nilai perusahaan. Hal ini disebabkan semakin tinggi hutang yang dimiliki perusahaan, maka semakin tinggi beban yang harus ditanggung perusahaan
sehingga menurunkan nilai perusahaan. Akan tetapi hasil penelitian ini bertentangan yang dilakukan oleh Sudarman 2011 dan Kusumajaya 2011,
menunjukkan bahwa struktur modal leverage berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dengan hasil semakin tinggi rasio hutang terhadap
modal sendiri, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Menurut Balancing Theory, meningkatnya proporsi hutang terhadap modal
sendiri akan meningkatkan kemungkinan munculnya kebangkrutan dan meningkatnya biaya kebangkrutan karena meningkatnya tanggungan hutang yang
melebihi kapasitas modal sendiri, namun dengan adanya hutang akan membuat manajerial perusahaan bekerja seefisien mungkin sehingga ini akan memberikan
sinyal positif bagi investor. Oleh karena itu struktur modal yang meningkat akan turut meningkatkan nilai perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dibuat hipotesis sebagai berikut: H
1
: Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
2.8.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan
Di dalam struktur kepemilikan perusahaan, modal sendiri perusahaan pada umumnya dipegang dan dikuasai oleh pihak investor murni. Investor sebagai
pemegang saham tersebut tidak akan menjalankan perusahaan secara langsung namun akan menunjuk orang-orang di luar perusahaan untuk mengelola
perusahaan sehingga hal tersebut akan menimbulkan agency cost. Semakin
banyak pihak luar yang ikut mengelola perusahaan maka biaya agensi akan terus meningkat, namun hal ini akan menjadi masalah ketika biaya agensi menjadi
sangat besar karena akan mengurangi pendapatan yang dihasilkan perusahaan. Untuk mengurangi biaya agensi tersebut, pemegang saham ikut menjadi pengelola
perusahaan sehingga pemegang saham memiliki kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial oleh pemegang saham akan memberikan banyak
keuntungan bagi perusahaan. Keuntungan tersebut antara lain: 1. Mengurangnya biaya agensi akibat dari agency problem; 2. Kepemilikan manajerial akan
membuat pihak manajemen untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para pemegang saham seperti contohnya pemberian dividen sehingga hal ini akan
menimbulkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaannya
yang selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Tedi dan Farid 2008 menunjukkan bahwa secara simultan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga didukung oleh penelitian Sri dan Pancawati 2011 yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh
positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini mendukung teori agency cost yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial merupakan mekanisme
yang efektif untuk mengatasi konflik keagenan yang terjadi akibat kepentingan antara manajer dan pemilik.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut: H
2
: Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan.
2.8.3 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan