikan kembali Plaintext atau pesan rahasia dari stego image.
3.3.1 Use Case diagram
Use Case diagram adalah diagram pemodelan setiap aspek dan kegitan di dalam sistem. Sebuah Use Case diagram dapat menggambarkan semua kegiatan di dalam
satu sistem yang berjalan, selain itu Use Case juga menggambarkan semua aktor yang melakukan aktifitas di dalam sistem.
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah gambar dari rancangan Use Case diagram.
Gambar 3.1 Use Case sistem
Use Case diagram yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 tedapat tiga aktor yaitu User1 sebagai embeddor dan User2 sebagai extractor. User1 memiliki peranan dalam
melakukan penyisipan dan penguraian serta mengukur ketahanan file ketika akan melakukan pertukaran data kepada User2 yaitu citra yang sudah disisipi pesan stego
image . User2 hanya memiliki satu peranan yaitu melakukan penguraian untuk mendapatkan pesan rahasia yang ada sudah disisipkan. Untuk lebih jelas kegiatan
sistem dapat dilihat pada keterangan activity diagram berikut ini.
3.3.2 Activity Diagram untuk Use Case Insertion
Activity diagram untuk Use Case Insertion dapat dilihat seperti pada Gambar 3.2
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2 Insertion activity diagram
Berikut ini adalah table spesifikasi Use Case diagram proses Insertion :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Spesifikasi Use Case Insertion
Name
Insertion
Actors User1
Description Use Case ini mendeksripsikan proses Insertion
Preconditions User menggunakan aplikasi steganografi
Post Conditions
User dapat melihat hasil Insertion
Kegiatan User Respon sistem
Success Scenario
1. User memilih menu
Insertion . 2.
User memilih Citra cover,
memilih file
embed dan
mengeksekusi tombol Proses.
3. User dapat melihat
Citra stego. 1.
Sistem menampilkan
halaman Insertion 2.
Sistem melakukan random kunci.
3. Sistem melakukan proses
Insertion dan menampilkan hasil Insertion Citra stego.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Activity Diagram untuk Use Case Extraction
Activity diagram untuk Use Case extraction dapat dilihat seperti pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 activity diagram extraction
Spesifikasi Use Case Extraction dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.2 Spesifikasi Use Case Extraction
Name Extraction
Actors User1 dan User2
Description
Use Case ini mendeksripsikan proses mendeteksi citra embed dari dalam citra stego
Preconditions User menggunakan aplikasi steganografi
Post Conditions User dapat melihat hasil Extraction
Kegiatan User Respon sistem
Success Scenario
1. User memilih menu
Extraction. 2.
User memilih citra stego,
menggunakan kunci dan mengeksekusi
tombol Extract. 3.
User dapat melihat citra embed hasil ekstraksi.
1. Sistem
menampilkan halaman Extraction.
2. Sistem melakukan proses
ekstraksi dan
menampilkan hasil
ekstraksi Citra embed .
Universitas Sumatera Utara
3.3.4 Activity Diagram untuk Use Case Fidelity
Activity diagram untuk Use Case extraction dapat dilihat seperti pada Gambar 3.4
Gambar 3.4 A ctivity Diagram Perhitungan Fidelity
Spesifikasi Use Case Hitung fidelity dapat dilihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Spesifikasi Use Case Hitung fidelity
Name Hitung MSE
Actors User1
Description Use Case ini mendeksripsikan proses perhitungan MSE
Preconditions
User sudah melakukan proses Insertion
Post Conditions User dapat mengetahui nilai MSE
Kegiatan User Respon sistem
Success Scenario
1. User memilih menu Hitung
MSEBER. 2.
User memilih
citra coverdan
memilih citra
stego,kemudian mengeksekusi
tombol Hitung.
3. User dapat melihat hasil
perhitungan nilai MSE 1.
Sistem menampilkan
halaman Hitung MSE 2.
Sistem melakukan proses perhitungan
dan menampilkan
hasil perhitungan MSE
Universitas Sumatera Utara
3.4 Diagram Alir
Flow Chart
Flowchart proses penyisipan dengan metode LSB persamaan kuadrat dapat dilihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.5 Flowchart Penyisipan LSB Persamaan kuadrat
Ya
Bangkitkan kunci dengan Fx = ax
2
+ bx + c
Mulai
Input citra cover
Input karakter txt
Gantikan 1bit LSB citra cover dengan 1bit karakter pesan
Konversikan setiap piksel citra ke nilai Biner
Masih ada data embed
?
Selesai
Tidak Tampilkan citra Stego
Konversikan data embed ke Nilai Biner
Hitung Jumlah Piksel citra cover n
Hitung maksimal karakter pesan txt
Universitas Sumatera Utara
Flowchart proses ekstraksi embed dengan metode LSB menurut Persamaan kuadrat
Gambar 3.6 Flow Chart Ekstraksi
Mulai
Input Stego image Hitung nilai Piksel citra Stego
Ambil 1bit LSB
Masih ada Plaintext
Selesai
Tidak Konversikan ke dalam nilai biner setiap Piksel citra Stego
Tampilkan Plaintext ya
Universitas Sumatera Utara
Flowchart menghitung nilai MSE dapat dilihat seperti pada gambar berikut.
Gambar 3.7 Flow Chart Menghitung MSE
Mulai
Input citra Cover dan Stego
MSE =
Nilai MSE
Hitung jumlah kuadrat selisih Nilai Grayscale , dimana
S= I x,y – I
’
xy
Hitung Nilai Piksel
Hitung Nilai RGB Piksel Hitung Dimensi X,Y
Selesai
Universitas Sumatera Utara
3.5 Perancangan